Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118904 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Nurudin
"Susu merupakan suatu makanan atau minuman bergizi yang banyak mengandung mineral dan protein. Kebutuhan akan protein dan kalsium per hari akan dapat dipenuhi 25-44% hanya dengan mengkonsumsi susu 2 gelas sehari (Ali Khomsan, 2002). Konsumsi susu penduduk Indonesia masih rendah (7 liter/kap/thn) sedangkan di negara ASEAN mencapai 21 liter/kap/thn.
Menurut Deperindag, 1998 sebelum krisis ekonomi pertumbuhan kebutuhan konsumsi susu di Indonesia mencapai 12,2% per tahun. Menurut Dirjen PPHP Deptan, 2005 pertumbuhan setelah 1998 rata-rata mencapai 7,7% per tahun. Laju konsumsi masyarakat tidak diimbangi produksi dalam negeri yang pertumbuhannya hanya mencapai 5,6% rata-rata per tahun sebelurn 1998 dan 2.8% pada saat lima tahun terakhir (2000-2004).
Untuk menopang kebutuhan konsumsi dan produksi susu di Indonesia, usaha peternakan sapi perah di Indonesia sebelumnya dilindungi oleh Keputusan Bersama 3 menteri No 236/KPB/VII/82 dan Inpres No 2 tahun 1985 dengan pemberlakukan sertifikat pembelian susu petemak untuk melakukan impor susu. Kecepatan usaha berubah dengan dikeluarkannya Inpres No 4/1998 yang memberikan kebebasan untuk mengimpor susu dengan bea masuk hanya 5%. Aspek lain adalah struktur pasar berubah yang sebelumnya regulated menjadi oligopsoni. Pada penelitian ini dilakukan analisa terhadap sumber-sumber yang mempengaruhi pertumbuhan produksi susu segar termasuk dampak perubahan regulasi.
Analisa sumber pertumbuhan produksi susu dilakukan terhadap variabel harga, populasi sapi perah, PDRB per kapita, konsumsi susu per kapita, tenaga kerja di peternakan sapi perah, impor susu dan perubahan regulasi. Model analisa data panel dilakukan dengan cakupan data provinsi di Pulau Jawa yang mewakili 97% produksi susu segar di Indonesia.
Hasil analisa menunjukkan populasi sapi perah, harga susu segar clan konsumsi susu per kapita berpengaruh positif secara signifikan terhadap produksi susu segar. Sebaliknya PDRB per kapita dan perubahan regulasi pembebasan impor susu berpengaruh negatif. PDRB per kapita berpengaruh negatif karena pads saat periode analisa terjadi perpindahan produksi susu di 3 perusahaan ke negara ASEAN lainnya. Volume impor tidak mempengaruhi pertumbuhan produksi susu segar secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa volume impor tidak berpengaruh sejauh harga jual susu segar masih dalam batas memberikan keuntungan usaha petemakan sapi perah.
Perubahan pasar dari regulated menjadi oligopsoni yang bisa mengarah menjadi monopsoni menjadikan produksi susu segar menjadi sangat rentan kesinambungannya. Peran pemerintah dan KPPU sangat vital untuk kecenderungan perubahan pasar tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rutiatik Ruslim
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Recently national milk production has not met the domestic consumption due to slow development of dairy cattle agribusiness. That is why the dairy cattle agribusiness needs to be developed to fulfill national milk consumption. Limited milk production is due to small dairy cattle agribusiness scale, low milk production capacity, and cheap selling price that is not equal to the relatively high production cost leading to low farmers' low income. In dairy cattle agribusiness the farmers are integrated with the milk-oriented cooperatives that play important role in the development of dairy cattle agribusiness. To encourage the development of dairy cattle agribusiness it is necessary to empower the cooperatives in order to improve agribusiness scale, to enhance milk production capacity, and to lower the production cost. Cooperatives empowerment is conducted through provision of improved female dairy cattle, high quality of concentrate at affordable price, and better management of the cooperatives."
FOPEAGE
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Petemakan Sapi Perah Pondok Ranggon merupakan industri penghasil susu segar yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan kebutuhan sebagai bahan baku bagi industh makanan di Jakarta. Pada Petemakan Sapi Perah Pondok Ranggon telah diterapkan unit-unit pengolahan air limbah, tetapi effluent yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih buruk dari influent dan melebihi baku mutu berdasarkan SK Gubemur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 582 tahun 1995. Karakteristik dominan air limbah Petemakan Sapi Perah Pondok Ranggon meliputi parameter-parameter BOD, COD, pH, SS, minyak dan lemak, dengan perbandingan BOD/COD < 0,5. Dengan pertimbangan air limbah merupakan limbah organik, dipilih pengolahan air limbah secara fisik dan biologis. Dengan menggunakan unit pengolahan biologis activated sludge. Dari penelitian di laboratorium temadap unit activated sludge tipe extended aeration, didapatkan bahwa unit ini mampu mereduksi kandungan COD sampai 90 %. Secara keseluruhan sistem pengolahan air limbah yang digunakan meliputi unit-unit screen, bak ekualisasi, bak sedimentasi awal, activated sludge tipe extended aeration dan pengolahan lumpur."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sigit Poedjiono
"ABSTRAK
Peternakan sapi perah merupakan salah satu usaha peternakan dengan tujuan untuk memberikan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak. Namun demikian peternakan sapi perah juga, merupakan salah satu kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu tata cara penyelenggaraannya harus didasarkan pada peraturan hukum yang berlaku, agar usaha tersebut tidak merugikan alam dan atau manusia itu sendiri.
Berdasarkan sifat yang bertentangan tersebut, kiranya nenarik bila dilakukan penelitian-penelitian, antara lain mengenai pelaksanaan ketentuan hukum lingkungan pada peternakan sapi perah.
Masalah pokok yang diteliti adalah: Bagaimana pelaksanaan ketentuan hukum lingkungan pada peternakan sapi perah rakyat di Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah.
Penelitian ini dilakukan pada peternakan rakyat yang mendapat bantuan ternak sapi perah dari Penerintah di Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan ketentuan hukum lingkungan pada peternakan sapi perah bantuan Pemerintah di Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah. Adapun yang dimaksud hukum lingkungan adalah jenis hukum yang berorientasi kepada kepentingan lingkungan hidup dan yang memerintahkan manusia untuk melindungi dan memelihara lingkungan hidup secara serasi, selaras dan seimbang dengan sistim ekologi. Hukum lingkungan dapat diartikan juga sebagai perangkat norma yang mengatur tindakan orang dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan hidup.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Digunakannya metode ini, karena penelitian ini bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai pelaksanaan ketentuan hukum lingkungan pada peternak sapi perah rakyat di Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling) dengan intensitas 107 terhadap persebaran populasi, sehingga dari 765 peternak, didapat contoh sebanyak 77 peternak. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan, dan wawancara yang disertai dengan observasi di lapangan.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sarana yang dimiliki peternak, kesadaran dan kemampuan peternak mempunyai hubungan dengan pelaksanaan ketentuan hukum lingkungan pada peternakan sapi perah. Artinya jika sarana yang dimiliki memadai, didukung adanya kesadaran dan kemampuan peternak, maka ketentuan hukum yang berlaku bagi usahanya akan dilaksanakan atau ditaati. Diketahui juga bahwa sanksi merupakan pengukuh atau pendukung bagi dilaksanakannya ketentuan hukum lingkungan pada peternakan sapi perah. Artinya sanksi baru diterapkan kepada peternak, jika sarana yang dimiliki memadai, mempunyai kesadaran dan kenampuan untuk melaksanakan ketentuan hukum itu, tetapi usaha peternakan yang diselenggarakan, tidak sesuai dengan ketentuan hukum tersebut.
Dari hasil penelitian diketahui perlunya penyuluhan hukum pada umumnya dan hukum lingkungan pada khususnya bagi peternak, juga perlunya pembentukan kelompok ternak atau desa ternak yang menempati lokasi khusus dengan jarak sebagaimana diatur dalam ketentuan hukum yang berlaku.

ABSTRACT
Dairy farm is one of farming business aimed at improving income and welfare of dairy farmers. However, it has to be admitted that dairy farming is a kind of activity which is potential to generate environment pollution. Therefore, it has to be organized based on the valid regulators. So that it will not be harmful either to the natural environment or to the people them selves. The two opposing charateristics above, encouraged the writer to conduct the research to find out the environmental law implemented to dairy farming.
The main problems being investigated are: How are the environmental law implemented to dairy farming?
The research was conducted to investigate the people's dairy farm having grant of dairy cattle from the government in Banyumas regency, Central Java.
The objectives of research are to find out the environmental law implemented to dairy farming.
The method used in the research is descriptive, that is fact finding based on appropriate interpretation.
The reason for using this method is that the writer wanted to make a factual, accurate and systematic description about the environmental law implemented to dairy farming.
Sampling was done in a random way with intensity of 10 X. So that out of 765 dairy farmers 77 person are taken as sample. The data were collected based on review of literature, interview and field observation.
The result of research shows that facilities used to ability to carry out the law have correlation with environmental law implemented to dairy farming. 5o sanction is finally alternative to enforcement law.
The result tell us further, that information guiding of law in general and environmental law in particular should be given to dairy farmers, and setting up farmer group in certain areas.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trifani Taurusiana Prihantini
"ABSTRAK
Wilayah lereng/kaki Gunung Merbabu merupakan salah satu sentra peternakan sapi perah di Jawa Tengah yang secara klimatologis memiliki perbedaan curah hujan yang berdampak pada kekeringan yang terjadi. Penelitian ini menganalisis tingkat keterpaparan kekeringan dalam kaitannya dengan peternakan sapi perah. Keterpaparan kekeringan diperoleh dengan metode skoring dan overlay peta dari indikator durasi, intensitas, dan frekuensi penyimpangan kekeringan yang diolah dari data curah hujan harian dengan metode de Boer. Produktivitas sapi perah dan pengeluaran peternak diperoleh dari hasil wawancara pada 44 lokasi yang penentuannya mengikuti metode stratified proportional random sampling. Hasil analisis dari overlay peta dan komparasi ruang diperkuat dengan analisis uji T bahwa wilayah keterpaparan kekeringan tinggi cenderung terdapat di daerah yang membelakangi arah angin monsun barat. Pada wilayah yang keterpaparan kekeringan tinggi penurunan produktivitas sapinya rendah dan peningkatan pengeluaran peternaknya pun rendah. Sebaliknya pada wilayah keterpaparan kekeringan rendah penurunan produktivitas sapinya lebih tinggi dan peningkatan pengeluaran peternaknya yang juga tinggi.

ABSTRACT
The area of slope foot of Mount Merbabu is one of dairy farming centers in Central Java which has different climatologically in rainfall that impact on the drought that occurred. This research analyzes the extent of drought exposure in relation to dairy farming. Drought exposure was obtained by scoring and map overlay method of indicator drought duration, drought intensity, and frequency of drought deviation processed from daily rainfall data with de Boer method. Dairy cow productivity and dairy farmers 39 expenditures was obtained from interviews in 44 locations which determined with stratified proportional random sampling method. The results of map overlay and space comparison reinforced by T test analysis. The result show that high drought exposure areas tend to be present in the area with the back to west monsoon wind direction. In areas with high drought exposure, the decrease of cow productivity is low and increased of farmers rsquo expenditures is low. Otherise in areas with low drought exposure, the decrease of cow productivity is higher and increased of farmers rsquo expenditures also higher."
2017
S67520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sidebang, Citra Pratiwi
"[ABSTRAK
Keberlanjutan usaha peternakan sapi perah dapat dicapai jika adanya manajemen pengelolaan ternak yang baik dengan menerapkan pendekatan Ecohealth Penelitian dilaksanakan di peternakan sapi perah Pangalengan Jawa Barat Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi aktivitas pengelolaan ternak sapi perah dan menganalisis hubungan aktivitas pengelolaan ternak sapi perah pada kesehatan lingkungan manusia dan hewan di Pangalengan melalui pendekatan Ecohealth Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif metode pengumpulan data berupa kuesioner dan observasi lapangan sedangkan metode analisis data menggunakan analisis perbandingan dengan menggunakan pendekatan Ecohealth dan Indeks Pencemaran IP Aktivitas peternakan dengan pendekatan Ecohealth belum sepenuhnya diterapkan pada usaha pengelolaan ternak sapi perah di Kecamatan Pangalengan Kondisi lingkungan khususnya kualitas air sungai sebelum dialiri oleh air limbah peternakan sapi perah berada pada kriteria tercemar ringan dengan nilai Indeks Pencemaran 4 95 1 0 Pij 5 0 namum setelah dialiri oleh air limbah peternakan berubah menjadi tercemar berat dengan nilai Indeks Pencemaran 10 39 Pij 10 Semakin tinggi pengetahuan peternak tentang aktivitas sanitasi lingkungan peternakan pemerahan dan manajemen limbah peternakan dengan pendekatan Ecohealth maka peluang peternak untuk terkena penyakit diare atau ISPA akan lebih kecil dibanding peternak yang memiliki pengetahuan yang lebih rendah Semakin tinggi pengetahuan peternak tentang aktivitas pemeliharaan sapi perah dan manajemen pemerahan dengan pendekatan Ecohealth maka peluang peternak memiliki sapi dengan penyakit mastitis akan lebih kecil dibanding peternak yang memiliki pengetahuan yang lebih rendah.

ABSTRACT
The dairy farm sustainability can be achieved if the presence of good management of dairy farm by through Ecohealth approach The research was conducted on a dairy farm in Pangalengan West Java Indonesia This research aims to evaluate dairy farm management and to analyze the association of dairy farm activity and management to environmental human and animal health through Ecohealth approach in Pangalengan The methodology of the study was quantitative where two populations in this study consisted of farmers and dairy cow waste populations where the methodology of data analysis using comparative analysis using Ecohealth approach and Pollution Index The dairy farm activity and management through Ecohealth approach has not been fully applied in Pangalengan The environmental conditions dairy farm waste affected the quality of Cisangkuy river from lightly polluted status with the pollution index of 4 95 1 0 Pij 5 0 turned into heavily polluted status with the pollution index of 10 39 Pij 10 The higher the farmers knowledge about environmental sanitation activities of the farm milking and livestock waste management with the opportunity breeder Ecohealth approach to diarrheal diseases or ISPA will be smaller than the farmers who have less knowledge The higher the farmers knowledge about maintenance activities dairy cows and milking management with the opportunity breeder Ecohealth approach has mastitis cows with the disease will be smaller than the farmers who have less knowledge , ABSTRACT The dairy farm sustainability can be achieved if the presence of good management of dairy farm by through Ecohealth approach The research was conducted on a dairy farm in Pangalengan West Java Indonesia This research aims to evaluate dairy farm management and to analyze the association of dairy farm activity and management to environmental human and animal health through Ecohealth approach in Pangalengan The methodology of the study was quantitative where two populations in this study consisted of farmers and dairy cow waste populations where the methodology of data analysis using comparative analysis using Ecohealth approach and Pollution Index The dairy farm activity and management through Ecohealth approach has not been fully applied in Pangalengan The environmental conditions dairy farm waste affected the quality of Cisangkuy river from lightly polluted status with the pollution index of 4 95 1 0 Pij 5 0 turned into heavily polluted status with the pollution index of 10 39 Pij 10 The higher the farmers knowledge about environmental sanitation activities of the farm milking and livestock waste management with the opportunity breeder Ecohealth approach to diarrheal diseases or ISPA will be smaller than the farmers who have less knowledge The higher the farmers knowledge about maintenance activities dairy cows and milking management with the opportunity breeder Ecohealth approach has mastitis cows with the disease will be smaller than the farmers who have less knowledge ]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>