Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141854 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurhayati Rahman
"Orang Bugis adalah salah satu suku bangsa yang mendiami Propinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah terbesar dibanding dengan suku bangsa lainnya. Dalam tradisi kebudayaannya, orang Bugis lebih dikenal sebagai pelaut-pelaut yang ulung, transmigran spantan, dan sebagai pedagang. Mereka rnempunyai etos kerja dan struktur masyarakat yang spesifik, yang ternyata akar kebudayaan mereka tersebut masih dapat ditelusuri jejak-jejaknya dari zaman lampau sampai sekarang, antara lain dapat ditemukan pada peninggalan-peninggalan tertulis mereka yang tertuang di dalam berbagai naskah.
Salah satu warisan tertulis orang Bugis adalah naskah I La Galigo, yang dapat dilihat dalam tiga perspektif, yakni: 1) sebagai karya tulis, 2) sebagai karya sastra dan 3) sebagai karya mitos.
Ditinjau dari sudut manuskripnya yang berjumlah ribuan halaman serta jalinan tokohnya yang berbelit-belit, Kern menempatkan teks I La Galigo sebagai karya sastra terpanjang dan terbesar di dunia yang setaraf dengan kitab Mahabarata dan Ramayana dari India, serta sajak-sajak Homerus dari Yunani (1939: 1). Karena itu, menurut Koolhof I La Galigo menempati posisi yang unik, balk di Nusantara maupun di dunia, setidak-tidaknya itu apabila dilihat dari sudut panjang syairnya. Epos Mahabarata jumlah barisnya antara 160.000-200.000, sementara I La Galigo mencapai lebih 300.000 baris panjangnya (1995:1).
Penyebaran I La Galigo diturunkan dalam dua tradisi, yakni tradisi tulis dan tradisi lisan. Tradisi pertama hanya dikenal di lingkungan masyarakat Bugis yang terdiri atas dua macam yakni sebagai cerita berangkai dan sebagai pangkal silsilah raja-raja Bugis yang tertuang di dalam lontaraq. Sementara tradisi lisan I La Galigo ditemukan pada hampir semua kelompok etnik yang ada di Sulawesi (Fachruddin, 1989:vii).
Dalam seminar Folk-Tale Sawerigading di Universitas Tadulako, Palu, Mattulada dalam pidato pembukaannya antara lain mengatakan bahwa hampir seluruh kelompok etnik di Sulawesi secara mitologis mengenal tokoh legendaris Sawerigading. Dengan demikian, epos I'La Galigo yang menampilkan Sawerigading sebagai tokoh utama menjadi salah satu sumber yang amat kuat bagi kekuatan integrasi dan kesatuan pada hampir segenap kelompok etnik yang ada di Sulawesi (Siodjang, 1987:5).
Teks-teks 1 La Galigo yang tertuang di dalam berbagai naskah dituliskan dengan maksud untuk dibawakan dalam bentuk lisan pada upacara-upacara tertentu. Pelisanan tersebut tercermin dalam wujud tradisi penyalinannya, yang selanjutnya melahirkan naskah I La Galigo ke dalam berbagai, versi. Di kepala seorang penyalin hanya berupa kerangka cerita yang tersusun rapi, yang kelengkapannya diisi oleh penyalin menurut cara dan pilihan katanya sendiri dengan tetap berpegang teguh pada konvensi I La Galigo.
Pembauran antara dua tradisi dalam sebuah karya sastra seperti yang disebutkan di atas, menyebabkan naskah-naskah I La Galigo yang ada sekarang terdiri atas berbagai versi, yang di samping mempunyai formula-formula yang lama juga mempunyai perbedaan-perbedaan dalam mengisi slot-slot yang kosong di antara formula-formula tersebut, terutama dalam pilihan kata maupun pertukaran-pertukaran tempat lariknya."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
D287
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adelia Syifa
"Artikel ini membahas mengenai Lao She sebagai penulis dalam polemik literasi politik Cina pada tahun 1930-an. Polemik Literasi Cina merupakan sebuah fase yang terjadi pada bidang sastra Cina yang memiliki keterkaitan erat dengan bidang politik yang terjadi sepanjang tahun 1920 hingga 1930-an. Kecenderungan kaum intelektual Cina untuk mengikutsertakan relevansi sosial dan politik dalam karya sastra mereka pada periode ini merupakan sebuah perwujudan hasil dari adaptasi zaman yang terjadi secara terus-menerus terhadap sastra Cina. Perebutan legitimasi politik yang terjadi di Cina menyebabkan kaum intelektual mencurahkan ide politik masing-masing demi mengatasi isu nasional. Hasil analisis data-data sejarah yang digunakan menunjukkan bahwa Lao She, sebagai penulis Cina periode tersebut, menunjukkan posisinya dalam polemik literasi politik Cina dengan bersikap netral tanpa sekalipun memasukkan ideologi politik tertentu dalam karya tulisannya. Di tengah maraknya promosi ideologi politik dalam sastra Cina periode 1930-an, Lao She memilih langkah yang berbeda dan menunjukkan keprihatinan terhadap keberlangsungan nasional Cina melalui sudut pandang yang lebih dekat dengan masyarakat kelas menengah ke bawah.

This article discusses Lao She as a writer in the polemic of Chinese political literacy in the 1930s. The Chinese Literacy Polemic is a phase that occurs in the Chinese literature field which has a close relationship with the political field that occurred during the 1920s to 1930s. The tendency of Chinese intellectuals to include social and political relevance in their literary works in this period is a manifestation of the result of the continuous adaptation of the Chinese literatur to different ages and time. The struggle for political legitimacy that occurred in China caused intellectuals to devote their career to promote each own political ideas to overcome the national issues. The results of the analysis of historical data used show that Lao She, as a Chinese writer during that period, demonstrated his position in the polemic of Chinese political literacy by being neutral without even including any particular political ideology in his writings. In the midst of the widespread promotion of political ideology in Chinese literature in the 1930s, Lao She took a different path and expressed concern for China's national survival through a closer perspective to the lower middle class."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Marnamo SM
"Setelah mempelajari bahasa, kebudayaan, kesusastraan dan sejarah Cina selama beberapa tahun, saya memilih bidang kesusas_traan sebagai bidang spesialisasi. Diantara karya-karya sastra yang tercipta, saya merasa sangat tertarik akan drama ChaGuan. Kedai Teh yang merupakan buah karya Lao She penulis besar Cina yang dijuluki 'Renmin Vishu Jia_ (Seniman Rakyat) Drama ini melukiskan tentang keadaan sosial masyarakat Cina,khususnya penduduk Beijing dimulai dari masa akhir dinasti Qing , hingga sebelum masa pembebasan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Gloria
"Cerpen Duanhun Qiang adalah cerpen yang ditulis oleh Lao She pada tahun 1935. Judul cerpen menyiratkan kondisi Cina saat menghadapi masuknya bangsa Barat yang berkaitan dengan tokoh utama Sha Zilong. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membahas cerpen ini secara lengkap melalui analisis tokoh dan penokohan, alur, serta latar termasuk representasi kondisi Cina pada masa itu melalui gambaran ketidakberdayaan tradisi Cina dalam menghadapi perubahan zaman dari tradisional menuju modern untuk menemukan makna terpenting dalam cerpen ini. Melalui pendekatan intrinsik tersebut, makna dan pesan yang disampaikan secara tersirat oleh pengarang dapat terungkap.

Duanhun Qiang short story is a story written by Lao She in 1935. Its title implies China's conditions in facing the influx of Western, which is associated with the main character Sha Zilong. Therefore, this research is aim to investigate this short story throughly by analyzing the character, plot, and background, includes the representation of conditions in China at that time through an illustration of Chinese traditions helplessness in the face of changing times, to discover the most important meaning of the story itself. Through intrinsic approach, the meaning as well as message that implicitly delivered by the author can be revealed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Onghokham
Depok : Komunitas Bambu, 2017
305.895 1 ONG m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Onghokham
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
305.8 O287 a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Fridolin
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia , 1998
895.109 IWA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sindhunata
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
899.221 SIN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Nurhasyyati
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis kacamata dan fungsinya di dalam cerpen Kacamata karya Lao She. Kacamata tersebut berperan sangat penting dalam perkembangan cerita dan para tokohnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kacamata dan fungsinya di dalam cerita. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan objektif yang pada dasarnya memusatkan pada unsur-unsur yang ada dalam karya sastra itu sendiri. Analisis unsur intrinsik tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran pada cerpen ini merupakan landasan penulis untuk menganalisis kacamata dan fungsinya di dalam cerpen. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu kacamata memiliki fungsi sebagai pembawa alur dan penjalin ketiga tokoh di dalam cerita.

ABSTRACT
This Thesis analyzes glasses and its function in Lao She Short Story?s Glasses. These glasses is important in the development of the story and the development of the characters. The purpose of this study is to describe the glasses and its function in this short story. This study uses an objective approach that?s basically focused on the elements on a literature work. The analysis of the intrinsic elements such as the character and characterization, plot and plotting from this short story is the writer?s reason to analyze the glasses and its function in this short story. The conclusion that we can get from this study is that the glasses has an important role in developing the storyline and to link the three characters in this short story."
2015
S59607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>