Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118285 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Uhendi Haris
"There are, at least, three options of marketing institutions available for smallholders rubber plantations, i.e. auction market, partnership, and traditional (intermediary trader) institutions. This study analyzes factors affecting the probability of smallholder rubber plantation option for alternative marketing institutions. The findings show that factors significantly affecting the probability of option for market compared with intermediary trades are availability of price information, simplicity of transaction procedures, and period of transactions at auction market, all with negative response elasticities. The probability of option for partnership institutions compared with traditional traders is significantly affected by simplicity of transaction procedures, periods of transactions, and rubber?s price uncertainty in partnership institutions, all with negative response elasticities."
2000
EFIN-XLVIII-1-Mar2000-83
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"Farmers perform double roles at the same time in treating rice commodity, that are as producers and as consumers. This research tried to find out the average amount of rice marketable surplus at the hand of farmers? households and to analyze which variables significantly influence the surplus. The results of the research conducted in four rice production centres od South Sumatra reveal that the average rice consumption of famers? households were 98,42 kg per person or 402.75 kg per household with 4 members, while their rice production were 5842,75 kg per household. Farmers in all rice production centers have actually carried out marketable surplus on their rice production as their consumed a portion as needed and sold the majority amounts to the market. There were variations of rice consumed between rice production centers. Rice marketable surplus in all production centers (OKU Timur, OKI, Musi Rawas and Banyuasin) were significantly influenced by rice production. In three production centers, the rice production also was influenced significantly by the number of household members and off-farm income, while in two production centers, it was also determined by rice price and age composition of farmer family members. The other variables affected rice marketable surplus exclusively in each area"
330 JSE 12:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tatang Abdul Madjid. S
"ABSTRAK
Keberhasilan program kependudukan di Indonesia memberikan kontribusi sangat berarti kepada keberhasilan pembangunan pada umumnya. Hasil upaya tersebut menyatu dalam ujud nyata yang telah dirasakan masyarakat, terbukti dengan adanya pengakuan dan penghargaan yang datang dari berbagai kalangan, bahkan dari luar negeri.
Salah satu bukti keberhasilan itu antara lain angka fertilitas telah menurun dari 5.5 pada periode 1967-1970 menjadi 3.3 pada periode 1584-1987. Dan diramalkan bahwa pada tahun 2000 wanita Indonesia usia 15-49 akan menunjukkan fertilitas sebesar 2.7, Suyono (1989).
Pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat tidak hanya cukup bangga dengan keberhasilan yang telah dicapai, melainkan sadar bahwa masih banyak hal yang perlu terus diupayakan agar dengan itu dapat mempertahankan dan sekaligus meraih keberhasilan yang lebih baik lagi.
Upaya-upaya tersebut antara lain melakukan berbagai studi, seperti dalam bidang kependudukan dan bidang-bidang lainnya yang lebih rinci dan berkesinambungan.
Guna mencapai sasaran secara konsisten sebagaimana diharapkan, maka penguasaan aspek-aspek kependudukan seperti faktor-faktor yang menentukan fertilitas, perlu dikaji ulang dengan kontinyu dan simultan; melalui berbagai studi multidisipliner. Hal ini perlu, karena hasil-hasil studi yang telah ada akan senantiasa dirasakan masih belum memadai baik jumlah maupun ragamnya. Kurangnya hasil penelitian ini tidak saja dirasakan di kota-kota besar, di tingkat daerah sekalipun akan terjadi hal serupa sejalan dengan pesatnya pembangunan di berbagai bidang.
Berkenaan dengan kurangnya hasil-hasil penelitian tersebut seperti hasil analisis fertilitas di propinsi Sumatera Selatan, dirasakan menambah adanya kendala, khususnya yang berkaitan dengan proses perencanaan pembangunan baik sektoral maupun global. Hal ini memperkuat niat penulis untuk melakukan studi ini.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Suganda Pandapotan
"Tesis ini mcrupakan hasil penelitian tentang peran APKARTNDO Cabang Musi Rawas dalam memberdayakan masyarakat petani karet dan kcndala-kendala dalam pclaksanaannya. Penelitian ini panting dalam rangka memflmgsikan kcmbali Iembaga pertanian yang ada yang selama ini kurang diberdayakan Petani karet akan lebih mudah diberdayakan oleh lembaga yang tumbuh dan ada diljngkungannya sendixi Petani karct merupakan masyarakat yang terbesar jumlahnya di Musi Rawas dan dinilai memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian pemerintah daerah Musi Rawas dan mmyarakat di lingkungan sekitamya.
Namun ironinya kondisi peiani karct di daerah ini masih miskin dalam arti ?we{fare? juga dalam kondisi ketidakbcrdayaan ( powerless ), karsna posisi tawar ( bargaining position ) mereka yang rendah pada saat mcrcka bcrhadapan dengan Yb/ce karet yang ada di dacrah ini.
Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif yang mcnghasilkan data deskriftif yang diperoleh melalui studi pustaka, observasi dan wawancara mendalam ( indepth interview ) dengan pam infoxman. Sementara itu pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling, dengan lingkup informan mencakup unsur pengurus APKARINDO Cabang Musi Rawas, petani kate; toke karer, pemerintah dan masyarakat yang dinilai mampu memberi keterangan yang valid.
Kajian dalam penelitian ini adalah melihat seberapa jauh efektifims suatu program pemberdayaan yang diperankan oleh sebuah lembaga lokal dalam hal ini APKARINDO Cabang Musi Rawas. Kajian dalam tulisan ini baru scbatas cfcktif atau tidaknya program dikarenakan program yang dilaksanakan baru pada tahap menjadi efektif ( to be ejécrive ), sehingga penelitian ini membuka peiuang ke depan untuk melihat program belajar menjadi efisien ( lo be qfficient ) dan belajar mengembangkan program ( lo be expand ) untuk peneliti Iainnya yang tertarik meiihat keberadaan lembaga Iokal yang ada di masyarakat.
Dari analisis basil temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa upaya pemberdayan mnyarakat petani karct yang dilakukan APKARINDO Cabang Musi Rawas sudah mulai herjalan ke arah tujuan yang ingin dicapai, walaupun dalam peiaksanaannya masih mengalami beberapa kendala, baik itu kendala internal yang herasal dan perilaku anggota, perilaku pengurus dan kondisi internal organisasi maupun kendala e/cstemal yang bemsal dari karakteristik Esik wilayah, struktur pasar yang cenderung monopsoni, teknologi dan pemerintah daerah. Kendala-kendala ini coba untuk ditekan bila memang dinilai menghambat dan dikembangkan bila dinilai akan membawa perbaikan kedepan.
Peran APKARINDO akan lebih optimal bila dilaksanakan lebih serius lagi ditambah dengan adanya peran serta pcmerintah dan lembaga lainnya ( Good Governance )-Sehingga kedepan diharapkan APKARINDO Cabang Mlsi Rawas melalui program yang ada dapat lebih menukik pada sasaran, yaitu meningkatkan posisi tawar ( bargaining position ) petani karen, sehingga pendapatan petani akan meningkai dan akan tercapailah kesejahteraan petani karet di kabupaten Musi Rawas pada khususnya dan petani di Indonesia pada umumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T5616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuspirah
"Penelitian ini menelaah perubahan pekerjaan produktif perempuan, dari bersawah dan menenun songket ke menyadap karet dan bersawah, serta pekerjaan produktif laki-laki, dari pandai besi di rantau menjadi penyadap karet di desa. Perubahan pekerjaan itu disebabkan oleh Proyek Pengembangan Perkebunan Karet Rakyat (Proyek PPKR). Penelitian ini mengungkap dampak perubahan itu pada perempuan: manfaat dan mudaratnya. Penelitian kualitatif berperspektif perempuan ini telah mengumpulkan data primer melalui observasi serta wawancara mendalam dengan tujuh betas subjek, delapan suami subjek, lima tokoh masyarakat, dan tiga pengelola Proyek PPKR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran Proyek PPKR kurang bermanfaat bagi perempuan. Meski demikian, Proyek itu menyebabkan suami menetap di desa sehingga dapat membantu istrinya dalam melakukan beberapa tahapan penanaman padi sawah. Perempuan terdiskriminasi sejak dari pendaitaran peserta Proyek hingga mengikuti kursus yang diselenggarakan oleh Proyek. Padahal, perempuan memiliki potensi yang sama dengan laki-laki, yaitu berusia produktif dan pandai baca tulis. Meskipun perempuan banyak terlibat dalam tahapan kegiatan pembuatan kebun karet dan penyadapan karet, mereka tersubordinasi, artinya sekadar sebagai pekerja keluarga. Bila sebagai penenun songket perempuan memiliki otonomi terhadap uang dari hasil kerjanya, sebagai penyadap karet perempuan kehilangan otonominya. Baik sebelum maupun setelah ada Proyek PPKR, perempuan bertanggung jawab atas pekerjaan reproduktif Sementara itu, perempuan juga disibukkan oleh kegiatan sosial di desa. Hal ini disebabkan oleh pembagian kerja secara seksual yang jelas antara laki-laki. Dan perempuan. Akibatnya, perempuan harus memikul beban yang multi. Oleh karena itu, disarankan agar basil penelitian ini dijadikan masukan bagi perencana pembangunan, khususnya di bidang perkebunan dalam membuat peraturan dan pedoman yang adil jender; bagi lembaga penelitian, baik negeri maupun swasta dalam memberikan pelatihan sensilivitas jender bagi pelaksana Proyek, Penyuluh Pertanian Lapangan, dan tokoh masyarakat, dan dalam mensosialisasikan kesetaraan jender dalam masyarakat; dan bagi para peneliti agar dapat melakukan penelitian mengenai dampak lain dari kehadiran Proyek PPKR pada perempuan.

The focus of the study is on the changing of productive activities of women, From rice cultivation and `songket' weaving, to latex incision and rice farming; and the productive activities of men, from migrated steel laborer to latex plantation laborer - due to the Development of Latex Plantation Project. The study inteded to reveal the implication of the changes to the lives of women.The research used qualitative methods Focused on women's perspective. Obsevation and in-depth interviews were conducted to seventeen women, eight men (the husbands), five informallformal leaders, and three staff of the project.
It was revealed while the project enable the men to stay in the village, the changing activities did not benefit women. Before the project, women were very active in economic lives, and had their autonomy over their earnings. But after the presence of the project, women were discriminated against from the beginning of the project: in registration as participant of the project, and to have access to courses. Women were very active in the whole process of planation activities, but subordinated only as family woker. They did not earn as individuals, and did not have autonomy over the earnings anymore. Because of the gender ideology embedded both in cultural as well as social structure, women always had their multiple burdens. Before the project, women had their triple-role: reproductive, productive, and community managing -and duringthe project they still have to he responsible for the triple-role. From its result it-is suggested to development planner and decisionmaker, precisely to those in charge for planation project, to compose explicit-written gudelines to prohibit discrimination against women in planation. It is also suggested for those related to the field to conduct gender sensitivity and gender equality Craning to the women and men farmers, for them to be able to develop new ways of working and relating.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T 10261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eduard Lukman
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S4187
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Kayam
Jakarta: Kompas, 2002
899.22131 UMA l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Agustaranny Sekar Arum
"Sebagian besar perkebunan karet di Sumatera Selatan mengalami penurunan produksi karena dampak penyakit gugur daun. Penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh persebaran jamur Oidium sp., Colletotrichum sp., dan Pestalotiopsis sp. Oleh karena itu, pembangunan model berbasis indeks vegetasi NDRE, GNDVI, VARI, dan ARVI, yang bertujuan untuk mendeteksi persebaran penyakit ini dianggap penting. Penelitian dilakukan di Perkebunan Pusat Penelitian Karet Sembawa dengan memanfaatkan data UAV multispektral yang telah diproses menggunakan OBIA, serta survei lapangan. Dari 623 sampel data, 70% digunakan untuk pelatihan model, sementara 30% sampel digunakan untuk pengujian model. Pengolahan data dilakukan menggunakan Google Earth Engine dan visualisasi dilakukan dengan ArcGIS Pro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan model memiliki tingkat akurasi pelatihan secara keseluruhan di atas 0,7, dengan model GNDVI + NDRE + VARI menonjol dengan tingkat akurasi pelatihan yang paling baik. Namun, model tersebut menunjukkan kinerja yang buruk dalam pengujian dengan nilai akurasi validasi yang rendah, hal ini menunjukkan bahwa model belum dapat memprediksi penyakit tanaman karet dengan baik. Selain itu, dari hasil analisis kondisi fisik ditemukan bahwa kondisi suhu dan curah hujan di perkebunan karet Sembawa berada pada nilai optimal yang mendukung pertumbuhan dan penyebaran ketiga jenis jamur penyebab penyakit tersebut.

South Sumatra plays a crucial role as Indonesia's main rubber exporter, making it a flagship commodity. However, most rubber plantations in South Sumatra face declining production due to leaf fall disease, primarily caused by the fungi Oidium sp., Colletotrichum sp., and Pestalotiopsis sp. Therefore, developing a vegetation index-based model using NDRE, GNDVI, VARI, and ARVI to detect the spread of this disease is considered essential. The study was conducted at the Sembawa Rubber Research Center Plantation, utilizing multispectral UAV data processed with OBIA and field surveys. Of the 623 data samples, 70% were used for model training, while 30% were used for model testing. Data processing was performed using Google Earth Engine, and visualization was done with ArcGIS Pro. Results showed that all models had overall training accuracy above 0.7, with the GNDVI + NDRE + VARI model standing out with the best training accuracy. However, this model performed poorly in testing, with low validation accuracy, indicating its inability to predict new data. Additionally, physical condition analysis revealed that the temperature and rainfall conditions in the Sembawa rubber plantation were optimal, supporting the growth and spread of the three disease-causing fungi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>