Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112265 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferry Kurniawan
"Think globally, act locally... Frasa ini sering diucapkan apabila sesuatu yang global, baik itu orang atau perusahaan ingin memasuki dunia internasional. Jika sebuah perusahaan multinasional melakukan ekspansi operasional ke negara lain maka perusahaan tersebut diminta untuk dapat melihat peluang cara memenangkan persaingan dengan memperbesar keuntungan kompetitifnya. Citibank sebagai lembaga keuangan yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1968 membuktikan bahwa keuntungan kompetitif itu dapat diperbesar dengan cara memberikan jasa yang terbaik bagi konsumennya. Tidak seperti konsumen potensial, konsumen aktif biasanya jarang diberi perlakuan yang khusus. Perlakuan ini dapat dilakukan bila perusahaan mengenali betul siapa yang menjadi konsumennya dan mengetahui apa yang menjadi kompetensi inti usahanya. Perlakuan seperti apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen? Citibank Beetlemania adalah salah satu contoh program yang digelar untuk mempertahankan loyalitas pemegang kartu kredit. Seperti apa acara tersebut dilaksanakan? Apa strategi yang harus dilakukan? Kenapa keputusan melakukan outsourcing harus diambil?
Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk menganalisis strategi outsourcing Citibank Indonesia dalam memilih CDP sebagai penyelenggara acara Citibank Beetlemania, untuk menganalisis strategi CDP dalam menyelenggarakan acara Citibank Beetlemania dan untuk menganalisis strategi Citibank Indonesia dalam mendukung CDP dalam menyelenggarakan Citibank Beetlemania.
Metode yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah analisis deskriptif, yaitu dimulai dengan melakukan wawancara terfokus dengan pihak yang berkepentingan dalam project Citibank Beetlemania ini dan pengumpulan data sekunder.
Hasil penelitian yang didapat adalah strategi pemasaran dan promosi Citibank Beellemania dikomunikasikan melalui jasa outsourcing kepada CDP. Kegiatan outsourcing dilakukan karena Citibank tidak mempunyai sumber daya dan teknologi untuk menyelenggarakan kegiatan ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyerahan tanggungjawab dapat menghasilkan kendala dalam pelaksanaan acara, baik dari sisi persiapan maupun teknis acara. Pengalaman sebuah perusahaan penerima jasa outsourcing adalah jawaban dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Saran yang dapat diberikan adalah Citibank agar mempunyai divisi event organizer sendiri. Acara yang bertujuan untuk mempertahankan loyalitas konsumen ini agar dilakukan secara berkelanjutan. Apabila Citibank tidak mampu melakukan kegiatan secara sandhi, maka kerjasama dengan event organizer lokal sebagai penyelenggara adalah bukti bahwa think globally, act locally tersebut sebaiknya memang dilakukan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunaiya
"Loyalitas konsumen merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan pemasaran perusahaan. Loyalitas konsumen terutama menjelaskan bentuk hubungan dan kedekatan konsumen dengan perusahaan. Pada berbagai industri dimana tingkat persaingan sangat tinggi, seperti industri kartu kredit di indonesia, menumbuhkan loyalitas konsumen merupakan pilihan terbaik untuk mempertahankan konsumen yang ada. Citibank Card Center, sebagai unit bisnis strategik dari Citibank Indonesia yang menerbitkan kartu kredit Citibank, selama ini dipandang berhasil sebagai pemimpin pasar kartu kredit di Indonesia. Melalui skripsi ini, penulis bermaksud menganalisa seberapa efektif strategi pemasaran membangun loyalitas konsumen Citibank Card Center dalam memenangkan persaingan industri kartu kredit di Indonesia. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif berguna untuk memahami karakteristik variabel-variabel yang tercakup, seperti definisi pasar produk, analisa pembeli, serta analisa situasi dan persaingan strategik. Selanjutnya dengan metode ini dibahas strategi pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, meliputi strategi akuisisi dan loyalitas konsumennya, serta strategi investasi sumber daya manusia yang telah dilakukan. Penggunaan metode penelitian di atas memperjelas gambaran tentang kondisi ekstemal dan internal yang dihadapi perusahaan serta strategi-strategi pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Citibank Card Center memilih disiplin nilai operational exellence, dan menerapkan strategi differentiated marketing. Pada mulanya, penekanan pasar adalah pada kelas menengah Indonesia, yang sebelumnya kurang disentuh pesaing yang telah ada, serta penekanan pada strategi pemasaran akuisisi. Setelah berhasil menjadi pemimpin pasar, Citibank Card Center berusaha untuk meningkatkan loyalitas konsumen konsumennya melalui peningkatan kualitas pelayanan dan pembangunan ikatan dengan konsumen. Untuk itu, penekanan adalah dengan menjadikan service exellent sebagai dasar penciptaan kepuasan dan loyalitas konsumen, berfolus pada operasi Citiphone Banking dimana sebagian besar aktivitas Moment Of Truth terjadi, dan pada saat yang sama membangun hubungan dengan konsumen, sebagai syarat terjadinya loyalitas konsumen. Demi mencapai hal tersebut, investasi terbesar adalah pada peningkatan kualitas bagian pelayanan konsumen (Customer Service). Terlepas dari segala usaha yang telah dilakukan, terlihat bahwa usaha Citibank Card Center pada saat ini atInlah berfokus pada upaya meningkatkan kepuasan konsumen. Untuk itu, perusahaan harus mulai lebih memperhatikan kondisi loyalitas konsumennya, dan meningkatkan ldnerja retensi konsumen. Namun demikian, perusahaan harus terus-menerus mewaspadai perangkap dari atribut pelayanan yang diprioritaskan konsumen, yang senantiasa berubah-ubah. Semakin beragamnya produk-produk yang menawarkan manfaat dan atribut jasa yang sama dengan kartu kredit Citibank juga perlu mendapat perhatian. Dan yang lebih penting lagi adalah inovasi produk yang selama ini menjadi salah satu kekuatan produk-produk Citibank harus dipertahankan terus."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Riza Perdana Kusuma
"ABSTRAK
Persaingan industri penerbangan di Indonesia semakin tajam seiring dengan dibukanya kran
ijin operasi perusahaan penerbangan baru. Perkembangan persaingan yang terjadi cenderung
menuju kearah persaingan yang tidak sehat dengan memusatkan pada kekuatan perang harga
sebagal alat untuk meraih pasar.
Performa Garuda Indonesia untuk rute Jakarta-Padang beberapa waktu terakhir cenderung
mengalami penurunan, padahal pada periode sebelumnya Garuda Indonesia menjadi market
leader untuk sektor ini. Sementara di sisi lain Mandala sebagai pesaing utama semakin
menunjukkan dominasinya, yang kemudian diramaikan pula dengan masuknya Batavia sejak 6
April 2002. Kedua pesaing Garuda Indonesia ini mengandalkan strategi harga sebagai alat
pendorong penjualannya melalui penetapan harga rendah untuk semua kapasitas kursi yang
tersedia. Dan pada akhirnya dampak buruk yang terjadi di pasar adalah bahwa ?harga? menjadi
patokan utama untuk melakukan perbandingan produk jasa penerbangan dan ?harga murah?
merupakan satu-satunya kelebihan yang selalu dikomunikasikan oleh perusahaan penerbangan
yang melayani rute tersebut. Sementara pasar tidak memiliki alternatif lain sebagai alat
pembanding dalam proses pemulihan produk jasa penerbangan.
Sebagai perusahaan penerbangan yang berpengalaman, memiliki kekuatan merek, inovasi,
sarana serta prasarana dan permodalan dibanding kedua pesaing yang lain, serta komitmen
untuk menempatkan produk pada level premium, maka Garuda Indonesia harus mampu
menetapkan strategi yang lebih sesuai untuk pasar ini guna memenangkan persaingan dan
kembali menjadi market leader. Penetapan target pasar penumpang bisnis dengan segmen
menengah ke atas sudah tepat dan konsisten dijalankan oleh Garuda Indonesia selama ini, hal
tersebut ditunjukkan dengan program pemasaran korporat yang terus disesuaikan dengan
kebutuhan dan keinginan target pasar tersebut, antara lain melalui program advertising
televisi, radio dan media cetak. Namun dalam proses pemasarannya maka Garuda Indonesia
harus menetapkan strategi promosinya secara lebih terintegrasi dengan mengandalkan seluruh
item promosi untuk dapat mengkomunikasikan keunggulan produk kepada pasar, melalui
pengembangan program promosi secara berbeda kepada sasaran yang berbeda seperti unit
pengambil keputusan, pengguna loyal Garuda Indonesia, non pengguna loyal Garuda
Indonesia maupun influencer.
Di sisi lain Garuda Indonesia harus mampu melihat secara jelas apakah target market yang
ditetapkan secara korporat telah sesual untuk karakter rute ini, karena dengan memahami
kondisi sebenarnya terutama mengenai segmen mana yang menjadi pasar utama atau pasar
potensial, maka akan dapat dikurangi timbulnya ?gap komunikasi? antara pesan yang
disampaikan dengan penerimaan pasar, juga akan sangat membantu dalam penetapan program
promosi selanjutnya sehingga menjadi lebih terarah.
Secara garis besar pasar dapat dipengaruhi, terlebih lagi jasa penerbangan adalah produk
dengan teknologi tinggi, dan sangat terkait dengan persepsi. Oleh karena itu keberhasilan
membangun komunikasi yang baik melalui program promosi yang tetintegrasi diharapkan
upaya memenangkan persaingan di rute Jakarta - Padang ini dapat tercapai
"
2002
T3670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Jadi Mangatur
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S5017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Tenaga Kerja Indonesia, 2014
331.12 SER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Soemadji Nitisemito
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994
174.4 ALE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Purbo Jati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keabsahan cessie atas sebagian piutang yang dilakukan sebagai upaya untuk mempailitkan cessus, khususnya dalam kasus cessie atas sebagian piutang PT Daya Satya Abrasives atas PT Saint Gobain Abrasives Indonesia kepada PT Multi Karya Usaha Bersama. Penelitian ini penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder, diantaranya peraturan perundang-undangan dan buku-buku terkait.
Hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa pada dasarnya cessie atas sebagian piutang tersebut adalah tidak sah karena pelaksanaan perjanjian cessie tersebut didasarkan pada itikad buruk dan telah merugikan pihak ketiga sehingga menyebabkan terjadinya pelanggaran terhadap ketertiban umum dimana PT Saint Gobain Abrasives Indonesia kehilangan haknya dalam bidang harta kekayaan karena status kepailitan yang diperolehnya.

This research aims to determine the validity of Partial Assignment on personal lien that undertaken in an effort to obtain the status of bankruptcy for Cessus, especially in the case of Partial Assignment that performed by PT Daya Satya Abrasives to PT Multi Karya Usaha Bersama in order to obtain the status of bankruptcy for PT Saint Gobain Abrasives Indonesia. This research is a normative juridical law using secondary data, such as legislation and books.
From this research, it is concluded, that basically, that partial cession was not legally because the implementation of assignment agreement was not carried out in good faith and it has been detrimental to the third party that caused the violation of public order which PT. Saint Gobain Abrasives can't use its rights in the field of property because of the status of bankruptcy that given to him.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thely Wahyuningrum
"Persoalan sampah di Provinsi DKI Jakarta hingga dewasa ini masih merupakan suatu persoalan Penelitian ini berusaha untuk memberikan gambaran mengenai aktivitas-aktivitas public relations yang dilakukan sebuah perusahaan otomotif dalam memasarkan produk mereka. Persaingan yang kian ketat terjadi pada dunia otomotif nasional sehingga diperlukan strategi-strategi dalam memasarkan produk-produk otomotif tersebut. Pada awal tahun 2004 lalu sebuah produk baru otomotif diluncurkan. Produk ini adalah jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) yang memang baru pertama kali dikeluarkan. MPV diciptakan sebagai jawaban kebutuhan masyarakat atas kendaraan yang aman, nyaman, trendi dan terjangkau. Pada saat itu kendaaran yang menjadi pelopor kemunculan MPV adalah Xenia dan Avanza. Respon yang sangat positif diberikan oleh masyarakat dalam penerimaan kedua produk.
Hal-hal diatas melatabelakangi penulis dalam menyusun tesis ini. Keberhasilan sebuah produk diterima oleh masyarakat tidak terlepas dari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan. Berdasarkan teori Marketing Communication Mix (MCM), public relations adalah salah satu faktor yang mendukung dalam pemasaran sebuah produk melalui komunikasi pemasarannya. Penelitian ini dibatasi hanya meneliti strategi yang dilakukan melalui public relations. Melalui wawancara mendalam, peneliti mencoba menggali aktivitas-akvitas public relation yang digunakan untuk mengedukasi pasar. Dengan mengambil studi kasus pemasaran Xenia, peneliti melakukan penelitian pada PT Astra Daihatsu Motor (PT ADM) sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek Daihatsu.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan data primer. Narasumber berasal dari PT Astra Daihatsu ( Vice President dan dari Divisi Domestic Marketing) Wawancara dengan wartawan otomotif dan dokumen internal digunakan sebagai data sekunder.
Dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategi komunikasi pemasaran terutama public relations, PT ADM terlebih dahulu memetaan pasar mereka dengan melakukan segmentasi, targeting dan positioning. Pemetaan pasar ini dilakukan agar tujuan edukasi yang dilakukan melalui public relation dapat mencapai target pasar yang dituju.
Hasil penelitian tesis ini menunjukkan bahwa secara umum aktivitas-aktivitas public relations yang dijalankan PT ADM berjalan secara signifikan dengan teori-teori komunikasi dan pemasaran yang ada.
Dalam beberapa hal pelaksanaan aktivitas public relations masih perlu ada yang dioptimalkan lagi seperti pengadaan website. Namun secara umum, PT ADM telah mampu mengkomunikasikan misi perusahaan secara tepat dengan mengedukasi pasar sebagai strategi untuk memenangkan pasar.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budijono Djodymartono
"Masalah utama yang dihadapi oleh kebanyakan bank-bank umum di Indonesia dewasa ini adalah masih rendahnya tingkat kesehatan mereka. Terdapat lima faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut, yaitu belum memadainya kualitas manajemen permodalan, kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas. Di samping itu masih terdapat tiga unsur tambahan yang juga berpengaruh pada penilaian tingkat kesehatan bank, yaitu pelaksanaan pemberian kredit usaha kecil, pemberian kredit ekspor, dan posisi devisa neto. Rendahnya tingkat kesehatan bank akan membawa dampak negatif bagi bank yang bersangkutan, ditinjau dari segi penerapan asas-asas perbankan, serta segi pembinaan dan pengembangannya. Pengaruh ikutan yang dikhawatirkan bisa timbul adalah menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada bank-bank tersebut.
Guna mengatasi masalah di atas Bank Bumi Daya telah melaksanakan berbagai upaya yang diforrnulasikan dalam program perbaikan manajemen. Salah satu cara yang diterapkan adalah pemanfaatan mekanisme kredit sindikasi, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi pada upaya perbaikan mutu Ilkuiditas, peningkatan capital adequacy ratio, peningkatan rasio pencapatan kredit usaha kecil, penyelesaian masalah pelanggaran batas maksimum pemberian kredìt, serta pengendalian mutu manajemen assets pada umumnya.Tujuan itu akan bisa dicapai dengan baik apabila pelaksanaan program kredit sindikasi tersebut didasarkan pada strategi manajemen dan strategi pemasaran yang dirumuskan dengan seksama, menggunakan berbagai pendekatan.
Tulisan ini berusaha menjabarkan pendekatan itu melalui analisis lingkungan usaha Internal dan anailsis Ilngkungan usaha eksternal, sebagai suatu rangkaian pembahasan yang mengarah pada perumusan strategi pokok manajemen perusahaan dan strategi pemasaran. Dalam analisis internal, dibahas tentang kekuatan dan kelemahan yang secara Internal terdapat dalam perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi langsung dalam industri. Diharapkan melalul analisis tersebut dapat diformulasikan dan diimplementasikan strategi dalam rangka pencapaian misi dan tujuan perusahaaan. Berdasarkan anaIisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Bank Bumi Daya mempunyal unsur-unsur kekuatan yang nilai tertimbangya Iebih besar daripada unsur-unsur kelemahannya. Di samping itu juga diperoleh suatu kesimpuIan bahwa peluang bisnis yang bisa dlporoleh mempunyal nilal tertimbang yang Iebih besar daripada ancaman-ancamannya. Atas dasar perolehan nilal tertimbang yang dievaluasi berdasarkan metode analitical hierarchle process, maka Bank Bumi Daya dimungkìnkan untuk mengembangkan strategl yang agresif dengan mendayagunakan posisi yang menguntungkan tersebut.
Anailsis lingkungan usaha eksternal dilakukan untuk membahas pengaruh iingkungan melalul tiga pendekatan yaitu analisis tentang Iingkungan makro (remote environment), Iingkungan industri (industry environment), dan lingkungan operasi (operating environment). Dalam analisis lingkungan makro, pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup tinggi merupakan peluang yang menguntungkan bagi Bank Bumi Daya untuk meningkatkan pangsa pasar kredit sindikasi, di samping dukungan faktor-taktor lain seperti perkembangan industri bank, pertumbuhan perdagangan Internasional (khususnya ekspor bukan migas), perkembangan moneter, dan peningkatan penanaman modal. Faktor-faktor ekonomi yang menjanjikan peluang luas tersebut ditunjang pula dengan berbagai kebijakan pemerintah yang berupaya untuk mendorong paranan bank lebih besar lagi dalam perekonomian nasional.
Di samping adanya peluang. Bank Bumi Daya juga menghadapi beberapa hambatan dalam upaya meningkatkan pemasaran kredit sindikasi. Hambatan yang dinilai cukup berarti adalah ancaman pendatang baru yang masuk ke dalam industri, sebagai akibat deregulasi sektor perbankan. Di samping itu masih terdapat unsur-unsur penghambat laínnya, seperti ancaman produk subtitusi, kekuatan pembeli dan rivalitas antarpesaing. Rivalitas antarpesaing tersebut menjadi semakin tajam. disebabkan oleh pengaruh faktor struktural seperti beragamnya para pesalng, dan semakin menlngkatnya jumlah kredit yang harus disindikasikan. yang bersumber dari plafon-plafon kredlt yang telah melampaui batas maksimum pemberian kredit. Pangsa pasar Bank Bumi Daya dalam bidang kegiatan kredlt sindikasi ini sebesar 10,41%, menempatkan posisinya pada peringkat keempat setelah bank-bank mlik pemerintah Lainnya.
Penulis mengidentfikaskan, kurangnya kegiatan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan pemasaran merupakan faktor penyebab terjadinya keadaan tersebut. Disamping itu juga dikarenakan oleh tidak adanya dukungan dan aktivitas penelitian dan pengembangan, serta kurangnya kepedulian pihak manajemen terhadap pengembangan kredit sindikasi. Telaah mengenai posísi bersaing di atas merupakan bagian awal dari analisis lingkungan operasi perusahaan. Di samping itu, dalam analisis tersebut juga dievaluasi mengenai masalah yang bertalian dengan reputasi perusahaan, profil pelanggan, dan profil sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Tiga faktor yang disebutkan terakhir dinilai cukup menguntungkan perusahaan, serta sekaligus merupakan modal dasar bagi Bank Bumi Daya untuk pengembangan kredit sindikasi di masa mendatang.
Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor internal dan evaluasi faktor-faktor eksternal di atas, maka Bank Bumi Daya terarah untuk menerapkan strategi pengembangan pasar dan pengembangan produk. Pengembangan pasar merupakan strategi pokok perusahaan yang meliputi kegiatan-kegiatan membuka tambahan pasar, menarik segmen pasar lainnya, dan menciptakan manfaat baru dari produk yang telah ada. Upaya menarik segmen pasar lainnya dapat dítempuh dengan jalan meningkatkan peranan dari cabang-cabang Bank Bumi Daya di DKI Jakarta sebagai saturan distribusi, dan meningkatkan kegiatan promosi melalui advertising, sales promotion, serta terutama public relations. Sasaran segmen dan upaya ¡ni adalah bank-bank umum yang mempunyai potensi besar, termasuk mereka yang telah masuk ke dalam pasar sindikasi.
Perluasan pasar dapat ditempuh dengan cara membuka pasar regional dan internasional. Pasar regional bisa dikembangkan melalui pemanfaatan cabang-cabang retail di daerah daerah sebagai saluran distribusi. serta meningkatkan kerja sama dengan Bank-Bank Pembangunan Daerah dalam penyaluran kredit sindikasi. Sedangkan pengembangan pasar Internasional dengan cara lebih mendayagunakan peranan kantor-kantor cabang, perwakilan, dan agen di luar negeri sebagal saluran distribusi kredit sindikasi. Dalam strategi pengembangan produk bisa dilakukan dengan modiflkasi serta penarnbahan ciri-ciri baru kredit sindikasi Bank Bumi Daya, serta memberikan sebagian agency fee kepada anggota sindikasi yang mempunyai kontribusi cukup besar, membagikan pengembalian premi asuransi barang jaminan, serta mendistribusikan sebagian dari kegiatan ekspor debitor kepada bank peserta sindikasi.
Agar perusahaan dapat mengembangkan rencana-rencana pemasarannya dengan baik serta mampu memanfaatkan sumber daya dengan efisien dan fleksibel, harus dibangun strategi pemasaran yang mampu menjawab tantangan tersebut. Strategi pemasaran tersebut harus diformuiasikan dengan memperhatikan posisi bersaing Bank Bumi Daya dalam pasar sindìkasi, baik sebagai penantang pasar (market challenger) maupun sebagai pengikut pasar (market follower). Sebagai penantang pasar, Bank Bumi Daya dapat meningkatkan pangsa pasar kredit sindikasinya dengan melakukan serangan langsung kepada para pesaing utama, yaitu pemimpin pasar (market leader) serta bank-bank lain yang mempunyai pangsa pasar relatif besar. Di samping itu bisa juga dilakukan beberapa strategi penyerangan lainnya, seperti penyerangan tidak langsung (melalul nasabah debitor) dengan penerapan suku bunga kredit yang lebih rendah, strategi produk prestise dengan melepas kredit bagi proyek-proyek andalan ke pasar sindikasi, perbaikan mutu layanan, strategi inovasi distrbusi, serta melakukan promosi secara intensif.
Dalam posisinya sebagal pengikut pasar, strategi cloner dinilai paling relevan untuk diterapkan. Strategi tersebut dicirikan dengan upaya-upaya untuk menyamai atau bahkan melebihi produk yang ditawarkan oleh pemimpin pasar. Apabila hal itu akan dilakukan oieh Bank Bumi Daya, maka fokus perhatian strategi harus terarah pada upaya-upaya pengembangan di bidang organisasi khususnya yang berkaitan dongan unit kerja yang mengelola kredit sindikasi tersebut, pengembangan saluran distribusi, promosi secara intensif, pemeliharaan reputasi, dan strategi di bidang tarif.
Penerapan strategi pokok perusahaan dan strategi pemasaran tersebut di atas dipergunakan untuk meningkatkan pangsa pasar kredit sindikasi Bank Bumi Daya dalam industri. Tujuannya tidak lain untuk membantu manajemen dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan bank. Berdasarkan evaluasi tentang penyelesaian seluruh pelampauan batas makslmum pemberian kredit, diperoleh kesimpulan bahwa selain dapat mengatasi masalah legal lending limit, Bank Bumi Daya berturut-turut dapat meningkatkan capital adequacy ratio dari 6,06% menjadi 6,33%, meningkatkan rasio pencapaian kredit usaha kecil dan 9,39% menjadi 12,53% dan menurunkan loan to deposits ratio dari 93,48% menjadi 88,13% . Keempat perubahan tersebut mempunyai dampak langsung dalam mempertinggi tingkat kesehatan bank. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>