Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99789 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ekawidiyani
"Dalam rangka menghadapi persaingan yang ketat, maka SDM yang dimiliki oleh Rumah Sakit ABC harus mampu bekerja dengan optimal agar dapat memenangkan persaingan tersebut. Untuk itu penulis mencoba membantu RS. ABC mengidentifikasi permasalahan-permasalahan SDM yang dihadapinya dalam rangka meningkatkan unjuk kerja mereka.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Wile's Synthesized Human Performance Technology Model, model ini merupakan salah satu Human Performance Technology Model yang lebih sederhana dan mudah dimengerti untuk dipakai dalam menganalisis dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh RS. ABC.
Hasil analisis yang didapat adalah terdapat berbagai permasalahan SDM yang dihadapi RS. ABC tetapi yang penting untuk segera ditangani, menurut penulis, adalah masalah insentif karena hal tersebut telah menyebabkan suasana kerja yang kurang nyaman sebagai akibat dari timbulnya perasaan ketidakadilan di antara karyawan. Selain itu, masalah insentif juga menyebabkan karyawan kurang termotivasi untuk bekerja dengan optimal.
Sebagai altematif pemecahan masalah tersebut maka penulis merekomendasikan penerapan skema quota di RS. ABC sebagai metode pembayaran insentif karena skema ini berkaitan dengan pencapaian goals yang telah ditetapkan. Sehingga diharapkan akan memenuhi rasa keadilan dan meningkatkan motivasi karyawan karena mereka mendapatkan insentif sesuai dengan hasil kerjanya. Untuk menunjang hal tersebut perlu dibarengi dengan perbaikan sistem penilaian unjuk kerja karyawan yang berdasarkan pada hasil kerja mereka guna memudahkan perhitungan insentif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Arianto Budi Nugroho
"Perbaikan program insentif ditawarkan kepada PT XYZ untuk membantu pencapaian profitabilitas yang tinggi melalui model PIBI (Performance Improvement By Incentives) dan Tangible Incentives sehingga workforce performance dapat ditingkatkan. Fakta yang berhasil dihimpun melalui wawancara dan diskusi terfokus berkaitan dengan target dan realisasi kerja karyawan. (Tim SITAC) sudah maksimal dan cukup tinggi nilainya. Penulis berpendapat bahwa PT XYZ perlu memperbaik.i sistem insentif yang selama ini berlaku dengan sistem insentif yang baru untuk mengantisipasi masalah penurunan kinerja dan team member retention yang jika dibiarkan akan merugikan perusahaan.
Penulis merekomendasikan PIBI model untuk memecahkan masalah PT XYZ berkaitan dengan menurunnya motivasi kerja Tim SITAC dan sehagai program insentifnya adalah Quota dan Piece Rate System dimana karyawan mendapatkan imbalan berdasarkan kinerja yang mencapai target atau bahkan melebihinya. Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan PIBI model antara lain akan sangat membantu PT XYZ dalam menganalisis area kepentingan dan relevansi berkaitan dengan menurunnya kinerja Tim SITAC melalui serangkaian langkah-langkah panting yang sistematik dan sistemik.
Penerapan Performance Management System yang berkesinambungan dapat dijadikan action plan selanjutnya bagi PT XYZ, yang akan secara jelas menunjukkan bahwa perusahaan menghargai kinerja karyawan secara adil melalui analisis valuable performance dan cost behavior. PIBI model pada dasarnya dapat diterapkan pada perasahaan-perusahaan yang bidang kerjanya dapat diukur dan dianalisis secara tangible. Model ini sangat cocok bagi perusahaan yang bergantung pada faktor manusia sebagai aset utama dan alat saing. Penerapan program ini akan berhasil jika perusahaan sungguh-sungguh memahami konsep Human Capital yang sangat memperhatikan aspek Sumber Daya Manusia sebagai modal yang bernilai. Untuk menunjang program ini perusahaan seharusnya berbasis pada knowledge dan kompetensi serta mempertegas falsafah mengenai SDMnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atik Waharti
"Dengan adanya pergeseran pola pelayanan kesehatan, manajemen rumah sakit juga harus merubah pola pelayanan menjadi pelayanan kesehatan yang berdasarkan customer oriented. Pelayanan jenis ini memerlukan partisipasi seluruh karyawan sehingga diperlukan motivasi kerja, komitmen dan kepuasan kerja yang tinggi.
Berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan, yang perlu mendapat perhatian antara lain adalah peningkatan motivasi kerja dan penyusunan pola penggajian. Hal ini sesuai dengan teori Herzberg bahwa apabila faktor dissatisfier dianggap tidak memuaskan, tenaga kerja akan merasa kecewa dan akan banyak masalah hubungan industrial yang timbul. Pada dasarnya memang tidak ada korelasi langsung antara upa/lgaji dengan produktivitas, akan tetapi gaji dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong motivasi apabila diciptakan kebijakan dan sistem yang memberikan penghargaan kepada prestasi kerja yang tinggi.
Hal yang menjadi kendala dalam meningkatkan motivasi kerja di RSIAA adalah mengenai sistem imbalan dan pola penggajian. Adanya ketidak puasan karyawan terhadap penentuan golongan jabatan yang hanya berdasar tingkat pendidikan, disamping belum adanya pengaturan sistem penggajian yang dihubungkan dengan prestasi kerja.
Untuk tujuan itu di RSIAA dilakukan penelitian yang mempunyai tujuan umum membuat struktur golongan jabatan pada berbagai jenis jabatan fungsional di rumah sakit yang lebih obyektif melalui evaluasi jabatan untuk menyusun struktur gaji dasar. Kemudian dikaitkan dengan penyusunan pola insentif prestasi kerja untuk membuat rancangan formulasi gaji tetap. Dalam penelitian ini dilakukan penentuan nilai jabatan-jabatan fungsional, dimana merupakan nilai relatif dari hasil mengkuantifikasikan sesuatu yang kualitatif.
Penelitian ini merupakan riset operasional, dengan metode deskriptif analitik, melalui pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah 32 jabatan fungsional yang dipegang oleh karyawan purna waktu.
Dibuat uraian jabatan dari hasil analisa jabatan yang telah dilakukan. Kemudian diidentifikasi faktor-faktor jabatan yang akan dipakai sebagai dasar evaluasi jabatan. Faktor-faktor jabatan ini nantinya diberi nilai dan bobot untuk setiap jenis jabatan. Kemudian disusun pola insentif atas dasar kriteria prestasi kerja yang dicapai tiap individu. Aktivitas tersebut didiskusikan dan disepakati dalam diskusi kelompok (peer review) diantara panitia evaluasi jabatan dan antara direksi rumah sakit dengan wakil yayasan.
Diharapkan sistem penggolongan jabatan dan pola penggajian yang lebih obyektif tersebut dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga menghasilkan kinerja yang baik untuk meningkatkan mutu pelayanan.

The Arrangement of Basic Salary Structure Through Job Evaluation Relates With The Incentives Pattern Based on The Work Performance for The Fixed Salary Formulation Design at the Mother and Child Hospital (RSIAA) of AN-Nisa, TangerangChanges and new direction in health services push hospital management to provide health care with survey customer orientation. This new direction need to be understood by all hospital employees, so that they have adequate motivation, commitment and satisfaction in work life. Furthermore, it is expected their performances will match to the current changes and direction in health services demand.
In relation to high quality health service, it is needed to establish incentive and salary system. This is suggested and in the line with Herzberg's theory, which stated that if dissatisfied factors are unfulfilled will brought dissatisfaction and work relation problems. It is well understood that incentives and 1 or salary does not have direct relationship with worker productivity, however, accurate performance based salary system will increase staff motivation.
In RSIAA hospital, the current situation shows that employees have low work motivation and dissatisfaction to salary system. The complain mainly the current salary system does not relate to merit system, and only relate to educations level.
In this relation, this study was aimed to develop the job rank structure on many type of job title on the hospital that becomes more objective through the job evaluation to arrange the basic salary structure. And then relates with the incentive system based on work performance to makes the fixed salary formulation. In this study, we make account job value of functional employment which is the relative value of quantitative result from qualitative things.
This study is operational research, used the analytical descriptive method, with the quantitative approach. Research population are 32 job title that be held by the full time employee.
Job descriptions have been described from the job analysis that has been done. Job factors have been identified, to base for job evaluation. That job factor is going to appraise every kind of job title. And then arranging basic criteria of the work performance that will be gained by each of individual. Those activities have been discussed and reviewed in a group discussion between the job evaluation committee and between the hospital board of director with the vice organization.
Hopefully the job rank system and the salaries pattern that more objective will increase staff motivation, so it can makes good performance to increase the quality service."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Puspita Destiani
"Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, industri jasa konstruksi dinilai merupakan industri yang paling lambat dalam mengadopsi inovasi proses dan teknologi dalam mengelola bisnisnya dibanding industri lain yang bahkan posisinya lebih rendah dibanding sektor pertanian (Mckinsey, 2017). Saat ini digitalisasi industri jasa konstruksi di Indonesia khususnya dalam penggunaan BIM sudah diwajibkan oleh pemerintah melalui PERMEN PU No. 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh antara variabel dan indikator pada TAM yang memiliki pengaruh terbesar pada penerimaan teknologi di lingkungan PT XYZ; menganalisis hubungan antara variable TAM perceived ease of use (PEOU), perceived usefulness (PU), consensus on aprropriation, individual intention, dan organizational intention; dan menghasilkan rekomendasi strategi percepatan implementasi BIM agar dapat berkontribusi untuk meningkatkan kinerja Proyek Konstruksi PT XYZ. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kompetensi organisasi dan Kualitas teknologi berhubungan positif terhadap Perceived Ease of Use dimana Perceived Ease of Use berhubungan secara signifikan terhadap Perceived Usefulness dan Consensus on Appropriation yang berhubungan dengan Organizational Intention. Selanjutnya, Kompetensi personal berhubungan positif dengan Perceived Usefulness dimana Perceived Usefulness berhubungan signifikan terhadap Individual Intention. Sedangkan untuk Behaviour control, tidak menunjukkan hubungan positif terhadap Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use maupun Individual Intention dan Organizational Intentio

In the midst of rapid technological developments, the construction service industry is considered the slowest industry in adopting process and technological innovations in managing its business compared to other industries whose position is even lower than the agricultural sector (Mckinsey, 2017). Currently the digitization of the construction service industry in Indonesia, especially in the use of BIM, has been required by the government through PERMEN PU No. 22/PRT/M/2018 concerning Guidelines for the Construction of State Buildings. This study aims to identify the influence between variables and indicators on TAM which has the greatest influence on technology acceptance within PT XYZ; analyze the relationship between TAM variables perceived ease of use (PEOU), perceived usefulness (PU), consensus on appropriation, individual intention, and organizational intention; and generate strategic recommendations for accelerating the implementation of BIM in order to contribute to improving the performance of the PT XYZ Construction Project. The results of this study indicate that organization competency and technology quality are positively related to Perceived Ease of Use where perceived ease of use is significantly related to perceived usefulness and consensus on appropriation which is related to organizational intention. Furthermore, personal competency is positively related to perceived usefulness where perceived usefulness is significantly related to individual intention. As for behavior control, it does not show a positive relationship to perceived usefulness and perceived ease of use or individual intention and organizational intention."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Ruslan Abdulmuni
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
TA3201
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Liem Kevin
"Sel surya yang digunakan merupakan sel surya dengan basis perovskite masih memiliki nilai efisiensi 22,7%; nilai tersebut memang bukan nilai efisiensi tertinggi yang didapatkan oleh sel surya. Namun, dapat terlihat perkembangan yang sangat pesat untuk sel surya jenis ini. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan efisiensi daripada sel surya jenis perovskite ini, tetapi belum ada yang dapat menetapkan molaritas optimum pada molaritas prekursi perovskite. Oleh karena itu pada penelitian ini, peneliti akan mencari molaritas optimal prekursi perovskite. Bahan perovskite yang digunakan adalah CH3NH3PbI3 yang merupakan campuran daripada garam MAI dan PbCl2. Penelitian yang dilakukan akan memberikan variabel pada molaritas prekursi perovskite. Molaritas prekursi perovskite akan mempengaruhi banyaknya partikel perovskite yang dimiliki suatu lapisan aktif, dan diasumsikan bahwa dengan meningkatnya jumlah partikel pada lapisan aktif, maka nilai arus daripada sel surya akan meningkat. Penambahan partikel yang dimiliki oleh lapisan aktif akan menghasilkan permukaan lapisan yang tidak merata, sehingga kesetimbangan terhadap banyaknya partikel dan ratanya permukaan sebuah lapisan aktif sangat mempengaruhi efisiensi dari sel surya jenis perovskite. Dari hasil uji coba dan pengukuran dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya molaritas akan menyebabkan turunnya kualitas dari lapisan aktif, sehingga efisiensi sel surya akan menurun. Pada penelitian ini didapatkan bahwa perovskite dengan nilai 0,48 M untuk PbCl2 merupakan hasil terbaik dengan nilai Isc = 0,7 mA; Voc = 1,48 V; FF = 0,365; dan efisiensi = 0,569%. Disamping itu; 0,48 M juga memiliki kurva I-V yang terbaik dan paling ideal untuk bentuk kurvanya

Solar cell is a relatively new source of renewable energy and this technology is still in its development process, especially for perovskite based solar cell (PSC) which use perovskite material as active layer in the cell structure. Perovskite based solar cell has a very good potential to be one of the most efficient solar cells. At the moment, perovskite based solar cell has achieved value of efficiency of 22.7%; this value isn’t the current highest efficiency value that solar cell could achieve. However, a rapid progression for this type of solar cell could be seen. In this research, researcher will find the optimum molarity for perovskite precursors. The perovskite used is of CH3NH3PbI3 material that is made by a mixture of MAI salt and PbCl2. Various experiment have been done to increase perovskite based solar cell molarity, however none of them have actually find the optimum value of perovskite precursors molarity. So in this research will give variables on the molarity of perovskite precursors. It is assumed that with the increase on particle amount on the active layer, then the current value of the solar cell will increase. From the result of the testing and measurement, it could be concluded that with the increase of molarity the quality of the active layer falls and in turn decrease the efficiency of the solar cell. This research shows that the perovskite with 0.5 M PbCl2 achieve the best result with Isc = 0.7 mA; Voc = 1.48 Volt; Fill Factor (FF) = 0.365 M; and efficiency = 0.569% Alongside that, 0.48 M show the best I-V curve model and the closest model to ideal solar cell I-V curve."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA2755
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jodie Abraham Isa
"Sel surya berbahan perovskite adalah sel surya generasi ketiga yang menggunakan lapisan aktif berbahan halida organik-inorganik sebagai lapisan penyerap energi matahari yang lalu akan dikonversi menjadi energi listrik. Selama 10 tahun terakhir, telah tercatat sel surya perovskite yang dikembangkan dan di uji di dalam laboratorium sudah mencapai efisiensi 22,11%. Metode trap passivation adalah metode penambahan lapisan pasif pada lapisan aktif untuk memperbaiki unjuk kerja sel surya perovskite dengan membantu meminimalisir adanya trap state pada elektron yang tereksitasi antar lapisan sel surya perovskite. Oleh karena itu, pada Skripsi ini dilakukan analisis pengaruh dari penambahan konsentrasi lapisan pasif dalam bentuk Tetra-ethyl Orthosilicate (TEOS) untuk membandingkan dengan Sampel tanpa penambahan TEOS, serta untuk meningkatkan unjuk kerja sel surya perovskite. Pada Skripsi ini, sebanyak 4 sel telah difabrikasi dengan konsentrasi TEOS sebesar 0% mol; 0,25% mol; 0,3% mol; dan 0,35% mol. Nilai konsentrasi TEOS paling optimal yang didapat pada percobaan ini adalah 0,25% mol dengan nilai rata- rata Voc sebesar 1,23 V; Isc sebesar 9,25 mA; efisiensi sebesar 3,267 % dan FF sebesar 0,506.

Perovskite solar cell (PSC) is a third-generation solar cell in which the active material is formed using an organic-inorganic halide. PSCs have shown rapid development over the past 10 years with an increase of efficiency up to 22.11%. Trap passivation is a method of adding a passivation layer into the active layer that can be employed to prevent charge trap state caused by the non-uniformity at the active cell interlayer surface which can further improve the performance of perovskite solar cells. Therefore, in this thesis, the researcher applied and analyzed the effect of different concentration levels of a passivation layer in a form of tetraethyl orthosilicate (TEOS); 0%; 0.25%; 0.3%; 0.35%; towards the performance of perovskite solar cells as well as a comparison to the Sample that didn’t employ the TEOS solution. In this research, a best average result is obtained with 0.25% mol of applied TEOS additive into the perovskite active layer with Voc, Isc, efficiency, and FF value of 1.23 V, 9.25 mA, 3.267% and 0.506 respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumual, Eleonora Francisca Maria
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T37652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumual, Eleonora Francisca Maria
"Penelitian ini dilakukan pada tim ketja majalah anak-anak dengan inisial Bb. Data dan infommasi diperolch dari wawancara, observasi, dan data hasil penjualan sclama tahun 2005 dan 2006.
Hasil yang diperoleh menunjukkan kinerja tim keqa Bb sedang mengalami penurunan kinerja, dengan tolok ukur berdasarkan penurunan market share, hasil penjualan dan kegagalan dalam melakukan pengembangan produk baru.
Berdasarkan analisis daur hidup produk majalah Bb telah mencapai tahap decline. Produk yang berada pada tahap ini perlu di ?re-launching" melalui inovasi produk, proses, dan layanan. Untuk melakukan inovasi diperlukan pengetahuan dari iuar maupun dari dalam organisasi agar "produk" yang diciptakan dapat bertumbuh kembali. Masalahnya orang-orang di tim kerja Bb belum mengetahui cara untuk mengumpulkan infonnasi dan mengolah informasi menjadi pengetahuan. Permasalahan ini disebabkan karena faktor Organization Capital yaitu sistem dan budaya di tim kerja Bb masih menj adi penghambat terciptanya knowledge.
Sebagai rekomendasi untuk mengatasi permasalahan ini, mula-mula yang harus dipersiapkan adalah Organization Capital untuk merangsang organisasi menjadi learning organization. Untuk menjadi learning organization, Organization Capital dibentuk berdasarkan penerapan tcori Organizational Knowledge Creation, scrta pcncrapan tcori FMh Discipline.

The research was conducted on a team of children magazine with the initial Bb. The data and information were obtained by interview and observation. All data and information were taken from the financial statistics of 2005 and 2006.
Measured by the decline of market share, the financial lost, and the failure to invent a new product; it is revealed that the work performance among the teams of Bb is declining.
The analysis shows that Bb magazine has reached the state of decline. At this point, the product needs to be relaunched with the innovation in product, process, and services. To implement the innovations, the teams should gain knowledge from inside and outside organizations so in order that the sales growth created products can increase. However, the member ofthe team do not know how to obtain the information and transform it into knowledge. Such problem is caused by the system and culture ofthe team that prohibits the knowledge sharing.
Based on the thorough analysis, firstly it is commended that the Organizational Capital is to prepare effectively by the management so that it can facilitate the Leaming Organization. Organization Capital should be developed based on the theories of Organizations Knowledge Creation and Fifth Discipline.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>