Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115402 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok: Perkumpulan Perinatalogi Indonesia ; Pusat Penelitian Kesehatan LPUI, 1991
R 612.63 PEN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Oktafia
"ABSTRAK
World Health Organization (WHO) memperkirakan 800 perempuan meninggal
setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran. Sekitar 80%
kematian maternal merupakan akibat komplikasi selama kehamilan, persalinan dan
postpartum. Oleh sebab itu diperlukan pendidikan kesehatan yang komprehensif
untuk mempersiapkan ibu hamil beresiko dan suami dalam menghadapi persalinan.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan
paket ?Riski? dan pendidikan kesehatan dengan leaflet terhadap kesiapan ibu hamil
beresiko dan suami dalam menghadapi persalinan. Desain penelitian adalah kuasi
eksperimen dengan sampel 43 orang di kelompok satu dan 43 sample di kelompok
dua dipilih dengan quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah Birth
Preparedness and Complication Readiness (BPCR). Hasil penelitian ini
menunjukkan ada perbedaan pengaruh pendidika nkesehatan paket ?Riski?
terhadap kesiapan ibu hamil beresiko dan suami dibandingkan dengan pendidikan
kesehatan menggunakan leaflet, p=0,001. Penelitian ini merekomendasikan untuk
menggunakan paket ?Riski? dalam pemberian pendidikan kesehatan pada ibu hamil
resiko tinggi dan suaminya.

ABSTRACT
WHO estimates that 800 women has died because of pregnancy complication and
delivery process everyday. Approximately 80% maternal mortality in the world is
caused by the complication during pregnancy, delivery and postpartum.Those
situation needs a comprehensive health education to prepare the high risk pregnant
women and their husband. The aim of this study is to identify the different
influence between package health education ?Riski?and leaflet to prepare the high
risk pregnant women and their husband in delivery. This research used a quasy
experiment to compare two group pre and post intervention. First group with
?Riski‟ package involved 43 sample and second group with leaflet for 43 sample.
The birth preparedness and complication readiness (BPCR) is used in this study.
The result showed that there were a significant diferrent between group one and
group two (p=0,001). This study recommend that it is important to used this
package in the health education for high risk pregnant women and their husband"
2016
T45657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Sahwa Kusnana
"Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan program yang fokus pada perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi pada ibu hamil, bersalin, dan nifas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan terkait perencanaan persalinan pada ibu hamil di Jakarta Timur. Peneliti menggunakan rancangan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional kepada 100 ibu hamil yang diambil berdasarkan convinience sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi didistribusikan dengan google form. Analisis hasil didapatkan menggunakan analisis univariat berupa proporsi. Hasil penelitian menggambarkan sebanyak 79% ibu hamil telah mengetahui terkait program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi; 100% ibu sudah merencanakan tempat persalinan di fasilitas kesehatan, 70% telah merencanakan calon donor darah, dan 96% berencana melakukan Inisiasi Menyusui Dini. Secara umum perencanaan persalinan ibu hamil di Jakarta Timur sudah baik. Hasil penelitian merekomendasikan agar penerapan P4K di masyarakat lebih intensif dan melakukan berbagai studi untuk kesuksesan program ini.

The Birth Planning and Complications Prevention(P4K) Program is a program that focused on birth planning and prevention of complications in pregnant, maternity,and postpartum women. The purpose of this study is to describe birth planning for pregnant women in East Jakarta. The researchers used a descriptive-quantitative study design with a cross-sectional approach on 100 pregnant women selected on the basis of convinience sampling. The instrument used in the form of a questionnaire for childbirth planning and complication prevention was distributed with a google form. Analysis of the results was obtained using univariate analysis in the form of proportions. The resluts described as 79% of pregnant women already know about birth planning prrograms and prevention of complication; 100% of mothers have planned a birthing site in a health facility, 70% have planned a prospective blood donation, and 96% plan to do Early Initiation of Breastfeeding. In general, expectant pregnant women in East Jakarta had good birth planning. The results recommend that the application of P4K in the community be more intensive and conduct various studies for the success of this program."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zalela
"Berat lahir merupakan variabel yang dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan bayi sedangkan lingkar kepala bayi baru lahir mencerminkan fungsi kognitif bayi untuk perkembangan berikutnya Anemia defisiensi besi pada ibu hamil berkontribusi terhadap timbulnya keluaran buruk terhadap kedua variabel tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara anemia defisiensi besi pada ibu hamil dengan berat dan lingkar kepala bayi baru lahir di Jakarta Timur Metode penelitian adalah potong lintang yang melibatkan 96 ibu hamil trimester 3 yang berusia 19 45 tahun Hasil menunjukkan bahwa prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil sebesar 40 2 sedangkan rerata berat lahir adalah 3128 338 gram dan nilai median lingkar kepala sebesar 33 1 cm Tidak ada hubungan signifikan antara anemia defisiensi besi dan berat lahir setelah dikontrol dengan beberapa variabel pengganggu adjusted 0 182 95 CI 306 35 p 0 159 Hasil lainnya adalah adanya hubungan tren menuju signifikan antara anemia defisiensi besi dengan lingkar kepala setelah dikontrol dengan paparan rokok metode persalinan dan jenis kelamin adjusted 0 164 95 CI 1 118 0 168 p 0 099 Ibu hamil dengan anemia defisiensi besi memiliki tren untuk mendapatkan bayi dengan lingkar kepala lebih besar daripada ibu hamil dengan anemia defisiensi zat gizi lainnya akan tetapi tidak ada hubungan signifikan terhadap berat lahir Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah subjek penelitian yang lebih besar untuk mengkonfirmasi hasil penelitian ini.

Birth weight is a reliable predictor of infant growth while head circumference reflects a cognitive function of a child in later life Recently iron deficiency anemia has been postulated to contribute as a risk factor for the adverse outcomes of these parameters The objective was to identify a relationship between iron deficiency anemia among pregnant women and their infants rsquo birth weight and head circumference A cross sectional study was conducted involving 96 third trimesters of anemic pregnant women aged 19 45 years in East Jakarta The prevalence of iron deficiency among anemic pregnant women was 40 2 The mean of birth weight 3128 338 gram and the median of head circumference was 33 1 cm Iron deficiency anemia IDA did not significantly associate with birth weight after adjusted for secondhand smoke mother rsquo s education birth spacing delivery method vitamin C and B 12 intake adjusted 0 182 95 CI 306 35 p 0 159 While there was a borderline significant relationship between IDA and head circumference after adjusted for secondhand smoke delivery method and birth sex adjusted 0 164 95 CI 1 118 0 168 p 0 099 Pregnant women with IDA tended to have infants with larger head circumference than women with other nutritional anemia but did not show a relationship with birth weight of their newborns Further study is needed with larger subjects to confirm the results of these findings."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jahidin
"Melahirkan adalah peristiwa normal tetapi dapat menimbulkan kekhawatiran bahkan masalah. Oleh karena itu persiapan menghadapi persalinan merupakan hal yang penting termasuk pengetahuan ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang proses persalinan. Desain yang digunakan adalah deskriptif sederhana. Responden penelitian sebanyak 89 ibu hamil yang dipilih dengan teknik consecutive sampling selama bulan Desember 2012. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data melalui kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang proses kelahiran dengan 30 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,4% responden memiliki pengetahuan yang baik tentang proses persalinan. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang sudah baik perlu ditingkatkan dengan aspek yang lain seperti sikap dan keterampilan.

Childbirth is normal event but it can cause anxiety and even problems. Therefore, a preparation of chilbirth is important including pregnant women's knowledge of childbirth. This study aimed to identify the level of pregnant women's knowledge of childbirth process. The design used was simple descriptive. Respondents were 89 pregnant women selected by consecutive sampling techniques during December 2012. This research applied a quantitative approach. Data were collected using questionnaires about pregnant women's knowledge of childbirth process consist of 30 questions. The results showed that 58.4% of respondents had good knowledge of childbirth process. This condition showed that this good knowledge needs to be improved along with other aspects such as attitude and skills."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S44196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linarsih
"ABSTRAK
Pendidikan kesehatan ibu dan anak lebih banyak dilaksanakan melalui konsultasi perorangan atau perkasus pada waktu ibu datang memeriksakan kehamilannya, bayi atau balitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelas ibu hamil terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai kesehatan ibu dan anak. Desain penelitian menggunakan rancangan quasi experiment dimana seluruh populasi dijadikan sampel berjumlah 42 ibu hamil. Uji hipotesis menggunakan paired sample t-test. Hasil menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan, keterampilan sebelum dan sesudah pelatihan serta keterampilan sesudah dan satu bulan sesudah pelatihan kelas ibu hamil, dengan demikian perlu dikembangkan program kelas ibu hamil sebagai salah satu upaya untuk menekan morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi.

ABSTRACT
Maternal and child health education more consultation is carried out through individual or per case at the time the mother came to check her pregnancy, babies or toddler. This study aims to determine the effect of pregnant women class to increase their knowledge and skills of pregnant women on maternal and child health. The study design is quasi experiment using a design where the entire population sampled, amounting to 42 pregnant women. Hypothesis testing using a paired sample t-test. The results showed there were significant differencesbetween the knowledge, skills before and after training skills and one month after the training pregnant women class, as such programs should be developed pregnant women class as part of efforts to reduce morbidity and mortality in mothers and babies."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Willa Susiani Dewi
"Rendahnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan disebabkan masih kurangnya penyuluhan atau informasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi terhadap masyarakat oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh periyuluhari kesehatari tentang P4K terhadap pemilihan penolong persalinan, dengan desain quasi eksperimen terhadap ibu hamil trimester III jumlah sampel 48, bertempat tinggal di desa karangsari kecamatan karangpawitan kabupaten garut propinsi melahirkan oleh tenaga kesehatan dan 72,9% dan 27,1% oleh non kesehatan. Hasil penelitian membuktikan ada hubungan yang bermakna antara pemberian penyuluhan P4K dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. Oleh sebab itu disarankan untuk memfasilitasi pelaksaan program P4K di tiap kecamatan, meningkatkan kemitraan paraji dan bidan.

The low to help assistance by health professionals remains one due to lack of education or information program planning and prevention of complications of labor to the community by health personnel. This study aims to determine the eject of health education on P4K for labor helper election, with a quasi-experimental design to the third trimester pregnant women sample number 48, residing in the village district Karangpawitan, Karangsari sub arrowroot provinces for health care delivery and 72.9%, and 27, 1% by non health. The research proves there is a significant association between the provisions of counseling P4K with auxiliary power selection labor. Therefore recommended to facilitate the implementation ofthe P4K program in each district, to improve the functioning of health education group or individual counseling."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Winandari
"Dalam merencanakan suatu pelayanan kesehatan yang dikehendaki dan dapat dijangkau sesuai kemampuan masyarakat perlu dipertimbangkan demand masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Demand terhadap pelayanan kesehatan berfungsi untuk mengetahui pola pemanfaatan pelayanan kesehatan dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemakainya.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang demand ibu hamil terhadap pertolongan persalinan di Kabupaten Bogor serta ingin mengetahui faktor predisposisi dan faktor kemampuan yang berhubungan dengan demand tersebut. Dipilihnya Kabupaten Bogor sebagai lokasi penelitian adalah untuk meningkatkan pelayanan pertolongan persaiinan dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu {AKI). Penelitian ini menggunakan rancangan survey cepat dan memakai kuesioner untuk wawancara dalam pengumpulan data terhadap 218 ibu hamil yang telah dipilih. Dilakukan pengambilan sampel dua tahap yaitu kluster yang dipilih dengan cara "probability proportional size" dan metode EPI untuk pemilihan rumah tangga dengan responden yang memenuhi kriteria. Tehnik analisis yang digunakan adalah uji chi-square dan uji anova.
Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa demand yang tertinggi dari ibu hamil terhadap pertolongan persalinan adalah persalinan oleh tenaga non kesehatan yaitu sebesar 46,33 % (95 % CI 39 % - 53 %). Demand terendah adalah persalinan ditolong tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan pemerintah yaitu 8.72 % (95 % Cl 6% - 12 %) . Faktor predisposisi yang berhubungan dengan demand tersebut adalah pendidikan dan pekerjaan ibu dan kepala keluarga serta sikap terhadap pertolongan persalinan. Semakin rendah tingkat pendidikan, semakin tidak bekerja ibu dan semakin tidak tetap pekerjaan kepala keluarga serta semakin rendah nilai sikap terhadap pertolongan persalinan maka demand pertolongan persalinannya lebih mengarah kepada tenaga non kesehatan. Sedangkan faktor kemampuan yang berhubungan dengan demand pertolongan persalinan adalah pengeluaran rumah tangga per bulan, sumber biaya, jarak, dan biaya pelayanan. Semakin pengeluaran keluarga rendah, sumber pembiayaan pertolongan persalinannya "old of pocket", dan biaya pelayanan untuk pertolongan persalinan rendah maka demand pertolongan persalinannya cenderung kepada tenaga non kesehatan. Untuk mereka yang tidak memilih pertolongan persalinan di rumah maka jarak menentukan demand pertolongan persalinannya. Pelayanan kesehatan swasta lebih dipilih responden karena jarak yang lebih dekat dan waktu yang lebih sedikit dibandingkan ke pelayanan kesehatan pemerintah.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu perlunya keterlibatan Pemerintah Daerah termasuk peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu dengan program Gerakan Sayang Ibu. Meningkatkan penyuluhan dengan pendekatan pada Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA), mengupayakan adanya jaminan pemeliharaan kesehatan dalam pertolongan persalinan, meningkatkan kemitraan antara tenaga non kesehatan dan tenaga kesehatan dalam pertolongan persalinan serta meningkatkan kinerja bidan di desa dalam pertolongan persalinan di rumah.

The Demand of Pregnant Mothers for the Birth Delivery Service and Factors Related, in the District of Bogor, 2002An expected and accessible health care planning needs to consider the public's demand for the health care. Demand for health care is used to assess the pattern of health service utilization and its determinant factors.
The research was aimed to obtain information of the demand of pregnant mothers for the birth delivery service in the District of Bogor, and also to assess the predisposing and enabling factors dealing with the demand itself. This study used a rapid survey design. Data collection was conducted by using questionnaire for interviewing 218 selected pregnant mothers. Two-step sampling method was used that is cluster sampling which selected base on probability proportional size (PPS) and EPI method to select the household with respondents that suitable with the criteria. In this study, the technical analysis used was a chi-square and anova test.
The results of this study showed that the highest demand of pregnant mothers for the birth delivery service conducted by traditional attendant was 46.33% (95% CI 39%--53%). Meanwhile, the lowest demand for the birth delivery service conducted by health provider at the government health facilities was 8.72 % (95% CI 6%--12%). Predisposing factors related to such demand were education, occupation of pregnant mothers and their husband, as well as their attitude towards the birth delivery service. The lower the educational level, the more the unemployed mothers, the more non-permanent husband's job, and the lower the mother's attitude to the birth delivery service, so demand for the birth delivery service the more concern to the birth traditional attendant. Hence, powerful factors related to the demand for birth delivery service were monthly household expenditure, income sources, distance, and tariff. The lower the household expenditure, income source that is out of pocket and the lower the tariff, so the demand for the birth delivery tends to the birth traditional attendant. For those who did not choose the birth delivery at home, so the distance determined their demand for the birth delivery service. Private health care was more favorable by respondents because the nearer distance used in comparison with government health care.
Some efforts could probably be conducted to improve the birth delivery service done by health provider are local government and community participation in line with Friendly Mother Movement program, to maintain the campaign (communication, information, and education) towards the Mother and Child Health Group, to make possible the availability of social security in the birth delivery service, to maintain the partnership between health provider and non-health provider (birth traditional attendant) in delivering services, and to improve the performance of village midwife in conducting birth delivery service at home.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wike Pratiastuti
"Salah satu tujuan program KIA adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan ibu dan anak karena ibu dan anak adalah kelompok yang rentan terhadap berbagai masalah seperti kesakitan dan gangguan gizi yang sering kali berakhir dengan kecacatan atau kematian, melalui upaya penggunaan buku KIA. Buku KIA wajib dimiliki oleh setiap ibu hamil untuk mengetahui perkembangan kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak hingga usia 5 tahun, buku pedoman terpadu yang dimanfaatkan sebagai fungsi pencatatan, komunikasi, informasi dan edukasi bagi ibu hamil dan keluarga. Pemanfaatan buku KIA secara efektif dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu, gizi buruk pada anak dan angka kematian bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku ibu hamil dan balita ditinjau dari faktor predisposing, reinforcing dan enabling dalam pemanfaatan buku KIA. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain Rapid Assessment Procedures (RAP) pada ibu hamil/balita dengan triangulasi sumber pada informan suami, kader posyandu dan bidan kemudian dilakukan analisis tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan buku KIA oleh ibu hamil masih terbatas untuk pemeriksaan kehamilan, imunisasi dan penimbangan di Posyandu. Frekuensi pemeriksaan ANC lebih dari 4 kali selama masa kehamilan namun minat baca dan kepatuhan membawa serta merawat buku KIA masih rendah. Hal ini dikarenakan oleh faktor predisposing pengetahuan ibu yang kurang tentang fungsi buku KIA sebagai komunikasi, informasi dan edukasi dalam kesehatan ibu dan anak, faktor reinforcing kurangnya dukungan suami, kurangnya dukungan bidan dalam memberikan konseling tentang fungsi buku KIA karena beban kerja berat, motivasi kurang serta tidak adanya pelatihan dalam 1 tahun terakhir, selain itu dukungan kader dalam penyuluhan juga kurang dan faktor enabling yaitu karena waktu pelayanan di puskesmas yang terbatas hanya sampai siang hari. Oleh karena itu perlu ditinjau kembali pemanfaatan buku KIA sesuai dengan fungsinya dengan menyediakan media KIE sehingga dapat dipahami oleh ibu hamil/balita serta keluarga, selain itu perlu peninjauan kembali beban kerja bidan dan kompetensinya sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat, dan lebih meningkatkan kembali peran kader dalam penyuluhan kepada ibu hamil/balita di masyarakat.

One of the objectives of the MCH program is to increase family independence in maintaining maternal and child health because mothers and children are vulnerable to various problems such as morbidity and nutritional disorders which often end in disability or death, through efforts to use KIA books. The MCH handbook must be owned by every pregnant woman to know the development of maternal health and growth and development of children up to the age of 5 years, an integrated guidebook that is used as a function of recording, communication, information and education for pregnant women and families. The effective use of MCH books can improve the health of mothers and children so that they can reduce maternal mortality, child malnutrition and infant mortality. This study aims to describe the behavior of pregnant women and toddlers in terms of predisposing, reinforcing and enabling factors in the use of MCH books. This qualitative research uses the design of Rapid Assessment Procedures (RAP) for pregnant women/toddlers with source triangulation in husband informants, posyandu cadres and midwives then subject analysis with content analysis. The results showed that the utilization of the KIA book by pregnant women was still limited to prenatal care, immunization and weighing at the Posyandu. The frequency of maternal antenatal care (ANC) is more than 4 times during the pregnancy but reading interest and compliance with caring for KIA books are still low. This is due to the trigger factors (predisposing) of mothers lack of knowledge about the function of MCH books as communication, information and education in maternal and child health, reinforcing factors lacking husband support, lack of support from midwives in providing counseling about the functions of MCH books caused because of the heavy workload, lack of motivation and lack of training in the past 1 year, besides that cadre support in counseling is also lacking and enabling factors (enabling) affordability of health facilities, namely because the service time at the puskesmas is limited to daylight hours. Therefore, it is necessary to review the use of MCH books inccordace with their function by providing IEC media assistance so that they can be understood by pregnant women/toddlers and families. In addition, it is necessary to review the workload of midwives and their competence as the spearhead in maternal and child health services in the community, and further enhance the role of cadres in counseling to pregnant women/toddlers in the community."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur`Arifah Hakim
"Angka kejadian anemia pada ibu hamil di puskesmas kecamatan Kemayoran masih tinggi walaupun cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah minimal 90 butir selama hamil sudah mencapai 100%. Besarnya suplementasi zat besi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing ibu. Tidak efektifnya program pemberian TTD untuk menurunkan kejadian anemia kehamilan karena belum adanya media yang efektif untuk memberikan informasi dan edukasi tentang anemia dan TTD.
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas intervensi pendidikan kesehatan melalui diagram bantu konseling anemia dan pemberian dosis terapi TTD terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran tahun 2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperiment dengan menggunakan desain nonequivalent control group design. Penelitian dilakukan di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran dari rentang waktu Maret-November 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan kemayoran dan teknik pemilihan sampel dengan cara purposive sampling.
Hasil penelitian pengaruh intervensi pendidikan kesehatan melalui diagram bantu konseling anemia dan pemberian dosis terapi TTD terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran tahun 2019 pada analisis bivariat menggunakan uji Anova didapatkan nilai p = 0.0005, hubungan pengetahuan dan kepatuhan mengkosumsi TTD dengan Kadar Hemoglobin didapatkan r=0.288, p value=0.035; r=0.422, p value=0.001. Kesimpulan ada pengaruh intervensi pendidikan kesehatan melalui diagram bantu konseling anemia dan pemberian dosis terapi TTD terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran tahun 2019 (nilai p < 0.05). Semakin tinggi pengetahuan dan kepatuhan mengkonsumsi TTD maka semakin besar kadar hemoglobin.

The incidence of anemia in pregnant women in the Kemayoran Health Centre is still high considering that pregnant women who get iron tablets of at least 90 during pregnant are reaching 100%. The amount of iron supplementation must also be adjusted to the needs and conditions of each mother. Ineffective iron supplementation delivery program for pregnant women to reduce the incidence of anaemia because there is no effective media to provide information and education about anaemia and iron supplementation.
This study aims to know the effectivity of health educational intervention through anaemia counseling helping diagram and giving iron suplement therapeutic doses to increasing haemoglobin levels for pregnant women at Kemayoran public health center area in 2019. This study uses a quasi experimental research type using the nonequivalent control group design. The study was conducted in the area of Kemayoran health center from the period March-November 2019. The population in this study were all pregnant women in the area of Kemayoran health center and sample selection techniques by purposive sampling.
The results of research on health educational intervention through anaemia counseling helping diagram and giving iron suplement therapeutic doses to increasing haemoglobin levels for pregnant women at Kemayoran public health center in 2019 on bivariate analysis using Anova test obtained p value = 0.0005, the relationship of knowledge and compliance consuming iron suplement with haemoglobin levels obtained r = 0.288, p value = 0.035; r = 0.422, p value = 0.001. Conclusion: there is influence of health educational through anaemia counseling helping diagram and giving iron suplement therapeutic doses to increasing haemoglobin levels for pregnant women at Kemayoran public health center in 2019 (p value <0.05). The higher of knowledge and compliance of consuming iron suplement, the greater the hemoglobin level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>