Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112306 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cucunawangsih
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2006
616.91 CUC f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika, 2008
616.925 FLU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Trisna Vidia Putri
"Avian flu dan swine flu merupakan penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang hidung, tenggorokan, bronkus, dan terkadang paru-paru. Infeksi yang disebabkan mulai dari penyakit ringan, berat, dan bahkan kematian. Peristiwa genetic reassortment dapat membentuk suatu virus baru yang merupakan gabungan kemampuan dari virus avian flu dan swine flu yang disebut mutant-type flu. Pengobatan dengan obat antiviral digunakan untuk proses penyembuhan ketiga penyakit tersebut.
Untuk mengetahui model penyebaran penyakit tersebut, digunakan model epidemi SIR beserta analisa titik keseimbangan, kestabilan, dan basic reproduction number R0 dengan metode pendekatan Next Generation Matrix NGM. Pendekatan pada model menggunakan model deterministik dengan sistem persamaan diferensial berdimensi tujuh. Kajian analitik dan numerik digunakan untuk interpretasi pada hasil yang diberikan oleh model. Dari hasil kajian tersebut, diperoleh 3 nilai basic reproduction number yang menjadi faktor penentu bertahannya penyakit avian flu dan swine flu di lingkungan.

Avian flu and swine flu are respiratory infectious diseases caused by influenza viruses that attack the nose, throat, bronchus, and sometimes the lungs. Infections caused from mild, severe, and even death. The genetic reassortment can produce a new virus that is a combination of avian flu and swine flu viruses called mutant type flu. Treatment with antiviral drugs is used for the healing process of these diseases.
To find out the model of the spread disease, SIR epidemic model used with the analysis of the equilibrium point, stability, and basic reproduction number R0 with the Next Generatin Matrix NGM approach. The model approach uses a deterministic model with a seven dimensional differential equation system. Analytic and numerical studies are used for the interpretation of the results provided by the model. From the result of the study, we get 3 values of basic reproduction number which becomes the determinant factor for the survival of avian flu and swine flu diseases in the environtment.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasnodihardjo Kasnodihardjo
"Flu burung (avian influenza) adalah suatu penyakit menular pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe H5N1. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi sanitasi lingkungan dan perilaku peternak berkaitan dengan flu burung. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner disertai pengamatan lapangan. Besar sampel sebanyak 7.200 yang tersebar di 18 kelurahan, dengan 1.536 responden peternak. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar jenis unggas yang dipelihara oleh masyarakat adalah ayam. Sebagian besar responden mengandangkan unggasnya. Sebesar 65,63% mencuci tangan dengan sabun setelah memegang unggas. Unggas yang mati dimusnahkan dengan cara dibakar 41,08% dan dikubur 50,06%. Tidak menjual unggas peliharaan, baik yang mati maupun yang sakit 86,39%, dan tidak mengonsumsi unggas mati 86,06%, membersihkan kandang secara berkala 43,42%, namun yang melakukan desinfektan kandang hanya 16,66%. Sewaktu ada unggas peliharaannya mati yang mengenakan alat pelindung diri 26,82%, sedangkan yang melapor kepada yang berwenang ketika ada unggas mati hanya 5,17%, dan ketika unggas peliharaanya sakit 18,20%, mengobati unggas yang sakit 21,48%, dan memisahkannya dengan unggas sehat 38,54%. Kegiatan vaksinasi proporsinya relatif kecil. Perilaku sebagian besar peternak masih kurang menunjang upaya pencegahan flu burung.

Avian Influenza is a comunibable desease among poultry that coused by influenza type A virus subtipe H5N1. This study aimed to emphasize the discussion of environmental sanitation of the cage and behavioral aspects of poultry keepers. Data were collected through interviews using questionnaire and field observations. Sample as many as 7,200 people across 18 villages, and was gathered 1,536 of poultry keepers. The results illustrated that most of birds that are kept by the people in the study area was chicken and most of the respondents keep poultry into the cage. Washed hands with soap after handling poultry was 65.63%. Burned poultry that found death by 41.08%, and 50.06% by buried it. Not selling and consumed dead or sick by 86.39%, and 86.06%. Periodically clean the cage by 43.42%, and 16.66% disenfektant the cage. Wearing protective instrument when handling dead birds were found 26.82%. Report to the Board of RT/RW when found dead poultry was 15.17%, and 18.20% when the birds was sick. Treat the sick poultry was 21.48%, and separate the sick birds was 38.54 %. Small percentage on vaccinate the poultry. As the conclusion, the behavior of the owner poultry keeper still lacking to support the efforts on the prevention of aviant influenza.
"
Jakarta: Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Putri Azrahmi
"Flu burung dan flu babi adalah salah satu jenis penyakit yang disebabkan virus influenza tipe A. Kombinasi flu burung dan flu babi yang melibatkan proses Genetic Reassortment menciptakan virus baru yang disebut mutant-type flu. Flu burung pertama kali diidentifikasi di Indonesia pada tahun 2005 sebanyak 20 kasus dengan 13 kematian. Sementara itu, flu babi diidentifikasi di Indonesia pada tahun 2009 dengan 75 kasus. Kombinasi mortalitas yang tinggi dari flu burung dan morbiditas yang tinggi dari flu babi dapat membahayakan kesehatan manusia lebih tinggi dari sebelumnya. Penanggulan- gan kombinasi flu burung dan flu babi yang dilakukan oleh banyak pihak terkait saat ini adalah dengan memberikan obat antiviral. Pada skripsi ini, dijelaskan proses kombinasi antara flu burung dan flu babi dengan model matematika termasuk obat antiviral sebagai intervensi. Model dibangun sebagai model deterministik yang kemudian dikembangkan sebagai masalah kontrol yang optimal dengan intervensi obat antiviral sebagai variabel kontrol. Tujuan dari masalah kontrol yang optimal adalah untuk mengurangi populasi yang terinfeksi dengan biaya minimal. Pontryagin Minimum Principal digunakan untuk mendapatkan karakteristik dari masalah kontrol optimal. Hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa obat antiviral yang tergantung waktu dapat mengurangi jumlah manusia yang terinfeksi dan mengurangi biaya jauh lebih baik daripada obat antiviral yang konstan sepanjang waktu. Simulasi numerik juga menunjukkan jika proporsi manusia yang menggunakan obat antiviral minimal 50% dari total populasi manusia yang terinfeksi maka penyakit dapat hilang dari populasi. Lebih jauh, hasil skripsi ini mengindikasikan bahwa pemberian intervensi obat antiviral perlu diimplementasikan sebelum terjadinya wabah untuk menghemat fungsi biaya yang akan dikeluarkan.

Avian flu and swine flu are both type A of influenza viruses. The combination of avian flu and swine flu which involves the Genetic Reassortment process created a new virus called mutant-type flu. Avian flu was first identified in Indonesia in 2005 and created 20 cases with 13 fatalities. Meanwhile, swine flu was identified in Indonesia in 2009 with 75 cases. The combination of Avian flus high mortality and swine flus high morbidity could endanger human health higher than before. The prevention of coinfection with avian flu and swine flu which is done by many related parties nowadays is by giving antiviral drugs. In this paper, we introduce the process of coinfection and mutation between avian flu and swine flu with mathematical model including antiviral drugs as the intervention. The model constructed as a deterministic model which is then developed as an optimal control problem. The aim of the optimal control problem is to decrease  the infected population with minimal cost. Pontryagin Minimum Principal used to gain the characteristics of the optimal control problem. The result of numerical simulations showed that a time dependent antiviral drugs could decrease the number of infected human and reduce the cost much better rather than a constant antiviral drugs at all times. Numerical simulations also show that if the proportion of human use antiviral drugs at least 50% of the total human population infected, the disease can be lost from population. Furthermore, the results of this paper indicate that the distribution of antiviral drug intervention needs to be implemented before the outbreak to save the function of costs from being incurred."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Logam berat Pb, Cd, Hg, dan As merupakan mineral yang bersifat toksik dalam jumlah relatif kecil sehingga dapat menyebabkan keracunan pada hewan/ternak apabila jumlahnya melampaui batas aman. Logam berat tersebut sangat potensial meracuni hewan/ternak akibat pencemaran dari industri maupun penggu-naan bahan kimia yang mengandung logam berat pada hewan/ternak, tanaman maupun pengendalian hama. Keracunan Pb, Cd, Hg, dan As pada hewan dapat terjadi di daerah industri yang menggunakan logam berat tersebut sebagai bahan baku, antara lain industri pestisida, pupuk, dan obat-obatan. Tempat pem-buangan akhir (TPA) sampah merupakan sumber pencemaran Pb dan logam berat lainnya sehingga penggembalaan hewan/ternak di TPA perlu dihindari. Apabila pakan ternak mengandalkan sampah di TPA, perlu pemisahan sampah organik dan sampah anorganik sehingga hanya sampah organik yang menjadi sumber pakan/bahan pakan ternak. Oleh karena itu, perlu kebijakan pemerintah untuk mewujudkan TPA sampah organik yang dapat menjadi tempat penggembalaan ternak. Penggunaan senyawa kimia untuk pertanian termasuk obat-obatan yang mengandung logam berat harus sesuai petunjuk. Demikian pula manajemen pemeliharaan hewan/ternak harus mengikuti konsep pemeliha-raan hewan/ternak yang baik."
PIP 7:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Cipto Hosari Parsaoran
"Perbankan sebagai lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, berperan sangat strategis dalam pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi, stabilitas nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Sebagai lembaga keuangan untuk memobilisasi dana, perbankan memberikan dan menawarkan kemudahan dalam mekanisme lalulintas dana yang tidak saja pada satu wilayah melainkan antar negara yang dapat dilakukan dalam waktu singkat. Dengan kondisi serta kemudahan seperti ini tidak mengherankan perbankan sebagai lembaga keuangan yang diminati sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Namun, dengan berkembangnya perbankan juga dibarengai dengan bentuk kejahatan bisnis yang telah memiliki karingan internasional yang menggunakan perbankan menjadi sasaran empuk tindak kejahatan bisnis. Dengan kemudahan yang dimiliki perbankan ini menjadi sarana yang subur bagi berkembangnya kejahatan berupa kejahatan kerah putih, penyuapan, perdagangan narkotika, dan sebagainya yang melibatkan atau menghasilkan harta kekayaan yang sangat besar jumlahnya dengan memasukkannya dalam sistem keuangan pada sistem perbankan dengan maksud untuk mengaburkan atau menyamarkan asal-usul hasil kejahatan tersebut seolah berasal dari hasil usaha yang sahllegal yang lebih dikenal dengan pencucian uang. Dapatkah kita bayangkan bagaimana dampaknya bagi Indonesia dalam proses pembangunan serta di mata Internasional jika hasil dari kejahatan tersebut secara terus menerus dengan aman terintegrasi pada sistem perbankan. Dengan perkembangan kejahatan dan menghindari sistem perbankan sebagai sarana kejahatan pencucian uang, maka dikeluarkan peraturan oleh pemerintah yang mengatur mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang serta peraturan yang mengatur mengenai Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principle) pada perbankan melalui PBI No. 3110/PBI/200I. Know Your Customer (KYC). Suatu prinsip yang diterapkan oleh bank untuk mengetahui sejauh mungkin identitas nasabah serta memantau kegiatan transaksi nasabah termasuk kegiatan pelaporan terhadap transaksi mencurigakan yang diharapkan dapat menjadi penghalang bagi pelaku tindak kejahatan bisnis ataupun pencucian uang pada lembaga keuangan seperti perbankan."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T14528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"The increasing number of human victims and the spreading of avian influenza epidemic in the rural and urban area in Indonesia are distressing many sides,such as the goverment,poultry business,poutry breeders, public and international society....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>