Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211768 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henny Yunita Sari
"Perjanjian sewa beli merupakan perpaduan antara perjanjian jual beli dan perjanjian sewa menyewa. Tidak ada peraturan khusus yang mengatur masalah perjanjian sewa beli ini. Sewa beli mula-mula timbul dalam praktek untuk menampung persoalan bagaimanakah caranya memberikan jalan keluar apabila pihak menghadapi banyak permintaan atau hasrat untuk membeli barangnya tetapi calon-calon pembeli itu tidak mampu membayar barang tersebut sekaligus. Sewa beli dalam praktek sekarang ini sangat populer dalam masyarakat terutama dalam masyarakat menengah kebawah karena prosedurnya sederhana. Praktek perjanjian secara sewa bell ini dipakai juga oleh Koperasi Supir Taksi Jakarta Raya (KOSTI JAYA). Dalam hal ini ada dua permasalahan yaitu kepastian hukum bagi pembeli sewa dan realisasi perjanjian sewa bell Antara pembeli sewa dengan penjual sewa dan peraturan apakah yang dipakai, undangundang Perkoperasian, Undang-undang Ketenagakerjaan ataukah Kosti Jaya mempunyai Anggaran Dasarnya sendiri. Penelitian yang dilakukan adalah dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu bahwa kepasatian hukum bagi para pembeli sewa telah sah menurut hukum karena telah dibuat dan disahkan oleh notaris setempat. Dalam perjanjian sewa bell ini, obyek perjanjian yang diserahkan kepada pembeli sewa belum beserta bukti kepemilikannya, karena bukti kepemilikannya masih ditangamn penjual sewa, apabila perjanjian telah selesai dan lunas maka penjual sewa berkewajiban memberikan tanda bukti kepemilikan obyek sewa bell tersebut kepada pembeli sewa. Dalam menerapkan peraturannya Kosti Jaya mempunyai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangganya sendiri (AD/ART), dengan tetap mengacu pada undang-undang tentang Perkoperasian yang berlaku di Indonesia pada umumnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T14521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Wiemar
"Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha dalam perekonomian Indonesia yang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan badan usaha lainnya. Adanya karakteristik yang dimiliki badan usaha koperasi ini mempengaruhi akuntansi yang diterapkan dalam rangka penyusunan laporan keuangan koperasi. Untuk itu Ikatan Akuntan Indonesia telah mengeluarkan Pernyataan No.3 mengenai Standar Khusus Akuntansi untuk Koperasi sebagai pedoman bagi koperasi dalam penyusunan laporan keuangannya. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan standar akuntansi tersebut pada koperasi. Penelitian dilakukan melalui studi pustaka serta pengumpulan datadata langsung dari objek yang diteliti. Koperasi yang menjadi objek penelitian adalah Koperasi SupirTaksi Jakarta Raya (Kosti Jaya). Kegiatan usaha koperasi ini adalah mengelola armada taksi, simpan-pinjam, perbengkelan dan lain-lain. Penerapan atas Standar Khusus Akuntansi untuk Koperasi dapat dilihat pada penyajian bebera'pa pos-pos khusus dalam laporan keuangan koperasi. Untuk memahami beberapa pos-pos khususini, dibutuhkan pemahaman atas prosedur pencatatan atas suatu transaksi. Hal ini karena ada beberapa pos yang saling berkaitan, yang timbul karena adanya satu transaksi. Misalnya pos Aktiva Titipan dan Bank yang Dibatasi Penggunaannya serta pos-pos dalam kekayaan bersih koperasi. Secara umum, berdasarkan data-data yang diperoleh, sistem akuntansi pada koperasi ini sudah baik, khususnya dalam penerapan Standar Khusus , Akuntansi untuk Koperasi pada transaksi-transaksi yang berkaitan dengan anggota. Namun pada beberapa hal memang masih ditemukan beberapa kekurangan-kekurangan yang berkaitan dengan Standar Khusus Akuntansi untuk Koperasi itu sendiri maupun Prinsip Akuntansi IndoI}e,sia 1984 ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chintami Maria
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kewirausahaan pada pengemudi taksi yang dapat digunakan untuk pemberdayaan SDM yang diukur berdasarkan teori Santos et al.(2008) dalam jurnal berjudul ”How to Assess Entrepreneurial Potential”. Kewirausahaan dapat digunakan dalam pemberdayaan SDM berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah dengan metode survey. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik quota sampling. Analisis data terhadap 98 responden pengemudi taksi pada empat perusahaan (Blue Bird, Express Group, Koperasi Taksi, dan Taksi Putra) dianalisis dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran potensi kewirausahaan yang tinggi pada pengemudi taksi di Jakarta (pada perusahaan taksi yang diteliti).

This study aims to examine entrepreneurship potential of taxi drivers which can be used to human resources empowerment based on Santos et al. (2008) theory in journal “How to Assess Entrepreneurial Potential”. Entrepreneurship can be used on human resources empowerment based on several studies. This study uses a quantitative approach. Sample in this study collected by survey techniques. This study use quota sampling techniques to collect data sample. Analysis of 98 respondents in four taxi company (Blue Bird, Express Group, Koperasi Taksi, dan Taksi Putra) use with frequencies descriptive analyze. The result showed that taxi drivers in Jakarta (at research’s place) have high entrepreneurship potential.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aranto Munaf
"Skripsi ini membahas mengenai pencantuman klausula baku pada jenis perjanjian sewa beli, khususnya sewa beli kendaraan bermotor. Penelitian ini penting khususnya sebagai bentuk kesadaran masyarakat karena klausula baku yang dicantumkan dalam perjanjian baku ini sangat lekat dalam aktivitas ekonomi sehari-hari. Posisi masyarakat yang lebih inferior dalam hubungan ekonomi dengan para pelaku usaha mendorong perlu dibentuknya aturan yang mengatur dan memberikan perlindungan bagi setiap konsumen terutama dalam hal menghadapi perjanjian-perjanjian baku yang cenderung meletakan konsumen pada posisi yang sangat rentan terjadinya kerugian baik materil maupun immateril. Penelitian ini adalah peneltian preskriptif yang memaparkan penggunaan doktrin dan teori sebagai penunjang dan pelengkap ketentuan Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen di dalam menentukan adanya pelanggaran dalam pencantuman klausula baku pada perjanjian sewa beli benda bergerak atau kendaraan bermotor.

This thesis define about inclusion standard clause in hire and purchase agreement. Particularly motor vehicle purchase and agreement. This research is important especially as a form of public awareness because the standard clause that include in standard contract attached in human economic daily activity. Society position as a consumer which more inferior in economic relations with businessman encourage the need for establish the rules that can protect each consumer in terms of encounter with standard contract which tends to lead consumer to a vulnerable position to disadvantage possibility both material and immaterial. This is a qualitative research with a prescriptive designe define the use of doctrine and theory as a supplementary provisions upon Consumer Protection Law in defining violation in inclousion standard clause in the term of hire and purchase agreement.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S58207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S6332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yosephine Dwi Eka S.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres konflik peran, locus of control, dan coping secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja sopir taksi. Kepuasan kerja yang diteliti mencakup kepuasan terhadap aspek-aspek pekerjaan serta kepuasan kerja secara umum. Subjek penelitian ini adalah 226 sopir taksi di Jakarta. Data diperoleh melalui kuesioner yang mencakup Stres Konflik Peran, Locus of Control dari Rotter, Coping dari Lazarus, serta kuesioner Job Descriptive Index (JDI) versi tahun 1997 dan Job In General (JIG).
Metode Penelitian
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
- Uji validitas alat ukur dilakukan menggunakan metode internal consistency.
- Reliabilitas alat ukur dihitung menggunakan metode Cronbach alpha.
2. Metode Analisis
- Teknik analisis yang digunakan adalah teknik Analisa Regresi Berganda.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara stres konflik peran, locus of control, dan coping secara bersama-sama dengan masing-masing variabel kepuasan kerja, baik terhadap aspek tugas (JS-work), upah (JS-pay), promosi (JS-promotion), supervisi (JS-supervision), penumpang (JS-client), maupun kepuasan kerja secara umum (JIG).
1. Stres Konflik Peran
- Memberi sumbangan yang bermakna terhadap JS-work, JS-promotion, dan JIG.
2. Locus of Control
- Memberi sumbangan yang bermakna terhadap JS-work, JS-promotion, JS-supervision, dan JS-client.
3. Coping
- Memberikan sumbangan yang bermakna terhadap JS-pay, JS-promotion, JS-supervision, dan JS-client.
Temuan Lain
1. Perbedaan Signifikan
- Terdapat perbedaan signifikan antara variabel stres konflik peran, coping, JS-work, JS-pay, dan JS-client di antara sopir taksi dengan internal locus of control dan external locus of control.
- Terdapat perbedaan signifikan pada variabel JS-work, JS-pay, JS-supervision, dan JIG di antara sopir taksi dengan stres konflik peran tinggi dan rendah.
- Terdapat perbedaan signifikan pada variabel stres konflik peran, coping, JS-promotion, dan JS-supervision di antara sopir taksi dengan sistem upah setoran dan sistem upah komisi.
Saran yang diajukan
1. Perusahaan
- Perusahaan harus memperhatikan stres konflik peran, locus of control, dan coping dalam meningkatkan atau mempertahankan kepuasan kerja sopir taksi.
2. Pelatihan Kontinyu
- Diadakan pelatihan kontinyu mengenai aspek psikologis.
3. Penelitian Lanjutan
- Melakukan penelitian lanjutan agar alat ukur JDI dan JIG dapat dipergunakan sebagai alat ukur baku di Indonesia.
Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana faktor-faktor psikologis seperti stres konflik peran, locus of control, dan coping mempengaruhi kepuasan kerja sopir taksi. Dengan pemahaman ini, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan kerja sopir taksi melalui program-program yang dirancang khusus untuk mengatasi stres, memperkuat kontrol internal, dan mengembangkan strategi coping yang efektif."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Gozali Rukmawijaya
"Berkembangnya bisnis taksi di Jakarta yang tidak diimbangi dengan system pelayanan yang balk membuat persaingan di bisnis ini hanya dikuasai oleh sedikit merek dari banyaknya merek taksi yang beroperasi di Jakarta. Tingkat persaingan yang tidak imbang membuat pelaku bisnis taksi mencoba untuk merebut pasar dengan Cara-cara yang tidak baik walaupun cara tersebut tidak melanggar hukum, misalnya dengan meniru penampilan fisik dari market leader. Saat ini banyak pengusaha taksi yang hanya meniru ciri fisik penampilan saja tanpa diikuti oleh peningkatan kualitas pelayanan. Hal ini bisa dimaklumi karena pada saat ini belum ada standar kulaitas pelayanan yang berlaku dalam bisnis taksi ini. Dengan tidak adanya sistem pelayanan yang standar membuat pelanggan hanya pasrah dan menerima saja baik atau buruk pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa taksi. Bahkan pelanggan cenderung berhati-hati dalam memilih taksi berkaitan dengan buruknya image pelayanan taksi di Jakarta.
Agar bisa bersaing para pengusaha taksi harus bisa memahami apa yang harus dilakukan untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan agar mereka bisa menjalin hubungan yang balk dan bisa menjadikan mereka Ioyal. Aspek ketidak berwujudan dari suatu hubungan merupakan suatu nilai tambah yang dapat dikembangkan menjadi suatu keunggulan kompetitif yang tidak mudah ditiru oleh pesaing. Menjalin ikatan yang kuat dengan pelanggan dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas hubungan (Bruggen, Kacker, dan Nieuwlaat, 2001). Tingginya tingkat kepuasan, kepercayaan, dan komitmen pelanggan adalah karakteristik penting bagi kualitas hubungan yang berkualitas tinggi dan berjangka panjang (Anderson dan Narus, 1990; Coleman dan Robicheaux, 1994; Morgan dan Hunt, 1994).
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur dimensi kualitas jasa taksi dengan metode SEROUAL yang kemudian dihubungkan kepada loyalitas pelanggan melalui kepercayaan dan komitmen pelanggan. Penelitian dilakukan melalui survei terhadap 170 responden pengguna taksi yang tersebar di wilayah Jakarta. Data yang diperoleh kemudian diproses dan dianalisa dengan menggunakan SPSS 12.0 for Windows.
Hasil penelitian menunjukan ternyata dari lima dimensi kualitas jasa yang ada dalam metode SERVOUAL baru dua saja yang memiliki hubungan positif terhadap kepuasan pelanggan, yaitu Assurance dan Eniphaty. Penampilan fisik atau tangible yang selama ini menjadi fokus para pengusaha taksi, ternyata tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Walau demikian, kepuasan pelanggan menyeluruh terbukti memiliki pengaruh yang positif terhadap kepercayaan, komitmen dan loyalitas pelanggan. Dari penelitian ini dapat disusun implikasi manajerial yang bisa dijadikan pedoman bagi pengusaha taksi untuk lebih meningkatkan kualitas dimensi jasanya yang saat ini masih belum baik agar bisa bersaing dengan perusahaan taksi yang lain, sehingga pelangganpun mempunyai lebih banyak pilihan merek taksi yang dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.

The growth of the taxi business in Jakarta does not come with the well-standardized procedure of service. Therefore there are only few companies left in the competition. Thus there are only several companies are taking part of this public transportation business base on hundred registered companies. With the rapid growth of the public transportation business have created several taxi services engage to the unfair conduct; Even though, they do not cross any guideline or law. For the example; some companies have created their vehicles similar with the leading competitor such as body appearance. However, they cannot deliver best service to the passengers as their well know competitor. That circumstance can be found because they have lack of knowledge on customer standard quality. All of these conditions have made the passengers intend to select the taxi service very carefully, without the standardized on quality standard often the passenger always get the unpleasant consequences.
The taxi companies need to recognize how to improve their performance to their clients. They need to deliver best quality of service to their clients, in order to satisfy their passengers. The taxi companies have to create good relationship with their customer. 13y delivering the best service and maintained good relationship with their clients, the companies has made their clients loyal to them. All of these aspects above have created the brand image which can not be easily copy by other competitors. In order to have relationship with their customer, the companies need to improve their quality of relationship to their clients (Bruggen, Kacker, and Nieuwlaat, 2001). The highest satisfaction, trust, and the committed customer are characteristic to maintain their best quality of service and long-term relationship with their customer (Anderson and Narus, 1990; Coleman and Robicheaux, 1994; Morgan and Hunt, 1994).
This research is perform in order to measure the quality of dimension of the taxi service based the SERQUAL method in which connected to the customer-loyalty trust and the commitment of the customer. The research is taken by several surveys based on one hundred seventy correspondents which are the customer of the taxi service in Jakarta. All these data are gathered, processed, and analyzed using SPSS 12.0 for windows.
The final result of this research has determined five points the quality of dimension of service. Which is come form SERVQUAL, and it is only can be found of two methods such as Assurance and Empathy, The physical attraction or the tangible which usually become the focus of the taxi service companies does not have any significant relationship to the customer satisfaction. However, the customer satisfactions determine to have the positive impact on trust, commitment, and loyalty to their taxi service. This research can create managerial implication on the taxi service. The necessary action need to be taken by taxi companies in order to give their customer the flexibility to choose any taxi companies as they want and desire.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Skripsi ini bertujuan untuk melakukan studi dan analisa tentang aspek ekonomis apabila gas bumi (CNG) digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, khususnya taksi di wilayah Jakarta. Analisa dilakukan pada investasi peralatan yang diperlukan untuk pemakaian CNG, biaya pemakaian/konsumsi bahan bakar, biaya pemeliharaan dan biaya lain yang diperlukan untuk mengoperasikan kendaraan yang ber-BBG. Pada analisa ekonomis ini dilakukan perhitungan Analisa Nilai Kini Bersih (Net Present Value-NPV), Analisa Tingkat Pengembalian Internal (Interest Rate Return-IRR), Analisa Periode Pengembalian (Payback Period), dan Analisa Sensitivitas."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lohansen
"The research aims at examining the services of Koperasi Taxi Indonesia in the Special Province of the Capital City of Jakarta towards the customers and the conditions that influence the customers' satisfaction. The research involves 400 respondents but only 80 managed to fill in completely. The method of the research is snowball method where the writer delivered elaboration to the drivers as to how to fill in the questionnaires.
To analyze the respondents' responses the writer used such statistics descriptive analysis as mean, deviation, standard, distribution frequency of each answer given towards service quality dimension which comprises of expectation indicators which include tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy. The Linked- method is used for the performance indicators related with the responses from the customers towards services which consist of 7 demand scales. To see the extent of the relationship or the correlation between service quality and customers' expectations based on the respective dimension, Spearman method is used to analyze the correlation.
The results of the correlation analysis between service quality and expectation reveal the following: tangible dimension shows that the correlation score between them is r = 0.52 and the significant level at 0.05. This means that service quality has a significant relationship with the customers' expectation perceived from the tangible aspect at 0.37. Reliability dimension shows that the correlation score between them is r = 0.50 and the significant level at 0.05. This indicates that service qualify has significant relationship with the customers perception from responsiveness at 0.40. Assurance dimension shows that the correlation dimension shows that correlation score between them is r = 0.49 and the significant level at 0.05.
This means that service quality has a significant relationship with the customers' expectations viewed from the responsive aspect at 0.40. Assurance dimension shows that correlation score between them is r = 0.71 and the significant level at 0.05. It means that the service qualify has a significant relationship with the customers' expectations viewed from assurance aspect at 0.52. Empathy dimension shows that the correlation score between them is at 0.47 and the significant level at 0.05. It means that the service quality has significant relationship with the customers' satisfaction view ed from the empathy aspect at 0.37.
From the results of the survey it can be concluded that: (I) the customers satisfaction towards the service quality of Koperasi Taxi Indonesia in aspects such as tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy are not of satisfactory level; (2) the performance of Koperasi Taxi Indonesia shows unsatisfactory results which means it does not have the required characteristics in the customers' views; (3) there is q relationship between the service quality provided by the Koperasi Taxi Indonesia and the customers' satisfaction, that is, if the driver feels satisfied with his jobs and is happy to carry out his duty, of course. it will affect the driver's empathic altitude.
In connection with the results of the research, it is recommended that Koperasi Taxi Indonesia: (1) increase better service to the customers in terms of meeting their needs: (2) the increase in service quality is fully supported by the availability of the quality and the satisfaction as well as the attitude of the driver/worker. Thus the efforts to create service satisfaction need to be done well through human resources development as well as competence base, working atmosphere, compensation, career development and etc: (3) based on the results of the interview, there are several suggestions proposed by the customers of Koperasi Taxi Indonesia among others are the drivers' attitudes and behaviors which need to be paid attention to.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>