Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177154 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Rasyid Asba
Jakarta: Yayasan Obor, 2007
330.904 RAS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rasyid Asba
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007
633.851 598 RAS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sievers, Allen M.
Baltimore: The Johns Hopkins University Press, 1974
915.980 3 SIE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Sudirman
"Pendahuluan
Sejak berabad-abad silam, jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa ke Asia khususnya Asia Tenggara, diwilayah ini telah terjalin kerjasama regional dalam bidang perdagangan diantara pusat-pusat kerajaan. Hubungan lalulintas dan perdagangan pada masa itu telah maju dan berkembang membawa kesejahteraan bagi bangsa-bangsa yang berdiam diwilayah ini. Bahkan para ahli sejarah telah mengungkapkan bahwa sejak 200 tahun sebelum masehi para pedagang dari Nusantara telah berhubungan dengan negeri diluar kawasan Asia Tenggara. Bagian utara adalah China berkuasa Dinasty Han , bagian barat India, lebih jauh lagi Mediterania terdapat Kekaisaran Romawi. Diantara pusat-pusat kekuasaan itu terletak Asia Tenggara maka terjalin perdagangan , baik melalui darat dan juga melalui taut. Jalan perdagangan darat dikenal dengan jalan sutra ( The Silk Road) jalan laut melalui Selat Malaka. Barang barang dagangan yang banyak diperdagangkan pada masa itu adalah : sutra, keramik, rempeh-rempah, kulit binatang, beras, wangi-wangian, permadani, barang kristal dari galas, alat senjata dari logam . Sampai pada masa pertumuhan Kerajaan Tarumanegara pada tahun 399 M seorang Pendeta China Fa Hien melakukan perjalanan ke India dan singgah di To-Lo-Mo ( Tarumanegara) di Cho-Po ( Jawa) yang menggambarkannya sebagai negeri yang makmur dan maju. Kemudian pada tahun 671 Pendeta China I Tsing dimasa Dynasti Tang melakukan perjalanan dan singgah di Che - lifoche ( Sri wijaya) dan Mo-loyeu ( Melayu) serta Po-ni ( Brunei ) dilukiskan dalam laporan perjalanannya kenegeri-negeri makmur dengan perdagangan antar mereka, dan ditemukannya prasasti Lingga Pala di Canton (bagian China Selatan) menunjukkan adanya hubungan antara Raja Nusantara dengan wilayah itu, dan hubungan itu adalah hubungan persahabatan dan perdagangan.
Pada masa kerajaan Singosari di Jawa Sri Maharaja Diraja Kertanegara (1268 -1292) adalah seorang raja Nusantara yang terkenal memiliki wawasan pembangunan yang berketahanan regional dalam menumbuhkan daya tangkal dari ancaman pengaruh negeri utara yang ekspansionis (pada waktu China dikuasai Khu Bilai Khan ). Kertanegara mengirimkan ekspedisi kenegeri Melayu (1275) yang dianamakan ekspedisi Pamalayu, ekspedisi ini berhasil mengikat persahabatan dengan Kerajaan Melayu dan menghidupkan Selat Malaka sebagai jalur pelayaran untuk perdagangan dengan aman. Kertanegara berhasil membangun persahabatan dengan Raja Champa Jayasingharawan ( terletak disekitar Vietnam sekarang ), diplomasi persahabatan dengan wawasan ketahanan nasional dan ketahanan regional telah dipahami oleh raja-raja Nusantara pada masa tersebut.
Penghancuran negeri-negeri di Nusantara oleh kolonialisme Belanda, Inggris dan Portugis di wilayah ini mengakibatkan terpecah belah dan bahkan timbul rasa saling mencurigai diantara suku bangsa dikawasan Asia Tenggara. Kesunanan/ Sultan di Nusantara dijadikan hanya sebagai wahana seremonial dan untuk menindas rakyat sebagaimana terjadi di Banten , sampai tahun 1600 masih merupakan pusat perdagangan dengan politik perdagangan bebas. Pelabuhan Banten terbuka untuk semua perdagangan , para pembesar Banten dengan seluruh kemegahannya manerima para saudagar China,Arab,India dan Portugis. Barang-barang dagangan dari mulai manik-manik, hasil hutan dan rempah-rempah. Akan tetapi setelah belanda berusaha mengadu domba anatara kerabat keraton Banten, maka pada tahun 1618 Banten diserang Belanda dan Belanda menuntut hak monopoli di Pelabuhan Banten, demikian pula terjadi di Kerajaan dan Kesultanan di seluruh wilayah Nusantara.
Maka sejak itu pantai dan pelabuhan di Nusantara dikuasai armada Belanda, Raja-raja Berta Sultan di Nusantara diberikan hak mengatur didalam saja dan tidak boleh berhubungan dengan luar, tidak mempunyai Bandar pelabuhan....
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dari tahun 1967 sampai 1998 Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Meskipun sempat terhenti karena krisi ekonomi tahun 1998, melalui informasi, melalui reformasi mendasar dan pasar domestik yang besar, Indonesia bisa pulih dan sekarang menjadi negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi menjadikan Indonesia sebagai slaah satu rumah kelas menengah terbesar di Asia. Tahun 1999, hanya 25 % penduduk bisa dikategorikan kelas menengah, tetapi tahun 2010 kelas menengah naik menjadi 57%. Jumlah ini diperkirakan bertambah lebih cepat karena beberapa dekade kedepan Indonesia akan mengalami bonu bonus deografi, seiring dengan pertumbuhan kelas konsumsi (individu dengan penghasilan bersih $3.600). Pertumbuhan kelas ekonomi dan pengingkatan pendapatan perkapita rumah tangga akan mengubah struktur pengeluaran masyarakat dan akan meningkatnya tabungan, investasi dan pertumbuhan sektor retail. Namun agar mampu mengambil manfaat dari meningkatnya kelas menengah, Indonesia harus mampu mengatasi beberapa tantangan. Tantangan pertama sebagian besar kelas menengah tergolong kelas menengah tingkat bawah yang sangat rentan terhadap gocangan ekonomi. Tantangan kedua adalah menciptakan lapangan kerja sebanyak banyaknya. Tantangan ketiga adalah kualitas kelas menengah Indonesia. Hanya sepertiga kelas menengah Indonesia yang lulusan Universitas. Tantangan keempat adalah mendorong kelas menengah untuk berhemat dan menabung."
PPEM 1:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementrian Luar Negeri, 2010
330.91 FGD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pratika Fitri Anggara
"Secara garis besar penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak sektor pariwisata Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 1974 - 2011. Dalam model yang digunakan, penulis memasukkan variabel indikator perekonomian yang juga dianggap sebagai faktor penentu kedatangan wisatawan asing ke Indonesia, yaitu inflasi dan krisis dalam pariwisata. Metode Error Correction Mechanism (ECM) digunakan untuk melihat koreksi hubungan jangka pendek ke jangka panjang selama periode observasi.
Analisis hasil penelitian akan menunjukkan hubungan jangka panjang dan jangka pendek kedatangan wisatawan asing, inflasi, krisis dalam pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa kedatangan wisatawan asing berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, kedatangan wisatawan asing berkaitan erat dengan inflasi dan krisis dalam pariwisata Indonesia.

In general, this research is aimed to analyze the effect of tourism sector toward economic growth in Indonesia during 1974-2011. The author adds economic indicator variables called inflation and tourism-related crisis which are considered as determinant factors for tourist arrival to this country. Error Correction Mechanism (ECM) is used to find out the short term correction to long term during observation.
The result shows short and long term relationship among tourist arrival, inflation, tourism crisis and economic growth. To conclude, last chapter informs that tourist arrival significantly affects economic growth in positive sign. Besides, tourist arrival significantly relates to inflation and tourism crisis in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Amalia
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007
338.9 LIA e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>