Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127073 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sonny Anjangsono
"ABSTRAK
Koperasi dan ekonomi kerakyatan sedang dalam perhatian yang luas dari para pengambil kebijakan ekonomi di negara ini. Unsur krisis ekonomi dan sosial yang terjadi saat ini telah membangkitkan sebuah semangat membangun ekonomi yany berbeda dari ekonomi sebelumnya.
Koperasi merupakan sebuah bentuk badan usaha. Badan usaha ini memiliki perbedaan prinsip dan azas dengan badan usaha selain koperasi. Perbedaan ini diadaptasi oleh pemerintah untuk digunakan sebagai acuan pembanguan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat desa dan tradisional. Penerapan semangat koperasi yang dipacu oleh pemerintah terbukti sulit untuk diterima masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya koperasi yang tidak aktif lagi, hingga mencapai 37%ditahun 1998.
Studi ini melakukan penelitian terhadap koperasi dan perkebunan karet sebagai badan usaha dan industri yang dirasakan memiliki potensi untuk membangun ekonomi kerakyatan di kawasan Jasinga - Rangkasbitung. Dari hipotesis tentang adanya potensi tersebut, studi ini dikembangkan dengan mengambil teori - teori tentang kerjasama antar pekebun dalam koperasi hingga kerjasama antarkop'erasi dan antara koperasi dengan pemerintah atau pengusaha swasta.
Pendekatan dengan konsep manajemen strategi, dilakukan untuk melihal pengaruh kekuatan politis dan posisi dari koperasi - koperasi tersebut di industri perkebunan karet dan di dalam pasar. Pendekatan power school dan positioning school of strategic management diambil karena kedua pendekatan ini dapat membantu menjelaskan hal - hal yang paling berpengaruh bagi pertumbuhan koperasi, sesuai dengan contoh - contoh pengembangan koperasi yang terjadi di Sumatera Utara dan di Amerika Serikat.
Teori yang lebih spesitik mengenai koperasi adalah stratcgi kooperatif bagi perusahaan. Strategi ini dijadikan salah satu panduan studi, karena koperasi berasal dari kemauan dan kebutuhan kooperatif dalam menjalankan bisnis. Stralcgi kooperatiflah yang membuat koperasi memiliki kekhususan dalam konsep dan azas bekerjanya badan usaha ini.
Analisis dilakukan dengan membagi sudut analisis dalam tiga bagian besar pertama; analisis mengenai usaha industri perkebunan karet yang dijalankan olcli pekebun - pekebun yang terkurnpul dalam koperasi atau KUD; kedua; anatisis mengenai kooperatif dalam koperasi dan antar koperasi di kawasan tersebut; clan ketiga; kaitan antara koperasi dan kebijakan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan pemerintah, sehingga terjadi sinergi yang saling membantu dan menumbuhkmi keunggulan kompetitif industri perkebunan karet di kawasan Jasinga - Rangkasbitung.
Hasil analisis memberikan solusi bagi pemberdayaan ekonomi rakyat pekebun karet di kawasan Jasinga - Rangkasbitung. Kekuatan ekonomi ini dapat muncu] bila ada pemihakan yang tulus dari pemerintah kepada mereka dalam bentuk - bentuk, seperti kredit lunak bagi koperasi, bantuan perlindungan pasar yang fair, pelatihan dan sumbangan manajetnen yang modern bagi koperasi serta membantu koperasi dapal bekerjasama dengan pengusaha swasta agar diperoleh pertukaran keahlian dan keuntungan yang lebih pantas bagi koperasi dan pengusaha swasta, sehingga koperasi dapat lebih kompetitif di pasar.
Dua unsur pokok yang harus dtperhatikan dalam memberdayakan koperasi terutama pada lokasi kasus, adalah:
1. Bantuan pemerintah dalarn memnberikan kebijakan yang tegas dan tidak mempengaruhi kinerja koperasi serta pasar yang berkembang disana. Hat ini agar koperasi dapat tumbuh bersaing secara sehat dan kuat.
2. Diberikan kekuatan membangun diri anggota kopcrasi, mengingat koperasi adalah kumpulan orang dan pengusaha. Dengan business empowerment kepada anggota koperasi, maka koperasi dapat memberikan kekuatan berusaha yang mandiri bagi anggotanya, hal ini lebih penting dari sekedar peningkatan pendapatan bagi mereka.
Mengingat karet adalah industri andatan nasional yang memiliki potensi keunggulan kompetitif tinggi sebagaimana halnya kelapa sawit, batik dan jamu, maka sangatlah penting untuk mendahulukan kemajuan industri - industri semacam ini. Dengan kemajuan industri seperti ini, maka suatu kawasan atau dapat dianalogikan secara nasional akan memperoieh keunggulan kompetitif nasional, mengingal keunggulan tersebut berjangka panjang dan sangat potensial diadaptasi oleh semua industri perkebunan karet di Indonesia."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Nurjanati
"Seberapa jauh pelayanan purnajual memberikan kontribusinya dalam pemilihan produk. Tindak lanjut untuk menjaga loyalitas pelanggan. Strategi diferensiasi mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Tinjauan langsung ke
perusahaan penyedia jasa pelayanan purna jual dan perusahaan lain yang berkaitan dengan pengumpulan data, kuesioner dan wawancara, pengumpulan data dan informasi
dari buku, majalah, dan literatur lainnya. Metode Analytic Hierarchy Process. Dalam memilih produk televisi, konsumen melihat teknologi sebagal faktor pertimbangan terpenting utama. Berturut-turut diikuti dengan faktor jasa pelayanan purna jual yang tersedia, merk televisi, harga televisi, dan ukuran televisi. Kualitas teknologi ditentukan oleh aplikasi sistem pada televisi sebagai faktor terpenting utama. Selanjutnya faktor kualitas gambar, dlikuti dengan kualitas suara, dan kemampuan menangkap jumlah channel
siaran. Kualitas reparasi merupakan faktor terpenting
utama dalam menentukan keungg.ulan jasa pelayanan purnajual yang diikuti dengan garansi. Konsumen leblh memiiih ukuran televisi 21 inch. Pelanggan menhlal jasa pelayanan purna jual yang diberikan PT."UEM" cukup balk dan sesual dengan yang diharapkan. Perbandingan unsur jasa pelayanan
purnajual tiga merk televisi menunjukkan Polytron menempati urutan pertama. Konsumen memandang jasa pelayanan purnajual sebagal faktor yang tidak terpisah
dari produk televisi yang mereka beli. Produsen melakukan
diferensiasi pada aspek ini untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya secara total. Diferensiasi untuk mencapal
kepuasan pelanggan sehingga loyalitas konsu.men terjaga
Produsen dan penyedia jasa pelayanan purnajual harus
selalu bekerja sama hingga mampu menghasilkan kinerja
total yang optimal. Vanibél yang berpotensi menjadi kelemahan hendaknya dapat diantisipasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nur Fadiah
"Saat ini, banyak fashion brand yang menggunakan strategi fast fashion, di mana brand-brand tersebut merespons consumer demand melalui pergantian macam barang dagangan dengan cepat dan menjual produknya dengan harga yang terjangkau. Walau selama ini strategi fast fashion telah model ini telah membawa banyak keuntungan terhadap brand, meningkatnya minat konsumen pada keberlanjutan dapat mengganggu keamanan masa depan mereka.
Situasi ini telah mendorong perusahaan untuk mengakui pentingnya sustainability dan melibatkan aspek tersebut ke dalam strategi mereka. Namun, banyak fashion brand yang masih ragu untuk meninggalkan strategi fast fashion. Situasi ini disebabkan oleh kesulitan yang mereka alami dalam menjual produk sustainable. Hal ini dapat mengarah kepada pertanyaan penelitian: bagaimana sustainability mempengaruhi cara promosi dalam mempertahankan keunggulan kompetitif dalam industri fast fashion? Temuan dalam penelitian ini akan didasarkan pada Dynamic Capabilities dan Stakeholder-based Theory. Hasil dalam penelitian ini adalah co-creation dalam periklanan dan penggunaan konten interaktif di media sosial akan mengarahkan fashion brand kepada keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Today, many fashion brands utilize the fast fashion strategy, where they respond quickly to customers’ everchanging demands, frequently changing their merchandise assortments, and selling their products in affordable price. While this model has been beneficial, the increasing consumers’ interest in sustainability may disturb the security of their future. This situation has prompted companies to acknowledge its importance and incorporate it into their strategy. However, many fashion brands are still hesitating to leave their fast fashion way. The situation is caused by their struggle in selling sustainable product. This leads to the research question: how does sustainability influence promotion in sustaining competitive advantage within the fast fashion industry? The findings in this study will be based on Dynamic Capabilities and Stakeholder-based Theory. The result in this study is co-creation in advertising and the use of interactive content in social media would lead to sustained competitive advantage. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanung Budya Yuktyanta
"ABSTRACT
Pasar saat ini dicirikan dengan globalisasi perdagangan, munculnya blok-blok perdagangan, perkembangan teknologi yang bersifat cepat dan radikal, ketidakpastian, dan persaingan yang ketat.
Perubahan lingkungan bisnis yang sedemikian cepat berdampak sangat besar pada seluruh aspek bisnis, termasuk semakin meningkatnya peranan pengembangan produk baru dalam menunjang keberhasilan penguasaan pasar.
Pengembangan produk baru adalah kegiatan yang beresiko tinggi, dikarenakan kegiatan ini melibatkan investasi yang sangat besar, baik dari aspek uang, sumber daya lainnya, maupun waktu.
Sebagai gambaran dapat dikemukakan bahwa tingkat keberhasilan proses pengembangan produk baru hanya sekitar 59%, dan satu produk baru yang sukses dipasar memerlukan 6,6 ide pengembangan. Sehubungan hal itu, pelaksanaan proses pengembangan produk baru memerlukan pengelolaan yang cermat dan profesional agar dapat menghasilkan produk baru yang memiliki keunggulan komparatif.
Tesis ini membahas mengenai pengembangan produk baru sebagai alat strategis untuk meraih keunggulan dipasar yang bersaing. Pembahasan difokuskan pada 'manajemen' pengembangan produk baru, termasuk elemenelemen terpenting dari suatu pengembangan produk baru yang sukses, diantaranya komitmen pimpinan puncak, kemampuan manajemen R&D, isu-isu teknologi, isu-isu pemasaran, multi-functional teams, dan kepuasan pelanggan.
Tesis ini menelaah dan menganalisa sejumlah studi yang berkaitan dengan pengembangan produk baru yang dilakukan oleh beberapa akademisi dan praktisi di berbagai negara pada berbagai kelompok industri, serta merangkum hasil-hasil studi tersebut menjadi sebuah tesis yang kompak dan padat. Materi penelitian tesis ini dikumpulkan dari berbagai referensi, diantaranya buku, laporan penelitian/studi, jurnal, internet, dan media publikasi lainnya. Beberapa key success factors dan best practices yang dipraktekkan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka didunia, yang dianggap berhasil dalam proses pengembangan produk barunya, juga diidentifikasikan dalam tesis ini.
Sebagai `sari' dari tesis ini dapat disimpulkan bahwa; product advantages, project definition & early predevelopment activities, core product concept, dan sinergi antara aspek pemasaran dengan aspek teknologi adalah merupakan key success factors dari suatu kegiatan pengembangan produk baru.
Sementara itu, mendefinisikan strategi produk, membentuk multi-functional teams, dan adanya komitmen dari pimpinan puncak adalah merupakan best-practices dalam kegiatan pengembangan produk baru.
Dalam tesis ini pengaruh dari strategi pemasaran dalam suatu keberhasilan produk baru tidak ditelaah secara terinci, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut, khususnya untuk mengetahui peranan strategi pemasaran dalam suatu keberhasilan produk baru (terlepas dari keungulan produk maupun strategi dari pengembangan produk barunya)."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrina Dewani
"Penulisan karya akhir ini dilatarbelakangi penghapusan tata niaga tepung terigu yang menjadi akhir monopoli Bulog dalam industri ini. Implikasi Iebih lanjut dan keputusan pemerintah tersebut adalah pembebasan impor terigu dan gandum bagi Importir Umum, penghapusan subsidi pembelian gandum serta meningkatnya persaingan di dalam industri. Perubahan dalam lingkungan industri tersebut tentunya berpengarub terhadap strategi pemasaran yang diterapkan oleh para pelaku usaha. Dan studi kasus yang dipilih dalam pembahasan karya akhir ini difokuskan pada strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. ISM Bogasari Flour Mills.
Melalui analisa lingkungan internal dan eksternal, serta lingkungan industri untuk mengidentifikasi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan disusun Matriks TOWS untuk memunculkan strategi yang sesuai. Identifikasi terhadap ancaman, peluang, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Bogasari memberikan hasil bahwa ancaman yang dihadapi mencakup foreign currency impact & raw material supply; peluang yang dimiliki Bogasari bersumber dari captive market, degress of concentration, degrees of integration, types of competitors, barrier to entry/exit, ecological impact, consumer protection; kelemahan utama terletak pada price competitiveness-, kekuatan bersumber dari size of plants, number of equzment owned, number of specialists, procurement, capacity utilization, market share, company image, planning & control systems.
Ancaman, peluang, kekuatan dan kelemahan yang telah diidentilikasi dimasukkan ke dalam Matriks TOWS. Kombinasi strategi yang dihasilkan berupa strategi TOWS yaitu Strategi SO (optimalisasi kapasitas, memperbesar market share, dan meningkatkan sales melalui ekspor); Strategi WO (memanfatkan economies of scale, meningkatkan etisiensi., dan memberi miai tambah pada produk); Strategi ST (mencari alternatif bahan baku selain gandum, memanfaatkan kapasitas untuk produk tepung-tepungan lainnya); Strategi WT (mendorong pengembangan teknologi budidaya gandum di dalam negeri).
Selain itu, berdasarkan hasil analisa dan evaluasi yang dilakukan melalui in-depth interview dengan perwakilan manajemen Bogasari, maka ditentukan posisi Bogasari dalam matriks Industiy Attractiveness - Business Strengths. Posisi tersebut akan berimplikasi terbadap strategi yang sebaiknya diterapkan oleh Bogasari. Selain itu, berdasarkan hasil analisa juga ditentukan target market, positioning serta implementasi strategi yang diperoleh dati Matrik TOWS & Matriks Industry Attractiveness-Business Strengths yang dijabarkan melalui strategi bauran pemasaran / marketing mix (product, price, place & promotion). Penjelasan strategi bauran pemasaran dikaitkan dan dibandingkan dengan strategi yang telah diterapkan oleh Bogasari sebelum dan setelah dihapuskannya tata niaga tepung tetigu. Data yang digunakan untuk melakukan analisa diperoleh dari berbagal sumber literatur dan juga wawancara dengan pihak PT. Bogasari Flour Mills.
Hasil analisa menunjukkan bahwa posisi Bogasari di dalam matriks Industry Attractiveness Business Strengths adalah pada kuadran "Selective Growth" (high business strengths dan medium industry attractiveness) Implikasi strategi yang ditimbulkan adalah: investasi pada segmen yang atraktif untuk dikembangkan; membangun kemampuan untuk menghadapi persaingan dan mengutamakan pencapaian profitabihtas.
Target market yang disarankan adalab segmen mie (noodle) yang pada tahun 2000 menyerap konsumsi tepung terigu nasional hingga rnencapai 50% dari total konsumsi. Selain itu, pergeseran pola makan masyarakat juga berdampak pada meningkatnya konsurnsi mie instant yang rata-rata mencapai 12% per tahun. Bogasari telah memiliki keuntungan tersendiri dengan memilih segmen ini karena integrasi dengan produsen mie instant terbesar di Indonesia yaitu PT. Indofood Sukses Makmur telah menjamin penyerapan sebesar 17% total produksi Bogasari.
Positioning pemisahaan sebagai pelaku bisnis yang memperhatikan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui slogan ?Turut Membangun Gizi Bangsa? dinilai telah cukup baik. Demikian pula positioning produk terigunya secara umum sebagai ?Terigu Istimewa Hasil Sempurna?. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan Bogasari dalam penerapan positioning produk-produknya adalah pembedaan jenis terigu berdasarkan fungsinya. Banyak sekali produk Bogasari yang memuiki positioning yang tumpang tindih (Lencana Merah, Segitiga Merah dan Kunci Biru), terutama pada produk-produk baru yang diluncurkan setelah penghapusan tata niaga.
Menimbang kondisi tersebut maka disarankan agar Bogasari menerapkan marketing relationship strategy, untuk mendekatkan hubungan dengan konsumen melalui pelayanan yang diberikan serta mengkomunikasikan fungsì/kegunaan produk yang dihasilkan. Saran lain adalah penetapan orientasi yang jelas untuk pengembangan produk baru melalui new product strategy dimana pengembangan produk baru diarahkan pada segmen yang telah dipilih.
Stratregi bauran pemasaran yang telah diterapkan Bogasari digambarkan dalam dua masa yaitu sebelum dan setelah deregulasi (penghapusan tata niaga terigu). Perubahan drastis yang dilakukan Bogasan memberikan hasil yang cukup baik dengan mulai meningkatnya penjualan produk pada tahun 2000 (2.010 juta ton) setelah mengalami titik terendah pada tahun 1999 (1.700 juta ton). Namun belum cukup baik jika dibandingkan dengan performa sebelum deregulasi.
Strategi produk diterapkan melalui implementasi product design strategy, new product design dan value marketing strategy; mengutamakan pengembangan produk untuk industri mie dan perbaikan positioning produk. Strategi harga melaiui penerapan pricing strategies for established produclls serta price flexibility strategy. Penerapan strategi distribusi yang telah cukup baik perlu diperkuat dengan pertimbangan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh seperti adaptabiitas, perubahan teknologì dan nilai-nilai sosial budaya. Sedangkan strategi promosi diterapkan melalui gabungan promotion mix dan pemilihan media (media selection strategy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cooky Tri Adhikara
"Perusahaan X adalah sebuah perusahaan multmasional yang didirikan pada tahun 1914. Berkantor pusat di New York, perusahaan telah mempunyai lebih dari 90 cabang lermasuk di Indonesia. Bidang usaha perusahaan adalah hardware (mis ?. mainframe, mesin ATM, networking product, dan PC), software, maintenance, pelayanan (services), juga rental & financing.
Pada tahun 1990 perusahaan menyadari pentingnya penggunaan Sistem Intelijen Bisnis (Business Intelligence System / BIS). Penerapan BIS disertai dengan restruktumasi organisasi perusahaan.
Definisi dari Business Intelligence menurut Kahaner (1996) adalah program yang sistematik untuk memperoleh dan menganalisa informasi tentang aktifitas pesaing dan tren bisnis secara umum dcmi mencapai tujuan perusahaan, Sedangkan Gilad (1988) mendetmisikan BIS sebagai aktivitas memonitor lingkungan eksternal perusahaan dengan menggunakan informasi yang relevan untuk proses pengambilan keputusan perusahaan.
Perusahaan X telah menggunakan Sistem Intelijen Bisnis bukan hanya untuk memantau lingkungan eksternal, namun juga untuk mengontrol sumber daya internal diantaranya untuk kontrol keuangan, sumber daya manusia (human resources), manufaktur dan supply chain management.
Perusahaan telah memiliki keunggulan tak berwujud (intangible) yang ternilai harganya yaitu merek (brand) dan kemampuan mengolah informasi (BIS). Perusahaan X juga unggul pada produk, R&D dan organisasi perusahaan yang telah mencapai titik learning organization memungkinkan orang-orang didalamnya terus belajar untuk menjadi yang terbaik sehingga selalu tanggap terhadap perubahan dan tantangan. Dengan rnengamati resources dan lingkungan eksternalnya manajemen dapat merasakan perubahan dan menentukan arah perusahaan sehingga dapal merumuskan keunggulan kompetitif baru perusahaan dan pada akhirnya dapat menciptakan keunggulan kompetitif berkesinambungan (Sustainable Competitive Advantage / SCA).
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juran, Joseph M., 1904-2008
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1995
658.401 3 JUR jt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmasti
"Latar Belakang
Perekonomian Indonesia selama orde baru menitik beratkan kepada pertumbuhan ekonomi telah menciptakan konglomeratisasi atau penguasaan perekonomian dari hulu sampai hilir oleh sekelompok orang maupun golongan. Terjadinya resesi ekonomi global yang berefek domino menyebabkan perekonomian Indonesia terkena imbasnya. Sistem perekonomian yang diterapkan bangsa Indonesia telah menyebabkan tumbuhnya masyarakat proletar, dimana sebagian masyarakat sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan perut dan sebagian lainnya memiliki usaha atau deposito yang nilainya bermilyar-milyar bahkan sampai trilyunan. Sebagian masyarakat kesulitan untuk memiliki tanah sebagai tempat berteduh dan sebagian lainnya mempunyai tanah baik itu pribadi ataupun perusahaan sampai beratus-ratus hektar bahkan berjuta-juta hektar.
Dengan adanya reformasi, perekonomian kerakyatan diharapkan menjadi penggerak perekonomian Indonesia dengan memberdayakan masyarakat sebagai lapisan dasar dari ekonomi Indonesia serta pengusaha besar sebagai pendorong dengan hubungan saling menguntungkan. Perekonomian Kerakyatan ini adalah sistem ekonomi yang mengikutsertakan seluruh masyarakat dalam proses pembangunan. Namun untuk menuju perubahan itu, tentunya ada prasyarat yang harus dipenuhi, yakni pengalokasian sumberdaya, penguatan kelembagaan, penguasaan teknologi serta pemberdayaan sumberdaya manusia sendiri."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hatta, 1902-1980
Jakarta : DEKOPIN , 1994
320.54 MOH a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Sesario
"Karya akhir ini bertujuan untuk mengkofirmasi bahwa strategi diferensiasi produk yang dilakukan oleh TSU lebih cocok dibandingkan dengan strategi penurunan harga. Strategi diferensiasi dilakukan dengan menghasilkan produk yang mempunyai nilai lebih sehingga dapat meningkatkan willingness to pay dari pada konsumen. Mengetahui segmen pasar yang tepat bagi produk diferensiasi TSU juga akan dibahas pada karya akhir ini. Metodologi yang digunakan dalam karya akhir ini adalah observasi dan eksplorasi. Dengan melakukan kedua hal tersebut maka dimungkinkan untuk mengetahui strategi yang tepat dilakukan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.

This final work aims to confirm that product differentiation strategy that being done by TSU more suitable than price reduction strategy. Differentiation strategy is being done by providing a product that has more value, thereby enhancing the customer?s willingness to pay. Knowing the right market segment for the new product will also be discussed in this final paper. The methodology that used in this paper are observation and exploration. Those method used to know the most effective strategy that can be use to gain competitive advantage."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>