Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96987 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ronny K. Hermajanto Moentoro
"Market keandalan dan ketepatan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan, termasuk disklosurnya merupakan hal yang penting untuk mendapatkan kepercayaan dari investor di pasar modal. Beberapa peristiwa negatif baik di Indonesia dan di negara maju menunjukkan bahwa tingkat keandalan dan ketepatan laporan keuangan masih belum seperti yang diharapkan. Kongres Amerika bereaksi dengan mengeluarkan suatu undang-undang (Act) yangdisebut Sarbanes-Oxley Act. Act ini diharapkan akan meningkat-kan ketepatan (accuracy) dan keandalan (reliability) dari laporan keuangan. Tulisan ini membahas kern ungki nan penerapan undang-undang semacam ini di Indonesia."
2006
MUIN-XXXV-2-Feb2006-3
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Andi Imran
"There are some Indonesian companies that must comply with the Sarbanes-Oxley Act (SOX). This requires a great effort that will cost a substantial amount of money and time, The aim of this thesis is to compare how two companies have managed to implement SOX Section 404. This study concentrates only on two Indonesian companies which are registered with the Securities and Exchange Commission (SEC), and are thereby required to comply with SOX. A bibliography and qualitative study was conducted to analyze the two companies. The research showed that SOX has had a great impact on Indonesian companies. The process of implementing SOX into Indonesian companies has been an extensive project There is a difference between the approaches used for the implementation. Public Accounting Finns or Consultants Firms have been used to a large extent by the two companies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27271
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan Wahyudi
"Laporan magang ini membahas tentang analisis penerapan Sarbanes Oxley Act (SOX) 404 dalam Shared Service Center (SSC) pada PT XYZ. PT XYZ bergerak dalam industri manufaktur. Dalam penerapan SOX 404, PT XYZ telah memiliki alur proses pengimplementasian yang telah dirancang dan diterapkan di seluruh cabang perwakilannya di seluruh dunia. Country Finance Center (CFC) merupakan unit SSC yang memberikan jasa pengelolaan keuangan kepada empat unit bisnis yang dimiliki oleh PT XYZ. Sebagai pengelola proses dan aktivitas akuntansi serta pelaporan keuangan, CFC berkewajiban dalam menerapkan kepatuhan terhadap SOX 404. Kesimpulan dari laporan ini ialah PT XYZ melalui CFC telah merancang dan menjalankan sistem pengendalian internal serta penerapan SOX 404 yang sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku.

This Internship Report discusses about analysis of Sarbanes Oxley Act (SOX) 404 implementation in Shared Service Center (SSC) of PT XYZ. PT XYZ is a manufacturing company. In implementing SOX 404, PT XYZ has implementation process cycle which designed to be applied in its whole representative office in the world. Country Finance Center (CFC) is an SSC unit delivering financial management service to XYZ?s four business units. As the process owner of financial reporting and accounting activity, CFC is obligated to implement SOX 404 compliance standards. The conclusion of this report is PT XYZ through its CFC has designed and implemented internal control system and SOX 404 compliance based on applicable standards and procedures."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yosua
"Penelitian ini membahas tentang perbuatan manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh para Direksi PT Tiga Pilar Sejahtera pada laporan keuangan tahun buku 2018. Melalui permasalahan tersebut penulis mengkaji pertanggungjawaban dalam Kasus Manipulasi Laporan Keuangan Perusahaan tersebut melalui Putusan yang dianalisis selanjutnya menghubungkannya dengan keharusan diterapkannya prinsip keterbukaan sebagai landasan penting Laporan Keuangan bagi Perusahaan yang bergerak di Pasar Modal berdasarkan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Kajian ini menggunakan metode pendekatan normatif dengan jenis penelitian yuridis normatif. Data yang diteliti terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan terpenuhinya semua unsur yang telah diuraikan dari Pasal 93 jo Pasal 104 Undang Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal jo Pasal 55 ayat (1) KUHP, maka para terdakwa telah seharusnya diputus dengan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif kesatu lebih subsider. Selanjutnya diketahui bahwa Penerapan Prinsip keterbukaan atau transparansi dalam Melakukan Pelaporan Keuangan yang diterapkan di pasar modal merupakan suatu bentuk perlindungan kepada masyarakat, Dari sisi yuridis, Pengenaan sanksi yang termuat dalam UUPM serta penegakan hukum atas setiap pelanggaran ketentuan mengenai keterbukaan ini menjadikan pemegang saham atau investor terlindungi secara hukum dari praktik-praktik manipulasi laporan keuangan dalam perusahaan publik.

This study discusses the act of manipulating financial statements carried out by the Directors of PT Tiga Pilar Sejahtera in the financial statements for the 2018 period year. Through these problems the author examines the accountability in the Case of Manipulation of the Company's Financial Statements through the Decision which is analyzed hereinafter connecting it with the necessity to apply the principle of transparency as a basis important Financial Statements for Companies engaged in the Capital Market based on Law no. 8 of 1995 concerning Capital Markets. This study uses a normative approach to the type of normative juridical research. The data studied consisted of primary, secondary and tertiary legal materials. The results of this study indicate that with the fulfillment of all the elements described in Article 93 in conjunction with Article 104 of Law Number 8 of 1995 concerning the Capital Market in conjunction with Article 55 paragraph (1) of the Indonesia Criminal Code (KUHP), the defendants should have been sentenced by being legally and convincingly proven to have committed an act crime as charged in the first alternative indictment is more subsidiary. Furthermore, it is known that the application of the principle of openness or transparency in conducting financial reporting applied in the capital market is a form of protection for the public. From a juridical perspective, the imposition of sanctions contained in the UUPM and law enforcement for any violation of the provisions regarding this disclosure principle make shareholders or investors protected legally from the practices of manipulation of financial statements in public companies."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reindel Zulfikar Ngabito
"Krisis moneter yang melanda Indonesia telah berubah menjadi krisis ekonomi yang menyebabkan banyaknya perusahaan yang gulung tikar dan tingkat pengangguran yang semakin besar. Krisis moneter ini terjadi, meskipun fundamental ekonomi Indonesia di masa lalu dipandang cukup kuat dan disanjung-sanjung oleh Bank Dunia.
Dengan melihat adanya indikasi penurunan pendapatan perusahan BUMN mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai kemungkinan sualu perusahaan dikatakan layak usaha dengan menggunakan model Altman Z-Score. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah meningkatnya kemungkinan suatuperusahaan BUMN dikatakan layak usaha dapat diprediksi dengan Altman Z-Score.
Dari 158 BUMN di Indonesia diambil 12 (duabelas) perusahaan BUMN yang terdiri dari 6 (enam) BUMN memiliki kriteria equity negatif dan mengalami penurunan pendapatan atau merugi dan 6 (enam) BUMN lain dengan kriteria equity positif dan mengalami penurunan pendapatan. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif, sehingga untuk mencapai basil penelitian perlu dilakukan analisis laporan keuangan dari obyek penelitian, Analisis laporan keuangan dilakukan dengan memanfaatkan model Altman Z-Score. Setelah melakukan perhitungan Z-Score, tahap berikutnya adalah meneari nilai Z proporsi untuk Z layak usaha dan Z bangkrut.
Dari hasil analisis dengan menggunakan model Altman, dapat diketahui bahwa Z-Score untuk PT. A, PT. B, PT. C. PT. D. PT. E. PT. F dan PT. G pada tahun 2004 menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berada dalam kondisi tidak layak usaha atau bangkrut.Dari hasil analisis dengan menggunakan model Altman diperoleh bahwa untuk PT. H dan PT. I pada tahun 2004, Z-Score yang diperoleh menunjukan bahwa perusahaan berada dalam kondisi ambang. Dari hasil analisis dengan menggunakan model Altman diperoleh bahwa untuk PT. J, PT. K dan PT. L pada tahun 2004, Z-Score yang diperoleh menunjukan bahwa perusahaanperusahaan tersebut berada dalam kondisi Layak Usaha. Dari 12 (duabelas) BUMN yang menjadi obyek dalam penelitian ini. diketahui yang sering menjadi inasalah adalah X2 (terdapat 9 BUMN) dan X3 (terdapat 7 BUMN) yang merupakan casio rentabilitas/profitabilitas dengan nilai yang terlalu rendah bahkan negatif.
Dengan menggunakan persamaan model Altman Z-Score diketahui beberapa BUMN berada dalam kriteria bangkrut. tetapi perusahaan-perusahaan BUMN tersebut masih terns menjalankan kegiatannva. Hal ini dapat dipahami karena dengan berbagai pertimbangan pihak pemerintah masih mengalokasikan dana untuk kelangsungan kegiatan usaha perusahaan-perusahaan tersebut.

Monetary crisis that happened in Indonesia brought many changed to our economy. Crisis causing many company became bangkrupted and a higher level of unemployment. It is happened, although our fundamental of economy in the past said to be strong and adored by the world bank. In spite of this there is some structurally weakness such as a stiff domestic trade regulation, monopoly of import that caused economy activity inefficiency and uncompetitive.
This is happened in a flash and of course it had influenced much on private companies and the state owned enterprises (SOE). As we know that the SCE's is much more being a ridiculate company rather than flatered. Because of this long crisis the SOE's company should be brave to face the changed.
Because of the SOE's indication of revenue decreased, giving the writer an idea to do a research about Implementation of Altman Z-score model to the SOE company in Indonesia. Moreover, writer doing an analysis to the result of this model and giving some recomendation to the manajer about what is going on in the company. It is true that the Altman Z-Score model can predict the bangkcrupty of the SOE's company.
From 158 SOE's company, the writer select 12 (twelve) SOE's and the criteria will be 6 (six) companies that has a negative equity and has a revenue decreased problem. The other 6 (six) SOE's are companies that had a positive equity and a revenued decrease problem. This research is plan to be a quantitative research, so the analysis of the companies financial report are being done.
From the Altman Z-Score model, it is find out that Z-Score for the company A, 13, C, D, E. F and G in the 2004 is in a bangkrupt condition. For company H and I the Z-Score result was in grey area. And for company 1, K and L the Z-Score result was in proper condition. From the analysis, the writer find also that X2 (9 SOE's) and X3 (7 SOE's) or the profitability ratio was score below and even negative.
For the SCE's in Indonesia, although the resut was bangkrupt but those SOE's still running. It can be understand because with many kind of reason the government still alocate some extra money for those companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T 17454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyner, Lojdan Yohanes
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah persentase kepemilikan pemegang saham dalam perusahaan memengaruhi konservatisme laporan keuangan yang disusun oleh manajemen. Selain itu, penelitian ini juga menguji apakah perusahaan yang dimiliki oleh keluarga mempunyai level konservatisme yang berbeda dengan perusahaan dengan kepemilikan non-keluarga dengan menggunakan metode uji beda rata-rata. Penelitian ini menggunakan Asymmetric Timeliness of Earnings milik Basu (1997) dalam mengukur konservatisme akuntansi. Terdapat 273 perusahaan non-keuangan yang diobservasi dalam penelitian ini pada tahun 2009,2010, dan 2011 dan akan diuji dengan teknik regresi OLS. Penelitian ini menemukan persentase kepemilikan tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi perusahaan. Namun, penelitian ini menemukan bahwa perusahaan yang dimiliki keluarga lebih tidak konservatif dibandingkan dengan perusahaan non-keluarga.

The aims of this research is to investigate whether ownership percentage in a company will influence conservatism in financial report made by manager. Beside that, this reseach also test whether company owned by family will have a different level of conservatism from the company owned by non-family using meandifference test. This research uses Asymmetric Timeliness of Earnings of Basu (1997) in measure accounting conservatism. There are 273 non-financial company are observed by this research in three years, 2009, 2010, and 2011 and tested using OLS regression technique. This research finds that ownership percentage has no significant impact on company?s accounting conservatism. But, this research finds that family-owned companya has less conservative accounting than non-familyowned company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sungkar, Wildan
"Sebagian masyarakat sadar bahwa dana yang mereka miliki apabila tidak dimanfaatkan atau dibiarkan menganggur dengan sendirinya akan mengurangi mlai dan dana tersebut akibat nilai waktu dari uang. Atas dasar itulah, masyarakat atau individu menanamkan kelebihan dana tersebut melalui pembelian aset-aset berharga dengan mengharapkan keuntungan yang lebih besar dimasa yang akan datang atau paling tidak dana mereka masih mempunyai nilai daya beli dengan bergesernya waktu. Dengan berubahnya waktu, mereka dihadapkan pada faktor ketidakpastian akan kembalinya dana mereka, atas dasar itulah sudah sepantasnya kalau mereka melakukan kegiatan investasi dengan pertimbangan faktor risiko yang siap mereka terima.
Investor pada dasarnya akan memilih suatu bentuk investasi yang sekiranya dapat memberikan tingkat keuntungan yang sesuai dengan risiko yang ditanggungnya. Dalam mengambil keputusan menyangkut pemilihan sekuritas, investor akan menyeleksi dan memperhitungkan saat yang tepat untuk melakukan pembelian sekuritas dan mengharapkan suatu tingkat pengembalian yang diharapkan dari asset atau sekuritas yang dibeli. Menentukan tingkat harapan atau expected return dan sebuah sekuritas dapat dilakukan dengan beberapa metoda,salah satu diantaranya yang cukup popular digunakan oleh para praktisi keuangan khususnya pasar modal adalah dengan menggunakan CAPM.
Metoda ini meskipun path dasarnya memerlukan asumsi-asumsi yang sebenamya sangat sulit untuk dipenuhi dalam duma nyata, namun penggunaannya cukup dipercaya dan membantu dalam menentukan tingkat harapan pengembalian atau expected return dan suatu sekuritas. Metoda mi memperhitungkan aspek risiko sistematis dan risk premium yang dimiliki dan suatu sekuntas serta opportunitly cost atas suku bunga bebas nisiko yang berlaku, dimana tingkat pengembalian yang diharapkan akan sesuai dengan keadaan risiko yang tidak dapat di eliminasi dan kemampuan sekuritas menghasilkan return yang dipengaruhi oleh pasar secara keseluruhan.
Kondisi Bursa Efek Jakarta memiliki karakteristik frekuensi transaksi yang tidak merata, dimana hanya sebagian kecil dan emiten yang menjadi obyek atau sasaran investasi bagi para investor tiap tahunnya dan sebagian kecil emiten inilah yang dijadikan obyek penelitian dalam mengetahui sejauh mana investor dalam menananikan dananya pada sekuritas dengan frekuensi transaksi yang tinggi mendapatkan return yang sesuai dengan return harapan yang telah diperkirakan sebelumnya dengan mempertimbangkan faktor risiko sistematis. Berdasarkan periode pengambilan populasi selama tiga tahun terdapat delapan belas emiten yang menjadi obyek penelitian dan setelah menggunakan metoda CAPM dihasilkan expected return untuk setiap emiten.
Expeted return tersebut dikorelasikan dengan aktual return yang terjadi selama periode berikutnya dan hasil yang didapatkan ternyata hanya terdapat satu buah emiten saja yang mempunyai actual return yang sesuai dengan axpected return. Sedangkan sebagian besar emiten menghasilkan ketidaksesuaian antara expected return dengan aktual returnnya. Hasil yang didapatkan dan penelitian mi bermakna bahwa sesungguhnya investor dalam melakukan investasinya di Bursa Efek Jakarta dapat dikatakan tidak mendapatkan return atau tingkat pengembalian yang sesuai dengan tingkat pengembalian yang diharapkan berdasarkan risiko sistematis yang tanggung oleh para investor. Hal tersebut cukup logis untuk diterima mengingat metoda CAPM meskipun dalam aplikasinya hanya dapat dipakai untuk periode jangka pendek namun kondisi Bursa Efek Jakarta mempunyai kecenderungan digerakkan oleh rumors yang bergerak sangat cepat dan mempunyai periode yang sangat pendek sehingga metoda im tidaklah cukup akurat bila digunakan dalam kondisi pasar modal kita."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Widodo
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melalcukan obscrvasi tentang pengungkapan informasi sosial dan hubungannya dcngan proiitabilitas. Ada empat faktor yang dipertimbangkan untuk mengungkapkan informasi sosial. Keempat faktor tersebut adalah ukuran perusahaan, tingkat hutang, struktur kepemilikan publik dan pertumbuhan penjualan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari |12 perusahaan. Dengan menggunakan semua sektor kecuali sektor bidang kcuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Jakarta tahun 2005-2006. Sampel data menggunakan metode pwgoosive sampling. Metode analisis data menggunakan analisis deskiptif dan addilive model.
Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan dan tingkar hutang yang dipertimbangkan perusahaan dalam mengungkapan informasi sosial. I-Iasil penelilian ini juga menjelaskan bahwa tingkat pengungkapan informasi sosial, tingkat hutang, ukuran perusahaan dan pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh positif dan signitikan terhadap tingkat proiitabilitas perusahaan.

The objective of this research is to observe the extent of disclosure about social information and its relationshqn with profitability There are four factors considered to disclose social information: size, leverage, public ownership structure and sales growth.
The data used in this research were pooling data for 112 firms of all sectors excluding _financial institution sector that are published in Jakarta Stock Exchange 2005-2006. Samples are taken by using purposive sampling. The descriptive and additive models were used to analyze the data.
Results of this study indicated that size and leverage was considered by corporate to disclose social inkzrmation. Findings of this research also shows that the disclosure of social information leveL leverage, size and sales growth have positive and significant influence to firm is profitability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T34590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Farchan Fathurrahman
"Laporan ini membahas tentang gambaran umum persaingan usaha leasing ruang kantor di Jakarta dimana salah satu usaha PT Binakarsa Swadaya Adalah leasing ruang kantor di gedung Graha Binakarsa. Analisis usaha leasing ini dilakukan dengan menggunakan Porter?s five forces analysis. Selain itu analisis usaha leasing ini juga dilakukan dengan melihat trend dari perubahan komposisi bidang usaha dari perusahaan yang menjadi lessee dan juga dari occupancy rate di Graha Binakarsa.
Sebagai temuannya, occupancyrate di Graha Binakarsa tergolong rendah dibandingkan dengan occupancyrate gedung-gedung perkantoran di sekitarnya. Temuan lain adalah terjadinya perubahan pola komposisi bidang usaha dari perusahaan-perusahaan yang menjadi lessee di binakarsa swadaya. Temuan ini dapat menjadi bahan pertimbangan PT Binakarsa Swadaya dalam membuat keputusan-keputusan strategisnya di masa yang akan datang terutama dalam usaha leasing nya.
Selain itu penelitian ini juga menganalisis laporan keuangan yang hasilnya dapat digunakan untuk pertimbangan pengambilan keputusan keuangan dan operasional di masa depan. Analisis laporan keuangan yang dilakukan meliputi analisis komparatif yang terdiri dari analisis vertikal dan analisis horizontal. Disamping itu penulis juga melakukan analisis rasio keuangan yang juga dapat menunjukkan kinerja perusahaan. Baik analisis usaha leasing dan analisis laporan keuangan dilakukan menggunakan data yang tersedia selama selama sepuluh triwulan terakhir.

This report shows the overview of leasing competition in Jakarta which one of the business of PT Binakarsa Swadaya is leasing office building. The analysist of leasing business was conducted with Porter?s Five Forces Analysis. Besides, the analysis of this leasing business was also conducted by showing the trend of changing business composition criteria of the lessees and also from the occupancy rate in Graha Binakarsa.
As the result, the author found that the occupancy rate in Graha Binakarsa is categorized as low compared with the nearby buildings. Another finding is that the composition of the lessees and their business almost changing all the time. This finding can be used to make strategic decition for the company in the future, aspecially for it?s leasing business.
This report also conducts analysis of financial statement which is useful in taking financial decision and operational decision for the company. The analysis of financial statement that have been conducted in this internship report are vertical analysis and horizontal analysis. Besides, the author also conduct analysis of financial ratio which could help in showing company performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sahupala, Dimas Adi Oetama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba pada industri perbankan di Indonesia periode 2007-2011. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, corporate governance dalam penelitian ini diukur dengan beberapa variabel, yaitu efektivitas dewan komisaris, efektivitas komite audit, dan kualitas audit KAP. Sedangkan manajemen laba diukur dengan discretionary loan loss provision. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas dewan komisaris berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba.Sedangkan variabel efektivitas komite audit dan kualitas audit KAP tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

This study aimed to analyze the effect of earnings management to corporate governance in the banking industry in Indonesia 2007-2011. This research is quantitative, corporate governance in this study was measured by several variables,that is the effectiveness of the board of commissioners, the effectiveness of the audit committee, and audit quality. While earnings management is measured by discretionary loan loss provision. The results show that the effectiveness of the board of commissioners has a negative significant effect on earnings management. While the variable effectiveness of the audit committee and audit quality has no effect on earnings management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>