Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139517 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Juliastuti P.
"Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) terutama Pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak balita di negara berkembang termasuk Indonesia. Dari 15 juta kematian yang diperkirakan terjadi di kalangan anak di bawah usia lima tahun (balita) setiap tahun di negara berkembang, kira-kira 4 juta kematian (26,6 %) disebabkan oleh penyakit ISPA terutama pneumonia. Di Kabupaten Ciamis penyakit pneumonia masih menjadi masalah kesehatan dimana dari data prosentase sepuluh penyebab kematian bayi di Rumah Sakit Ciamis, pneumonia mempunyai kontribusi penyebab kematian sebesar 53,42 % dan merupakan urutan teratas.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia balita di wilayah kerja Puskesmas Cisaga Kabup.aten Ciamis tahun 2000. Studi ini menggunakan desain kasus kontrol. Kasus adalah balita yang menderita pneumonia yang datang ke puskesmas sedangkan kontrol adalah tetangga kasus yang tidak menderita pneumonia. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner pada ibu balita dan dilakukan observasi dengan Cara pengukuran dan pengamatan untuk mendapatkan data kepadatan rumah dan keadaan ventilasi. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil studi ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara adanya perokok ( p = 0,0000 ), ventilasi rumah ( p = 0,0409), letak dapur ( p = 0,0000), gizi balita (p = 0,0090 ), pengetahuan ibu (p = 0,0001) dan sosial ekonomi (p = 0,0085) dengan kejadian pneumonia balita.
Dari hasil penelitian ini disarankan agar dilaksanakan penyuluhan mengenai pengaruh buruk rokok terhadap kesehatan balita, ventilasi rumah yang memenuhi syarat kesehatan, letak dapur terpisah dari kamar balita, gizi balita dan pengetahuan mengenai pneumonia serta faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia. Selain itu perlunya kerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan di dalam maupun di luar rumah melalui Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman.

Acute Respiratory Infection particularly pneumonia is the main cause of the infant and baby illness and death in developing countries, including Indonesia. In developing countries, 15 millions of death is estimated occur to the children under five years of age annually at the developing countries, 4 millions (26,6 %) is caused by ARI, especially pneumonia. At Ciamis Regency, pneumonia is still a major health problem among ten death causes of children at Ciamis Hospital, pneumonia contributes 53,42 % as the primary cause.
This research is carried out to identify factors relating to the pneumonia to the children under five years of age in the working areas of Cisaga Health Center, Ciamis regency in the year of 2000. This study applies a case-control design. The cases are children under five years of age who suffer from pneumonia and come to the health center, while the control is the neighbors of the cases which do not suffer from pneumonia. The data is obtained from the result of the interview by using the questionnaires given to the mother of the children and the observation is done through measurement and observation to obtain the data of house population and ventilation condition. The data analysis includes univariate, bivariate and multivariate analysis.
The result of the study reveals that there is a significant relationship between smoking (p=-0,4000), house ventilation (p=0,0409), kitchen location (p=0,0000), children nutrition (p=0,0009), mother?s knowledge (p=0,0001) and social economy (p=0,0085) of the pneumonia accruing to the children.
On the basis of the result of the research, it is recommended to carry out health education on the bad effects of the smoking on the health of the children, good and healthy house ventilation, location of the kitchen which is separated from the children's room, children nutrition and knowledge on the pneumonia as well as factors relating to the pneumonia. In addition, it is required an inter-sectoral and program cooperation in order to improve the quality of the environment both inside and outside of the house through a program for the environment health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Irwan Agus Timur
"Pneumonia menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia dan Provinsi Jawa Barat menempati urutan pertama sebagai provinsi dengan jumlah balita penderita pneumonia terbanyak. Puskesmas Bogor Utara merupakan salah satu daerah yang memiliki kasus pneumonia pada balita yang cukup banyak di tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko pneumonia balita di wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara.
Penelitian menggunakan desain studi case control dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian adalah balita usia 12-59 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara dengan sampel sebanyak 94 responden terdiri dari 47 orang kasus dan 47 orang kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara berat lahir balita OR=5,51 ; CI=1,96-15,48 ; status gizi sebelum sakit OR=5,06; CI=2,10-12,20 ; riwayat imunisasi OR= 4,24; 1,50-11,98 ; pendidikan ibu OR=4,76; CI=1,58-14,32; tingkat ekonomi/penghasilan keluarga OR=9,44 ; CI= 3,57-24,93 ; kepadatan hunian OR=18,97; CI=5,80-62,03 , dan tingkat kelembaban ruang tidur balita OR=5,02; CI=1,31-19,21 terhadap kejadian pneumonia pada balita di wilayah Puskesmas Bogor Utara. Variabel yang diprediksi paling dominan mempengaruhi kejadian pneumonia pada balita adalah kepadatan hunian ruang tidur balita OR=12,90; CI=3,26-50,98 . Saran, luas kamar tidur minimal 8 m2 tidak digunakan untuk lebih dari 2 orang, kecuali anak di bawah 5 tahun.

Pneumonia has become one of the highest mortality contributors in the world and West Java province ranks the first as the largest number of pneumonia that suffered children under five years. Puskesmas Bogor Utara health center is one of the areas that have quite a lot cases of pneumonia in children under five in 2016. This study aimed to determine the risk factors associated with the incidence of pneumonia in children under five in the In The Working Area Of Puskesmas Bogor Utara Community Health Center.
This study uses a case control study design with retrospect approach. The population in this study are all of children aged 12 month until 59 months who lived in the working area of Bogor Utara health center with using 94 respondents consisted of 47 cases and 47 people control.
The results of this study indicate that there was a significant correlation between history of low birth weight OR 5,51 CI 1,96 15,48 nutritional status before illness OR 5,06 CI 2,10 12,20 , immunization history OR 4,24 1,50 11,98 , knowledge of mothers OR 4,76 CI 1,58 14,32 , a variable degree of Economics family income OR 9,44 CI 3,57 24,93 , housing crowdedness OR 18,97 CI 5,80 62,03 and humidity levels OR 5,02 CI 1,31 19,21 with the incidence of pneumonia among children under five in the region of Bogor Utara health center. The variable that predicted the most dominant cause of pneumonia is the housing crowdedness OR 12,90 CI 3,26 50,98 .Suggestion, minimum bedroom space is 8m2 and should not be used for more than two people, except children under 5 years old.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Rianawati
"Penumonia adalah salah satu penyebab mortalitas tertinggi pada balita sehingga penyakit ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Tingginya angka kejadian pneumonia tidak terlepas dari beberapa faktor resiko. Penelitian ini membahas tentang kejadian pneumonia pada balita serta faktor yang berhubungan dengannya. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional, jumlah sampel sebanyak 100 orang, dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pancoran Tahun 2014. Analisa hubungan dengan menggunakan uji chi square dan regresi logistik.
Hasil uji statistik multivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita adalah anggota keluarga yang merokok dengan nilai OR=10,304 (95% CI: 2,988 - 35,528), usia balita dengan nilai OR=7,411 (95% CI: 2,406 - 22,828), ASI eksklusif dengan nilai OR=3,390 (95% CI: 1,201 - 9,571) dan sosial ekonomi orang tua dengan nilai OR=3,227 (95% CI: 0,987 - 10,556). Oleh karena itu upaya promotif dan preventif tentang beberapa faktor tersebut harus lebih ditingkatkan untuk menhindari terjadinya pneumonia pada balita.

Pneumonia is one of the causes of the highest mortality in infants so the desease gets more attention from the goverment.The high incidence of pneumonia was not apart of some risk factors. This study discusses the incidence of pneumonia in infants and factors associated with it. This study is a quantitative with cross sectional design, total sample of 100 people, performed in the public health center districts of Pancoran in 2014. Analysis of the relationship using the chi-square and regresi logistics.
Multivariate statistical tests results showed that the variables related with incidence of pneumonia in infats is family members who smoke with OR=10,304 (95% CI: 2,988 - 35,528), age of infants with OR=7,411 (95% CI: 2,406 - 22,828), exclusive breastfeeding with OR=3,390 (95% CI: 1,201 - 9,571), and parental sosioeconomic with OR=3,227 (95% CI: 0,987 - 10,556). Therefore promotive and preventive efforts on several factors must be improved to avoid the occurrence of pneumonia in infants.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Harti Utami
"Pneumonia adalah penyebab kematian kedua pada bayi dan balita setelah diare dan penyebab kematian nomor tiga pada neonatus. Berbagai faktor risiko dapat meningkatkan kejadian pneumonia, tingkat keparahan bahkan kematian. Penelitian ini membahas gambaran karakteristik kejadian pneumonia pada balita dan faktor pada balita yang berhubungan dengan kejadian pneumonia. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional, jumlah sampel sebanyak 346 balita yang diambil dari data e-puskesmas NG Puskesmas Kecamatan Duren Sawit periode Januari hingga April 2020. Analisa hubungan menggunakan uji chi square dengan p value 0,05. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita adalah status gizi dengan nilai RR = 0,62 (95% CI = 0,41-0,94), riwayat ASI eksklusif dengan nilai RR = 1,51 (95% CI = 1,08-2,11), dan riwayat imunisasi dengan nilai RR = 0,57 (95%CI 0,39-0,83). Maka dari itu, puskesmas dapat terus mempertahankan kinerjanya dalam peningkatan upaya promotif dan preventif dalam pengendalian fakor risiko pada kejadian pneumonia balita.

Pneumonia is the second leading cause of death in infants and toddlers after diarrhea and the third leading cause of death in neonates. Various risk factors can increase the incidence of pneumonia, severity and even death. This study discusses the characteristic description of pneumonia incidence in children under five years and the factors associated with the incidence of pneumonia. This study is quantitative with cross sectional design, total sample of 346 toddlers taken from the e-puskesmas NG Duren Sawit Sub-District Health centers from January to April 2020. Analysis of the relationship using the chi square test with a p value 0,05. The results of statistical tests showed that the variables associated with the incidence of pneumonia in children under five years were nutritional status with RR = 0.62 (95% CI = 0.41-0.94), record of exclusive breastfeeding with RR = 1.51 (95% CI = 1.08-2.11), and record of immunization with RR = 0.57 (95% CI 0.39-0.83). Therefore, the health center can continue to maintain its performance in increasing promotional and preventive in controlling risk factors in the incidence of under-five years pneumonia."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Setiowati
"Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan bawah akut yang secara khusus mempengaruhi fungsi paru. Penyakit ini merupakan penyebab kematian balita terbesar setelah diare. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi pneumonia pada kelompok balita sebesar 4,8%, angka ini berada diatas prevalensi pneumonia nasional yaitu 4,0%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita (12-59 bulan) di Indonesia pada tahun 2017. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 13.855. Penelitian ini merupakan analisis lanjutan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara kejadian pneumonia pada balita dengan tempat tinggal, jenis dinding, jenis atap, usia 12-23 bulan, usia 24-35 bulan, status imunisasi DPT-Hib, berat badan lahir, dan balita dengan ibu berstatus pendidikan lulus SD. Faktor dominan yang mempengaruhi kejadian pneumonia pada balita di Indonesia berdasarkan data SDKI tahun 2017 adalah jenis dinding.

Pneumonia is acute lower respiratory tract infection that affect lung function in particular. This disease is a leading mortality on under-five children after diarrhea. According to Basic Health Research (Riskesdas) 2018, prevalence of pneumonia on group of under-five children is 4,8%, high than the national pneumonia prevalence which is 4,0%. This study aims to analyse factors related to pneumonia on under-five children in Indonesia on 2017. Cross-sectional design study was chosen with 13.855 samples included. This study is an extension analysis of Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2017 data. The data analysis in this study used chi square test and logistic regression. Result found that there is a statistically significant relationship between pneumonia under-five children with type of residence, type of wall, 12-23 months old, 24-35 months old, DPT-Hib immunisation, birth weight, and elementary school graduated mother. Dominant influencing factors of pneumonia on under-five children in Indonesia based on IDHS 2017 data is type of wall."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipit Ratnasari
"Pneumonia merupakan penyebab kedua kematian setelah diare, terutama pada balita. Selama beberapa tahun terakhir prevalensi pneumonia balita di Jawa Timur mengalami peningkatan dari 1,06% menjadi 4,2% pada 2013. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor lingkungan fisik rumah dan faktor lain diantaranya faktor karakteristik balita dan faktor sosial ekonomi, yang diduga berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di Jawa Timur tahun 2012. Data penelitian merupakan data sekunder hasil Survei Demografi dan Kesehatan Nasional (SDKI) tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 2.058 balita umur 0 ? 59 bulan. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan metode Chi Square. Hasil penelitian ini tidak dapat membuktikan adanya hubungan antara faktor lingkungan fisik rumah maupun faktor lainnya dengan kejadian pneumonia pada balita.

Pneumonia is the second leading cause of death after diarrhea in Indonesia, especially in children under five years old. Over the past few years the prevalence of pneumonia in children under five years old in East Java increased from 1,06% to 4,2% in 2013. The purpose of this study was to analyze the physical and environmental factors of houses and other factors such as children characteristic factors and socio economic factors. This research used secondary data from the National Demographic and Health Survey (IDHS) in 2012. This research used cross-sectional design study, with 2.058 total sample of children aged 0-59 months. Data was analyzed using univariate and bivariate analysis using Chi Square method. This research could not prove an association between physical environmental factors of house and other factors with the prevalence of pneumonia in children under five years.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman
"Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) terutama pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak balita di negara berkembang termasuk Indonesia. Dari 15 juta kematian yang diperkirakan terjadi dikalangan anak di bawah usia lima tahun (balita) setiap tahun di negara berkembang, kira-kira 4 juta kematian (26,6 %) disebabkan oleh penyakit ISPA terutama pneumonia. Di Kabupaten Ogan Komering Ilir penyakit pneumonia masih menjadi masalah kesehatan dimana dari data prosentase sepuluh penyebab kematian balita sebesar 30 % menempati urutan teratas.
Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia balita dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2002. Studi ini menggunakan desain kasus-kontrol. Kasus adalah balita yang menderita radang paru ditetapkan berdasarkan kriteria diagnosis Puskesmas yang di dalam registernya dinyatakan sebagai penderita pneumonia, sedangkan kontrol adalah anak balita yang bertempat tinggal dalam satu kelurahan/desa dengan tempat tinggal kasus. Data diperoleh dari wawancara dengan menggunakan kuesioner pada ibu balita dan dilakukan observasi dengan cara pengukuran dan pengamatan untuk mendapatkan data kepadatan rumah dan keadaan ventilasi. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil akhir uji multivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara ventilasi hunian OR=4,21 (95 % CI: 2,0-8,6) p=0,000, riwayat pemberian vitamin A OR=4,14 (95 % Cl: 2,4-7,0) p=0,000 kepadatan hunian 0R=3,41 (95 % CI: 2,0-5,6) p=0,000, adanya perokok dalam keluarga OR= 2,97 (95 % CI:1,6-5,2) F0,000, imunisasi campak OR-2,21 (95 % CI: 1,3-3,6) p=0,002, dengan kejadian pneumonia pada balita.
Dari hasil penelitian ini disarankan agar pemberian vitamin A secara gratis setiap bulan Februari dan Agustus diantarkan langsung oleh kader ke rumah balita, bukan ibu balita yang mengambil kerumah kader/kepala desa. Mengadakan penyuluhan kesehatan masyarakat mengenai pengaruh buruk rokok terhadap kesehatan balita, manfaat imunisasi campak dalam rangka untuk mencegah terjadinya pneumonia pada balita. Kerja sama lintas sektoral dengan Dinas Pekerjaan umum dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan perumahan terutama mengenai ventilasi hunian yang memenuhi syarat kesehatan dan kepadatan hunian.

Acute respiratory infection especially pneumonia, is the number one cause of mortality and morbidity of infant and children in developing countries included Indonesia. U the developing countries, about 4 millions out of 15 millions under five deaths every year are due to acute respiratory tract infection. In Ogan Komering Ilir district, pneumonia is still a major health problem and also a number one rank among ten cause of children under five years morbidity rate with 33 %.
The aim of this study is to investigate factors related to pneumonia incidence in children under five years in Ogan Komering Ilir district in 20002. Design of this study is case control. The case is under-five with pneumonia that diagnosed by Puskesmas noted as pneumonia in the register book and the control is under-five children live in the same house crowdedness and ventilation condition. Data were analyzed by univariate, bivariate and multivariate analysis.
Multivariate analysis show five independent variable that related to pneumonia incidence in under-five children, that is ventilation condition OR 4.21 (95 % CI: 20-8.6) p=0.0000, vitamin A consumption history OR 4.14 (95 % CI: 2.4-7.0) p=0.0000, housing crowdedness OR 3.41 (95% CI: 2.0-5.6) p=0.0000, smokers among family OR 2.97 (95% Cl: 1.6-5.2) p= 0.0000, and measles immunization OR 2.21 (95% CI: I.3-3.6) p=0.0002.
Based on the research, it is suggested that free vitamin A distributed on February and August could be dropped directly to under-five children's mothers instead of picked up by under-five children's mothers to cadres of village's house. Health promotion program about smoking adverse effect to under-five children health and measles immunization advantages to prevent pneumonia incidence in under-five children should be conducted in the community. Inter-sector's coordination with the Dinas Pekerjaan Umum should be implemented in order to improve quality of housing environment especially healthy and crowdedness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T2746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Pratama
"Pneumonia merupakan masalah kesehatan utama balita, penyebab kematian kedua tertinggi di Indonesia diantara balita setelah diare. Tingkat kematian balita akibat pneumonia lebih tinggi di perdesaan dibanding perkotaan. Prevalensi pneumonia dan persentase period prevalence pneumonia di daerah perdesaan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perkotaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko terjadinya kejadian pneumonia pada balita di wilayah perdesaan Indonesia Tahun 2012. Desain studi cross sectional dengan menggunakan data SDKI 2012. Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik anak yang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan lahir, pemberian ASI ekslusif, pemberian vitamin A, status imunisasi campak, status imunisasi DPT; karakterisk sosial dan ekonomi yang meliputi pendidikan ibu, status ekonomi; dan karakteristik lingkungan yang meliputi keberadaan perokok dalam rumah dan bahan bakar memasak. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah pneumonia balita. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara usia PR=1,42-1,80, jenis kelamin PR=1,2, berat badan lahir PR=1,3, pemberian ASI ekslusif PR=1,85, status ekonomi PR=1,59-1,60 dan bahan bakar memasak PR=1,43.

Pneumonia is a major health problem for children under five, It cause second death in Indonesia among under fives after diarrhea. The mortality rate of children under five due to pneumonia is higher in rural than urban areas. Prevalence of pneumonia and percentage of prevalence period of pneumonia in rural area is higher than urban area. This study aims to determine the risk factors for the occurrence of pneumonia in children in rural areas of Indonesia 2012. Designcross sectional study using data SDKI 2012. Independent variables in this study are the characteristics of children that include age, sex, birth weight, exclusive breastfeeding, vitamin A, measles immunization status, DPT immunization status Social and economic characteristics that include maternal education, economic status and environmental characteristics that include the presence of in house smokers and cooking fuels. While the dependent variable in this research is pneumonia among children under five years. The results child rsquo s age PR 1,42 1,80, sex PR 1,2, birth weight PR 1,3, exclusive breastfeeding PR 1,85, economic status PR 1,59 1,60 and cooking fuel PR 1,43 associated with pneumonia in children under five at rural area Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Warsihayati D.
"Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian anak umur di bawah 5 tahun. Perkiraan kematian yang disebabkan batuk dan nafas cepat sebesar 6 permil. Program pemberantasan penyakit ISPA diupayakan untuk mengurangi kematian karena pneumonia. Penatalaksanaan kasus pneumonia oleh petugas menggunakan tata laksanana ISPA. Keberhasilan upaya program P2 ISPA merupakan daya ungkit penurunan kematian karena ISPA.. Secara teori target penemuan kasus pneumonia adalah 10 % dari jumlah balita. Penemuan kasus pneumonia didukung oleh tenaga kesehatan terlatih penatalaksanaan ISPA dan sarana penemuan kasus pneumonia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan penemuan kasus pneumonia di Puskesmas, diantaranya faktor tenaga, sarana dan manajemen.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan cross sectional dengan sampel sebanyak 33 puskesmas atau total populasi di Kabupaten Bekasi. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner dan data sekunder dari data hasil cakupan penemuan kasus pneumonia tahun 2001. Analisis data dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan perangkat lunak Epi Info dan perangkat lunak statistik lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan penemuan kasus pneumonia di 75,8 % puskesmas adalah kurang. Secara proporsional faktor tenaga yang kurang, berada pada puskesmas dengan cakupan penemuan kasus pneumonia kurang. Begitu pula faktor sarana yang kurang, berada pada puskesmas dengan cakupan penemuan kasus pneumonia yang kurang. Sementara faktor manajemen, bila dilihat satu per satu yaitu pembuatan rencana kerja tahunan, staff meeting, bimbingan teknis dan evaluasi tidak memberikan pengaruh terhadap cakupan penemuan kasus pneumonia.
Penelitian ini hendaknya dilanjutkan dengan penelitian kualitatif dengan penajaman kuesioner atau observasi serta melihat faktor lain melalui pendekatan individu sehingga didapatkan gambaran yang utuh mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan penemuan kasus pneumonia.

Correlation Factors of Number of Pneumonia Case Finding in Public Health Center in Bekasi District for year 2001Pneumonia is the one of cause of death in under five children. The estimated of death caused by cough and rapid breath are sixth per miles. The Acute Respiratory Infections (ARI) Program is an effort to reduce of death caused by pneumonia. The management of pneumonia by health worker is using the management of ARI. The aim of ARI Program is to decrease the death caused by ARI. Theoretically, the target of pneumonia case finding is 10 % from the number of under five children. The pneumonia case finding is done by specially trainee health workers in ARI management. The aim of this research is to know about the factors correlated with the number of pneumonia case finding in public health center, including human factor, equipment factor and management factor.
The research is designed with descriptive analysis by cross sectional on 33 Public Health Center (PHC) as samples which are similar with total PHC District Bekasi. Primary data was collected trough interviewing respondent with questioner; secondary data was collected from annual report of the number of pneumonia case finding in Bekasi District 2001. The data was analyzed using to Epi Info software and related statistical software.
The result of this research indicated that the prevalence of pneumonia found in PHC 75,8 % was considered as under reported. Proportionally, it trained health worker shows that the lower the number of pneumonia case found in PHC. Also, PHC having less equipment has lower number of pneumonia case found. Analysis on individual management factors including annual planning, staff meeting, technical assistance, and evaluation, shows no impact on the number of pneumonia case finding.
This research must be followed up by qualitative research using more accurate questioner or observation and other factors with individual approach to get the complete picture about factors correlated with the number of pneumonia case finding."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andham Dewi
"Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pencarian pengobatan pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan menggunakan alat bantu kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur (p=0,039), akses pelayanan kesehatan (p=0,048), dan persepsi keseriusan penyakit (p=0,034) mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku pencarian pengobatan. Saran yang diberikan adalah perlunya pendidikan kesehatan tentang pneumonia kepada tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat.

The focus of this study is factors related to mother?s health seeking behaviour on under-fives children suffered from pneumonia in working area of Pancoran Mas Community Health Center Depok. This study was conducted through cross sectional study design. Data collecting was done through interview based on questionnaire. According to bivariate analysis, there are 3 factors related to health seeking behaviour, which is age (p=0,039), health care accessibility (p=0,048), and percieved seriousness (p=0,034). Based on study results, it is suggested that health education about pneumonia for health personnel and community is needed."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S46475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>