Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96976 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nina Manarosana Rachman
"Dalam pehksanaan otonomi daemh,Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang
membumtuhkan suatu perencanaan Sumbor Days Manusia (SDM) keeehslan, yang dapat
Sejalan dmsanvi-1i, Misi,R=@na Simiesis (R°DSUH)d=nPf°SHm°Pf°sfH1I1YHns #kan
dijalaukan oleh Dinkes Kabupatea Pandeglang dalamkunm waktu 200]-2005. Itulah yang
menjadi alasan dan tujuandari penelitian ini. '
Unmk dapat menyusun pereacanaan strategis SDM Kesehatan di Dinkes
Kabupaten Pandeglnng, dilalcukan penelitian opemsirmal dengan analisis kualiiatif dem
kuantitatif, dibanin dengan peramalanmenggnmakan Hme Series Forecasting dari program
QSB+. Penyusunarn strategi ini melalui bebempa tahap. Talmp pertama (Inpzn
Smge)tm'diddminmBsislh1ghmgmdcstermldanintemalSDMKesehatanDinkes
Kabupaten Pandoglang, yang dilakukan oleh Cancensus Decision Making Group (CDMG).
Pads iahap kedua (matching Stage), CDMG melakukan analisis dengan Internal-Ekstemal
matrtrdan SWOTmarrb; Secam tersendiri dilalcukan analisis beban keja, dmgandasar
Rensh'adanpmgmm-pmgrmnymgakandi1aksanakano1ehDinkesKahupaton
Pandeglanggmmkmellghasilkanjenis danj\nnahkehfutuha.nSDMlnesehtan strategis.
Pads tahap III (Decision Stage) analisis dilakulmn dengan menggxmalmn QSPM unmk
me.nenh1kanstmiegitexbaik_
Darihasi]pmelH&an,padapanilihma1tema6fshategidmganberdasmkan1E
malrbc, diketahui bahwa posisi SDM Dinkes Kabupaten Pandeglang bemda pada sel 111,
yang artinya berada pada posisi Hold and Maintain atau Rerrenchment dimana strategi
yang dianjmican adalah stratogi intcnsif yang terdid daxi market penetration, market developmenn dan product development, atau mmarozmd strategies yang terdiri dari
Ccmtractian and Consolidation. I
Dalampeneiiiian ini diaimpulkanbahwalmtuk mencapai mjnnnjangkn panjang
SDM kesehatan, dalam menghadapi pelaksanaan otonomi daerah pada i8l1lII1 2001-2005,
diperlukan kemampuan advokasi Dinkes yang kuat
Sebagni san-an untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini adalah perlunya disusun
mwgi lanjutan sDM rcesehmn ninkes Kabupaten Pandeglang yang mmpakau
operasional daii pemicanaan mfegi SDM ini.

Abstract
In decentralization em, Health Department in Pandeglang District needs a strategic
planning of health human resomces that conforms with the vision, mi sion, Strategic
Planing (Reristra) and programs implemented by Health Department in Pandeglang
Districtin2001 - 2005. Thisisthemaingoslofthisresearch.
To build that, operational research with qualitative and quantitative analysis has
been impl ented by using Time Series Forecasting fiom QSB+ program There are some
stngestodothe analysis. First Stsge(InputSta.ge)istoanalyzecJdemaland internal
environment of health human resources in Health Department in Pandeglang District by
Consensus Decision Making Group (CDMG). Next Stage (matching stage) will analyze
and discuss Internal-Extemal Matrix and SWOT matrix. Workload based onRen.stra and
otherpmgramsin1p1enrentedbyHea1thDepsrtnentinPmdcglangDisuict is analyzedto
gettypes and amouniofhealthhurnmresources. In Bnal stage (Decision Stage), QSPM is
operated to determine the best strategy.
'Ihisresearch showshealthhurnanresomces ofHealthDepartmentinPandeglang
District placed of third Cell, Hold and Maintain position or retrenchment as suggested
Strategy is intensive strategy such as mm-ket penetration, market development and product
development, or tumsrolmd strategies, including contraction and consolidation. 'lhismseamhoonchzdesthattoreachlongielmbeahhhlnnanmeomces goalfacing
implementation of decentralization in 2001-2005, would needed man who strong advocate
ability. .
As a suggestion to follow up this research that Dinkes Kabupeten Pandeglang have
tobnildadvaneestrategyasahealthhmnanresourew stmtegicplanningopemtion.
References : 36 (1984-2001)"
Universitas Indonesia, 2001
T6524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emma Edyarti
"Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya Jakarta Barat merupakan salah satu institusi pemerintah bidang kesehatan yang dibentuk dengan Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta Nomor 58 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. lnstansi ini bertanggungjawab dalam tugas melaksanakan pelayanan perizinan, perencanaan, pengendalian dan penilaian efektifitas pelayanan kesehatan dalam Wilayah Kotamadya Jakarta Barat.
Bcrlandaskan Undang undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem perencanaan Pembangunan Nasional yang mewajibkan setiap Kementerian atau Lembaga untuk menyusun Rencana Strategis Kementerian atau Lembaga yang dipergunakan sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian atau Lembaga terkait, maka mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1274/MENKES/SKIVIII/2005 tentang Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009 dan Rcncana Slrategis Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta Tahun 2002-2006, maka Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya Jakarta Barat dengan dukungan berbagai pihak pada tahun 2006 merencanakan dan melaksanakan Penyusunan Rencana Strategis Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya Jakarta Barat Tahun 2007-2001.
Rencana Strategis disusun dengan Pendekatan Balanced Scorecard sebagai suatu metodologi penilaian kinerja yang berorientasi pada pandangan strategis kemasa depan, mampu menterjemahkan visi dan strategi menjadi aksi, menjabarkannya dalam tujuan strategis yang secara komprehensif dapat dijalankan dalam program dan kegiatan operasional sehari-hari dengan sasaran dan target serta tolok ukur yang jelas dan spesifik Gaspersz (2003).
Balanced Scorecard merupakan alat manajemen kontemporer (kontemporary management toob dengan Kekomprehensifan, Kekoherenan dan Keseimbangan serta Keterukurannya mempunyai keunggulan tersendiri dalam mengukur kinerja masa depan melalui Empat Perspektif Balanced Scorecard yaitu Perspektif Finansial, Perspekrif Pelanggan, Perspektif Proses lntemal dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Organisasi sehingga mampu memasuki lingkungan bisnis yang sangat kompetitif dan turbulen dimana system manajemen yang digunakan oleh perusahaan masih belum pas dengan tuntutan lingkungan bisnis masa kini dalam era global.
Jenis penelitian ini adalah penelitian operasional (operational research) dengan menerapkan metoda kualitatif yang bersifat deskriptifanalitik menggunakan data primer dan sekunder."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idrus
"Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam menuju Indonesia sehat 2010 telah menetapkan kebijaksanaan umum pembangunan kesehatan antara lain peningkatan derajat kesehatan sumber daya manusia dibidang kesehatan.
Dengan mengacu kepada UU no. 22 tahun 1999, dan UU no.25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dan PP no. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi. Semenjak dimulainya Otonomi Daerah tahun 2001 ini, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman dipandang perlu mempunyai rencana strategik.
Untuk dapat menyusun rencana strategik Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman dilakukan penelitian Operasional dengan analisa kualitatif. Penyusunan rencana strategik ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu tahap I (Input stage) terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan internal dari Dinas Kesehatan yang dilakukan oleh Consensus Decision Making (CDM) yang terdiri dari Kepala Puskesmas, Kepala Subdinas, dan Kepala Seksi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman. Kemudian pads tahap II (Making Stage, CDM) melakukan identifikasi alternatif strategik dengan analisis internal dan eksternal (IE) Matrix dan SWOT Matrix. Setelah itu dilanjutkan dengan tahap III (Decision Stage) untuk menentukan prioritas strategik terpilih dengan menggunakan metode Quantitative Strategic Planning Matrixs (QSPM).
Berdasarkan hasil analisis SWOT Matrixs memperlihatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman berada dalam kuadran Strenghths-Opportunities (S-O), dimana pada kondisi yang demikian Dinas Kesehatan dapat menciptakan Strategik yang menggunakan Kekuatan untuk memanfaatkan peluang sedangkan pada analisis dengan Matrixs IE memperlihatkan posisi Dinas Kesehatan berada pada set II (Growth and Build) yang berarti Dinas Kesehatan masih punya peluang untuk melakukan pertumbuhan dan pengembangan organisasinya.
Melalui kedua analisis Matrixs tersebut maka Strategik prioritas yang tepat untuk Dinas Kesehatan adalah Strategik Intensif dan Strategik Integratif.
Sebagai saran agar rencana strategik Dinas Kesehatan yang telah dibuat ini dapat dioperasionalkan maka perlu adanya rekomendasi dan dukungan dari Kepala Daerah dan DPRD Pasaman, setelah itu baru dilakukan sosialisasi kepada pihak terkait untuk menjalin koordinasi di dalam pelaksanaannya.

Strategic Planning of health office of Pasaman Regency Within framework of Regional Autonomy, Year 2001-2005
Department of health, the Republic of Indonesia according to Healthy Indonesia Year 2010 has determined general policy of health aspect development such as increasing of human resource in health aspect.
Referring to Law Number 22 Year 1999, and Law Number 25 year 1999 regarding Financial Balancing between central government and the regional government and Government Regulation Number 25 year 2000 regarding authority of the government and the provinces as autonomous regions. Beginning Pasaman District of autonomous in 2001, certainly the health office of Pasaman District would be a necessity this strategic Planning.
In order to build a strategic planning of this Board this operational research has been conducted using Qualitative analyses, this strategic we build in three stage. First (Input stage), Consists of external and Internal environmental analyses of health office. Through Consensus Decision Making (DMC) people in this group include Head public Health Centre, Head Sub District, Health office and Head Section Health office from Health Pasaman District. On the second stage (Matching Stage), intended alternative strategic by Internal-External Matrixs and SWOT Matrix analyses. Finally the third Stage (Decision Stage) was select the strategic priority, using Quantitative strategic Planning Matrix (QSPM) Method.
Based on the result of SWOT Matrix analyses, Health Pasaman District is positioned at Strenght-Opportunities (S-0) Quadrant, which means Health Pasaman District could maximizes its Internal strength using the opportunity meanwhile, the result of IE Matrix shown that position of health Pasaman District was at cell two (Growth and Build), it means that the Board still have the Opportunity to grow and develop its organization.
Both Matrixes analyses resulted in the priority strategic for organization development of Health Pasaman District are as follows intensive strategy and integrative strategy.
In order to Operational this Health Pasaman District Strategic Planning. There is a need of recommendation and support from Bupati and District Parliament (DPRD) after word socialization to related sectors should be done to build Coordination of the delivery of the programs."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T3111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isma Priatiningsih
"Dinas Kesehatan Kota Cirebon merupakan salah satu institusi pemerintah di bidang kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah kota dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi bidang kesehatan di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon. Keberhasilan tersebut akan tercapai salah satunya dengan upaya mengelola sumber daya manusia ( SDM ) secara efektif dan eiisien, bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi yang penting kualitasnya.
Penelitian ini untuk melihat gambaran perencanaan strategis SDM kesehatan Dinas Kesehatan Kota - Cirebon, menganalisa upaya perencanaan strategis dcngan pendekatan Balanced Scorecard menezjemahkan misi dan strategi kedalam berbagai tujuan dan ukuran kedalam empat Perspektif Balanced Scorecard yaitu Perspcktif Finansial, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Intemal dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbungan Organisasi sehingga mampu mengkomunikasikan stratgi kepada pegawai.
Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif yang bersifat deskriptif analitik mengunakan data primer dengan mclakukan wawancara mendalam, CDMG serta data sekunder. Daxi hasil penelitian ini didapat langkah-langkah kelja yang dibagi dalam empat tahapan yaitu Tahap I, Tahap pengumpulan data (The Input Stage) akan menghasilkan visi dan misi SDM serta Nilai (score) Variabei Ekstcmal dan Internal (EFB dan IFE Score), Tahap II, tahapnpencocokan (The Adaching Stage) sehingga menghasilkan strategi alternatif, stralegi terpilih dan tujuan strategis yang dimangkan dalam Peta Strategi (Strategy Map), Tahap III, adalah tahap pengambilan keputusan (The Decision Stage) menghasilkan Indikator Kinerja Kunci (Key Perfomance Indicators/KP1), ukuran-ukuran KPI, Target-target KP1 dan Program Prioritas serta kegiatan dalam periode 2008 - 2012, Tahap IV adalah Tahap Implementasi (Plan of Aclibn) menghasilkan Format Implementami, Form Monitoring dan Evaluasi. Pada tahap ini ditetapkan kategori nilai kinerja.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai instrument rencana szrarcgis SDM kesehatan, khususnya pada Dinas Kesehatan Kota Cirebon.
City of Cirebon Health office is one of government institution of health department which has a fundamental job to perform a district autonomy responsibility for implementing a decentralization duty of health jobs at Government of Cirebon. This success will be reached, one of them is trying to manage a Human Resource Development (HRD) effectively and efficiently, not only fiom their quantity but more important that is their quality.
This study showed a describing on strategic plan of Human Resource Development (HRD) City of Cirebon Health office, analyzing a strategic plan effort with a Balanced Scorecard method, implementing a mission and strategy into various objectives and measurement to become four Balanced Scorecard perspectives, that are Financial Perspective, Customer Perspective, Intemal Process Perspective, Study and Organization Growth Perspective, so they cart communicate a strategy to officer.
This study used a qualitative method which has an analytic descriptive, primary data with a deep interview, CDMG and secondary data. From this study result known that job steps divided into four steps. The first step is data collecting (The Input Stage) which conducted a vision and mission of Human Resource Development and External and Intemal variable score (EPB and IFE Score). The second step is adaptation (The Matching Stage) which conducted an objective and alternative strategy that implemented on Map Strategy (Strategy Map). The third step is a decision making (The Decision Stage) which conducted a Key Performance Indicator (KPI), criteiia of Key Perfomance Indicator, the objectives of KPI, priority program and activity in period of 2008 - 2012, The fourth step is implementation (Plan of Action) which conducted an Implementation Format, Monitoring Form and Evaluation. In this step is specified a performance score category.
From this study result is suggested can be used as a strategic plan instnunent of Human Resource Development on health, especially for City of Cirebon Health office.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rucky Nurul Wursanty Dewi
"ABSTRAK
Kesiapsiagaan sumber daya manusia kesehatan dalam upaya
penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana banjir merupakan gambaran
produktivitas sumber daya manusia kesehatan pada tahap pra bencana.
Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran dan hubungan beberapa
faktor (umur, jenis kelamin, lama pengalaman kerja, frekuensi mengikuti
pelatihan manajemen bencana, pelatihan teknik lapangan, pelatihan teknik
lapangan, gladi/simulasi, kecukupan sarana, ketersediaan biaya operasional,
dukungan informasi, ketersediaaan protap/pedoman, pelaksanaan evaluasi dan
pemberian kompensasi) dengan kesiapsiagaan sumber daya manusia kesehatan
dalam penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana banjir di Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2010. Sejumlah 251 responden yang bekerja di unit terkait
penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana di lingkungan Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta merupakan sampel dalam studi ini. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dan
merupakan analisis data primer hasil wawancara dengan pengisian kuesioner.
Analisis data dilakukan bertahap, dari analisa univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan gambaran kesiapsiagaan sumber daya
manusia kesehatan adalah sebagian besar 68,1% responden menyatakan siap siaga
bekerja dalam penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana banjir dan
31,9% menyatakan tidak siap siaga. Hasil akhir analisis didapatkan kesiapsiagaan
sumber daya manusia kesehatan meningkat 2,5 kali pada responden yang pernah
mendapatkan pelatihan manajemen bencana sebanyak D 2 kali dibandingkan
responden yang mendapatkan pelatihan manajemen bencana < 2 kali. Sedangkan
kesiapsiagaan sumber daya manusia kesehatan meningkat 2 kali pada responden
yang menyatakan adanya pelaksanaan evaluasi kegiatan di unit kerja
dibandingkan responden yang menyatakan tidak melaksanakan evaluasi.Tidak ada
interaksi antara faktor frekuensi pelatihan manajemen dan pelaksanaan evaluasi.
Saran-saran meningkatkan kesiapsiagaan sumber daya manusia kesehatan
tersebut yaitu sumber daya manusia kesehatan lebih sering mengikuti pelatihan
manajemen bencana (D 2 kali) dan melaksanakan evaluasi kegiatan.

Abstract
Preparedness of health human resources in the effort to deal with health
problems during disaster is a description of the productivity of health human
resources in the pre disaster.
This study aims to determine the description and the relationship of
preparedness of health human resources of health problems caused by flood in
DKI Jakarta in 2010 with the factors age, sex, duration of work experience, the
frequency of disaster management training, field technique training, supporting
technique training, rehearsals/ simulations, adequacy of facilities, availability of
operational costs, support information, availability procedures/guidelines,
implementation evaluation and award of compensation.
A number of health human resources, 251 respondents, working in the
unit due to disaster prevention in DKI Jakarta Provincial Health Office are the
sample in this study. This study uses a quantitative method with cross sectional
research design and using the primary data analysis of the results of interviews
with a questionnaire. Data analysis was carried out in stages, from the univariate
analysis, bivariate and multivariate.
The result showed that the description of preparedness of health human
resources in the prevention of health problems caused by flood in DKI Jakarta
Province in 2010 is largely 68,1% of health human resources working in DKI
Jakarta Provincial Health Office states stand ready to work handling flood and
31,9% state not ready. The final results obtained from analysis of preparedness of
health human resources increased by 2,5 times on the respondents who never get
as much disaster management training D 2 times higher than respondents who
received training on disaster management < 2 times. While the preparedness of
health human resources increased by 2 times on the respondents who claimed
there was an evaluation of activities at the work unit as compared to respondents
who claimed not implementing evaluation. There was no interaction between the
frequency of disaster management training and evaluation implementation.
Based on statement above, there are some suggestions for improving of the
preparedness of health human resources are more frequent following the disaster
management training (D 2 times) and carry out the activity evaluation."
2010
T31688
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Friana Asmely
"ABSTRAK
Nama : Friana AsmelyProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul :Usulan Rancangan Perencanaan Strategis RSUDKelas D Kebayoran Baru Tahun 2017 - 2021Latar belakang: Upaya mengembalikan pelayanan kuratif menjadi promotifpreventif di DKI Jakarta dengan cara mendirikan RSUD Kelas D di 44 Kecamatanuntuk kuratif dan mengembalikan pelayanan kesehatan masyarakat dengan upayapreventif promotifnya ke Puskesmas Kecamatan dan Kelurahan, menyebabkansalah satu lahan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Barudibangun menjadi RSUDKelas D. Untuk itu perlu disusun Usulan Rancangan Perencanaan Strategis RSUDKebayoran Baru yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan,Program dan Kegiatan Pembangunan di bidang Kesehatan berdasarkan kondisidan potensi wilayah Kebayoran Baru.Metode: Jenis penelitian ini adalah kualitatifdengan melakukan telaah datasekunder dan primer untuk tahap pengumpulan data dan focus group discussion FGD pada tahapan the input stageuntuk mengetahui posisi RSUD KebayoranBaruserta saatthe matching stageuntuk menemukan alternatif strategi,danConcensuss Decision Making Group CDMG pada tahap pemilihan strategi thedecision stage . Penelitian dilakukan di RSUD Kebayoran Baru pada bulan Aprilsampai Juni 2017. Analisis data menggunakan Matriks TOWS dan MatriksEksternal Internal sehingga bisa ditetapkan strategi terpilih untuk RSUDKebayoran Baru melalui Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM .Hasil: Berdasarkan analisa hasil pengamatan lingkungan eskternal dan internalditemukan 10 sepuluh peluang, 5 lima ancaman, 9 sembilan kekuatan dan 5 lima kelemahan yang mempengaruhi penyusunan Renstra RSUD KebayoranBaru.Berdasarkan hasil analisa Matriks TOWS, posisi RSUD Kebayoran Baruberada di Kuadran 4 Future Quadrant sedangkan pada IE Matriks berada dikuadran II Growth and Build . Hasil matching stage ditemukan strategi yangsama adalah :Market penetration, Product development, Market development,Integration vertical and horizontal . Penetapan strategi yang akan digunakanberdasarkan QSPM adalah Product Development.Kesimpulan: Keseluruhan faktor eksternal dan internal yang dianalisis padapenelitian ini mempengaruhi penyusunan rencana strategis RSUD KebayoranBaru, sehingga hasil analisis dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengambilkebijakan di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk ditetapkan sebagaiPerencanaan Strategis RSUD Kebayoran Baru 2017 - 2021.Kata Kunci: Rencana, Strategis, RSUD, Kelas D, Kebayoran Baru

ABSTRACT
Name Friana AsmelyStudy Program Hospital AdministrationTitle Health Strategic Planning for Class DKebayoran Baru General Hospital 2017 2021Background Efforts to restore curative care to promotive and preventive care inDKI Jakarta by establishing 44 District Class D General Hospital for curativepurpose and restore public health service in promotive and preventive efforts todistrict and village public health center cause one of Kebayoran Baru publichealth center land built into class D general hospital. Therefore the strategicplanning proposal of Kebayoran Baru General Hospital should be prepared, whichinclude its vision, mission, purpose, targets, strategies, policies, programs andactivities of health development according to its area condition and potentials.Methods This is a qualititative study, held by secondary data analysis andprimary data for data collection the input stage , which catagorized based oninternal and external factor variables, Focus Group Discussion at data analysis the matching stage and Concensuss Decision Making Group CDMG atstrategic selection the desicion stage . This study was conducted at KebayoranBaru General Hospital from April to June 2017. Data analysis using TOWSMatrix and Internal External Matrix to decide which strategies to be used forexpansion of Kebayoran Baru public health center into Kebayoran Baru Generalhospital by Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM .Results Observation of internal and external analysis results found that therewere 10 opportunities, 5 threats, 9 strengths and 5 weaknesses affectingKebayoran Baru general hospital strategic planning preparation. According toTOWS matrix analysis, its position was at the fourth quadrant future quadrant while IE matrix was at the second quadrant Growth and Build . Matching stageresults shows several strategies were in common Market Penetration, ProductDevelopment, Market Development and Integration vertical and horizontal .Strategic selected by QSPM in order of priority Product Development.Conclusion Every internal and external factors analyzed in this study affectingKebayoran Baru strategic planning preparation, so this analysis result could beused as a matter of consideration for the stakeholders in Health Office of DKIJakarta Province to be stated as Kebayoran Baru General Hospital StrategicPlanning."
2017
T48641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Umniyatun
"ABSTRAK
RSIA SamMarie Basra didirikan pada tahun 2010, merupakan rumah sakit ibu dan anak dengan keunggulan pelayanan fertilitas. Selama lebih dari 2 tahun berjalan, RSIA SamMarie Basra belum mempunyai rencana strategis bisnis. Rencana strategis bisnis adalah sebuah petunjuk/pedoman yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mencapai tujuan usaha dalam waktu beberapa tahun ke depan. Rencana strategis bisnis memuat strategi-strategi perusahaan yang selanjutnya menjadi dasar bagi penyusunan program kerja. Dengan demikian arah pengembangan perusahaan menjadi jelas dan terarah sehingga perusahaan menghasilkan kinerja yang lebih baik dan mampu bersaing di dalam bisnis serupa. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana strategis bisnis RSIA SamMarie Basra Tahun 2013-2017. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Melalui kerangka kerja analisis perumusan strategi Fred R. David, maka terdapat tiga (3) tahapan yang dilakukan. Tahap pertama adalah tahap input stage, yaitu melakukan analisis faktor eksternal dan internal dengan menggunakan matriks EFE (external factor evaluation) dan matriks IFE (internal factor evaluation). Tahap kedua adalah tahap matching stage, yaitu menentukan posisi rumah sakit dengan menggunakan matriks IE (Internal External). Kemudian dengan matriks IE dan matriks TOWS menentukan strategi alternatif yang dapat dilakukan. Tahap ketiga adalah tahap decision stage, yaitu menentukan strategi prioritas dengan menggunakan matriks QSPM (Quantitatif Strategic Planning Matrix). Penelitian ini menghasilkan skor EFE sebesar 3.8 dan skor IFE sebesar 2.725, sehingga diketahui posisi RSIA SamMarie Basra berada pada sel II yang menunjukkan tahap tumbuh dan membangun. Pada tahap ini strategi alternatif yang dikembangkan adalah market penetration, market development dan product development. Strategi prioritas yang dihasilkan adalah : 1) Pengembangan dan Penetrasi Pasar dengan Meningkatkan Upaya-Upaya Pemasaran (Skor 4.35); 2) Pembukaan Ruang NICU/PICU (Skor 4.00); 3) Pengembangan Ruang Rawat Inap (Skor 3.95); 4): Penambahan Layanan Radiologi (Skor 3.65); 5) Pengembangan Area Parkir dan Akses Masuk (Skor 2.375) Untuk merencanakan penerapan strategi, maka disusun sasaran dan target sesuai dengan visi, misi dan tujuan rumah sakit. Di dalam penelitian ini, sasaran dan target yang disusun adalah sasaran strategis pemasaran berupa proyeksi data kunjungan tahun 2013 – 2017, sasaran dan target sumber daya manusia berupa proyeksi jumlah sumber daya manusia tahun 2013 – 2017 dan sasaran dan target keuangan berupa proyeksi pendapatan dan laba tahun 2013 – 2017.

ABSTRACT
RSIA SamMarie Basra, a mother and child hospital established in 2010, is profound for its excellence in fertility care. Within its two-year service, RSIA SamMarie has yet had a strategic business plan. A business strategic plan provides guidance for an organization in striving to achieve its future business goals. The business strategic plan consists of business strategies from which it leads to the basis for the preparation of the work program. The ultimate aim is to possess a clear and focused direction of company development as to produce better performance and stronger competition. Therefore, this study aims to develop a strategic business plan of RSIA SamMarie Basra Year 2013-2017. This qualitative descriptive analysis research study employed Fred R. David’s framework of strategy formulation analysis which consisted of three stages. The first stage, Input Stage, was to analyze the external and internal factors by using EFE Matrix (External Factor Evaluation) and IFE Matrix (Internal Factors Evaluation). The second stage, Matching Stage, was to determine the position of the hospital by using IE Matrix (Internal External). Then, IE Matrix and TOWS Matrix were employed to determine the possible alternative strategies. The last stage, Decision Stage, was to determine the priority strategies by using QSPM Matrix (Quantitative Strategic Planning Matrix). The findings of the research study revealed an EFE score of 3.8 EFE and IFE score of 2,725. This means that RSIA SamMarie Basra’ position can be decided in the cell II of growing and developing stage. At this stage, the developing alternative strategies are market penetration, market development and product development. The resulting strategic priorities are: 1) Market Development and Market Penetration to Increase Marketing Efforts (Score 4.35); 2) Opening NICU / PICU Rooms (Score 4.00); 3) Development of Inpatient Rooms (Score 3.95); 4) Addition of Radiology Services (score 3.65); 5) Parking and Access Area Development Log (Score 2.375) In planning for the strategy implementation, the objectives and targets are formulated in accordance with the vision, mission and goals of the hospital. In this research study, the goals and targets composed are marketing strategies in the form of traffic data projection 2013 - 2017, human resources in the form of the number of human resources projection in 2013 – 2017, and finance in the form of revenues and earnings projection 2013 - 2017."
2013
T35847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diantha Soemantri
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
P-Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Ias Tarina Puspitasari
"Undang-undang No 23 tahun 2014 menyebutkan pembagian urusan pemerintah bidang kesehatan antara pemerintah pusat dan daerah, salah satunya perencanaan SDMK. Berdasarkan telaah dokumen perencanaan kebutuhan SDMK provinsi Banten, terdapat ketidakseragaman dokumen perencanaan kebutuhan jika dibandingkan dengan Permenkes No 33 tahun 2015. Menurut data SISDMK masih terdapat 46.4% puskesmas di provinsi Banten yang belum lengkap 9 jenis tenaga kesehatan sesuai standar. Capaian indikator Kota Tangerang sebesar 83.78% dan Kota Serang sebesar 25%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan SDMK di Kota Serang dan Kota Tangerang, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian merupakan penelitian non-eksperimental dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan SDMK di Kota Serang dan Kota Tangerang belum berjalan sesuai dengan Permenkes 33 tahun 2015. Ketersediaan SDM baik dari kuantitas maupun kualitas berpengaruh terhadap implementasi kebijakan. Adanya pembinaan dan pengawasan sangat berpengaruh terhadap implementasi kebijakan untuk meningkatkan komitmen dan komunikasi dalam penyusunan perencanaan kebutuhan SDMK di tingkat Kab/Kota. Selain itu ketersediaan insentif dan pendanaan juga perlu dilakukan peningkatan. Menurut hasil penelitian, faktor SOP tidak berpengaruh terhadap implementasi kebijakan. Namun perlu dilakukan penyusunan SOP untuk mempermudah proses monitoring terhadap tahapan penyusunan perencanaan kebutuhan SDMK.

Law No. 23 of 2014 stipulates the division of government affairs in the health sector between the central and local governments, one of which is HRH planning. Based on a review of the HRH needs planning documents for Banten province, there is a lack of uniformity in planning needs documents when compared to Permenkes No 33 of 2015. According to SISDMK data, there are still 46.4% of puskesmas in Banten province who do not have nine types of health workers according to standards. The achievement indicator for Kota Tangerang is 83.78% and Kota Serang is 25%. The aim of this study was to determine the implementation of the policy for preparation of HRH needs planning documents and the factors influenced. This research is a non experimental research with a qualitative approach. Data collection was carried out through in-depth interviews and document review. The results of the study show that the implementation of the policy for preparing planning documents for HRH requirements in the Kota Serang and Kota Tangerang has not been carried out in accordance with Permenkes 33 /2015. The availability of human resources, both in terms of quantity and quality, has an effect on policy implementation. The existence of guidance and supervision greatly influences the implementation of policies to increase commitment and communication in the preparation of HRH planning needs at the District/City level. In addition, the availability of incentives and funding also needs to be increased. According to the research results The SOP has no effect on policy implementation. However, it is necessary to prepare SOPs to facilitate the monitoring process for the stages of preparing HRH planning needs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Lukito
Depok: Rajawali Press, 2023
658.3 HEN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>