Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150668 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Ayu Trepti Pratiwi
"Ketertarikan awal adalah melihat adanya Jalan Gatot Subroto Timur yang baru dibangun tahun 1980-an sebagai kawasan bisnis baru kota Denpasar. Dengan peruntukan sebagai kawasan campuran, seat ini jalan ini dipenuhi berbagai jenis bangunan, umumnya ruko, yang menjual berbagai macam barang maupun jasa. Sebagian besar jenis perdagangan yang ada di kawasan ini adalah bengkel, lalu makanan, sparepart dan lain-lain.
Bali sendiri mempunyai konsep tata ruang tradisional yang unik, yaitu tata ruang makro-regional dan mikro-arsitektur. Konsep Tata Ruang Bali berdasarkan pada desa. Sedangkan dalam perkembangannya, desa-desa ini telah berkembang hingga akhirnya menjadi kota. Menarik untuk mencermati bagaimana konsep tata ruang ini berperan dalam proses produksi ruang kota di Bali saat ini. Denpasar khususnya, kota yang merupakan ibukota propinsi Bali, mempunyai visi "Denpasar sebagai Kota Budaya" yang berlandaskan budaya Bali. Menurut visi ini maka Denpasar adalah kota yang mewujudkan konsep-konsep budaya Bali, tennasuk perwujudan tata ruangnya. Bagaimana proses produksi ruang ini terjadi dalam sebuah kawasan seperti Jalan Gatot Subroto Timur, yang diciptakan dart sebuah konsep baru yaitu konsolidasi tanah perkotaan, suatu konsep pembentukan *ilayah yang bukan berasal dart konsep tradisional tata ruang Bali. Untuk melihat pembentukan ruang secara sosial ini saya mengacu pada teori Lefebvre, yaitu bahwa pembentukan ruang secara sosial mempunyai tiga elemen yang sating berhubungan, yaitu praktek keruangan (spatial practice), ruang tergagas (representations of space), ruang terhuni (representational spaces).
Penelitian ini menggunakan metoda penelitian kualitatif khususnya pendekatan studi kasus, dengan mempertimbangkan bahwa perubahan tata ruang dan produksi tata ruang yang diteliti, yang meliputi aspek internal dan eksternal, banyak memiliki fenomena yang tidak semua dapat ditangkap melalui metode kuantitatif. Teknik penelitian dengan metoda kualitatif diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai nilai-nilai budaya Bali dalam produksi ruang. Penelitian dilakukan kepada informan yang merupakan aktor-aktor yang berperan dalam produksi ruang yang diteliti, yaitu pemerintah, pemerhati kotal ahlil budayawan, serta penghuni dan pemakai jalan. Pengambilan data primer dilakukan dengan wawancara berpedoman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan produk ruang Jalan Gatot Subroto Timur untuk mengubah peruntukan tanah sawah dan tegalan menjadi kawasan permukiman Gatot Subroto, merupakan perencanaan top-down atau merupakan representations of space hanya dari pihak penguasa (pemerintah) saja. Namun suasana sosial politik pada saat itu memang memungkinkan partisipasi masyarakat yang dapat menerima sepenuhnya proyek tersebut, karena masyarakat menganggap produk tata ruang barn yang akan dibangun tersebut dalam segi ekonomi menguntungkan baginya. Dalam tahap ini peran serta dari pemerhati kota boleh dikatakan tidak ada karena representations of space yang seharusnya berbasislbernuansa budaya Bali tidak pernah dipikirkan oleh perencana.
Dari segi representational spaces, sebetulnya penghuni yang beretnis Bali sudah menghayati bahwa produk ruang yang dibuat seharusnya berdasarkan pola tata ruang Bali, namun ternyata hal ini dikesampingkan dengan alasan efisiensi. Oleh karena itu terlihat berbagai penyederhanaan dalam produk ruang yang terjadi. Yang menarik, penyederhanaan ini justru dilakukan oleh penghuni beretnis Bali. Di sisi lain praktek keruangan yang dibangun oleh pengusaha nasional maupun internasional justru menghasilkan praktek keruangan yang mengikuti pola tata ruang Bali.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa praktek keruangan (spatial practice) Jalan Gatot Subroto Timur memang bernuansa campuran; campuran permukiman dan tempat usaha serta campuran antara yang menggunakan konsep-konsep ruang Bali maupun tidak, baik di dalam representational spaces maupun representations of space sehingga menghasilkan suatu pola tata ruang yang tanggung atau setengah-setengah. Walaupun demikian pemerintah tampaknya tidak berkeberatan dengan adanya praktek keruangan semacam ini, terbukti dengan tidak dipersulitnya memperoleh perijinan bangunan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Dharmika
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988
392.592 IDA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizaldi Kamil
"ABSTRACT
Sistem tata bahasa merupakan salah satu cara untuk membaca sebuah ruang kota. Citra sebuah lingkungan dibaca melalui dua arah, pengamat selaku subjek dan lingkungan sebagai objek. Melalui cara ini kota dibaca melalui struktur ruang kota yang terjadi melalui pola-pola dan makna tertentu oleh pengamat. Letak papan reklame billboard merupakan salah satu elemen dalam ruang kota dan salah satu cara sebagai objek pengamatan yang dilakukan melihat sistem tata bahasa sebuah kota. Papan reklame yang berada di Kawasam Pancoran Jalan Jendral Gatot Subroto merupakan studi kasus ruang kota yang dapat diamati melalui cara identifikasi, struktur, dan makna dengan menggunakan prinsip konotasi oleh pengamat secara subjektif untuk membaca sistem tata bahasa ruang kota melalui letak papan reklame. Melalui metode ini, manusia tidak hanya memaknai semiotik melalui isi dari papan reklame, namun keberadaan reklame dapat dimaknai oleh manusia.

ABSTRACT
Grammar system is one of the ways to read a city space. An image of an environment is read through directions, with observers as the subjects and nature as the object. Through such spatial process, the city is read by assessing city space structure that consists of patterns, and thus, certain meanings. Billboards, as one of the elements in urban space, becomes one of the observed objects in reading the grammar of a city. The billboards in Kawasan Pancoran Jendral Gatot Subroto is chosen as a case study, assessed by ways of identification, structure, and meaning using the principle of connotation in the subjective eyes of the observers. Using this method, human is not only interpretating semiotics through the content of billboards, but the presence of billboard itself can be significant to people. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti N. Arinton Pudja
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1991
398.208 9 ARI n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini berisi tentang hasil penelitian dari kelompok mabebasan dalam menyebarluaskan nilai-nilai budaya masyarakat di Bali."
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
306.598 62 IND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Sastra Bali klasik (tradisional) memiliki bentuk dan isi yang beraneka ragam.Dilihat dari segi bentuk, sastra Bali klasik dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu (1) sastra Bali berbentuk gancaran (prosa), meliputi: parwa dan satua (dongeng) dan (2) sastra Bali berbentuk tembang (puisi), meliputi: kakawin, kidung, geguritan atau parikan.Pada garis besamya, nilai-nilai budaya yang terungkap dalam karya-karya sastra Bali klasik, meliputi nilai budaya tri hita karana, tri karya parisuda, dan karmaphala.Nilai-nilai budaya tersebut dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan menuju bangsa yang satu, yang lebih beradab. Dalam karya sastra Bali, para sastrawan dan budayawan menggunakan gancaran (prosa) dan tembang (puisi) sebagai media/wadah untuk menuangkan nilai-nilai budaya warisan budaya bangsa.Nilai-nilai budaya tersebut diungkapkan dengan menggunakan bahasa Jawa Kuna, bahasa Kawi—Bali, bahasa Bali Kepara, dan bahasa Melayu. Selain diungkapkan dalam bahasa tulis, ada juga yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa lisan, yaitu karya sastra yang dijadikan performing art, dalam bentuk mabebasan/palawakya dan karya sastra yang diangkat dalam seni pertunjukan, di antaranya penunjukan wayang kulit."
JPSNT 20:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1994
302 NIL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya , 1992
729.24 IND k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Nufri Ristiani
"Meskipun globalisasi tengah melanda dunia, namun nilai-nilai budaya masih tetap menjadi pertimbangan dalam pesan-pesan periklanan. Agar suatu pesan ikian dapat diterima oleh masyarakat yang menjadi target khalayak maupun target konsumennya, maka pesan-pesan iklan harus menyesuaikan dengan kebudayaan setempat. Salah satu cara menyesuaikan pesan ikian dengan kebudayaan masyarakat setempat adalah dengan menggunakan nilai-nilai budaya yang berlaku di masyarakat. Nilai-nilai budaya tersebut digunakan sebagai daya tank (appeals) dalam periklanan. Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana iklan-iklan obat flu produksi perusahaan multinasional merepresentasikan nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia dan latar belakang sosial budaya yang terkait dengan representasi nilai-nilai budaya di iklan. Berangkat dari tujuan itulah penulis melakukan pengamatan terhadap ikian-ikian obat flu produksi perusahaan multinasional yang ditayangkan di stasiun televisi swasta dalam periode Juni- Agustus 2004. Contoh kasus yang digunakan sebagai bahan analisis adalah kasus iklan televisi Decolgen versi Keluarga. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika. Penggunaan metode semiotika dimaksudkan untuk mengkaji bagaimana iklan televisi Decolgen tablet versi Keluarga merepresentasikan nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia. Untuk mencari tahu latar belakang sosio kultural yang terkait dengan representasi tersebut dilakukan melalui wawancara mendalam dan didukung hasil analisis semiotika. Dari hasil analisis terhadap kode-kode simbolik yang digunakan dalam iklan Decolgen tablet versi Keluarga diperoleh hasil bahwa iklan televisi Decolgen tablet versi Keluarga tnenggunalcan nilai-nilai budaya Indonesia sebagai daya tank. Berdasarkan sistem klasifikasi nilai Sitaram dan Cagdell, maka nilai-nilai yang direpresentasikan dalam iklan Decolgen adalah nilai-nilai primer masyarakat timur. Nilai-nilai budaya yang direpresentasikan dalam ikian tersebut adalah adalah kolektivisme yang direpresentasikan dalam bentuk keluarga, menghormati orang yang lebih tua, keramahtamahan terhadap tamu, kesopanan, dan budaya patriarkhi. Sehubungan dengan kepentingan produk yang diiklankan, iklan Decolgen Tablet versi Keluarga menampilkan pentingnya nilai kesehatan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa keluarga yang ditampilkan dalam iklan adalah bentuk keluarga konjugal yang mengarah pada keluarga inti. Penelitian ini berkesimpulan bahwa iklan Decolgen tablet menyesuaikan pesan periklanannya dengan kebudayaan Indonesia. Penyesuaian terhadap budaya Indonesia dilakukan dengan menggunakan nilai-nilai primer masyarakat Indonesia sebagai daya tank iklan. Penyesuaian nilai-nilai budaya Indonesia dalam iklan Decolgen Tablet versi Keluarga selain karena adanya faktor budaya juga dilatarbelakangi adanya peraturan periklanan untuk obat-obat yang dijual bebas. Representasi nilai-nilai budaya dalam iklan Decolgen tablet versi Keluarga tidak hanya bertujuan agar pesan-pesan iklan sesuai dengan kebudayaan masyarakat Indonesia, tetapi juga agar pesan iklan menjadi efektif dan produk yang diiklankan dapat diterima masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>