Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12612 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amin Widjaja Tunggal
Jakarta: Rineka Cipta, 1992
657.42 AMI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Activity Based Costing (ABC) has come as an attractive tool to traditional costing systems. Traditional accounting has tendency to provide information, which though accurate is ften late, irrelevant, and misleading. ABC system has been identified as one suitable approach to address these problems. The adoption of the ABC systems has been believed aas the one of the key factor for better performance of the organizations. Nevertheless, researches found various results about the impact of ABC systems adoption. The result showed a better performance in one side, On the other side the adoption of the systems brough no significant change in the organization performance. These indicate the importance of using contingency approach to see the impact of implementation of the ABC systems."
JEB 11:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annisha Zoraya
"Tesis ini menganalisis penerapan system Activity Based Costing pada PO. Gardena. Penerapan system Activity Based Costing akan dilakukan untuk menghitung biaya pelayanan masing-masing jurusan bus pada PO. Gardena. Penelitian ini adalah studi kasus di PO.Gardena yang sumber datanya adalah data keuangan dan data non-keuangan perusahaan pada tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, penelitian lapangan, dan metode deskriptif.
Hasil penelitian mengindentifikasikan bahwa terdapat perbedaan biaya yang dihasilkan dari perhitungan secara tradisional dengan System Activity Based Costing. Hasil perhitungan menggunakan system Activity Based Costing menunjukan bahwa untuk pelayanan pariwisata memiliki biaya yang lebih tinggi sedangkan untuk jurusan Bandung-Jakarta dan Bandung-Bogor memiliki biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perhitungan menggunakan metode tradisional.

This research analyses the application of Activity Based Costing system in bus service company. The Activity Based Costing system will be used to calculate the service cost of each bus line in PO. Gardena. The research is conducted at PO. Gardena by using the firm financial and non-financial data in 2013. The research comprises literature review, observation, and descriptive research methods.
From the research, it is evident that differences do occurs between traditional costing and Activity Based Costing system. In comparison to the cost estimation using the traditional system, the overall costs for chartered bus service are higher when being calculated using the Activity Based Costing system, while the overall costs for Bandung-Jakarta and Bandung-Bogor routes service tend to be lower.
"
New York, NY: Jurnal Antropologi Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selina Agustina Santoso
"Perubahan teknologi yang sangat pesat mendorong perusahaan untuk ikut mengembangkan kemampuan produksinya, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan demikian banyaknya perusahaan yang mengandalkan otomatisasi teknologi, mengakibatkan terjadinya persaingan yang sangat ketat, khususnya dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan. Pencapaian laba optimal dapat dilakukan dengan cara melakukan perhitungan harga pokok produksi yang akurat.
Untuk tujuan perhitungan harga pokok produksi yang akurat salah satu metode yang banyak diterapkan adalah sistem Activity Based Costing. Sistem Activity Based Costing menggunakan lebih dari satu pemicu biaya yaitu berdasarkan luas lantai (m2), jam kerja mesin, jam tenaga kerja tidak langsung, dan persentase pemakaian bahan kimia. Berbeda dengan sistem akuntansi biaya tradisional, biaya overhead pabrik yang terjadi hanya dialokasikan dengan menggunakan satu pemicu biaya yaitu berdasarkan total unit produksi. Dengan demikian ketepatan perhitungan harga pokok produksi akan dapat lebih tercapai dengan penerapan sistem Activity Based Costing.
Sistem activity based costing meningkatkan akurasi pembebanan biaya karena pertama kali melakukan penelusuran biaya aktivitas dan kemudian biaya produk atau pelanggan yang mengkonsumsi berbagai aktivitas tersebut. Tujuannya adalah untuk menemukan cara melakukan aktivitas dengan lebih efisien dan menghilangkannya apabila tidak menciptakan nilai pelanggan.
Sistem akuntansi biaya tradisional yang menggunakan dasar alokasi tingkat unit seperti banyaknya unit produksi, jam tenaga kerja langsung dan jam mesin sudah kurang relevan apabila perusahaan menghasilkan produk yang beraneka ragam dan memanfaatkan teknologi modern, Penelusuran biaya ini sebaiknya dilakukan terhadap aktivitas yang teriadi. Perhitungan biaya overhead pabrik per unit yang tidak tepat dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius untuk perusahaan. Contohnya, dapat mengakibatkan keputusan yang salah mengenai penetapan harga, bauran produk atau penawaran kontrak.
Sistem Activity Based Costing berusaha untuk memperbaiki kelemahan dalam sistem akuntansi biaya tradisional dengan menghubungkan biaya overhead pabrik yang iimhtil Dada proses produksi melalui aktivitas yang dilakukan untuk produk tersebut.
Dari hasil perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan sistem Activity Based Costing dan sistem akuntansi biaya tradisional menunjukkan bahwa perhitungan harga pokok produksi dengan akuntansi biaya tradisional menyebabkan terjadinya distorsi, yaitu menentukan biaya terlalu tinggi (over cost) untuk produk susu kental manis dan terlalu rendah (under cost) untuk susu cair indomilk.
Pada PT. Indomilk diketahui harga pokok produksi per unit untuk produk susu kental manis sebesar Rp. 1.452,79 per unit dan produk susu cair indomilk sebesar Rp. 1.607,50 per unit. Sedangkan dengan sistem akuntansi biaya tradisional diperoleh harga pokok produksi per unit untuk susu kental manis sebesar Rp. 1.483,89 per unit dan untuk susu cair indomilk sebesar Rp. 1.592,67 per unit. Hal ini menunjukkan bahwa sistem akuntansi biaya tradisional menentukan biaya terlalu tinggi (over cost) sebesar Rp. 31,1 atau sebesar 2,05 % untuk produk susu kental manis dan terlalu rendah (under cost) sebesar (Rp. 14,83) atau (1%) untuk produk susu cair indomilk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filemon Calvin Sucandra
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perhitungan biaya per pelanggan dengan sistem ABC konvensional dan TDABC, membandingkan perhitungan profitabilitas per pelanggan dengan sistem ABC konvensional dan sistem TDABC, dan menyarankan tindakan apa yang dapat dilakukan PT XYZ setelah mengetahui besarnya biaya per pelanggan. Penelitian merupakan studi kasus dengan metode penelitian berupa studi literatur, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT XYZ memiliki pelanggan yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. PT XYZ juga dapat mengklasifikasikan pelanggan berdasarkan jenisnya: passive, yaitu rumah sakit, pelanggan high cost-to-serve, yaitu apotik, pelanggan price-sensitive, yaitu institusi/tender, PBF, dan toko obat, dan pelanggan aggresive, yaitu supermarket.

This study aimed to compare the calculation of cost per customer with conventional ABC and TDABC system, calculation of profitability per customer compared with the conventional ABC system and TDABC system, and suggest what actions to do for XYZ after finding out the cost per customer. The research is a case study with research methods such as literature studies, interviews, and documentation.
The results showed that XYZ has customers which are profitable and unprofitable. XYZ also can classify customers by type: passive, ie hospitals, high customer cost-toserve, namely pharmacies, price-sensitive customers, namely institutional / tender, PBF, and drug stores, and customers aggresive, namely supermarkets.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armand A. Mahadi
"Menghadapi lingkungan dunia usaha yang semakin bergejolak dalam era ekonomi global saat ini, setiap perusahaan harus dapat mengubah product market strategy (positioning), serta adaptasi melalui kultur, struktur, dan sistem internal perusahaan, agar dapat memenangkan persaingan yang semakin tajam. Kultur suatu perusahaan banyak tergantung baik pada shared values atau superordinate goals maupun falsafah yang dianut oleh perusahaan tersebut. Struktur organisasi suatu perusahaan banyak tergantung pada sistem yang dipakai oleh perusahaan tersebut baik sistem organisasinya maupun sistem keuangannya. Melakukan penyempurnaan secara terus menerus dalam perusahaan memang diperlukan tetapi melakukan hal ini saja sekarang ini belum cukup.
Saat ini untuk dapat bertahan dan mencapai sukses suatu perusahaan perlu melakukan terobosan dan inovasi. Hal ini hanya dapat dilakukan jika perusahaan tersebut memiliki banyak heroes (pahiawan) dan para jago (champions) serta dipimpin oleh seorang CEO yang kharismatik yang dapat memimpin dengan leading by examples. Perusahaan harus berani melakukan pemikiran ulang dan melakukan perubahan pada proses bisnis yang bersifat fundamental dan radikal untuk mencapai perbaikan yang dramatis.
PTKS harus memusatkan perhatiannya pada core business yaitu flat-rolled steel products. ini berarti organisasi PTKS harus diciutkan dengan mengeluarkan unit-unit yang tidak berhubungan langsung dengan core business untuk berdiri sendiri. Disamping itu struktur organisasi PTKS yang berbentuk fungsional dan sangat hirarkhis harus diganti dengan struktur yang Iebih bersifat process teams dan berbentuk pipih. hal ini dapat dicapai dengan melakukan disentennediasi untuk menghilangkan proses antara yang tidak memiliki nilai tambah, serta melakukan integrasi dari berbagai fungsi untuk memberikan kepuasan optimal kepada pelanggan baik eksternal maupun internal.
Sistem manajemen biaya akan semakin berperan penting dalam proses pengambilan keputusan. terutama bagi perusahaan yang menghasilkan multi produk seperti PTKS. Sistem Akuntansi tradisional yang sedang dipakai saat ini cenderung memberikan informasi yang dìstortif dan tidak akurat. Untuk mengatasi hal ini beberapa waktu yang lalu PTKS telah memperkenalkan multi product costing system yang telah mulai dìterapkan di diisi Cold Rolling Mill (CRM). Walaupun sistem ini relatif lebih balk dari sistem biaya yang tradisional, tetapi sistem ini masih belum akurat karena belum memiliki pemicu biaya selain jam mesin.
Untuk menyempurnakan sistem ini diusulkan sistem Activity Based Costing (ABC), yang saat ini mulai dikembangkan di AS. Sistem yang diusulkan ¡ni belum murni ABC dikarenakan basis data sebagai dasar kalkulasi yang ada saat ini pada CRM yang dikelompokkan berdasarkan proses yang terjadi di mesin-mesin (bukan dikelompokkan berdasarkan unit, batch, produk, atau fasilitas yang merupakan ciri murni ABC) tetap dipertahankan. Dari penelitian awal yang telah dilakukan pada lima macam produk CRM yang dijadikan sebagai obyek peneIitian, temyata sistem ini lebib akurat dan lebih mencerminkan pembiayaan yang sebenarnya.
Demikian juga pemakaian RLS (rentabilitas, likuiditas, solvabilitas) perusahaan sebagai tolak ukur penilaian kinerja perusahaan dan pemberian gaji Direksi BUMN adalah keliru. Sesuai prinsip responsibility accounting, Direksi BUMN tidak dapat diminta untuk memperianggungjawabkan hal-hal yang di luar kontrol (pengawasannya). Dengan mempertimbangkan situasi tersebut, diusulkan pemakaìan balance scorecard yang dianggap Iebih mencerminkan kondisi perusahaan karena berisikan tidak hanya perspektif keuangan (dengan sistem ABC) tetapi juga perspektif lain seperti perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan perspektif inovasi dan pcrbaikan, sehingga Iebih lengkap dan lebih seimbang."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leni Nopilia
"Perhitungan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dengan menggunakan activity-based costing (ABC) memberikan hasil yang berbeda dengan perhitungan yang selama ini dipergunakan oleh Kementerian Agama sebagai penyelenggara haji. Kementerian Agama belum mempergunakan metode kalkulasi biaya pada penetapan biaya haji tahun berjalan, karena hanya menggunakan estimasi berdasarkan realisasi biaya yang dikeluarkan tahun lalu. Perhitungan BPIH yang dilakukan dengan pendekatan ABC menghasilkan harga pokok jasa penyelenggaraan ibadah haji yang lebih akurat karena masing-masing cost pool per aktivitas telah dialokasikan ke dalam unit jasa dengan menggunakan cost driver yang relevan. Sehingga biaya yang dibebankan ke jamaah sesuai dengan penggunaan sumber daya.

Calculation of the cost of organizing the pilgrimage (BPIH) using activity-based costing (ABC) gives different results with calculations that are currently used by the Ministry of Religious Affair as the organizer of the hajj. Ministry of Religious Affairs has not used the method of calculation on the cost of the current year costing pilgrimage, because only uses estimates based on the realization of the costs incurred last year. Calculation of BPIH is performed with the ABC approach to generating cost of goods services of organizing the Hajj more accurate because each cost pool per activity has been allocated to the unit services using cost drivers that are relevant. So that costs are charged to the pilgrims in accordance with use of resources."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30384
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
William Aliaman
"Tesis ini mengusulkan penerapan sistem Activity Based Costing di Pabrik plastik dengan mengambil ruang lingkup pada departemen produksi. Penerapan sistem Activity Based Costing akan dilakukan untuk menghitung biaya per kg masing-masing produk PT Tomang Plastindo Utama serta untuk menganalisis perbedaan penerapan sistem Activity Based Costing dan sistem biaya standar.
Penelitian ini adalah studi kasus di PT Tomang Plastindo Utama yang sumber datanya adalah data keuangan dan data non-keuangan perusahaan pada tahun 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, penelitian lapangan, dan metode deskriptif.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada perbedaan mengenai perhitungan biaya secara sistem biaya standar dengan sistem Activity Based Costing. Sistem Activity Based Costing menyediakan informasi mengenai aktivitas yang menimbulkan biaya yang cukup signifikan sehingga dapat diperoleh informasi pembebanan yang lebih akurat dibandingkan sistem biaya standar.

This thesis proposes an implementation of the Activity Based Costing in a plastic manufacturing by taking the scope on the production department. Application of activity based costing system will be carried out to calculate the cost per kg of each product of PT Tomang Plastindo Utama to analyze the differences in the implementation of Activity Based Costing systems and standard cost systems.
This study is a case study conducted at PT Tomang Plastindo Utama by using the firm financial and non-financial data in 2011. The research methods used in this study are literature review, observation, and descriptive research.
The results of the study shows that there is a difference between allocating overhead cost with standard costing system and activity based costing system. Activity based costing system provides information on the activities that give rise to significant cost so as to obtain more accurate information than standard cost system.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T33634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Kartika Suryanto
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab keterlambatan penerbitan laporan keuangan dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk mencapai real time accounting di Departemen Akuntansi PT X. Penelitian ini juga ditujukan untuk memberikan estimasi perbaikan atas waktu tutup buku apabila PT X menerapkan real time accounting.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada Departemen Akuntansi PT X. Penelitian ini melakukan analisis terhadap proses tutup buku. Proses tutup buku dibagi ke dalam empat proses, yaitu cash closing process, inventory closing process, billing closing process, dan final closing process. Penelitian ini menggunakan konsep activity based management dengan membagi aktivitas tutup buku ke dalam empat kuadran, yaitu value added, non value added, essential, dan non essential activities. Penelitian ini juga melakukan in depth interview kepada Departemen Akuntansi dan departemen terkait lainnya untuk mengidentiflkasi penyebab keterlambatan laporan keuangan. Setelah itu, penelitian ini akan memberikan rekomendasi perbaikan dan menilai perbaikan waktu yang dicapai setelah perusahaan menerapkan rekomendasi yang diberikan.
Dari seluruh penyebab keterlambatan, penyebab keterlambatan yang paling signifikan adalah pengiriman produk yang dilakukan setelah tanggal tutup buku dan tidak adanya automatisasi proses penyusunan laporan keuangan. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk mengurangi keterlambatan penerbitan laporan keuangan adalah larangan pengiriman produk setelah tanggal tutup buku dan implementasi SAP. Implementasi perbaikan telah dilakukan pada periode Maret dan April 2013. Akan tetapi, untuk penerapan SAP belum dapat dilakukan pada periode Maret dan April 2013. Perbaikan proses penerbitan laporan keuangan untuk periode Maret dan April menjadi 17 hari kerja. Estimasi waktu untuk proses penerbitan laporan keuangan adalah 5 hari kerja apabila PT X telah menerapkan SAP.

The purpose of this research is to find out the cause of the delay in the issuance of financial reports and provide recommendations for improvements to achieve a real time accounting in Accounting Department PT X. This research provides an estimate of the improvement closing time when PT X implements real time accounting.
This research uses a case study in the Accounting Department of PT X. First, this research reviews a closing process. The closing process divide into four processes, i.e. cash closing process, inventory closing process, billing closing process, and final closing process. Second, this research uses the concept of activity based management by dividing closing activities into four quadrants, i.e. value added, non value added, essential and non-essential activities. Third, this research does in depth interview to the Accounting Department and other relevant departments to identify the root cause of the delay in financial reports. Last, this research gives the recommendation and compares the closing time before and after doing this research.
From all of the root cause, the most significant root causes is shipping the product after the closing date and the absence of the automation process of the preparation of the financial statements. The recommendations to reduce the delay in the issuance of financial statements are prohibit the shipment after the closing date and implementation of SAP. The implementation of recommendation does in March and April 2013, except for SAP implementation. The process of publishing financial reports in March and April 2013 is in 17 working days. The estimation process of publishing financial reports to be 5 working days after implementing the SAP."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Ditta
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem manajemen biaya pada sebuah industri kecil Sistem manajemen dapat membantu industri kecil dalam menggambarkan harga pokok produksi untuk memaksimalkan profitabilitas membantu perusahaan dalam menentukan strategi yang tepat dan meningkatkan daya saing Untuk perolehan data.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada perusahaan batik dengan data yang digunakan dalam kurun waktu satu tahun selama tahun 2013 Sistem manajemen biaya yang diusulkan adalah Activity Based Costing dalam menghitung harga pokok produksi dan membandingkan dengan harga pokok produksi sebelum menggunakan metode activity based costing.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan perhitungan biaya antara sistem tradisional dan sistem activity based costing Sistem activity based costing menyediakan informasi yang lebih akurat dibandingkan sistem tradisional Selain itu informasi mengenai profitabilitas perusahaan menjadi lebih dapat diandalkan setelah menggunakan metode activity based costing.

The aim of this research is to design cost management system in a small industry Cost management system is expected in ensuring accuracy of cost analysis for maximizing the profitability helping company to make the right strategic decisions and improving competency in small industry.
This research is based on the case study of batik company with data analysis done in one year during 2013 This research uses activity based costing method for cost analysis to compute cost production and to compare cost production before used the activity based costing method.
The result of research shows there are difference allocating overhead cost between traditional method and activity based costing method Activity based costing system provides information more accurate than traditional system Furthermore information about company rsquo s profitability is more reliable after using activity based costing method.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>