Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179426 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atin Karjatin
"Angka kematian ibu di Kabupaten Garut didapatkan masih relatif tinggi demikian juga dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang masih rendah. Melihat kenyataan tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat faktor internal maupun eksternal pada ibu bersalin yang berhubungan dengan pemanfaatan penolong persalinan. Penelitian ini mengunakan pendekatan potong lintang dengan metode survei cepat yang berbasis masyarakat. Survey cepat ini memakai prosedur sampling dua tahap. Tahap pertama terpilih 30 kluster meialui cara probability proportional to size (pps) berdasarkan inforrnasi jumlah penduduk desa. Tahap kedua pemilihan sampel dengan memilih rumah yang terdekat dengan pusat desa, selanjutnya berputar seperti obat nyamuk. Besar sampel sebanyak 210 responden adalah ibu-ibu yang melahirkan pada tahun 2001. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2002, menggunakan kuesioner, dengan cara wawancara yang dibantu oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Garut sebanyak 10 orang yang sudah mendapat pelatihan dari peneliti dan mempuyai pengalaman tentang survey cepat. Hasil penelitian memperlihatkan proporsi pemanfaatan penolong persalinan dengan tenaga kesehatan adalah sebesar 60% dengan estimasi selang 95% antara 53,82% - 66,18%. Pendidikan ibu dan persepsi terhadap penolong persalinan yang merupakan faktor internal pada ibu bersalin serta biaya persalinan yang termasuk faktor ekstenal berhubungan bermakna dengan pemanfaatan penolong persalinan. Persepsi terhadap penolong persalinan merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan pemanfaatan penolong persalinan. Agar mendapatkan simpati dari masyarakat, penolong persalinan perlu memantapkan kerjasama dengan dukun bayi dan juga mengadopsi pengalaman dare kelebihan yang dimiliki dukun bayi. Hal ini perlu untuk memperbaiki persepsi negatif terhadap penolong persalinan yang selama ini ada di masyarakat. Dalam hal ini petugas juga harus berusaha meningkatkan kemampuannya dalam segi teknis maupun komunikasi. Bagi yang membutuhkan biaya untuk memanfaatkan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan terampil, perbaikan program yang sudah ada seperti JPKM taanpaknya sangat bermanfaat, selain itu masyarakat juga harus didorong untuk membentuk tabulin atau mekanisme lain yang diharapkan dapat membantu pelayanan kesehatan tersebut.

The death rate of mothers in the district of Garut is relatively at a high level of statistical data and that deliveries, supported by delivery team is quite minim. The mentioned report proposed to conduct a study of internal as well as external factors that prevents mothers from utilizing delivery supporters provided by the health institute. A cross sectional study was performed and followed a method of short term survey of community. This study was carried out according to two procedure sampling. The first step was to select 30 cluster in accordance with probability proportional to size (pps) of the rural population that had been informed, the second step was the selection of homes located closed to the center of the rural center and moved to the center. The number of the sample consisted of 210 mother respondents, experiencing delivery in the year 2001. Collecting the data took place on May 2002, using questioner forms and interviews guided by officials of the District Health Service Department of Garut, that were 10 in number. This study showed that 60% with interval between 53,82% to 66,18% benefited the support of attendants provided by health services. Mothers education, perception to delivery supporters and delivery bill were internal as well as external factors that may become hindrance to utilizing supporters available. Mother perception was the most significant variable of utilizing delivery supporters. Cooperative attitude of delivery supporters with traditional midwifery habits may became clues of willingness to utilize supporters delivery team members were suggested to adopt some experiences of traditional midwifes and advance their technical knowledge and communication activities. For those needing delivery bill of skill full supporters JPKM should extend its capacity of finding system and last of all the community should be motivated to have delivery insurance and other mechanism that may increase supportive measures to health services."
2001
T3640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunantoro
"Latar belakang: Di Indonesia angka kematian bayi masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara negara Asean lainnya. Tetanus neonatorum adalah salah satu penyebabnya, tepatnya di Kabupaten Sukabumi ada beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinya tetanus neonatorum seperti cakupan imunisasi TT dan cakupan persalinan (persalinan oleh harus bukan persalinan oleh dukun), oleh karena itu pertolorgan persalinan merupakan salah satu faktor pernyebab tetanus neonatorum.
Tujuan penelitian, desain, dan sampling: Studi ini dimaksudkan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan penelitian penolong persalinan di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi tahun 2001 dengan menggunakan desain kros seksional . Populasi dari penelitian yaitu, ibu yang mempunyai anak dibawah 12 bulan yang bertempat tinggal di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi. Sampel dipilih secara acak dengan cara probability proportional to size untuk mendapatkan sejumlah ibu yang mempunyai anak dibawah 12 bulan pada masing masing Desa, di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Hasil penelitian: Variabel yang tetap berhubungan benar dengan petugas penolong persalinan pada analisis multivariat yaitu variabel kepercayaan responder terhadap keterampilan nakes OR 4,253 (95% CI: 2154-8,359) dan banyaknya keluhan sewaktu responden mengandung anaknya yang terakhir OR=2,584 (95% CI: 1,329-5,023).
Saran:
a. Penyebarluasan informasi kepada ibu-ibu hamil mengenai ANC, persalinan, dan penyakit TN melalui penyuluhan kelompok di setiap desa.
b. Pelatihan bidan mengenai cara menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan mengusahakan agar bidan dapat menetap di satu desa dengan dibuatkan suatu Surat Perintah.
c. Membiasakan kegiatan menabung bagi ibu hamil untuk meringankan biaya persalinan.
d. Monitoring ibu hamil terutama ibu hamil risti.
e. Mengoptimalkan kegiatan program perawatan kesehatan masyarakat terutama melakukan kunjungan kepada ibu hamil yang termasuk keluarga rawan.
f. Membuat perencanaan yang tepat dan mengalokasikan dana yang cukup untuk kegiatan penyuluhan, monitoring ibu hamil, dan pembinaan keluarga rawan agar dapat berjalan dengan baik.

In Indonesia Infant Mortality Rate is still higher than the other ASEAN countries. Tetanus neonatorum is one of diseases that cause of death, especially at Sukabumi some factors related to the occur of tetanus neonatorum such as: TT immunization coverage and coverage of delivery (attendant by health provider not by traditional birth attendant), therefore birth attendant is one causal factor of tetanus neonatorum.
Sampling, Design, and Research Objective: This study aim to determine factors related to choice of birth attendant in Sub district of Cibadak, District of Sukabumi in 2001 using cross sectional study design. The population of this study are the mothers who have the children under 12 month lived in Sub district of Cibadak, District of Sukabumi. Samples were selected randomly using Probability Proportional To Size regard to numbers of mothers who have children under 12 month for each village in Sub district of Cibadak, District of Sukabumi.
Result: Factors that proven significant related to choice of birth attendant in multivariate analysis are believe to health provider OR-4_253 (95% Cl: 2.164-8.359) and compliant frequencies OR=2.584 (95% CI: L329-5_023).
Suggestion:
a. Desimination of information to group of pregnancy mother about ANC, delivery, and tetanus neonatorum decease in each village.
b. Make a midwife training about method of growth the public believe and make a instruction for midwife in order to live in village.
c. Make the mother accustomed to save the money for finance her delivery.
d. Monitoring the pregnancy mother especially the high risk pregnancy mother.
e. Optimalize of public health nursing program especially midwife health provider to poor family with pregnancy mother.
f. Make a good plan and good allocation of financial for public health nursing program, monitoring the high risk pregnancy mother, and dissemination of information.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T2093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Amaliah
"Setiap tahunnya, 585.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan, dan hampir 99% dari kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Pada tahun 1995, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia di perkirakan sekitar 373 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan negara ASEAN.
Persalinan lama atau macet merupakan salah satu dari lima penyebab kematian ibu di negara berkembang. Berdasarkan hasil SKRT 1995, persalinan lama juga merupakan komplikasi persalinan yang paling sering dikeluhkan oleh ibu. Persalinan lama atau macet merupakan satu-satunya komplikasi persalinan yang mengakibatkan begitu banyak morbiditas kronis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penolong persalinan dengan kejadian persalinan lama, faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan lama dan untuk mengetahui informasi mengenai kebijakan dan program penatalaksanaan persalinan lama di tingkat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
Penelitian ini memadukan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif menggunakan data Studi Morbiditas dan Mortalitas SKRT 1995 di Jawa Barat, sedangkan metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam dan studi kasus di Kabupaten Tangerang.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa angka kejadian persalinan lama di Jawa Barat sebesar 6,4%. Analisis data multivariat menemukan bahwa penolong persalinan dan tempat tinggal berhubungan dengan persalinan lama. Ibu yang tinggal di desa berpeluang mengalami persalinan lama 2,7 kali dibandingkan ibu yang tinggal di kota setelah dikontrol variabel penolong persalinan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa asuhan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih dapat menurunkan risiko komplikasi persalinan. Persalinan lama sering terlambat dirujuk karena dukun tidak mampu menilai kemajuan persalinan dan tidak mengetahui tanda-tanda atau penyebab ketika persalinan lama terjadi.
Program pencegahan persalinan lama harus ditujukan untuk meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, menyediakan kartu sehat bagi kelurga tidak mampu, memperbaiki sistem transportasi, menunda pernikahan melalui program wajib belajar sembilan tahun serta meningkatkan status gizi dan kondisi lingkungan anak perempuan sehingga mereka dapat mencapai tinggi badan yang optimal.

Relationship between Birth Attendant and the Occurance of Prolonged Labor in West JavaAt least 585,000 women die each year from the complications of pregnancy and childbirth, and almost 99% of these deaths occur in developing countries. In 1995, Maternal Mortality Ratio (MMR) in Indonesia is estimated 373 per 100,000 live births. This figure is relatively high when compares to ASEAN countries.
Prolonged or obstructed labor is one of the five major causes of maternal mortality in developing countries. Based on the 1995 Household Health Survey, prolonged labor is also the most common reported obstetric complication. No other complication of delivery is associated with as much chronic morbidity as prolonged or obstructed labor.
The purposes of this research are to examine the relations between birth attendant and prolonged labor, to examine factors that might affects the occurance of prolonged labor and to review the policies and programs on the management of prolonged labor at primary and referral health services.
This research combined quantitative and qualitative method. The quantitative method used the Maternal Morbidity and Mortality data from the 1995 Household Health Survey in West Java, and qualitative method used in-depth interview and case study in the District of Tangerang_The result showed that the prevalence of prolonged labor in West Java was 6.4%. The multivariate logistic regression analysis found that the birth attendant and the residence were associated with the occurance of prolonged labor. Women who lived in the rural area are 2.7 times as likely to experience prolonged labor than those who lived in the urban area, controlled by birth attendant.
This study revealed that delivery care by trained health care provider could reduce the risks of prolonged labor. Prolonged labour were often referred too late because the traditional birth attendant (TBA) could not be able to assess the progress of labor, they did not know the symptoms and the causes when prolonged labour occur.
Intervention programs should be directed to increase the coverage of delivery attended by trained health care provider, provide health card for poor family, improve transportation system, delay marriage until women have reached full physical maturity through compulsory universal education and improve nutrition status and living conditions for girls to prevent stunded growth.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ii Solihah
"Tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia sering dilatar belakangi oleh tiga jenis keterlambatan (3T) yaitu keterlambatan mengenai tanda bahaya gawat darurat dan mengambil keputusan untuk merujuk, keterlambatan mencari fasilitas pclayanan kcschatan dan keterlambatan mempcroleh pcrtolongan memadai di fasilitas pelayanan rujukan (Depkes,2005).
Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan suami tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan. nifas dan neonatus, di Kabupaten Garut Jawa Barat, tahun 2007. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari " Survei Data Dasar Pengem-bangan Madel Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial di Kabupaten Garut, Jawa Barat, 2007'; yang telah dilakukan oleh Pusat Penelitian Kesehatan UI & Pusat Kajian Promkcs FKM-UI bekerja sarna dengan Save The Children, pada bulan Juli sampai Oktober 2007, di 40 desa dari 10 kecamatan di Kahupaten Garut. Rancangan penelitian adalah potong lintang (cross sectional). Sampel yang digunakan yaitu suami yang memiliki istri dengan hayi yang berumur 0-11 bulan. Jumlah sampcl sebanyak 209 pasang suami istri. Sumber data berasal dari modul survei suami dan ibu. Data yeng berasal dari suami yaitu pengelahuan tentang tanda bahaya pada masa kebamilan, persalinan. nifas dan neonatus, kererlibatan keanggotaan kegiatan sosial, keterpaparan mdia informasi, keterpaparan terhadap Desa Siaga, kepercayaan/kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatan maternal dan neonatal, sedangkan yang berasal dari ibu yaitu umur suami pendididkan suami, pekerjaan suami, jumlah anak, pendapatan keluarga yaitu pendapatan istri, suami dan jumlah tanggunagn keluarga, kepemilikan media elektronik, kepemilikan alat transportasi.
Variabel terikat adalah pengetahuan suami tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus, sedangkan variabel bebas adalah karakteristik. suami (umur, pendidikan, pekeljaan, jumlah anak, jumlah pendapatan keluarga, kepercayaan/kebiasaan terkait kesehatan maternal dan neonatal), kepemilikan media komunikasi elektronik, kepemilikan alat transportasi, keterpaparan terhadap media infonnasi, keterpaparan terhadap Desa Siaga, keterlihatan keanggotaan kegiatan sosial. Berdasarkan hasil analisis multivariat dari regresi model akhir kandidat model multivariat didapatkan bahwa variabel pendidikan merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan pengetahuan suami tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus.
Saran bagi Depkes RI. khususnya Bagian Promosi Kesehatan agar meningkatkan kerjasama dalam bidang komunikasi dan inforrnasi khususnya dengan institusi pertelevisian nasional untuk memasukan acara penayangan infonnasi kesehatan tematama tentang tanda bahaya pada masa kehamilan persalinan, nifas dan neonatus. Bagi Dinkes Kabupaten, agar I) melakukan advokasi ke Pemda Kabupaten Garut untuk selanjutnya dilimpahkan ke Diknas untuk melakukan peningkatan pendidikan masyarakat Kabupaten Garut. 2) Menganjurkan kepada petugas kesehatan untuk senantiasa mendorong suami agar dapat berperan serta dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan maternal dan neonatal, khususnya pengetahuan tentang tanda bahaya diatas.; 3) Melakuan sosialisasi Desa Siaga serta uji coba dibentuknya kader kesehatan yang terdiri dari para suami dalarn suatu forum kegiatan sosial.; 4) Melakukan keljasama dengan stasiun radio setempat untuk mernasukan prognm sosialisasikan peningkatan pegetahuan tentang tanda bahaya pada masa keharnilan, persalinan, nifas dan neonatus. dengan acara yang disukai masyarakat; 5) Kerjasama dengan iustitusi pendidikakan kesehatan setempat baik pemerintah maupun swasta melalui kerjasarna pengelolaan daerah binaan kesehatan. Bagi kelompok profesi IDI, PPNI, IBI, agar senantiasa meningkatkan pemberikan informasi kesehatan khususnya tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus dengan sasaran suami atau keluarga. Bagi masyarakt dan LSM, PKK, Forum Desa Siaga, agar dapat berperan serta aktif yaitu mengikuti kegiatan social yang dibentuk untuk mengatasi maalah maternal dan neonatal, sehingga dimasa yang akan datang kematian ibu dan bayi yang disebabkan karena keterlambatan mengenal tanda bahaya tersebut dapat teratasi.

In Indonesia the high number of both maternal and neonatal death rate frequently has Background which consist of delay?s in recognizing emergency danger signs, making decision where to refer the emergency case to the health service facilities and in getting adequate treatment from referral services facilities. (Depkes,2005). This research used aimed to aim factors related wife husband's knowledge about danger sign at pregnancy time,partus, pcstpartus and neonates in Ga:rut West Java, 2007.
This research usad secondary data from "Baseline Survey of Neonatal Essential Health Services Improvement Model in Garut Districk West Java, 2007' which was conducted by the Center of Health Research University of Indonesia & Center of Health Promotion Study FKM-UI in cooperation with Save the Children. It third July until October 2007, at 40 covered from 10 district in Garut Distrek. The research design was cross sectional. The selected sample was the husband whose wife matter having infant age 0..11 months. Total sample was 209 couples. The data instrument was take from the modules survey of husband and wife matter infant 0..11 moun infant. The data taken from husbands were knowledge about danger sign at pregnancy time, partus, postpartus and neonates, involvement in the of social organization exposure to information media, exposur towards ? Desa Siaga ?, Aler village program wich related to maternal and neonatal health, while data taken from the mothers were husband?s age, last education, work state job, number of children, family income consist with wife?s and husband?s income and number of family burden, electronic media partnership, vehicles partnership.
The independent variable was husband's the knowledge,about danger sign at pregnancy time, partus, postpartus and neonates, while dependent variable was husband characteristic (age, education, job, number of children, family income, trust/habits related with maternal and neonatal health), electronics media communication partnership, vehicles possession, exposures towards information media, exposures towards "Desa Siaga" involvement in social organization activity. The multivariate analysis result showed that from regression of the last candidate model, education variable was the most dominant factor which related with husband knowledge about danger sign at pregnancy time, pregnancy delivery, postpartum, and neonates periode.
Suggestions for the Health Department of the Republic Indonesia especially to the latter of Health Promotion is to improve the cooperation in communication and information especially with national television exident status to eximined health information speclatly about danger sign at pregnancy time, partus, postpartus and neonates. sub-province Health Department shall; (1) advocate to the Garut local government especially to ide to improve of level education the people, (2)Emergency health personal always to support the husband to develop their role in increasing knowledge of health maternal and neona!al, especially the above knowledge of danger sign, (3) conduct socialization of Desa Siaga and tryout health cadre formation which coos lists of the husbands , (4) establish cooperation with local radio station to create program of socialization of danger sign in pregnancy time, pregnancy delivery, postpartum, and neonates periode, with event or agenda that interest the society, (5) make cooperation with local health educational institution not only government but also private institution trough cooperation in establish pilot project such at IDI, PPNI, IBI could asistant socially, especially about danger sign in pregnancy time) pregnancy delivery, postpartum, and neonates periode with husband or family as target program."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20889
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Foniasih Usman
"ABSTRAK
Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 1994 sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup, begitu pula di Propinsi Jawa Barat tahun 1994 angka kematian ibu berkisar antara 470-670 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu ini masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara Asean lainnya.
Salah satu komponen yang diduga mempunyai daya ungkit yang cukup besar dalam menurunkan angka kematian ibu adalah pelayanan persalinan. Pelayanan yang baik diharapkan dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu bersalin sehingga ibu dapat menyelesaikan persalinannya dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor pada ibu bersalin yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan.
Metode penelitian ini menggunakan data sekunder dari Studi Morbiditas Maternal CHN3/SKRT 95 di Propinsi Jawa Barat tahun 1994. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin yang meiahirkan di Propinsi Jawa Barat selama kurun waktu 5 tahun sebelum survei dilaksanakan. Sampel diambil dengan cara pengambilan sampel 3 tahap yang berasal dari 218 wilcah, 3488 rumah tangga,2495 responden, berjumlah 779 orang ibu bersalin yang melahirkan pada persalinan terakhir sebelum survei dilaksanakan.
Dari hasil analisis bivariat diketahui ada 3 variabel bebas yaitu pendidikan ibu, pemanfaatan media informasi dan tempat tinggal ibu terbukti mempunyai hubungan bermakna dengan pemanfaatan tenaga pelayanan persalinan. Sedangkan variabel umur, jumlah anggota keluarga dan gangguan penyakit dalam kehamilan terbukti tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan pemilihan tenaga pelayanan persalinan.
Mengingat pendidikan ibu, pemanfaatan media informasi dan tempat tinggal ibu mempunyai hubungan yang bermakna, maka disarankan pada Departemen Kesehatan untuk menambah materi tentang persalinan didalam Program Peminatan Kesehatan Ibu dan Anak ( PPKIA) dan memperluas sasaran PPKIA dengan mengikut sertakan pengambil keputusan dalam pemanfaatan pelayanan persalinan. Bagi Dinas Kesehatan Lebak, Tangerang, Cianjur dan Cirebon disarankan untuk bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan daiam pelaksanaan Program Kejar Paket A. dengan cars menambahkan materi tentang persalinan dan ikut menjadi tenaga tutor bagi Program Kejar Paket A tersebut. Disarankan pula penempatan bidan desa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

ABSTRACT
In 1994 the maternal mortality rate in Indonesia was 390 per 100,000, life birth and in the West Java Province was about 470 - 670 per 100,000. These values is still the highest one if compared to the other Asean countries.
One of the component that might offer in the decreasing the maternal mortality was in delivery services. A good women delivery services is expected to maintain and provide the health of the pregnant woman, so she can have a normal delivery and healthy baby.
The purpose of this study is to know the relationship between the factors of the delivery woman and the utilization of delivery woman services.
Secondary data from maternal mortality study CHN31SKRT'95 in West Java Province 1994 has been used. The population in this study were all pregnant woman who delivered their baby in the last five years before the survey have been conducted. The sampler had been collected in three different stages from 218 Wilcah, 3,488 households, 2,495 respondents. In total, there were 779 women had delivered in the last date before the survey started.
The result of bivariat analysis shows that there are three independent variables namely education, utilization information and location had a significant relationship with the utilization of woman delivery services. The variable of age, family size and health problem in pregnancy did not have a significant relation with the selection of labor services.
Considering that mothers education, information, and location have significant effects on mother mortality. It is suggested that Ministry of Health to include the subject of "delivery" in the Program Peminatan Kesehatan lbu dan Anak (PPKIA), and to broaden the objective of PPKIA by involving the decision makers in the utilization of "delivery services" in the health office of Lebak, Tangerang, Cianjur, and Cirebon. Those Regional Office are advised to cooperate with The Ministry of Education and Cultural in the implementation of Program Kerja Paket A by adding the subject of "delivery" and being the tutor in Program Paket A. It is suggested that the placement of village midwife is matched with the needs of the village society.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhaerni
"Kehadiran Jampersal diharapkan dapat mengurangi terjadinya Tiga Terlambat sehingga dapat mengakselerasi tujuan pencapaian MDGs, khususnya MDGs 4 dan 5. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku pemanfaatan program jaminan persalinan berdasarkan karakteristik ibu di Puskesmas DTP Bungbulang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat tahun 2012. Jenis penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Lokasi penelitian di 11 desa Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Jumlah sampel yang diteliti 97 ibu hamil dan mempunyai anak berumur dibawah satu tahun yang pernah memanfaatkan jaminan persalinan. Cakupan pemanfaatan program jaminanan persalinan di Kecamatan Bungbulang masih rendah (61,9%).
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfataan program jaminan persalinan adalah ibu yang sudah lama menikah (> 5 tahun) dengan p.value 0,0005, jumlah kelahiran ≤3 kali dengan p.value 0,019, memiliki transportasi sulit terhadap pelayanan kesehatan dengan p.value 0,038. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dalam pemanfaatan program jaminan persalinan adalah umur ibu yang tidak beresiko (umur antara 20 ? 34 tahun) dengan pendidikan tinggi ibu (> tamat SMP) dan ibu yang tidak bekerja serta pengetahuan ibu yang tinggi, dan yang memiliki jarak dari fasilitas pelayanan kesehatan jaminan persalinan > 2 KM serta ibu yang mendapatkan dukungan dari keluarga yang tinggi.
Dari penelitian ini disarankan perlu adanya peningkatan peran serta masyarakat, baik di daerah pedesan maupun perkotaan melalui penyuluhan kesehatan dan pertemuanpertemuan yang membahas tentang program jaminan persalinan.

Jampersal attendance is expected to reduce the occurrence of three late goals so as to accelerate the achievement of the MDGs, especially MDGs 4 and 5. The purpose of this study was to determine the factors associated with utilization behavior of labor insurance program based on the characteristics of mothers in health centers Bungbulang DTP Garut West Java province in 2012. This type of observational study using cross-sectional approach. Research sites in 11 villages Bungbulang Garut district of West Java Province. The number of samples studied 97 pregnant women and had children under the age of one year labor warranty ever use. Coverage of labor utilization program in the District Bungbulang jaminanan still low (61.9%).
Factors associated with pemanfataan labor insurance program is a long-married mothers (> 5 years) with p.value 0.0005, the number of births ≤3 times with 0.019 p.value, have a difficult transportation to health services with p.value 0.038. While the factors not related to the utilization of labor insurance program is not at risk of maternal age (aged between 20-34 years) with higher maternal education (> junior high school) and mothers who do not work as well as high maternal knowledge, and which has a range of facilities assurance of health services delivery> 2 KM as well as mothers who have high support from family.
Of this study suggested the need for increased public participation, both in the countryside and urban areas through health education and meetings that discuss labor insurance program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Romlah
"AKI dan AKB merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat. Masalah kematian dan kesakitan ibu dan anak di Indonesia masih merupakan masalah besar sehingga pelayanan kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Pada tahun 2007 Departemen kesehatan bersama JICA mengembangkan program Kelas Ibu Hamil di Kabupaten Garut dengan menetapkan 5 wilayah kerja Puskesmes sebagai daerah intervensi penggunaan Buku KIA. Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut tahun 2008, setelah Intervensi Kelas lbu Hamil di 5 wilayah Puskesmas di Kabupaten Garut, belum semua wilayah menunjukkan keberhasilan intervensi. Penelitian ini merupakan studi prevalensi 2 populasi dengan rancangan potong lintang (cross secrionab dengan n = |86 ibu hamil trimester ketiga dimana 93 sebagai kelompok dengan KIH dan 93 sebagai kelompok tanpa KH-I. Hasil penelitian diperoleh terdapat 73 responden dengan KIH ('78,S%) ibu yang berperilaku positif (p=0,000; 0R=l6,899). Sedangkan variabel-variabel dominan yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam merencanakan persalinan dan pencegahan komplikasi selain kelas ibu hamil adalah pekerjaan, dukungan suami dan keluarga serta dukungan tokoh masyarakat.

Maternal Mortality and Infant Mortality Rate constitutes one of health degree as social indicator. In Indonesian its still becomes a main priority in health development. On 2007, Health Department with JICA develops a Pregnant Mother Class's Program at 5 health centers in Garut District that has purpose as intervention binds with Books KIA. Base annual report on 2008 by Health Department in Garut District, find out that haven't all regions worked out with intervention success. This research constitutes study prevalence 2 populations, Cross Sectional Design with = |86 third trimester?s pregnant mothers whene 93 respondents got KIH and 93 respondents without KII-I. Acquired observational result 73 respondents with KH-I exists 78,5% mothers have positive behavior in birth preparedness and emergency readiness (p =0,000; OR=l6,899). Meanwhile the dominant variables that engaged with mother?s behavior besides mother class are occupation, husband and family support and society figure support."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32331
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Surahman
"Masalah kematian maternal dan noenatal masih merupakan masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, dimana AKI di Indonesia tahun 2005 sebesar 262 per seratus ribu kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian tersebut akibat masih rendahnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan masih tingginya persalinan ditolong oleh tenaga non kesehatan (dukun bayi). Proporsi angka cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Garut tahun 2006 adalah 67,4% sementara sisanya oleh dukun bayi. Pencapaian tersebut tidak sejalan dengan pencapain hasil cakupan K4 pada tahun yang sama sebesar 85,4%, hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kedua hasil cakupan tersebut. Idealnya, kenaikan cakupan K4 diikuti pula oleh kenaikan cakupan persalinan. Kesenjangan tersebut telah mengindikasikan telah terjadinya unmet need persalinan, yaitu ketidaksesuaian antara keinginan dengan kenyataan mengenai tenaga penolong persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan unmet need persalinan di Kabupaten Garut tahun 2007. Penelitian menggunakan data sekunder dari hasil survei data dasar pengembangan model pelayanan kesehatan neonetal esensial di Kabupaten Garut tahun 2007 oleh Pusat Penelitian Kesehatan (PPK-UI) dan Pusat Kajian Promosi Kesehatan FKM-UI. Metode penelitian adalah Cross Sectional, dengan populasi adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi 0-11 bulan yang tinggal menetap di 10 Kecamatan di Kabupaten Garut. Sampel yang berjumlah 246 orang, diambil menggunakan metode cluster probability proportionate size. Hasil penelitian menunjukkan dari 246 responden yang mempunyai keinginan untuk melahirkan oleh tenaga kesehatan 21,1% terjadi unmet need persalinan dan 78,9% sesuai dengan keinginannya (met need). Paritas merupakan faktor yang berhubungan dengan unmet need persalinan (p = 0,049), dimana iu yang mempunyai paritas tinggi berpeluang 2 kali untuk unmet need persalinan dibandingkan dengan ibu yang mempunyai paritas rendah setelah dikontrol oleh faktor pendidikan ibu, status ANC dan status ekonomi (OR = 2, 95% CI = 1,0 ? 3,8). Berdasarkan hal di atas, disarankan untuk lebih meningkatkan kegiatan KIE pada saat pemeriksaan kehamilan (ANC) sehigga pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan, persalinan dan KB dapat lebih meningkat, disamping meningkatkan kegiatan penyuluhan kesehatan secara berkesinambungan kepada masyarakat, terutama tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan.

The problem of neonatal and maternal deaths.is still the main problem faced by indonesian people, where the maternal death rate in Indonesia, in the year of 2005 was 262 per one hundred thousand of living birth.one of the mentioned death causes was that the child-birth coverage carried out by medical workers was still low and child- birth performed by non medical workers was still high. The percentage of child-brith coverage rate by medical workers in Garut regency in 2006 was 67,4 % meanwhile the rest was performed by conventional midwives. The mentioned achievement was not in accordance with that of the result of K4 coverage in the same year as much as 85,4 %, this case showed the presence of discrepancy between both mentioned coverage results.ideally, the raise of K4 coverage should have been followed by the raise of child-birth coverage as well. This discrepancy had indicated that unmet need child-birth had occured, that is the unconformity between desire and fact concerning medical workers for child- birth. The objectives of this research is to recognize the determinant of unmet need of child- birth in Garut regency in 2007.The kind of the research used secondary data from the result of base data survey for the development of essential neonatal health service model in Garut regency in the year of 2007 performed by Health Research Centre ( PPK-UI ) and Health Promotion Study Centre of FKM-UI.the method of the research is Cross Sectional . Population consists of the women having 0-11 month babies who settle in ten sub-districts with sample selection follows the method of 30 cluster, cluster is the rural-district with dursion criteria based on the number of population (probability proportionate size). by using c-survey, it is obtained 30 rural- districts, later 16 women are selected at random from every rural-district so that it fulfills the sample of 640 people. The number of respondents who fulfill criteria of unmet need child-birth is 246 people. The result of the research shows that from 246 respondents who have desire to give birth to by medical workers, 21.1% is unmed need child-birth and 78,9% is in accordance with their desire (met need) that is medical workers as the helper of child-birth. The result of statistics test shows significantcorrelation between parity and unmet need child-birth (p=0.049). In the meantime, the result of valid final modeling is model without interaction, later the most dominant factor as the determinant of unmet need child-birth is parity with the value of odds ratio as much as 2.0 respectively after being controlled by the factors of mothers education, ANC status and economics status (OR = 2, 95% CI = 1,0 ? 3,8). Based on the case above, it is suggested that the effort of health promotion program raise need to be performed by having health guidance acturties continuously to the community about reproduction health especially in the case of recognition towards child-birth danger signal. One of them is to raise the acturty of KIE at the time of pregnancy examination which along this time it forms education facility to improve mothers knowledge concerning their pregnancies and child-births."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33636
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Janna Markus Yajariawati
"ABSTRAK
Kematian bayi di Kabupaten Garut tahun 2011 sebanyak 358 kasus, salah
satu penyebab adalah masalah laktasi sebanyak 10 kasus. Penelitian bertujuan
memperoleh informasi mendalam mengenai pengetahuan, persepsi dan
perilaku ibu serta pencatatan pelaporan terkait kematian bayi. Penelitian
menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan diskusi
kelompok terarah. Informan sebanyak 22 orang yaitu ibu dengan riwayat
bayinya meninggal karena masalah laktasi, bidan, kepala puskesmas, kepala
seksi ibu-bayi dan petugas pencatatan pelaporan dinas kesehatan. Penelitian
menunjukkan pengetahuan tentang penyebab kematian bayi karena masalah
laktasi belum diketahui oleh ibu dan bidan. Masih ada mitos atau kepercayaan
tentang laktasi dan ibu masih mempercayai mitos atau kepercayaan tersebut.
Perilaku ibu tentang pelayanan yang berhubungan dengan laktasi masih
kurang sesuai. Beberapa bidan mendapat kesulitan dalam pengisian
pencatatan pelaporan dan pembahasan Audit Maternal Perinatal tidak
dilakukan dalam pertemuan khusus. Saran untuk dinas kesehatan diperlukan
pengkatagorian yang lebih tepat penyebab kematian bayi yang berhubungan
masalah laktasi dan melaksanakan AMP sesuai dengan pedoman. Saran untuk
bidan adanya kegiatan supervisi oleh bidan koordinator dalam pengkatagorian
penyebab kematian bayi pada bidan desa, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan bidan tentang tugas utama bidan terkait manajemen laktasi dan
penyuluhan dan KIE pada masyarakat agar mendukung ibu untuk menyusui
dengan benar.

ABSTRACT
Infant mortality in Garut District in 2011 as many as 358 cases, one of the causes
is the problem lactation 10 cases. The research aims to obtain in-depth
information about the knowledge, perceptions and behaviors related to maternal
and infant death records reporting. Research using qualitative methods through indepth
interviews and focus group discussions. Informants were 22 people,
mothers with a history of baby died due to lactation, midwife, health center chief,
section chief the mother-infant and health department officials reporting records.
Research shows knowledge of the causes of infant deaths due to lactation is not
known by the mother and midwife. There are still myths or beliefs about lactation
and mother still believe the myth or belief. Maternal behavior of lactation-related
services is still less appropriate. Some midwives have difficulty in filling the
reporting and recording of Maternal Perinatal Audit the discussion was not in a
special meeting. Suggestions for health departement needed more appropriately
categorizing the causes of infant deaths related problems lactation and implement
AMP lactation according to the guidelines. Advice to midwife the midwife
coordinator supervision activities by categorizing the causes of infant mortality in
the village midwife, increasing the knowledge and skills of midwives on the main
tasks associated midwife lactation management and counseling and IEC in the
community to support mothers to breastfeed properly."
2013
T34956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willa Susiani Dewi
"Rendahnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan disebabkan masih kurangnya penyuluhan atau informasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi terhadap masyarakat oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh periyuluhari kesehatari tentang P4K terhadap pemilihan penolong persalinan, dengan desain quasi eksperimen terhadap ibu hamil trimester III jumlah sampel 48, bertempat tinggal di desa karangsari kecamatan karangpawitan kabupaten garut propinsi melahirkan oleh tenaga kesehatan dan 72,9% dan 27,1% oleh non kesehatan. Hasil penelitian membuktikan ada hubungan yang bermakna antara pemberian penyuluhan P4K dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. Oleh sebab itu disarankan untuk memfasilitasi pelaksaan program P4K di tiap kecamatan, meningkatkan kemitraan paraji dan bidan.

The low to help assistance by health professionals remains one due to lack of education or information program planning and prevention of complications of labor to the community by health personnel. This study aims to determine the eject of health education on P4K for labor helper election, with a quasi-experimental design to the third trimester pregnant women sample number 48, residing in the village district Karangpawitan, Karangsari sub arrowroot provinces for health care delivery and 72.9%, and 27, 1% by non health. The research proves there is a significant association between the provisions of counseling P4K with auxiliary power selection labor. Therefore recommended to facilitate the implementation ofthe P4K program in each district, to improve the functioning of health education group or individual counseling."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>