Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1409 dokumen yang sesuai dengan query
cover
McKibben, Bill
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia , 1991
500 MCK et
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ehrlich, Paul R.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1981
304.6 EHR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Anugrahwati
"ABSTRAK
Pembentukan Negara Federal Jawa Timur (NDT), pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari politik devide et impera. Usaha memecah belah telah dilakukan oleh Van Mook melalui pembentukan Negara Indonesia Timur dan kemudian menyusul pembentukan kesatuan negara Kalimantan Barat. Setelah Agresi Militer Belanda I, beberapa daerah RI berha_sil dikuasai, di antaranya daerah Jawa Timur yang meliputi Keresidenan Besuki, sebagian besar Keresidenan Surabaya dan Malang.
Van for Plas mengira akan mudah saja menjadikan Ja_wa Timur sebagai negara bagian. Usaha-usaha awal melalui pembentukan Panitia Persiapan Penentuan Kedudukan Jawa Timur pada tanggal 2 Januari 1948 di bawah pimpinan Ch. Karimoen, pembentukan Dewan Islam Jawa Timur yang diketuai K.H. Noerjasin, kemudian PRDT pimpinan Darsosoekoer, GRDT dan Persatuan Warung Indonesia mengalami kegagalan.
Dengan berdasarkan Ordonansi tanggal 13 Agustus ta_hun 1948 ( Stbl. No, 179 ) dilakukanlah pembentukan Dewan-Dewan Kabupaten yang dipilih secara demokratis. Van Der Plas mulai melakukan sandiwara politiknya. Melalui Dewan Kabupaten akhirnya terselenggaralah Konferensi Bondowoso pada tanggal 16 Nopember 1948-3 Desember 1948 yang menghasilkan EDT dengan wali negaranya R.T.P. Achmad Koesoemonegoro. Pihak oposisi seperti Mr. Indra Koesoema, Dr. Dradjad, Djaswadi S, S. Bahreisj, Dr. Hidayat dan lainnya, harus menerima kekalahannya karena adanya blokade suara yang kuat dari pihak pro-NDT.
Ternyata kehendak rakyat juga yang berbicara, berita Pengakuan Kedaulatan oleh Belanda yang berarti penaklukan kekuatan senjata Belanda dari bumi Indonesia telah menyulut keberanian rakyat. Mosi-mosi pembubaran NDT bermuncul_an. Rakyat berdemonstrasi dan serempak memutuskan hubungan dengan pemerintah NDT. Pada tanggal 19 Januari 1950, wali negara NDT menyerahkan mandatnya. Untuk mengatasi keadaan, dibentuk Komisi Nasionalisasi yang berkewajiban dalam wak_tu singkat meninjau susunan jawatan-jawatan dan merasiona_lisasi seluruh pegawai. Akhirnya berdasarkan pasal 139 UUDS RIS maka pada tanggal 25 Pebruari 1950 diadakanlan Konferensi Pembubaran NDT, bertempat di Gedung Parlemen NDT. Maka usaha apapun yang dilakukan oleh Belanda untuk memecah_belah rakyat dan kepulauan Indonesia akan berakhir dengan kegagalan.

"
1990
S12586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S5886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parlindungan, Adi Putera
Bandung: Mandar Maju, 1989
346.04 PAR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Leila S. Chudori, 1962-
"Segara Alam merupakan salah satu karakter ciptaan Leila S. Chudori yang meninggalkan kesan mendalam bagi para pembaca buku Pulang. Meskipun muncul nyaris di akhir cerita, Segara Alam berhasil merebut perhatian pembaca. Alam menjadi salah satu karakter yang membuat gemas sekaligus penasaran–siapa sih sesungguhnya pria yang sejak kecil dibebani sejarah yang kelam ini? Ternyata sang penulis, Leila S. Chudori, juga memiliki perhatian khusus terhadap karakter Segara Alam yang kuat ini. Menjawab rasa penasaran para pembaca, kisah Segara Alam selengkapnya akan segera dapat kamu baca di buku Namaku Alam, yang mulai bisa kamu pesan di hari ini! Nah, untuk kamu yang kangen atau penasaran dengan sosok Segara Alam, Gramin akan bawa kamu berkenalan dengan sang aktivis berkharisma di buku Pulang!"
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2023
813 LEI n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pramono
Jakarta: Red & White, 2006
R 779 SIG b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ngadenan
"Krisis ekonomi tahun 1997 membawa perubahan yang mendasar dalam tata niaga semen dalam negeri. Pemerintah melalui Menteri Perindustrian dan Perdagangan mengeluarkan surat nomor 48/MPP/1/1998 tanggal 21 Januari 1998 mencabut peraturan tetang tata niaga semen di dalam negeri. Pemerintah juga mengesahkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1999 tanggal 5 Maret 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Konsekuensi dari diambilnya kebijakan tersebut adalah pernerintah menyerahkan tata niaga perdagangan semen dalam negeri kepada proses mekanisme pasar. Pemerintah tidak lagi menetapkan harga semen dengan mekanisme HPS (Harga Patokan Setempat) yang selama ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan menganalisis: (1) terjadinya perubahan struktur dalam industri semen dalam negeri, dan (2) terjadinya Perubahan conduct dalam industri semen dalam negeri akibat berakhirnya tata niaga tersebut.
Penelitian ini menggunakan data sekunder periode 1995-2004. Analisis dilakukan secara diskriptis dengan menggunakan pendekatan Structure, Conduct and Performent Analysis untuk mengetahui adanya perubahan struktur dan conduct perusahaan dalam industri semen di Indonesia. Pengujian perubahan struktur dengan menguji perubahan jumlah perusahaan, konsentrasi rasio, indek herfindalh dan indeks lerner dalam industri semen. Dalam pasar yang kompetitif akan ditunjukkan dengan jumlah pelakunya akan semakin banyak, rasio konsentrasi, indeks herfindalh dan indeks lerner yang semakin mengecil.
Sedangkan pengujian perubahan perilaku (conduct) dengan rnenguji terjadinya prektek limit price dan leadership price dalam industri semen. Pasar yang kompetitif akan ditunjukan dengan terjadinya praktek limit price atau leadership price yang bersaing dalam industri semen, sebaliknya pelaku pasar yang monopolis akan ditunjukan dengan praktek leadership yang kolusif.
Berakhirnya kebijakan tata niaga semen tidak mengakibatkan terjadinya perubahan struktur pasar dalam industri semen tetapi berakhirnya kebijakan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku (conduct) perusahaan dalam industri semen. Perilaku perusahaan berubah dari perilaku oligopoli kolusif menjadi perilaku oligopoli yang bersaing. Perubahan tersebut di dukung dengan perubahan indeks lerner dan rasio keuntungan yang menunjukan penurunan dari tahun ke tahun selama periode penelitian."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T16971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suaini
"[ABSTRAK
Gadai saham sebagai salah satu bentuk jaminan pada dasarnya berfungsi
untuk menjamin terwujudnya pemenuhan kewajiban debitur kepada kreditur,
sehingga gadai saham akan timbul dan berakhir seiring dengan timbul dan
berakhirnya perjanjian utang piutang yang merupakan perjanjian pokoknya. Hal
ini sesuai dengan sifat dari jaminan gadai yaitu bersifat accesoir. Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata tidak mengatur secara khusus mengenai akibat hukum
dari sifat accesoir jaminan gadai. Hal inilah yang kemudian menyebabkan
terjadinya permasalahan dengan timbulnya perbedaan interpretasi berkaitan
dengan sifat accesoir dari jaminan gadai dimana, sebagian pihak berpendapat
sebagai perjanjian tambahan, klausula perjanjian gadai saham tidak diperbolehkan
mengatur jangka waktu pengakhiran gadai saham sebelum utang lunas.
Sedangkan sebagian pihak lainnya beranggapan sepanjang disepakati kedua belah
pihak, perjanjian gadai saham bebas memuat klausula pengakhiran gadai saham
mengingat adanya asas kebebasan berkontrak. Berdasarkan putusan MA Nomor
:240 PK/PDT/2006 memberikan kemungkinan untuk mengatur klausula
pengakhiran gadai saham sebelum utang lunas dan pengaturan mengenai
keabsahan eksekusi gadai saham yang dilaksanakan setelah berakhirnya perjanjian
gadai saham. Metode penulisan yang digunakan adalah ekplanatoris dengan
pendekatan yuridis normatif. Data yang digunakan adalah sumber data sekunder
berupa studi dokumen. Tesis ini akan berusaha untuk membahas dan menganalisa
secara terperinci mengenai sifat accesoir dari perjanjian gadai saham beserta
akibatnya dan keabsahan eksekusi gadai saham yang dilaksanakan setelah
perjanjian gadai saham berakhir menurut ketentuan peraturan perundanganundangan
yang berlaku.

ABSTRACT
Pledge of shares as a form of security principally used to ensure the
fulfillment of debtor?s obligation to creditor, therefore pledge of shares shall be
effective and terminate at the same time with the loan agreement as the principal
agreement. This is in accordance with the characteristic of pledge which is
accesoir. The Indonesian Civil Code does not explicitly stipulate the legal
consequences of the accesoir characteristic of pledge. This fact has caused
different interpretations of the legal requirements of the accesoir characteristic of
pledge, some parties are in the opinion that as an additional agreements, the article
of pledge of shares agreement are not allowed to set the time of termination of
pledge of shares before the debt is paid off. Meanwhile the other parties thought
that, as long as the contract was agreed by both parties, the pledge of shares
agreement is allow containing an article of termination before the debt is paid off
according the principle freedom of contract. According to the decision of the
Supreme Court Number: 240 PK/PDT/2006 give the possibility to adjust the
article of pledge of shares agreement about the termination before the debt is paid
off and the legality procedure of the execution after the pledge of shares
agreement has expired. Research methodology used is explanatory with normative
juridical approach. Used data is secondary data with the form of documents study.
Used data is secondary data with the form of documents study. This thesis will
attempt to discuss and analyze the detail about the accesoir characteristic of
pledge of shares with its consequences and the legality of the execution after the
pledge of shares agreement expired under the provisions of the prevailing law and
regulations., Pledge of shares as a form of security principally used to ensure the
fulfillment of debtor’s obligation to creditor, therefore pledge of shares shall be
effective and terminate at the same time with the loan agreement as the principal
agreement. This is in accordance with the characteristic of pledge which is
accesoir. The Indonesian Civil Code does not explicitly stipulate the legal
consequences of the accesoir characteristic of pledge. This fact has caused
different interpretations of the legal requirements of the accesoir characteristic of
pledge, some parties are in the opinion that as an additional agreements, the article
of pledge of shares agreement are not allowed to set the time of termination of
pledge of shares before the debt is paid off. Meanwhile the other parties thought
that, as long as the contract was agreed by both parties, the pledge of shares
agreement is allow containing an article of termination before the debt is paid off
according the principle freedom of contract. According to the decision of the
Supreme Court Number: 240 PK/PDT/2006 give the possibility to adjust the
article of pledge of shares agreement about the termination before the debt is paid
off and the legality procedure of the execution after the pledge of shares
agreement has expired. Research methodology used is explanatory with normative
juridical approach. Used data is secondary data with the form of documents study.
Used data is secondary data with the form of documents study. This thesis will
attempt to discuss and analyze the detail about the accesoir characteristic of
pledge of shares with its consequences and the legality of the execution after the
pledge of shares agreement expired under the provisions of the prevailing law and
regulations.]"
2011
T44107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>