Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180961 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moh. Roubal Arif Khan
"Yayasan Arek Lintang adalah salah satu organisasi non pemerintah yang menangani anak jalanan, dengan mernbuat program intervensi tidak hanya kepada anak jalanan, tetapi juga program intervensi kepada keluarga anak jalanan.
Kajian penelitian ini adalah efektifitas program pemberdayaan ekonomi untuk orang tua dan anak jalanan dengan mengambil studi kasus program pengembangan kewirausahaan bagi orang tua dan program pengembangan minat dan bakat bagi anak-anak jalanan. Kemudian dikaji pula faktor-faktor apa yang mempengaruhi efektifitas program. Pengumpulan data melalui observasi lapangan, studi dokumenter, wawancara pada seluruh peserta program yakni 16 orang tua dan 16 anak jalanan, dan wawancara mendalam pada 5 orang tua dan 5 anak jalanan.
Analisis evaluasi menggunakan Pendekatan Sistem Analisis data menghasilkan kesimpulan bahwa program pengembangan kewirausahaan orang tua tidak berjalan efektif, sedangkan program pengembangan minat dan bakat anak jalanan berjalan cukup efektif. Program pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan Alit bisa dikatakan belum menunjukkan Hasil seperti yang diharapkan.
Dampak positif yang terlihat adalah tumbuhnya kesadaran orang tua untuk tidak lagi membiarkan anak-anaknya bekerja di jalanan, berkurangnya aktifitas anak di jalanan, bahkan ada yang sudah lepas dari jalanan, dan adanya kegiatan produktif anak untuk mengisi waktu luang. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas program terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal, meliputi kualitas SDM para staf pendamping, ketersediaan fasilitas penunjang, minat dan motivasi peserta program, dukungan keluarga, masyarakat, dan mekanisme kontrol serta monitoring program.
Sebagai bagian dari perencanaan pembangunan sosial, program penanganan anak jalanan hendaknya disusun dengan menggunakan Model Perlindungan Flak Anak dan Peningkatan Life Skill, Strategi yang digunakan adalah strategi perlindungan (protection) dan pemberdayaan (empowerement). Melalui pemenuhan hak-hak dasar anak dan meningkatnya kemampuan hidup anak dan orang tuanya, ketergantungan keluarga dari pekerjaan di jalanan menjadi berkurang. Selanjutnya, aktivitas anak di jalanan menjadi berkurang atau bahkan tidak ada lagi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rikawarastuti
"Perilaku seksual dapat merugikan anak jalanan karena akan memunculkan masalah kesehatan seperti kehamilan yang tidak diiginkan, abortus yang tidak aman, serta meningkatnya risiko untuk terkena Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS. Selain itu, dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak jalanan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pada anak jalanan di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan dengan menggunakan data Save the Children yang didukung oleh USAID.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase perilaku seksual anak jalanan sebesar 6,9%. Faktor yang dominan mempengaruhi perilaku seksual adalah umur, kota, tempat tinggal, penggunaan napza, dan konsumsi rokok.
Dari penelitian ini disarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan desain penelitian dengan teknik pengambilan sampel systematic snow balling. Bagi LSM Pendampingan Anak Jalanan melakukan program penyuluhan kesehatan reproduksi menjadi agenda utama bagi anak jalanan secara intensif, konsisten, dan berkelanjutan. Dan, bagi lembaga donor agar memprioritaskan dana bantuan bagi pemberdayaan anak jalanan di kota Bandung dan Jakarta yang lebih memiliki peluang untuk terjadinya perilaku seksual.

Sexual behavior can give disadvantage among street children because it will be a health problem like unwanted pregnant, unsafe abortion, and increasing risk to Sexual Transmitted Diseases (STDs) include HIV/AIDS. And also it can be cause retardation for growing up and development.
This study has aimed to know the factors that association with the sexual behavior among street children in Jakarta, Bandung, Surabaya, and Medan using data from Save the Children with supported by USAID.
The result of this study showed that percentage of the sexual behavior is 6,9%. The dominant factors that influence the sexual behavior are age, city, shelter, using napza, and cigarette consume.
From this study, it has suggested to conduct the continue study using systematic snow balling sampling. For the NGO (Non Government Organization) like Save the Children could be done by communication, information, education of reproduction health with intensive, consistent, and continuity. And, for funding agencies, they have to be priority to empowerment among street children in Bandung and Jakarta that they have a chance to occur the sexual behavior.
References: 33 (1996 - 2003).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 11316
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mhd. Ridha Haykal Amal
"PeneHtian ini adalah studi kasus tentang Rumah Singgah Yasan Kesejahteraan Indonesia. Pendekatan peneHtian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena peneliti ingin mendiskripsikan program pelayanan di rumah singgah secara detail. Penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian htpotesa. Jenis peneHtian ini diambil karena peneliti hanya ingin memberikan gambaran tentang peranan pekerja sosial dalam menangani masalah anak jalanan. Peneliti tidak ingin menguji hipotesa ataupun mencari hubungan sebab akibat. Penelitian deskriptif.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Singgah YKAI yang berlokasi di Jl. Swadaya 2, No.3 Rt. 17/06 Jakarta Timur. Adapun waktu penelitian ini dimulai dari bulan Agustus 2000 sampai dengan bulan September 2001.
Penetapan informan diambil secara purposive, dimana informan diambil secara sengaja oleh peneliti. Setiap informan mewakili bagian-bagian program pada Rumah Singgah YKAI. Itifbrman terdiri dari, anak jalanan, pengurus Rumah Singgah YKAI dan orang tua anak jalananan.
Upaya penanganan anak jalanan, perlu melibatkan banyak pihak, profesi dan disiplin ilmu karena masalah anak jalanan merupakan hasil dan penghasii bagi masaiah sosial lainnya. Rumah Singgah Anak Jalanan YKAI merupakan saiah satu bentuk usaha kesejahteraan sosiaf yang peduli terhadap kesejahteraan anak-anak Indonesia, terutama anak-anak jalanan. Suatu bentuk usaha yang secara tidak langsung bertujuan melindungi anak-anak jalanan dari kondisi alam yang kadang kala tidak bersahabat, gangguan orang dewasa, dan melindungi mereka dari tingginya resiko kecetakaan melekat pada diri mereka.
Dilihar dari pendekatan yang digunakan rumah singgah YKAI menggunakan pendekatan centre based program dengan fiingsi intervenst rehabilitatif^yaitu berusaha melepaskan anak dari jalannan. Meskipun demikiap rumah singgah juga menggunakan pendekatan community based dan street based yang tercermm dalam beberapa program dan kegiatannya. Rumah singgah adalah realisasi model penampungan drop in centre yaitu penampungan sementara, karena runiah singgah haiiya sebagai fasilitator untuk memfasilitasi anak jalanan tepas dari jalanan agar kembali ke keluarga asli, ataupun keluarga pengganti.
Rumah singgah sebagai tempat penampungan sementara memberikan bermacam fasilitas sebagai daya tank, yang dapat digunakan oleh anak-anak jalanan untuk beristirahat, membersihkan diri, mencuci pakaian, makan, berteduh, tidur, bermain, dan lain sebagainya. Selain fasilitas, anak-anak jalanan di rumah singgah juga memperoleh beragam pelayanan berupa program bimbingan anak, bimbingan keluarga, dan pendidifcan jaianan. Masing-masing dari program tersebut direalisasikan daiam bentuk kegiatan yang daiam pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak jalanan. Program bimbingan anak diturunkan daiam bentuk kegiatan bimbingan sosial ke anak, bimbingan kesehatan, bimbingan agama, belajar, dan pemberian bantuan beasiswa kepada anak-anak jalanan yang masih bersekolah ataupun yang ingin melanjutkan sekolah. Program bimbingan keluarga terdiri dari kegiatan home visit, surat-menyurat dan mengundang orang tua anak jalanan untuk berdiskusi bersama tentang perkembangan anak mereka. Kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga anak jalanan juga merupakan kegiatan dari program bimbingan keluarga. Sedangkan kegiatan yang tercakup daiam program pendidikan jaJanan adalah kegiatan outreach, yang didalamnya sendiri terdiri dari bimbingan anak, keluarga, yang dilakukan oleh petugas outreach di jalan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T459
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widhi Harsoyo
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orang tua peserta, dengan minat peserta untuk mengikuti program pemagangan, juga hubungan antara persepsi peserta terhadap program pemagangan ke Jepang dengan minat peserta mengikuti program. Sebagai obyek penelitian adalah para peserta pelatihan Pra Pemberangkatan Magang di Jepang, Angkatan 102 (13 - 6) di BLKKP Lembang yang berjumlah 163 orang.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dan data sekunder tentang program pemagangan. Kuesioner digunakan untuk mengungkap data tentang data pribadi, status sosial ekonomi, orang tua, minat peserta, dan persepsi peserta tentang program pemagangan.
Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi secara sederhana untuk mengukur hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat peserta, antara persepsi peserta dengan minat peserta dan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat peserta.
Hasil analisis korelasi adalah sebagai berikut :
1.Status sosial ekonomi orang tua peserta mempunyai hubungan negatif dengan minat peserta dengan koefisien korelasi adalah : -0,70. Sehingga sumbangan variabel status sosial ekonomi orang tua hanya dapat menjelaskan sebanyak 49 % terhadap minat peserta.
2.Persepsi peserta mempunyai hubungan positif dengan minat peserta (0,58). Sumbangan variabel persepsi terhadap minat peserta adalah 34 %.
3.Status sosial ekonomi orang tua mempunyai hubungan negatif dengan persepsi peserta (- 0,45). Sumbangan variabel persepsi terhadap minat peserta adalah 20 %.
Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, maka disarankan untuk mempertimbangkan status sosial ekonomi dalam rekruitmen calon peserta program pemagangan, juga perlu dilaksanakan penyebaran informasi mengenai program secara lebih Iuas dan merata kepada masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T2493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Aprillia
"Tesis ini membahas faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan program pemberdayaan keluarga untuk orang tua anak jalanan di P3SA/SDC dan bagaimana faktor-faktor penghambat tersebut mempengaruhi berjalannya program. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan kendala yang ditemui dalam pelaksanaan program tersebut yang dapat dibagi menjadi kendala yang berasal dari penerima bantuan, kendala yang timbul karena disebabkan oleh keadaan pendamping, dan kendala yang timbul karena kebijakan lembaga, dan menganalisa pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pelaksanaan program.

This thesis discusses the obstacle factors in the implementation of family empowerment program for street children's parents at P3SA/SDC and how the obstacle factors affect the program. This research uses qualitative approach, classified as descriptive research. The result of the research describes the constraints which are found in the implementation of the program, which can be divided into the constraints that come from the capital receivers, the constraints which are caused by the assistants situations, and the constraints that exist because of the SDC's policy, and analyze the effect of the factors toward the program implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29600
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Soemiarti Patmonodewo
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ika Nugraheni
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pemberdayaan remaja ISBA JAYA melalui program financial literacy yang dilakukan oleh PPKM Indonesia. Dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data melalui studi literatur, observasi serta wawancara informan dengan purposif sampling. Hasil penelitian ini menggambarkan proses pemberdayaan yang dilakukan oleh PPKM Indonesia, dimulai dari tahap persiapan hingga tahap pelaksanaan dan tahap monitoring dan evaluasi, bentuk keberdayaan dari remaja yang mengikuti kegiatan pelatihan dan pendampingan, yaitu adanya pemahaman remaja dan perubahan perilaku dalam hal ini menabung dan beberapa remaja yang kemudian membuka usaha/bisnis, serta faktor pendukung dan penghambat yang ada dari tahap awal persiapan hingga tahap akhir monitoring dan evaluasi .

ABSTRACT
This thesis discusses the youth empowerment through a financial literacy program which was be done by PPKM Indonesia at ISBA JAYA. This research used a qualitative approach with descriptive research. While collecting data using study literature, observation, in depth interview with purposive sampling technical. The result of this study show the process of empowerment by PPKM Indonesia, that are Preperation stage until monitoring and evaluation stage, youth empowerment forms who follow training activities is understanding and change behavior related saving money and some of participants youth opening a small business, and supportive and obstructive factors of financial literacy."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ikasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara intervensi program pemberdayaan perempuan tingkat netral dan tingkat positif dengan otonomi perempuan secara individual dan kolektif. Kerangka pikir yang melandasi penelitian ini adalah kerangka pemberdayaan perempuan menurut Longwe (1991).
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berperspektif perempuan, dengan studi kasus program pemberdayaan di Bina Swadaya dan PPSW sebagai bahan kajian. Penelitian secara khusus dilakukan pada enam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang terlibat dalam kegiatan program di dua lembaga tersebut. 71 perempuan anggota KSM berusia antara 20 sampai 50 tahun dengan tingkat pendidikan Madrasah (setingkat SD) sampai Sarjana menjadi sumber informasi termasuk diantaranya 17 orang sebagai subyek penelitian wawancara mendalam, selain itu staf program di Bina Swadaya dan PPSW, serta beberapa orang lainnya seperti tokoh masyarakat, suami subyek penelitian, staf pemerintahan desa menjadi informan.
Dapat disimpulkan bahwa peningkatan otonomi kolektif perempuan dalam program tingkat netral tidak diikuti dengan peningkatan otonomi individual perempuan, tetapi dalam program tingkat positif terjadi peningkatan yang signifikan pada otonomi kolektif dan otonomi individual perempuan. Keadaan tersebut memperlihatkan bahwa untuk mencapai otonomi individual dan otonomi kolektif perempuan, permasalahan perempuan hendaknya menjadi perhatian dalam implementasi program pemberdayaan juga merupakan kepentingan lembaga pelaksana program yang secara eksplisit tercermin dalam visi lembaga.

The Implication of the Empowerment Program for Autonomous Women: Case Study of Program at Neutral Level in Bina Swadaya and at Positive level in PPSWThis research makes attempt to identify a correlation between the intervention of the women's empowerment program at neutral and positive level with autonomy of women as individuals and members of community (collective). Longwe's Women's Empowerment is made use as a frame of thought in this research.
This study, using the qualitative method with women's perspectives, evaluates the empowerment program in Bina Swadaya and PPSW. A small research was previously conducted in six Self Help Groups (SHGs), which actively involved in the program conducted in the mentioned institutions. Seventy-one female members of SHGs with age ranging from 20 to 50 years old and education background ranging from Madrasah to (equal to elementary school) to higher education were chosen as resource persons. 17 of which were qualified for in-depth interviews. Several other persons from community representatives, spouses of research subject, and the staff of local administration were also involved in this project as informants.
The study concludes that the autonomy of women as members of community (collective) resulted from the program at neutral level does not correlate with the autonomy of women as individuals. However, there is a significant increasing of the autonomy of both as individual and members of community resulted from the program at positive level. Such findings demonstrate the need to include women's specific concern in the program."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T11372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>