Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lau, Theodora
Jakarta: Indira Perkasa, 1991
R 133.50951 LAU pt
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Surayin
Bandung: Armico, 1993
R 495.1399221 SUR k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Ustadi
"Primbon menurut jenisnya ada beberapa macam, di antaranya adalah primbon yang membahas watak seseorang yang terlihat dari sejak manusia lahir dan dilihat dari bentuk raga seseorang, ada pun primbon yang melihat dari segi mimpi dan primbon yang memberikan sugesti lain tentang kehidupan di sekitar kehidupan manusia yang mempercayai nilai mitos di balik filosofi primbon.
Penelitian ini adalah penelitian yang mengembangkan dan menguraikan makna filosofis yang terkandung pada setiap pengalaman hidup manusia tentang perjodohan pada konsep neptu. Dewasa ini di dalam lingkungan masyarakat Jawa yang mempercayai nilai-nilai terhadap primbon semata-mata tidak hanya sebagai bahan ilmu pengetahuan untuk dibahas dalam sisi kepercayaan yang dikandung berdasarkan sistem arah, ruang dan waktu. Pada saat ini aspek nilai pada primbon sudah dikenal oleh masyarakat luar Jawa yang artinya bukan berasal dari keturunan Jawa saja namun digunakan pula oleh keturunan yang bukan dari Jawa.
Primbon pada hakekatnya suatu cerminan tentang pola hidup tradisi adat budaya Jawa sejak dahulu. Pada penelitian ini akan dibahas sistem perhitungan Jawa dalam pétung salaki rabi dan juga waktu atau hari yang tepat dalam melaksanakan upacara pernikahan, dengan tujuan agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan setelah menikah. Hal ini tidak terlepas dari objek yang hendak diteliti, yaitu dapat dilihat dari tanggal lahir kedua pasangan yang hendak menikah lalu dicocokkan dengan metode-metode yang terdapat di dalam kitab primbon.

Horoscope by type there are several kinds, among which is the horoscope which discusses the character of someone who looks human since birth and in view of one's body shape, there was a notice in terms of horoscope and horoscope dream that gives suggestion about the lives of other human life around who believe in the value of the philosophy behind the myth horoscope.
This research is a developing research and elaborate philosophical meaning contained in every human experience of matchmaking on the concept Neptu, Today within the Java community who believe in the values of the sheer horoscope not only as material science to be discussed in the conceived belief system based on those directions, space and time, at this time the value aspect of the horoscope is known by people outside Java, which means that not only comes from the Javanese descent, but is also used by the descendants not of Java.
Horoscope is essentially a reflection of the lifestyle of indigenous traditions since ancient Javanese culture. In this study will be discussed in a Java computation system petung salaki rabi and also the exact time or day of the wedding ceremony, in order to prevent something undesirable things after marriage. It is not independent of the object to be studied, which can be seen from the second date of birth and married couples who want to be matched with the methods contained in the book horoscope.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rochmalia Yudhiyanti
"Skripsi ini membahas daya ilokusi dalam artikel horoskop pada majalah Brigitte edisi nomor 4 (30 Januari-12 Februari 2008) sebagai sumber data. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan daya ilokusi yang terdapat dalam artikel horoskop tersebut. Pada akhir penelitian, diketahui bahwa daya ilokusi yang paling banyak muncul dalam artikel horoskop adalah pernyataan karena banyak tuturan yang lebih banyak bersifat menyatakan.

The focus of this study is illocutionary force in horoscope in Brigitte Magazine Nr. 4 (30 Januari-12 Februari 2008) as source of data. The purpose of this study is to found any illocutionary force in horoscope. The result of this study shows that the most number of illocutionary force is statement because many speech is more stating."
2009
S14591
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Delsol, Paula
London : Pan Books, 1973
133.509 DEL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ho, Peng Yoke
London: RoutledgeCurzon, 2003
133.5 HOP c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bonavia, David
Jakarta: Erlangga, 1990
951 BON c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Theodore, Lau
Jakarta: Indra Perkasa, 1991
133.54 THE ht
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuning M. Irsyam
"PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perkembangan studi sejarah modern tentang Indonesia telah berkembang sedemikian pesatnya memasuki hampir semua aspek kehidupan bangsa Indonesia. Salah satu yang menjadi garapan dari studi sejarah Indonesia Modern adalah golongan etnis Cina sebagai golongan minoritas di Indonesia dalam pelbagai bentuk ragamnya. Sejak Victor Purcell membukukan hasil penelitiannya ?the Chinese in Southeast Asia" ternyata karya ini mampu mengilhami lahirnya karya-karya baru dalam studi Indonesia Modern. Studi tentang golongan etnis Cina ternyata telah menghasilkan sejumlah ilmuwan antara lain seperti Melly G. Tan, Leo Suryadinata, Liem Twan Djie dan Ong Eng Die.
Golongan etnis Cina seringkali diidentikkan sebagai golongan yang mempunyai peranan penting dalam dalam perekonomian Indonesia. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari adanya kenyataan bahwa mereka telah mulai merintis usaha-usaha di bidang perekonomian sejak dulu, dan keberhasilan mereka ditunjang oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari berbagai pihak, baik pihak mereka sendiri, pihak pemerintah Belanda maupun dari pihak pribumi.
Bila kita telusuri sejarah perkembangan mereka di bidang perekonomian, maka kita harus melihat kenyataan bahwa bangsa Cina telah mengadakan hubungan dengan bangsa-bangsa di Asia Tenggara, termasuk bangsa Indonesia sejak jaman dinasti Han berkuasa di daratan Cina (206 SM - 221 M). Ada dugaan bahwa hubungan dagang tersebut pada awalnya dilakukan oleh para pedagang.
Beberapa bukti arkeologis antara lain menunjukkan adanya patung-patung batu yang ditemukan di Pasemah, Sumatera Selatan yangmirip dengan patung-patung batu yang terdapat pada kuburan Jenderal Huo K'lu - ping di Propinsi Shenshi, yang bertandakan tahun 117 SM. Di camping itu juga banyak diketemukan barang-barang keramik di Sumatera , Jawa dan Kalimantan yang bertandakan tahun 45 SM (Victor Purcell, 1951: II). Dugaan para ahli, masa tersebut merupakan masa awal hubungan Cina-Indonesia.
Hubungan berikutnya adalah datangnya seorang musafir Cina yang beragama budha ke Indonesia. Fa-Hsien datang ke Jawa pada tahun 413 Masehi. Dari catatan sejarah dinasti Sung (420 - 479 M) dan dinasti Liang (502 - 527 M) dapat diketahui bahwa ada utusan dari negara-negara di Asia Tenggara yang datang ke Cina. Selain utusan yang datang ke Cina, Cina sendiri pada jaman dinasti T'ang (618 - 907 M) pernah mengirim utusan ke Selatan untuk membuka hubungan dagang. Pada tahun 756 - 779 M, pernah datang tiga utusan dari Jawa ke Cina atau sebaliknya, maka hubungan dagang Utara - Selatan menjadi semakin lancar.
Pada jaman pemerintahan dinasti Qing (1644 - 1911) hubungan dagang dengan Barat dibuka. Pelabuhan utama mereka adalah Amoy, Kwangtung dan Fukien. Meskipun hubungan dagang dengan bangsa Barat telah dimulai sejak tahun 1644, namun baru pada tahun 1786 penduduk setempat menyadari bahwa yang banyak mendapatkan keuntungan adalah bangsa Barat. Hal ini mendorong mereka untuk mengadakan migrasi ke tanah jajahan Barat. Apalagi mereka mendengar bahwa di Semenanjung Malaya orang bisa mendapatkan mata pencaharian dengan upah yang lumayan.
Migrasi etnis Cina terjadi secara besar-besaran setelah terjadinya perang Candu (1839 - 1842), yang mengakibatkan dibukanya negara Cina oleh Inggris dan setelah terjadinya pemberontakan Tai Ping (1851 - 1865), yang mengakibatkan hancurnya perekonomian di Cina Selatan. Dengan hancurnya perekonomian di Cina Selatan maka banyak orang "terpaksa" meninggalkan kampung halamannya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik.
PERMASALAHAN
Penelitian ini mengkaji peranan golongan etnis Cina di sektor ekonomi pada masa kolonial. Secara khusus penelitian ini ingin mengungkapkan faktor-faktor apa yang menyebabkan golongan etnis Cina berperan di sektor ekonomi, bagaimana tingkah laku ekonomi golongan etnis Cina dan kendala-kendala yang dihadapi dalam memainkan peranannya itu.
Uraian berikut ini mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Uraian dan penjelasan berikut ini mencakup kedudukan golongan etnis Cina pada masa kolonial, dan pola tingkah laku ekonomi golongan etnis Cina. Pola tingkah laku tersebut dihubungkan dengan kegiatan perekonomian yang ada di Indonesia pada waktu itu. Dari uraian dan penjelasan yang ada diharapkan diperoleh suatu pemahaman mengenai peranan golongan etnis Cina di sektor ekonomi."
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP 1996 94
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Maulida
"Nama adalah kata sebutan atau panggilan khusus yang mengacu kepada seseorang atau sesuatu. Sebutan atau panggilan ini dimaksudkan untuk membedakan diri sendiri dengan yang lain. Nama seseorang umumnya mengandung harapan dan doa orang tua agar sang anak memiliki masa depan ataupun berperilaku sesuai dengan makna yang dikandung pada nama tersebut. Pada masa Cina kuno, masyarakat Cina dapat memiliki tiga jenis nama, yaitu 名 míng (nama pemberian), 字 zì (nama kehormatan), dan 号 hào (nama gelar). Salah satu tokoh utama dalam drama The Untamed 陈情令 Chén Qíng Lìng (2019), yaitu Lan Wangji, memiliki tiga jenis nama, yaitu 湛 Zhàn yang bermakna ‘Sempurna’ sebagai 名 míng (nama pemberian), 忘机 Wàngjī bermakna ‘Melupakan Hal Penting’ sebagai 号 hào (nama gelar), dan 含光君 Hánguāng Jūn bermakna ‘Tuan yang Membawa Cahaya’ sebagai 字 zì (nama kehormatan). Penelitian ini menggunakan teori segitiga semantik Ogden dan Richards untuk melihat hubungan makna ketiga nama Lan Wangji dengan sepak terjangnya di dunia persilatan sebagai acuannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga nama Lan Wangji memiliki makna yang sesuai dengan perilaku yang ditunjukkan oleh Lan Wangji dalam drama.

A name is a special designation or nickname that refers to someone or something. This designation or nickname is intended to distinguish oneself from others. A person's name generally contains the hopes and prayers of parents so that the child has a future or behaves according to the meaning contained in that name. In ancient China, Chinese people could have three kinds of names, namely 名 míng (given name), 字 zì (honorary name), and 号 hào (title name). One of the main characters in the drama The Untamed 陈情令 Chén Qíng Lìng (2019), namely Lan Wangji, has three kinds of names, namely 湛 Zhàn which means 'Perfect' as 名 míng (given name), 忘机 Wàngjī means 'Forgetting Important Things' as 号 hào (title), and 含光君 Hánguāng Jūn means 'the Lord Who Brings the Light' as 字 zì (honorary name). This study uses Ogden and Richards' semantic triangle theory to see the relationship between the meanings of the three names of Lan Wangji and his actions in the world of martial arts as a reference. This study uses a qualitative approach and is presented descriptively. The results of this study indicate that the three names of Lan Wangji have meanings that are in accordance with the behavior shown by Lan Wangji in the drama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>