Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Subowo
"ABSTRAK
Dalam industri perakitan bodi kendaraan (otomotif), Las Tahanan Titik (Resistance Spot Welding) banyak dipakai untuk penyambungan komponen bodi, Yaitu dengan cara pemanasan disertai penekanan. Demikian pula yang difakukan di PT. Toyota Astra Motor, dimana pengambilan spesimen dan pengelasan dari penelilian ini dilakukan.
Kahan komponen yang banyak dipakai pada bodi kendaraan Kijang adalah plat baja karbon rendah SPCD (Cold Rolled Steel Sheet) dengan ketebalan 0,8mm, sedang peralatan las yang dipakai adalah model Portebel Type YR-500 SAZ-1 DY 9. Spesimen di las dengan parameter pengelasan dibuat samal konstan seperti yang dilakukan dalam perakitan bodi kijang. Pengelasan dilakukan pada satu titk dan dua titik, untuk yang dua titik jarak antar titik las dibuat variasi (it-12 - f3).
Pengaruh sikius termal akibat laku panas dari proses las, secara metalurgi daerah hasii sambungan las mengalami perubahan, makin dekat dengan Manik Las/ Nugget, butiran semakin besar, begitu pula dengan Kekerasannya semakin tinggi.
Pengaruh jarak antar nugget terhadap uji tank, terjadi peningkatan seiring dengan semakin lebarjarak antar nugget.
Terhadap uji fatik terjadi peningkatan siklus seiring dengan penurunan tegangan (0.7 ou, , = 0.3 c I? h) dan terjadi batas limit pada pembebanan 0.3 a, .,10,
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subowo
"ABSTRAK
Dalam industry perakitan bodi kendaraan (Otomotif), Las Tahanan Titik (Resistance Spot Welding) banyak dipakai untuk penyambungan komponen bodi, yaitu dengan cara pemanasan disertai penekanan. Demikian pula yang dilakukan di PT Toyota Astra Motor, dimana pengambilan specimen dan pengelasan dari penelitian ini dilakukan.
Bahkan komponen yang banyak dipakai pada bodi kendaraan Kijang adalah plat baja karbon rendah SPCD (Cold Rolled Steel Sheet) dengan ketebalan 0,8mm, sedang peralatan las yang dipakai adalah model Portebel Type YR-500 SAZ-1 DY 9. Spesimen di las dengan parameter pengelasan dibuat sama atau konstan seperti yang dilakukan dalam perakitan bodi kijang. Pengelasan dilakukan pada satu titik dan dua titik, untuk yang dua titik jarak antar titik las dibuat variasi.
Pengaruh siklus termal akibat laku panas dari proses las, secara metalurgi daerah hasil sambungan las mengalami perubahan, makin dekat dengan Manik Las Nugget, butiran semakin besar, begitu pula dengan kekerasannya semakin tinggi.
Pengaruh jarak antar nugget terhadap uji tarik, terjadi peningkatan seiring dengan semakin lebar jarak antar nugget.
Terhadap uji fatik terjadi peningkatan siklus seiring dengan penurunan tegangan dan terjadi batas limit pada pembebanan.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Rio B. Purba
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T39871
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Toweula, Sanserlis F.
"Terbentuknya fasa spheroidite pada proses anil tidak selalu berhasil. Oleh karena itu, diperlukan analisis struktur kristal setiap fasa spheroidite yang terbentuk untuk mengetahui sejauh mana struktur kristal ini mempengaruhi terbentuknya fasa spheroidite pada setiap proses anil. Untuk keperluan analisis struktur kristal baja karbon rendah digunakan XRD. Keluarannya dapat mengidentifikasi fasa yang terbentuk atau perubahan parameter kristal. Hasil yang diharapkan adalah sebuah hubungan antara kandungan spheroidite pada baja karbon rendah dan sedang dengan struktur kristalnya. Ini berguna untuk meningkatkan pemahaman tentang sifat pembentukan fasa spheroidite."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Riastuti
"ABSTRAK
Proses lapis listrik paduan merupakan salah satu pengembangan dari sistem lapis listrik yang sudah ada.
Prinsip dari lapis listrik paduan yaitu mengendapkan ion-ion atau unsur logam dari larutan elektrolitnya secara bersamaan di katoda.
Pada proses lapis listrik paduan Sn-Ni, kenaikan rapat arus pelapisan (0.10 ; 0.37 ; 0.64 A/dmz) pada dua konsentrasi SnC12.2H20 (35 dan 45 gpl} dalam larutan elektrolit menghasilkan penampakkan visual yang sama baik (mengkilap), tetapi masih terdapat goresan untuk rapat arus 0.10 A/dmz dan terbentuk sumuran pada kondisi 0,64 A/dmz untuk konsentrasi 45 gpl SnClz.2H2U.
Meningkatnya rapat arus pelapisan menjadikan persentase kandungan ion Sn menurun, sedangkan dengan meningkatnya konsentrasi SnCI2.2H20 dalam elektrolit menjadikan persentase kandungan Sn dalam lapisan meningkat. Kekerasan mikro lapisan meningkat seiring dengan meningkatnya rapat arus pelapisan dan konsentrasi Sn 02.2H2U."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Japar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afi Ganafi
"Dalam aplikasinya tabung gas LPG harus mempunyai sifat mekanis tertentu seperti kekerasan, ketangguhan, dan sifat ketahanan korosi. Sifat mekanis kekerasan diperlukan karena tabung baja LPG ini sering menerima gesekan dari tabung baja lain atau benda lain yang lebih keras. Oleh karena itu diperlukan peningkatan sifat kekerasan dari tabung baja ini. Salah satu jenis proses peningkatan kekerasan adalah proses pengerasan (hardening). Proses ini dilakukan dengan memanaskan sampel tabung baja ke temperatur austenisasi dan kemudian dicelup dalam media celup tertentu.
Temperatur austenisasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah 900ºC, 925ºC, dan 950ºC serta media celup yang digunakan adalah minyak dengan volume media celup diatur dengan perbandingan berat sampel, yaitu 3 ml, 5 ml, 10 ml dan 15 ml banding 1 gram sampel. Dari hasil penelitian didapat bahwa kekerasan relatif meningkat setelah proses pengerasan dan dengan meningkatnya temperatur austenisasi, akan menurunkan nilai kekerasan yang dihasilkan, serta meningkatnya volume media celup akan meningkatkan nilai kekerasan yang dihasilkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S40769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yunir
"Proses perlakuan panes metoda celup konvensional dimaksudkan untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu dari produk logam agar dapat bermanfaat dalam penggunaannya. Proses ini telah banyak dignmakan dalam industri pernbuatan bahan baku, perkakas dan otomotif, karena rangkaian proses dag peralatannya yang sederhana, mudahnya pengontrolan, serta media celup yang murah. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat sampai sejauh mana efek perlakuan celup konvensional dan temper terhadap peningkatan kekerasan baja karbon rendah RSt 41-2, yang merupakan material baku komponen Gehause, yang digunakan untuk mengikat per daun dengan chasis bagian depan pada kendaraan truk Mercedes Benz. Proses celup konvensional dilakukan dengan Cara pemanasan sampel pada temperatur austenisasi 800, 900, 1000°C. Untuk masing-masing temperatur tersebut diberikan waktq tahan selama 5, 10 dan 15 menit, dan dilanjutkan dengan pencelupan dalam media air. Selanjutnya sampel hasil pengerasan tersebut ditemper pada temperatur 500°C dengan waktu tahan 30 menit. Hasil pengujian kekerasan memperlihatkan bahwa setelah proses celup dan temper terjadi peningkatan kekerasan dari nilai kekerasan awal material, dengan njlai kekerasan maksimum diperoleh dari penggunaan temperatur pengerasan 900°C dan waktu tahan 15 menit, yaitu sebesar 229 BHN."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qatrun Nada
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S40935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>