Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102331 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tresna Rinekasari
"Tujuan penelitian ini ingin mengetahui keberhasilan pesan strabegi promosi yang digunakan untuk mendukung keputusan individu dalam memilih Iembaga keuangan Serta faktor-fakhor apa yang melatar belakangi seseorang dalam memilih lembaga keuangan. Promosi merupakaan salah satu cara yang digunakan oleh suatu perusahaan bempa produk aiau jasa untuk menciptakan image dan mendapat tempat dimasyarakat.
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam berpromosi melalui penawamn Iangsung, persona/ se/#ng maupun memanfaatkan sarana-sarana periklanan yang beragam. Promosi merupakan satu cara penyampaian pesan-pesan yang dikirim oleh pihak yang berpromosi dengan harapan pesan dapat dlterima oleh kelompok masyarakat yang menjadi target marketnya dan menghasilkan umpan balik yang positif. Bagi perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa umpan balik positif yang diharapkan adalah target market tersebut memutuskan untuk menggunakan produk-produk yang ditawarkan.
Pesan-pesan yang terkandung dalam strategi promosi diupayakan dapat membentuk suatu pemahaman dalam pengetahuan target mancetnya, sehingga mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan akhir target market. Dalam pengambilan keputusan individu mengumpulkan {nfom1asl yang ada untuk dijadikan bahan pertimbangan untuk memperoleh suatu keputusan yang tepat. Informasi-informasi bersumber dari sumber intemai yaitu berupa pengetahuan individu dan sumber-sumber ekstemal. Salah satu sumber ekstemal yang diasumsikan mempunyai pengaruh yang dominan dalam proses pengambllan Iyeputusan adalah informasi yang berupa pesan-pesan promosi tersebut.
Dari hasil penelitian di temukan satu kondisi bahwa psan promosi mempunyai hubungan dengan proses pengambiian keputusan individu. Dengan kata Iain pengaruh yang ditimbulkan oleh pesan-pesan informasl tidak dominan, individu mempunyai sumber-sumber eksternal Iain. Keluarga, Ueman dan Iingkungan merupakan sumber-sumber ekstemal bagi individu dan menurut hasil penelitian ketiganya mempunyai pengamh yang lebih besar dibanding dengan pesan-pesan promosi. Kondisi inl memperiihatican bahwa ada nilai lebih yang dimiliki ketia pihak tersebut dibanding dengan pmmosi. Produk yang diputuskan untuk digunakan oleh individu adalah Iembaga keuangan yang dapat mengelola keuangannya dengan balk dalam hal ini adalah bank.
Unsur kepercayaan sangat besar peranannya dalam pengarnbilan keputusan, sehingga informasi-informasi yang dicari individu adalah informasi yang berisi kondisi-kondlsl yang sebanamya. Jika individu Iebih mernpercayai keluarga, teman atau lingkungan berarti kredibilitas inforrnasi yang bersumberdari ketiga pesan tersebut dipercaya individu. Sementara itu terhadap informasi dari promosi individu kurang mempercayai, karena dari hasii penellban diketahui bahwa pesan-pesan promosi iidak selamanya sesuai dengan kondisi sebenamya. Untuk menoiptakan kepercayaan, maka promosi yang di1akukan bank harus berisi pesan~pesan yang sesungguhnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T6486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esthy Reko Astuty
"Pada akhir abad 20an, distribusi informasi melalui teknologi telekomunikasi telah mengalami perubahan yang sangat cepat dan masih terus berkembang tidak saja pada media komputer, tetapi juga pada jaringan dimana komputer merupakan media untuk dapat saling berkomunikasi.
Penggunaan teknologi telekomunikasi ini telah mentransformasi tatanan masyarakat dalam berkomunikasi baik komunikasi satu arah, dua arah atau lebih, yang setidaknya telah mendekatkan para pelaku komunikasi dari penghalang jarak dan waktu.
Perkembangan teknologi telekomunikasi yang kondusif semacam ini terus mendorong kecenderungan bergesernya masyarakat di seluruh dunia menjadi suatu masyarakat global. Perkembangan tersebut menyadarkan, bahwa globalisasi informasi telah sangat mempengaruhi iklim peradaban kehidupan manusia di seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi tersebut, perkembangan kepariwisatan juga mengglobal, mengakibatkan meningkatnya kompleksitas persaingan bisnis kepariwisataan di dunia internasional,
Terpuruknya citra Indonesia khususnya pariwisata Indonesia yang diawali sejak akhir tahun 1997 di mata calon wisatawan mancanegara dari berbagai negara pasar utama dan potensial, salah satu penyebab diantaranya sangat dipengaruhi oleh berkembangnya informasi tentang Indonesia yang tidak selayaknya. Disamping itu, dipengaruhi pula oleh bagaimana upaya pemerintah Indonesia dalam mengcounter berita, dan mengkomunikasikan hal-hal positif serta mempromosikan daerah, daya tarik dan atraksi wisata lainnya yang aman untuk dikunjungi. Hal ini merupakan alasan yang sangat mendesak diperlukannya program promosi pemasaran elektronik pariwisata untuk mengcounter berita-berita yang menjatuhkan nama Indonesia di mancanegara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pradoto
"Kompetisi dalam industri media masa di Indonesia khususnya televisi semakin ketat. Hal ini disebabkan karena munculnya semakin banyak stasiun televisi baru. Khalayak yang merupakan sumber pemasukan yang sangat berarti bagi media massa, tentu semakin diperebutkan. Kejelian sebuah stasiun televisi memilih program yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan penontonnya merupakan suatu upaya yang harus dilakukan. Tetapi jika program acara tersebut tidak dikomunikasikan dengan baik, bisa jadi program tersebut luput dari perhatian penonton televisi. Untuk itulah strategi komunikasi promosi sebuah program acara televisi perlu disusun.
Pokok bahasan dalam tesis ini adalah bagaimana memadukan berbagai elemen bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix), lebih luas dari bauran promosi (promotion mix) tetapi terkait dengan bauran pemasaran (marketing mix), agar isi pesan dirancang secara konsisten dan saling terpaut serta ada keterkaitan antara beberapa media komunikasi promosi yang digunakan. Tujuannya untuk mengetahui strategi promosi acara the Academy Awards 2001 di RCTI, serta untuk mengetahui apakah ada hubungannya antara strategi promosi acara televisi Academy Awards 2001 di RCTI dengan keputusan individu menonton acara tersebut.
Penulis melakukan analisa dengan model promotion mix yang merupakan bagian dari marketing mix yang dikembangkan Jerome McCarhty dalam buku Marketing Communications, PR. Smith (1996) dan model komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communications strategy model) dari George E. Belch & Michael A. Belch.
Sampel penelitian ini adalah khalayak penonton televisi yang tinggal di kompleks wartawan SPS Puri Indah Jakarta barat. Metode penelitian ini adalah Diskriptif evaluatif untuk menjelaskan kecenderungan dan prosentase khalayak penonton televisi terhadap strategi promosi program acara the Academy Awards 2001 pengaruhnya terhadap keputusan individu menonton program acara the Academy Awards 2001 di RCTI. Serta untuk mengetaahui efektifitas emplementasi strategi komunikasi promosinya.
Hasil analisa penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan program promosi model dari Belch diterapkan meskipun belum secara menyeluruh. Sistematika perencanaan kampanye promosi program acara the Academy Awards 2001 bertolak dari analisa program promosi, Tujuan strategi promosi, Budget dan kampanye promosi program acara the Academy Awards 2001 dengan menggunakan bauran promosi, yaitu : iklan, publicity, exhibition, corporate identity, packaging acara, merchandising. Elemen bauran promosi tersebut dilaksanakan secara terpadu dan konsisten. Kecenderungan dan prosentase responder memanfaatkan strategi promosi program acara the Academy Awards 2001 sangat besar dalam menentukan keputusan untuk menonton acara tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Vardiansyah
"Tesis ini mengkaji e-commerce via internet, yakni yang menggunakan world wide web, sehingga disebut web-commerce, khususnya dari sisi yang menjadi kajian ilmu komunikasi, khususnya komunikasi pemasaran, yakni penyajian pesan persuasif agar tujuan menjual barang dan jasa berhasil. Tujuan utama penelitian adalah mendapatkan rumusan atau acuan dalam menulis pesan situs web-commerce atau web-copywriting serta berupaya mendapatkan pemaknaan terhadapnya dan karenanya secara purposive memilih sejumlah situs-situs web-commerce yang berhasil sebagai sampel penelitian.
Dalam mencapai tujuannya, penelitian menggunakan paradigma interpretatif dengan menggunakan metode penelitian analisis isi yang karenanya bersifat kualitatif. Subyek penelitian adalah situs-situs web-commerce B2C, obyek penelitian adalah: elemen pesan, organisasi pesan, dan struktur pesan. Unit analysis penelitian adalah: (1) Pesan atau informasi dalam situs, berupa fitur yang tersaji pada halaman situs-situs web. (2) Jenis muatan informasi, berupa kandungan fungsi manfat dari setiap fitur berikut informasi yang melekat dalam proses penjualan. (3) Alur informasi, yakni bagaimana situs yang diteliti menggiring pengunjungnya dalam seluruh proses transaksi yang terjadi.
Berdasarkan paradigma yang dianutnya, penelitian tidak secara ketat menetapkan kategorisasi di awal, bekerja dalam pola pikir reflektif, mencoba melihat obyek dalam konteks naturalnya, dengan tata fikir logik lebih dari sekedar liner kausal. Penelitian ini menemukan bahwa penulisan pesan situs web terpolakan berdasarkan tujuh kategori utama muatan pesan: (1) fasilitas pembelian dan fasilitas tambahan guna kenyamanan proses pembelian, (2) jenis produk dan rekomendasi produk, (3) persyaratan penjaminan serta informasi tambahan penunjang pembelian, (4) forum komunikasi serta pembinaan hubungan dengan dan antar pelanggan, (5) pembinaan hubungan dengan stakeholders non pelanggan, (6) promosi produk atau penjualan langsung atau terkait dengan event tertentu, serta (7) pesan-pesan pelengkap dan penunjang lainnya. Selain itu, penulisan pesan situs-situs web-commerce B2C juga terpolakan berdasarkan alur belanja. Dalam alur belanja, terdapat tiga pentahapan utama, yaitu (1) tahap tiba di situs, (2) tahap pencarian dan pemilihan produk, serta (3) tahap transaksi pembelian. Masing-masing pentahapan dapat dibedakan atas sejumlah aktivitas belanja. Pada tahap pertama, aktivitas yang terjadi ialah tibanya pengunjung di situs yang dituju, tahap kedua terjadi pencarian produk dan pemilihan produk, dan tahap ketiga melibatkan sekaligus empat aktivitas: pencatatan data pembeli, pemilihan metode pengiriman, pemilihan metode pembayaran, dan review serta rekonfirmasi atas seluruh transaksi.
Untuk struktur pesan, yakni bagaimana elemen pesan dan organisasi pesan terangkai satu dengan lainnya, terbagi dalam empat fase: (1) fase attention yang bermula sejak pengunjung tiba di situs dan ditarik perhatiannya dengan menyajikan elemen pesan mulai dari logo & slogan, tanggal last updated dan sejenisnya; (2) fase interest, terjadi sepanjang tahap pencarian dan pemilihan produk; (3) fase decission, terjadi di tahap pencarian dan pemilihan produk; (4) fase conviction, terjadi sepanjang tahap transaksi pembelian, dimulai dari aktivitas pencatatan data pembeli, pemilihan metode pengiriman, dan pemilihan metode pembayaran; serta (5) fase action, tindakan pembelian, terjadi pada akiivitas review dan rekonfirmasi atas transaksi.
Apabila mencoba melihat struktur penulisan pesan situs web-commerce B2C dari unit terkecil elemen pesannya menunjukkan bahwa sebelum memasuki tahap transaksi pembelian, struktur pesan bersifat jejaring, segala kemungkinan terbuka, fitur yang satu terhubung ke fitur yang lain. Namun, memasuki tahap transaksi pembelian, pola struktur relatif linier walau sewaktu-waktu pembeli dapat melompat ke bagian fitur atau fase lainnya.
Penelitian juga menemukan interaktivitas dan personalisasi. Interaktivitas dimanfaatkan pengelola situs untuk membuat pengunjung seolah berhadapan langsung dengan petugas wiraniaga: menjawab pertanyaan serta memberi saran dan anjuran. Dengan personalisasi, penyusunan pesan yang semula one-to-many (dari satu pengelola situs kepada siapa pun pengunjung situsnya), menjadi one-to-one (dari pengelola situs kepada satu individu pelanggannya)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T9599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustika Candrawardani
"Tingkat ramah lingkungan konsumen yang masih rendah menjadi tantangan pemasaran produk eco-friendly homes yang semakin berkembang di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana perbedaan respon dalam pembentukan attitude toward the ad (AAD), attitude toward the product (AAP), dan purchase intention (PI) produk eco-friendly homes diantara kelompok high, medium, low involvement with the environment dengan self-benefit appeal dan environment-benefit appeal.
Penelitian ini berbentuk penelitian eksperimen dengan menggunakan analisis statistik deskriptif terhadap 123 orang mahasiswa MMUI sebagai partisipan. Riset eksperimen ini berbentuk factorial design 2x3 (benefit appeals & involvement with the environment).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok high involvement with the environment respon AAD, AAP, PI dengan environment-benefit lebih tinggi dibandingkan selfbenefit. Sedangkan pada kelompok medium & low involvement with the environment respon AAD, AAP, PI dengan self-benefit lebih tinggi dibandingkan environment-benefit.

The low involvement with the environment of Indonesian consumers becomes a challenge for marketing of developed eco-friendly homes recently in Indonesia. General objective of this research is to examine the benefit appeals (self-benefit appeal and environment-benefit appeal) effect in influencing attitude toward the ad (AAD), attitude toward the product (AAP), dan purchase intention (PI) of ecofriendly homes product in high, medium, low level of involvement with the environment.
This research used an experimental research design with statistic descriptive analysis through 123 undergraduate student of MMUI as a participant. This experimental research was require factorial design 2x3 (benefit appeals & involvement with the environment).
The results showed that for those high involvement with the environment, environment-benefit was more persuasive in influencing AAP, AAD, and PI than the self-benefit. For those low, and medium involvement with the environment, self-benefit was more persuasive in influencing AAP, AAD, and PI than the environment-benefit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30285
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Avenzora Ariandra
"Sebelum seseorang pergi mendatangi jasa pelayanan kesehatan, umumnya mereka akan mencari lebih daliulu informasi mengenai penyedia jasa layanan kesehatan tersebut. Proses peiicarian informasi dilakukan oleh individu/masyarakat atau keluarga dalam memenulii kebutulian mereka akan layanan kesehatan mmigkin saja berbeda-beda.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sumber informasi apa yang paling mempengaruhi seseorang dalam memutuskan untuk pergi berobat ke dokter uinum (general praclictioner) dan dokter ahli kebidanan/kandungan (ok-gyri). Dan faktor apa saja yang dipertimbangkan seseorang dalam memilih dokter uinum dan dokter kandungan.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner. Partisipan yang dipilih adalah ibu-ibu hanni yang sedang mengunjungi saat tersebut secara rutin mengunjungi dokter kandungan. Partisipan dipifih dengan cara mendatangi praktek dokter kandungan, riimah sakit, klinik atau rumah bersalin di Jakarta atau menemui beberapa ibu-ibu hamil yang menunjungi dokter kandungan.
Hasilnya adalah, sumber informasi yang paling penting dalam memilih dokter umum dan dokter kandungan di Jakarta adalah sumber informasi yang berasa! dari keluarga. Sumber informasi terpenting kedua adalah hasil observasi sendiri atas keadaan tempat praktek dokter, dan faktor yang paling mempengaruhi seseorang dalam memilih dokter umum dan dokter kandungan adalah sifat atau kepribadian dokter yaitu, dokter yang koinunikatif, ramah, mail memberikan informasi mengenai masalah kesehatan dll.
Hasil temuan ini mengisyaratkan bahwa seorang pasien menjadi sangat berharga karena rnewakih potensi pasien lain terutama dari keluarga mereka sendiri, lokasi atau keadaan tempat praktek dokter bagi segmen tertentu menjadi suatu petunjuk atau sumber informasi yang sangat penting, dan sifat dokter yang komunikatif, ramah, dan mau mendengar keluhan pasien menjadi sangat berharga bagi pasien.
"
2001
T750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gaby Maria M.
"ABSTRAK
Peneletian ini mengungkapkan hal-hal yang dibutuhkan dan digunakan dalam penerapan dunia digital dalam sebuah strategi komunikasi perusahaan. Peneliti akan meneliti strategi digital dari permen kopi Kapal Api. Yang cukup menarik dari permen kopi Kapal Api adalh cuku agresifnya mereka dalam mengimplementasikan strategi komunikasinya melalui dunia digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa strategi dan implementasi strategi komunikasi dari merk permen kopi Kapal Api melalui dunia digital dalam menanamkan image perusahaan dan menjaga hubungan yang baik dengan konsumennya."
2012
T31792
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Yasmira
"Sejalan dengan telah diberiakukannya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT), Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan melakukan sosialisasi penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dalam bentuk kampanye perubahan sosial (social change campaigns). Melalui karnpanye ini, diharapkan muncul kesadaran masyarakat untuk mencegah dan mengatasi berbagai tindak kekerasan yang dialami oleh parempuan. Kampanye sosialisasi UU PKDRT dilaksanakan melalui media teievisi dalam beberapa program, yaitu: Iklan Layanan Masyarakat "Kekerasan adalah kejahatan"; Variety Show "Tenda Hitam"; dan Talk Show dalam format dialog interaktif.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kampanye tersebut dipersiapkan; hal-hal apa yang telah dilakukan untuk mendukung program ini; dan mengidentilikasi hal-hal yang tidak dilakukan oleh pihak penyelenggara. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui metode evaluasi.; Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, disertai observasi terhadap orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan kampanye, dan telaah berbagai dokumen yang ada.
Melalui penelitian ini diharapkan akan dapat diperoleh gambaran utuh tentang bagaimana proses komunikasi tersebut berlangsung, yang meliputi: tujuan pelaksanaan kampanye, strategi kampanye yang dipilih, penentuan target sasaran, pemilihan tema, penyusunari pesan, dan pengiriman pesan. Penggunaan strategi persuasif dalam pelaksanaan suatu kampanye perubahan sosial yang bertujuan untuk mengubah perilaku khalayak sasaran, membutuhkan pemahaman mendalam terhadap latar belakang permasalahan yang ada, di samping diperlukan juga penggalian mendalam terhadap kondisi struktural masyarakat tersebut. Melalui pemahaman ini, kampanye perubahan sosial dapat dimatangkan dari segi konseptual maupun aplikasinya. Penggunaan strategi ini juga akan mampu mengontrol sejauh mana khalayak sasaran menerima pesan yang disampaikan.
Penelitian menemukan bahwa secara formal dan konseptual program kampanye sosialisasi UU PKDRT kurang dirumuskan secara jelas. Hal ini tercermin dalam penggunaan strategi persuasi yang kurang tepat dan tidak optimal, baik itu pada tataran konsep, perencanaan maupun pada saat pelaksanaan atau eksekusi program. Untuk lebih mengoptimalkan berbagai program kampanye perubahan sosial di masyarakat, ke depannya diperlukan beberapa upaya pembenahan dalam hal stategi komunikasi yang dipilih, khususnya yang menyangkut pendalaman terhadap kultur sosial."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basrah Saidani
"Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah indikator apakah sajakah yang diperlukan untuk mengukur ekuitas merek berbasis konsumen dan bagaimana peran ekuitas merek berbasis konsumen dalam menyusun strategi komunikasi pemasaran.
Metode analisis dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah tahap uji coba, yaitu tahap untuk menguji reliabilitas dan validitas instrumen yang akan digunakan dalam tahap uji utama. Objek dalam tahap uji coba sebanyak 50 responden dengan membandingkan tiga buah merek shampo anti ketombe, yaitu Clear, H&S dan Pantene. Hasil pengolahan data dengan analisis faktor pads SPSS versi 10.0 menunjukkan bahwa dari 40 instrumen yang digunakan, dapat terpakai 36 item pada tahap uji utama.
Tahap kedua adalah tahap uji utama penelitian yang dilakukan terhadap 200 prang responden, tetapi yang dapat dilanjutkan untuk diolah hanya 179 kuesioner. Data diolah dengan statistik deskriptif untuk memperoleh rata-rata dari seluruh jawaban responden, dilanjutkan dengan Anova. Hasil pengolahan data dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 10,0 menunjukkan bahwa ekuitas merek berbasis konsumen dapat diukur dengan cara yang dilakukan oleh Lassar, Mittal dan Sharma (1995) dengan menggunakan dimensi pengukuran yang ditawarkan oleh Keller (2001), yaitu brand identity, brand meaning, brand response dan brand resonance.
Pengujian dengan anova menunjukkan bahwa ekuitas merek ketiga merek shampo yang diuji memang memiliki perbedaan yang signifikan.
Pengukuran ekuitas merek dari ke tiga merek shampo yang diukur menunjukkan bahwa walaupun Clear memiliki brand identity yang tertinggi yang dapat diiihat dari tingginya top of mind, tetapi secara keseluruhan Pantene memiliki nilai ekuitas merek yang tertinggi dibandingkan dua merek lainnya. Shampo H&S memiliki ekuitas merek yang terrendah, tetapi H&S menetapkan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan Clear dan Pantene.
Bagi merek yang memiliki ekuitas merek relatif rendah, perlu dilakukan strategi komunikasi pemasaran, seperti meningkatkan kualitas produk, menurunkan tingkat harga, mernpertinggi kuantitas iklan dan melakukan push strategy .
Sedangkan bagi merek yang ekuitas mereknya sudah tinggi/kuat, dapat melakukan perluasan merek atau perluasan ini produk, untuk mempertahankan posisi yang sudah ada, ada baiknya diperbanyak ildan untuk menjangkau area yang lebib jauh dan promosi konsumen agar ada pembelian segera dari konsumen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprawito
"Kondisi perkembangan kesenian utamanya seni pertunjukan tradisional Indonesia sekarang ini masih dirasakan belum mendapatkan perhatian yang cukup dari para pihak terkait baik dari pihak penentu kebijakan (dalam hal ini Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI), para pelaku seni dan para pemasar seni maupun penggemarnya. Hal tesebut dapat dilihat dengan adanya persepsi/ anggapan dari berbagai kelompok masyarakat mengenai seni itu sendiri. Anggapan-anggapan tersebut antara lain: mereka yang menganggap bahwa kesenian (seni pertunjukan tradisional) lahir karena suatu kebutuhan untuk mengagungkan asma Tuhan YME atau membuat suatu tradisi bagi masyarakatnya, mereka yang menganggap bahwa seni adalah suatu karya yang dapat dinikmati baik bagi dirinya sendiri maupun orang lahir dan tidak pernah memikirkan untuk mendapatkan nilai ekonomi/ penghasilan dari hasil karyanya tersebut, kelompok masyarakat seni yang menyadari bahwa kesenian dapat dinikmati oleh masyarakat, bersama-sama dengan kegiatan pariwisata. Pagelaran-pagelaran semi tradisional ini biasa dilaksanakan sebagai pelengkap kehadiran wisatawan di daerah tujuan wisata, kelompok masyarakat utamanya para pelaku seni pertunjukan tradisional yang melihat peluang adanya penggemar seni tradisional Indonesia di luar negeri mencoba dengan caranya sendiri sehingga mereka mampu mengadakan pagelaran di luar negeri. Para penentu kebijakan pada umumnya masih menganggap bahwa kebudayaan termasuk kesenian khususnya seni pertunjukan tradisional di dalam negeri dapat digunakan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa sedangkan untuk di luar negeri dipergunakaa sebagai salah satu alat diplomasi untuk meningkatkan persahabatan antar bangsa.
Pokok bahasan dalam tesis ini adalah mengenai strategi komunikasi pemasaran untuk mengembangkan seni pertunjukan tradisional. Penulis melakukan analisa dengan metode penelitian kualitatif. Adapun metode pengumpulan data menggunakan analisis data sekunder dan indepth interview untuk memperoleh data primer.
Dalam tesis ini, model perencanaan komunikasi pemasaran dari Smith (1996) dan bentuk-bentuk komunikasi pemasaran menurut Kotler (2000) merupakan model yang sangat relevan dalam kaitannya dengan model Strategi Komunikasi Pemasaran Seni Pertunjukan Tradisional.
Dengan dukungan komunikasi pemasaran yang tepat, sebuah kesenian tradisional khususnya seni pertunjukan tradisional pun dapat dijadikan industri yang memberikan manfaat dan keuntungan seluas-luasnya bagi Para pendukung seni di dalamnya. Tak jarang sebuah seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya dilupakan dan dipandang tidak memiliki potensi bisnis (komersial), dengan pendekatan komunikasi pemasaran ternyata hasilnya menjadi tak terduga bahkan luar biasa. Dengan memasarkan seni pertunjukan tradisional khususnya ke mancanegara, Indonesia juga dapat memperbaiki citra bangsa di mata bangsa-bangsa lain. Pada saatnya nanti seni pertunjukan tradisional Indonesia diharapkan dapat sejajar kedudukannya dengan pariwisata sehingga seni pertunjukan tradisional dapat memberikan kontribusi terhadap bangsa, yaitu dapat memberikan perolehan devisa negara.

Marketing Communication Strategy for Traditional Art Performance (Study: Strategy Marketing Communications for Traditional Art Performance The Indonesian Excellency of Culture and Tourism)Art development, especially traditional art performance in Indonesia is revealed as yet to have a sufficient attention by the decision-maker (government - Department of Tourism & Cultural), the artist and business sectors. This situation can be seen from some perceptions to the meaning of `traditional art' by some groups of people. Some people thought art was born from the need of religions (i.e. praise to the God) then create a `tradition' to those own people. Some other thought art is an activity that can be enjoyable by everyone but not for business purposes. These people thought that traditional art can not be commercialized (i.e. benefit purposes). They thought their traditional art was meant for their own group, not to be exposed for different purposes. They even don't think of getting economic value (revenue) from their art creation. However, there are specific groups of people who are aware that traditional art is economically potential and it is enjoyable/consumable by lot of people. These groups thought traditional art performances can be explored for a business purposes, especially in conjunction with `tourism'. Indonesian traditional art is used to be as a complementary to the tourism in some favorite tourism destinations. Recently, groups of people (especially the traditional artist) have seen the opportunity for traditional art performances to be more recognized by domestic or foreign tourists. They are aware of potential around the world fans for Indonesian traditional art. Given to this opportunity, Indonesian traditional artist try with their own way to be able to perform overseas. On the other hand, in general the decision maker (Government or investors) may still thinking that traditional art as part of culture is mainly good to be used for uniting the country, and in overseas, this can be used as a diplomatic tool for foreign relationship.
The main discussion of this thesis is about the marketing communication strategy in developing traditional art show business (commercial traditional art performances). Qualitative methods were used to support the analysis. In-depth interview and support data gathering were also used to get the primary data."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T 8994
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>