Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136153 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mukhtar Ikhsan
"Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan kunjungan di Poliklinik Khusus
RSUP Persahabatan maka perlu dilakukan analisis situasi guna pengembangan strategi
bisnis.
Dilakukan penelitian melalui tiga tahap yaitu:
l. lnput Stage melalui proses identifikasi External Factor Evaluation (EFA) dan
Internal Factor Evaluation (IFE)
2. Matching Stage dengan m enggunakan tool SWOT matrix Internal-External
Matrix.
3. Decision Stage dengan Grand Strategy.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan data sekunder, mengidentifikasi
berbagai faktor eksternal dan internal melalui wawancara mendalam serta CDMG
(Concensus Decision Making Group). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Poliklinik
Khusus RSUP Persahabatan mempunyai posisi pada sel V dan kuadran lnternal Fix-it.
Sedangkan sebagai SBU, pada saat ini belum mencapai break even point.
Guna tercapainya visi dan misi Poliklinik Khusus RSUP Persahabatan perlu
melakukan Strategi Penguatan (Enhancement) dan Pengembangan Produk (Product
Deveiopment).

Abstract
In order to increase the service quality and visit number in Spesial Polyclinic of
Persahabatan Hospital, it is necessary to make situational analysis to develop the bussines
planning.
Study has been done through three steps :
l. The input stage using of External Factors Evaluation (EFE) and lnternal Factors
Evaluation (IFE)
2. The matching stage using TOWS Matrix and Internal-External Matrix.
3. The Decision Stage using Grand Strategy
Data collecting has been done using observation of secondary data, indepth interview
and Concensus Group Decision Making.
The result of this study are : By using Internal-External Matrix is in Internal Fix-it
Quadran and by using TOWS matrix is in V cell means Hold and Maintain. As a
Strategic Business Unit until now is still not gain the break even point.
To get the vision and mision it is suggested for Special Polyclinic to perform strategy
using Enhancement and Product Development."
2001
T3123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudirman
"ABSTRAK
Tesis ini merumuskan strategi pertumbuhan untuk PT. Yummy Food Utama dalam mencapai target pendapatan Rp. 500 miliar per tahun pada tahun 2013 di tengah persaingan yang sangat ketat di industri pengolahan susu dan produk turunannya. Penelitian ini merupakan qualitative exploratory berdisain studi kasus perusahaan menengah yang sedang berkembang dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu. Analisa dimulai dengan melakukan analisa eksternal (lingkungan
umum, industri, dan pesaing), dilanjutkan analisa internal (sumber daya dan kemampuan). Diperoleh profil kompetensi inti yang berpotensi menjadi keunggulan daya saing, yang jika menggunakan strategi yang tepat dapat melahirkan daya saing strategis yang berkelanjutan di bidang bisnisnya. Hasil ini dikombinasikan dengan pemetaan portofolio produk YFU ke dalam matriks BCG pertumbuhan pasar versus pangsa pasar relatif, sehingga menghasilkan gambaran
rencana masa depan untuk masing-masing portofolio produknya. Kemudian dirumuskan pilihan strategi pertumbuhan mana yang sesuai dengan profil YFU secara keseluruhan. Hasil penelitian memperlihatkan YFU untuk menerapkan strategi pertumbuhan kombinasi antara penetrasi pasar dan pengembangan produk, dengan variasi
implementasi pada masing-masing segmen produk (pasteurized milk, soft cheese, dan yoghurt). Terlihat dengan perhitungan sederhana, pilihan strategi ini diprediksikan mampu mengantarkan YFU memperoleh peningkatan pangsa pasar yang signifikan dan mencapai pendapatan Rp. 500 miliar per tahun pada tahun 2013. Sebagai alternatif dan backup, penulis juga merekomendasikan strategi
akuisisi pada level korporasinya, hal ini akan memberikan keleluasaan YFU dalam mengantisipasi retaliasi dari para pesaing sebagai konsekuensi dari kedinamisan sebuah industri. Strategi ini memberikan implikasi perubahan pada level taktis seperti struktur organisasi dari pola tradisional (yang belum fokus) menjadi model divisional dengan tiga Strategic Business Unit (SBU) untuk masing-masing produknya. Tujuannya agar YFU dapat menjalankan strategi pertumbuhan
tersebut sehingga mampu meningkatkan responsiveness perusahaan terhadap perubahan yang sangat cepat yang sedang dan akan terjadi di lingkungan bisnisnya. Penulis juga menyarankan perlunya rencana manajemen perubahan dan manajemen inovasi sebagai bagian penting dari implementasi strategi pertumbuhan tersebut. "
2009
T26593
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Ari Wardani
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24970
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Amira
"Makalah ini memiliki tujuan untuk menganalisa rekomendasi strategis untuk pengembangan bisnis pada Perusahaan Rntr., sebuah perusahaan rental pakaian, dimana perusahaan mempertimbangkan untuk menggandeng brand baju baru sebagai partner rental, atau menambahkan fitur servis baru. Melalui analisa internal dan eksternal, menggunakan kerangka kerja SWOT, PESTEL, dan Five Forces Porter, serta perumusan masalah menggunakan TOSCA, rekomendasi yang dihasilkan adalah untuk fokus pada penargetan merek klien baru, terutama di segmen fashion pria. Strategi ini memanfaatkan kekuatan Rntr., seperti database pelanggan yang luas dan kombinasi layanan unik, sekaligus mengatasi keterbatasan internal seperti pendanaan dan tenaga kerja yang terbatas. Bermitra dengan merek seperti M.J. Bale, Peter & Jackson, dan Ferrari East disarankan untuk meningkatkan jangkauan pasar dan mendiversifikasi inventaris. Rencana implementasi strategis, bersama dengan metrik kinerja dan manajemen risiko, diuraikan untuk memastikan eksekusi yang sukses. Memfokuskan pada kemitraan klien baru menawarkan jalur yang skalabel dan hemat biaya bagi Rntr. untuk meningkatkan pertumbuhan, mencapai tujuan lingkungan, dan mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar penyewaan mode yang terus berkembang.
This paper aims to analyse strategic business development recommendations for Rntr., a clothing rental company, which is considering to partner with new clothing brands as rental partners or extending new service features. Through internal and external analyses, including SWOT, PESTEL, and Porter’s Five Forces, along with problem formulation using the TOSCA framework, the recommendation is to focus on targeting new client brands, particularly in the men's fashion segment. This strategy leverages Rntr.’s strengths, such as an extensive customer database and unique service combination, while addressing internal constraints like limited funding and manpower. Partnering with brands such as M.J. Bale, Peter & Jackson, and Ferrari East is suggested to enhance market reach and diversify inventory. A strategic implementation plan, complete with performance metrics and risk management, is outlined to ensure successful execution. Focusing on new client partnerships provides Rntr. with a scalable and costeffective path to boost growth, achieve environmental goals, and maintain a competitive edge in the evolving fashion rental market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Iih Supiasih
"IRIN Utama RSUP Persahabatan merupakan tempat pelayanan rawat inap bagi pasien mampu, diharapkan dapat menjadi unit revenue yang potensial, dengan meningkatkan pendapatan melalui peningkatan jumlah pasien. Untuk itu perlu dilakukan analisis guna menentukan strategi pengembangan bisnis yang sesuai dan dapat diterapkan di IRIN Utama.
Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan langsung, pengumpulan data sekunder, mengadakan wawancara mendalam dan group diskusi, serta mengidentifikasi faktor-faktor eksternal & internal, sehingga diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi kegiatan yang ada di IRIN Utama,?(Abstrak tidak lengkap ter-scan).

Analyze of Situation on Determining Business Strategic Development in Overnight First Installation at RSUP Persahabatan, 2000Overnight First Installation on RSUP Persahabatan as overnight service place for wealthy patient, hopefully able to be potential revenues center with increasing the hospital income by increasing number of patient.
As an effort to get that, the situation analyze to determine a suitable business development strategy and able to implement on Overnight First Installation will be necessary to do.
This research done by direct research, collected secondary data, interview, discussion group and identified external & internal factor to see the strength, weakness, opportunity and also threat that could influence the activity at Overnight First Installation.
The result of this research shows position of Overnight First Installation could be known by TOWS Matrix and IE Matrix on Internal fix-it quadrant and cell V (Hold & Maintain), and also appropriate strategy is internal strength strategy and product development. And also by QSPM Matrix, related strategy order known by developing appropriate business.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T7839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Mufriady Hanif
"Instalasi rawat Jalan (IRJ) merupakan bagian yang strategis bagi rumah sakit, sehingga kinerja IRJ akan berpengaruh terhadap kinerja rumah sakit secara keseluruhan. Sebagai pintu gerbang rumah sakit, IRJ merupakan cermin dari rumah sakit, sahingga kesan pertama dari masyarakat terhadap rumah sakit akan didapat dari penampilan dan kinerja IRJ. IRJ RSUP Dr M. Djamil Padang dengan 16 poliklinik spesialis mempunyai angka kunjungan yang tinggi. Namun faktor-faktor apa raja yang berhubungan dengan tingkat permintaan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di poliklinik Penyakit Dalam belum diketahui secara pasti.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar tingkat permintaan pasien dan berbagai faktor yang berhubungan dengan tingkat permintaan paien terhadap pelayanan rawat jalan di poliklinik Penyakit Dalam dengan harapan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan jumlah kunjungan rawat jalan.
Metode penelitian adalah studi potong lintang dengan bantuan kuesioner terhadap pasien yang melakukan kunjungan ulangan minimal 2 x dalam tahun 2001 ini di Poliklinik Penyakit Dalam dengan jumlah sampel sebanyak 150 orang. Hasil penelitian memperlihatkan adanya berbagai faktor eksternal dan faktor internal yang kemungkinan berhubungan dengan tingkat permintaan terhadap pelayanan rawat jalan. Dengan bantuan analisis statistik bivariant dan multivariant dapat diketahui adanya beberapa variabel bebas yang mempunyai hubungan bermakna dengan tingkat permintaan pasien sebagai variabel terikat.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel umur, penghasilan keluarga, tempat tinggal, cara pembayaran, keramahan perawat dan kelengkapan spesialisasi mempunyai hubungan bermakna dengan tingkat permintaan pasien. Dari keseluruhan variabel diatas faktor keramahan perawat dan kelengkapan spesialisasi temyata merupakan dua variabel yang sangat berperan.
Disarankan agar dilakukan upaya peningkatan kunjungan rawat jalan dengan memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat permintaan pasien terhadap pelayanan rawat jalan melalui pemasaran yang intensif serta meningkatkan peran dokter dan seluruh karyawan rumah sakit. Pelayanan Kesehatan Sore perlu dipertimbangkan untuk menggaet mereka yang mempunyai penghasilan menengah keatas dan tidak menghendaki birokrasi yang berbelit-belit.

Demand Analysis Of Outpatients At Internal Medicine Department (OPIMD) M.Djamil Hospital in PadangOutpatient department (OPD) is a strategic department in hospital, in this case the OPD performance will influence the hospital performance as whole. OPD is the front gate of hospital, and it is said that OPD is the mirror of the hospital. People first impression will be derived from the OPD performance. OPD M. Djamil hospital has 16 specialist polyclinics and still has high number of the patient visit. But factors related to demand stage analysis have not been confirmed.
The aim of this study is to find several factors related to demand at OPIMD, in hoping that the results can be used to increased OPIMD repeated visits.
A cross sectional study with questionnaires was used for collecting data from patient at OPIMD with repeated visits at least two times in 2001. Based on the formula, minimal sample size were 150.
The results of this study showed different external and internal factors may be related to demand at OPIMD. Statistic analysis, using bivariant and multivariant. Revealed some independent variables which had significant relationship to demand as a dependent variable.
This study concluded that age, income rate, home distances, payments method, nurses courtesy and completeness of medical specialization had significant relationship to demand at OPIMD. From above variables, with used multivariate analysis, nurses courtesy and completeness of medical specialization were two variables that played important role. It is suggested that in order to increase repeated visits at OPIMD, the hospital has to pay attention on certain factors which are related to demand.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermatita
"Dalam era informasi dan globalisasi dewasa ini, mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan bisnis dengan cepat. Untuk itu suatu perusahaan harus menerapkan suatu strategi tertentu agar dapat mengantisipasi semua perubahan yang terjadi. Ini dimaksudkan agar perusahaan tetap unggul dan exist dalam bisnisnya. Strategi-strategi yang dapat diterapkan antara lain adalah strategi bisnis dan strategi sistem informasi.
Pengimplementasian strategi bisnis dan strategi sistem informasi harus melalui tahapan perencanaan. Dengan tahapan perencanaan ini maka dapat diadopsi strategi yang benar-benar sesuai dengan kondisi perusahaan. Untuk menyusun perencanaan strategi bisnis, suatu perusahaan harus melakukan analisis terhadap situasi dan kondisi serta posisi bisnis yang dihadapi perusahaan. Analisis ini dapat dilakukan dengan bantuan analisis SWOT. Melalui analisis SWOT ini perusahaan dapat melihat berbagai macam peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan, sehingga perusahaan dapat menyusun perencanaan strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi perusahaan.
Mengingat pentingnya peranan sistem informasi di dunia bisnis pada era informasi ini, strategi bisnis harus didukung oleh strategi sistem informasi. Perencanaan strategi sistem informasi harus disusun selaras dengan strategi bisnis. Dalam membuat penyusunan perencanaan strategi sistem informasi, sebaiknya melalui analisis Strategic Grid. Dengan analisis terhadap Strategic Grid ini dapat dilihat ketergantungan perusahaan terhadap sistem informasi, sehingga dapat disusun perencanaan strategi sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Strategi bisnis dan strategi sistem informasi yang sejalan dan sesuai dengan kondisi perusahaan dapat mendukung aktivitas perusahaan agar lebih efektif dan efisien. Keselarasan strategi bisnis dan strategi sistem informasi perusahaan juga dapat meningkatkan keunggulan bersaing."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Prida Arini
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi interaksi obat asma di Poliklinik Asma RSUP Persahabatan. Skrining interaksi obat dilakukan menggunakan The Medical Letter Drug Interaction Program. Data obat yang digunakan diambil dari rekam medik 120 pasien asma rawat jalan di Poliklinik asma RSUP Persahabatan periode Juni-Agustus 2006, hasilnya 105 pasien (87,5%) memiliki potensi interaksi dan 15 pasien (12,5%) tidak memiliki potensi interaksi. Obat kategori sedikit digunakan oleh 9 pasien, kategori sedang oleh 51 pasien dan kategori banyak oleh 45 pasien. Berdasarkan pengamatan terhadap 105 pasien, 18 pasien memiliki potensi interaksi obat kategori sedikit, 10 pasien kategori sedang dan 77 pasien kategori banyak. Berdasarkan analisa hubungan menggunakan uji Kai kuadrat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jumlah obat yang digunakan dengan jumlah potensi interaksi obat. Potensi interaksi obat terbanyak yaitu teofilin dan salbutamol yang terdapat pada 61 pasien. Potensi interaksi obat ini jika terjadi dapat mengakibatkan efek hipokalemia, turunnya efek teofilin dan takikardi. Oleh karena itu perlu monitoring penggunaan obat dan penelitian klinis lebih lanjut.

The aim of this study is to know the potency of the asthma drug interaction at Asthma Polyclinic of RSUP Persahabatan. Screnning of the drug interaction by The Medical Letter Drug Interaction Program. The list of drug which used based on medical record 120 ambulatory patients of asthma at Polyclinic of RSUP Persahabatan period Juni- August 2006, the result is 105 patients (87,5%) have potency of drug interaction and 15 patients (12,5%) have no potency of drug interaction. Drug in few category used by 9 patients, 51 patients in medium category, 45 patients in many category. Based on observation to 105 patients, 18 patients have potency of drug interaction in few category, 10 patients in medium category, 77 patients in many category. Based on analysis correlation with Chi square test there is correlation between the quantity of drug and quantity potency of drug interaction. The most of drug interaction potency is theophylline and salbutamol in 61 patients. This potency of interaction if happened can give consequence of hypokalaemia, decrease theophylline effect and tachycardia. Because of that need to monitoring the use of the drug and clinical research still also to be done."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S32875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Eristiana
"Latar Belakang: Malnutrisi merupakan salah satu predikor luaran pengobatan yang buruk. Indeks masa tubuh (IMT) kurang 18,5 kg/m2 dan ketidakcukupan peningkatan berat badan saat pengobatan berkaitan dengan peningkatan risiko kegagalan pengobatan kematian dan kekambuhan TB. Intervensi gizi tinggi energi dan protein dapat memperbaiki malnutrisi sehingga memperbaiki imunitas, kekuatan otot dan mempercepat konversi.
Metode: Penelitian ini merupakan open label non-randomised clinical trial dan merupakan merupakan uji pendahuluan. Penelitian ini dilakukan di poliklinik MDR RSUP Persahabatan periode April-Desember 2022 pada pasien TB resistan obat (RO) yang mengalami malnutrisi. Kelompok intervensi mendapatkan edukasi gizi dan suplementasi nutrisi oral tinggi energi dan protein (705 kkal dan 31 gram per hari) selama 60 hari sedangkan kelompok kontrol hanya mendapat edukasi gizi selanjutnya dievaluasi perubahan berat badan, waktu koversi, perubahan keluhan dan parameter hematologi.
Hasil: Didapatkan 36 pasien kelompok intervensi dan 34 pasien kontrol. Pemberian suplementasi nutrisi meningkatkan asupan energi total dan protein harian [2012 vs 1596 kkal, p<0,001; 79 vs 58gram, p<0,001] dan meningkatkan berat badan ≥5% pada kelompok intervensi dibandingkan kontrol [OR:14,518 95%IK (3,778-55,794), p<0,001]. Kelompok intervensi (86,1%) mengalami waktu konversi pada bulan ke-2 dibandingkan kelompok kontrol 70,6% (p<0,114). Perbaikan keluhan batuk dan sesak napas pada kelompok intervensi dibandingkan kontrol [p<0,001 (batuk) dan p<0,001 (sesak)]. Terdapat perbedaan penurunan kadar protein total dan globulin pada kedua kelompok [p:0,038 (protein total) dan p:0,02 (globulin)] pascaintervensi. Protein total dan globulin merupakan reaktan fase akut sebagai petanda inflamasi dan berguna untuk evaluasi respons pengobatan TB dan intervensi nutrisi. Hasil analisis multivariat mendapatkan bahwa pasien dengan penurunan berat badan derajat sedang-berat sebelum pengobatan TB RO akan memiliki kenaikan berat badan ≥5% [aOR: 4,701 95%IK (1,334-16,569), p<0,001], sedangkan pasien yg memiliki keluhan sesak saat aktivitas sebelum pengobatan akan memiliki kesulitan naik berat badan ≥5% setelah dua bulan pengobatan [aOR:0,168 95%IK (0.043-0.797), p:0,074].
Kesimpulan: Intervensi gizi pada pasien TB RO dengan malnutrisi merupakan pendekataan terbaru untuk membantu keberhasilan pengobatan.

Background: Malnutrition is a predictor of poor treatment outcomes. Body mass index (BMI) less than 18.5 kg/m2 and inadequate weight gain during treatment are associated with an increased risk of treatment failure, death and recurrence. Nutritional intervention with high energy and protein can correct malnutrition thereby improving immunity, muscle strength and accelerating conversion.
Methods: This study is an open clinical trial design and is a preliminary test. This research was conducted at the MDR polyclinic at Persahabatan Hospital through the April-December 2022 of malnourished drug resistance (DR)-TB patients. The intervention group received nutriotion education and high energy and protein oral nutritional supplementation (705 kcal and 31gr per day) for 60 days while the control group only received education. This study is to evaluate body weight, conversion time rate, changes in complaints and hematological parameters.
Results: There were 36 patients in the intervention group and 34 control patients. Providing nutritional supplementation increased total energy and daily protein intake [2012 vs 1596 kcal p<0.001; 79 vs 58 gr, p<0.001] and increased body weight ≥5% in the intervention group compared to the control [OR:14.518 95% CI (3.778-55.794), p<0.001]. The intervention group (86.1%) experienced conversion time in the 2nd month compared to the control group 70.6% (p<0.114). Improvements in complaints of cough and shortness of breath in the intervention group compared to controls (p<0.001 and p<0.001). There were differences in the decrease in total protein and globulin levels in the two groups (p:0.038 and p:0.02) after the intervention. Total protein and globulin are acute phase reactants as markers of inflammation and are useful for evaluating response to treatment. The results of the multivariate analysis found that patients with moderate-to-severe weight loss before DR-TB treatment would have a weight gain of ≥5% [aOR: 4.701 95% CI (1.334-16.569), p<0.001], whereas patients who had shortness of breath when active before treatment will have difficulty gaining weight ≥5% after two months of treatment [aOR:0.168 95% CI (0.043-0.797), p:0.074].
Conclusion: Nutritional intervention in malnourished DR-TB RO is the latest approach to assist in successful treatment.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Mardiana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harapan dan tingkat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan dokter spesialis penyakit dalam pada poliklinik penyakit dalam instalasi rawat jalan RSUP Persahabatan di Jakarta, Indonesia.
Jenis penelitian berupa kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, sampel dipilih secara acak. Jumlah sampel sebanyak 198 pasien. Responden terdiri dari 63 kunjungan baru dan 135 kunjungan lama. Metode pengukuran kepuasan dengan menggunakan Importance Performance Analysis.
Tingkat kepuasan responden umur tua (>= 55 tahun) lebih puas dibandingkan responden dengan umur muda ( < 55 tahun). Responden yang belum menikah kurang puas dibandingkan responden yang telah menikah. Responden yang tidak bekerja / non karyawan contoh lebih puas dibandingkan karyawan. Responden berjenis kelamin perempuan lebih puas dibandingkan responden berjenis kelamin laki-laki. Tingkat pendidikan SMP paling puas dibandingkan tingkat pendidikan SMA kebawah maupun D3/Perguruan tinggi. Responden dengan cara bayar tunai kurang puas dibandingkan dengan resonden cara bayar jaminan. Responden yang merupakan pengunjung lama lebih puas dibandingkan pengunjung baru. Responden dengan waktu tunggu lama (>= 60 menit) sangat tidak puas dibandingkan responden dengan waktu tunggu singkat (< 60 menit).
Responden yang diperiksa dokter >= 15 mnt lebih puas dibandingkan responden yang diperiksa singkat < 15 menit. Untuk tingkat kesesuaian antara harapan dan kenyataan didapatkan hasil : untuk variabel kecepatan pelayanan kepuasan 38,4 %. Untuk variabel ketrampilan pelayanan kepuasan hanya 47,5 %. Untuk perhatian pelayanan, kepuasan hanya 44,4 %. Namun untuk penampilan pelayanan, kepuasan 58,6 %. Secara keseluruhan, tigkat kepuasan terhadap variabel pelayanan yang diteliti sebesar 37,4 %.
Karakteristik responden yang merasa puas dengan pelayanan dokter spesialis penyakit dalam di instalasi rawat jalan RSUP Persahabatan adalah responden yang berumur tua, berjenis kelamin perempuan, kawin, bukan karyawan, pendidikan SMA, pengunjung lama, cara bayar jaminan, waktu tunggu yang singkat dan diperiksa lama oleh dokter. Dari sisi mutu pelayanan, kepuasan responden pada penampilan pelayanan. Secara keseluruhan, tingkat kepuasan responden terhadap mutu pelayanan dokter spesialis penyakit dalam masih sangat rendah.

The purpose of this research was to discover expectations and satisfaction levels of internist service quality at Persahabatan out-patient department.
This is a cross sectional quantitative research in obtaining the instrument, through a random sampling, and involved 198 patients as samples. 63 patients were new patients and the rest of them were regular ones. The application of the Importance Performance Analysis, measurement of satisfaction is carried out.
Satisfaction level of more or less than 55 years old patients were higher than the younger patients (less than 55 years old). Unmarried respondents have lower satisfaction levels than the married ones. Unemployed respondents, have higher satisfaction level than employed respondents. Female respondents were more satisfied than male respondents. High school graduated respondent were the most satisfied respondents than junior high school graduated respondents and also diploma graduated respondents. Fee for service patients were less satisfied than insured patients.
Regular patient respondents have higher level of satisfaction than the new ones. Respondents with longer waiting period (more than 60 minutes) truly unsatisfied if they compared to respondents with shorter waiting period. Respondents with longer examination period (more or less than 15 minutes) were more satisfied than the shorter ones (less than 15 minutes). The result of suitability level between expectation and reality were: services skill variable was only 47.5%. For service attention was only 44.4% but for service packaging the satisfaction was reached 58.6%. Over all, satisfaction level against researched service variables was 37.4%.
characteristics of satisfied respondents on internist service at outpatient department of Persahabatan Hospital were geriatrics, females, married, unemployed, high school graduated, regular patients, insured patients, short waiting period, and longer examination period. Based on service quality, highest satisfaction level was on service packaging. Generally, respondent satisfaction level against internist service quality was very poor/low.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31236
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>