Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151377 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riati Anggriani
"Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan sosia! ekonomi dan pendidikan, mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di namah sakit adalah data/informasi dari rekam medis. Indikator mutu rekam medis adalah kelengkapan isiannya, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum.
Ada 9 peraturan yang mengatur rekam medis terdiri dari Undang-undang ( 1 buah) , Peraturan Pemerintah (2 buah ), Permenkes/ Kepmenkes (4 buah ), Keputusan Direktur Jenderal ( Ibuah ) dan Keputusan Direktur Rumah Sakit (1 buah ).
Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUP Persahabatan pada bulan Mei sampai Juli 2001 dengan pendekatan penelitian hukum kesehatan secara normatif dan sosiologis menggunakan metode penelitian kualitatif ekploratoris deskriptif , pengumpulan data melalui wawancara mendalam, diskusi kelbmpok terarah, dan studi dokumen serta analisa kelengkapan pengisian rekam medis.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pelaksanaan peraturan rekam medis dalam pengisian rekam medis di Instalasi Rawat Inap RSUP Persahabatan sehingga dapat digunakan sebagai alat bukti dalam tuntutan hukum, bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan perlindungan hukum.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/1989 tentang Rekam Medis, isi rekam medis untuk pasien rawat inap memuat :
a. Identitas pasien.
b. Anamnese.
c. Riwayat penyakit.
d. Hasil pemeriksaan laboratorik.
e. Diagnosis.
f. Persetujuan tindakan medik.
g. Tindakan/pengobatan.
h. Catalan perawat.
i. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan.
j. Resume akahir dan evaluasi pengobatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tenaga kesehatan sebenarnya mengetahui ada peraturan perundang-undangan rekam medis namun isinya belum begitu dipahami sehingga penerapan di lapangan berdasarkan pengalaman selama dan masih ada ketentuan yang belum dapat terlaksana dengan baik . Peraturan perundang-undangan yang ada sekarang masih cukup memadai, namun ke depan dalam mengantisipasi perkembangan teknologi perlu dibuat aturan yang baru baik hasil revisi peraturan yang sudah ada maupun membentuk peraturan yang baru.
Salah satu kegunaan rekam medis adalah aspek legal. Rekam medis dapat menjadi alat bukti bagi dokter dan perawat yang terkena tuntutan kelalaian. Dokter dapat melindungi diri sendiri dari tuntutan ataupun gugatan melalui apa yang dia tulis.Rekam medis dapat menjadi alat bukti yang kuat bagi dokter dan perawat apabila rekam medis diisi secara tengkap, akurat, tepat waktu dan memenuhi persyaratan hukum.
Perlu disarankan untuk mengisi rekam medis yang lengkap, akurat, tepat waktu dan memenuhi persyaratan hukum yang akan meningkatkan mutu rekam medis.Selain itu perlu disefenggarakan pelatihan dan tambahan pengetahuan rekam medis yang berkelanjutan, penghargaan dan sanksi terhadap tenaga pengisi rekam medis perlu dlbudayakan, dan pemantauan pengisian rekam medis perlu ditingkatkan.
Daftar bacaan: 35(1966-2000)

The medical record science and technology and the improvement in sosial economic conditions and education increase public awareness for high quality of health care. Good health care quality in hospital is reflected by good medical records. Good medical records must be complete, accurate, timely and must comply with the legal requirements.
There are 9 ( nine ) regulations that manages medical records, who consist of Act (1 pcs ) Goverment Regulations (2 pcs ), Minister of Health Decrees ( 4 pcs ), Director General Decree ( 1 pcs) and Director of Hospital Decree ( 1 pcs ).
The research tookplace at Inpatient Ward of Persahabatan Hospital, Jakarta during May untill July 2001with the approaching legal of health normatively and sosiologic by using qualitative method exploratories discriptive. Data collecting was carried out by indept interview, document study as well analysis to determine the completeness of medical records.
The purpose of this research was to analysis regulations of medical records in the fullfilt of medical records Inpatient Ward Persahabatan Hospital so that its can be useful! as evidence tool in legal claim, to increase quality hospital services and to give law protecting both for health personnel and hospital.
Based on Regulation of Minister Of Health Number 749a/1989 concerning Medical Record the standard of inpatient health or medical record require the records include the following information:
a. patient identification data;
b. anamnesis.
c. relevant history of the illness;
d. record and finding's of the patient's assesment
e. diagnosis;
f. evidence of appropriate informed consent;
g. treatment / theraupetic order.
h. nursing record;
i. clinical observation including the results of treatment;
j. conclutions at termination of hospital izati on or evaluaations/ treatment.
The result from the researh showed that most of all informen actually knows threre are regulations concerning medical records but the contain they did not understand yet so implementation the regulations based on they experience and there are still many more stipulations could not effective yet. The regulation that exist already sufficient, however in the future of anticipating technology development it is necessary to make new regulations both the already revision or to form new regulations.
One of purposes medical records is legal aspect. Medical records is be able to be evidence tool for phisician and nurse who have negligence issues. A physician can protect himself from the appearance of negligence by the care and deligence which he writes his note. The medical records can be strong evidence tool for phisician and nurse if the medical records are fill up complete, accure and. timely and to comply with the legal requirements. It is recomanded that there should be fullfill medical records in complete, accure and timely as well comply with legal requirement to improve the quality of the medical records. Additionally there shoud be a continous training and transfering of knowledge on medical records. Adequate reward and punishment shoul be give to personnel who is responsible for the filling medical records, and monitoring of the medical records should be increased. Bibliography : 35 ( 1966-2000)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Ryta
"Memasuki era persaingan babas, tuntutan masyrakat terhadap pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat (bermutu), sudah menjadi prioritas utama, baik dani aspek pelayanan medis maupun terhadap mutu informasi yang dihasilkan. Salah satu sumber informasi di Rumah Sakit adalah isi rekam medis. Mutu rekam medis tergantung dari kelengkapan pengisiannya, keakuratan datanya, ketepatan waktu serta pemenuhan terhadap aspek hukum.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang pencatatan rekam medis rawat inap stroke di Pusat Pengembangan Penanggulangan Stroke Nasional, Rumah Sakit Umum Bukittinggi Tahun 2004, juga untuk mengetahui mutu rekam medis yang dihasilkan serta masalah yang berkaitan dengan mutu rekam medis yang dihasilkan.
Metode penelitian adalah kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan system. Pendekatan sistem bertujuan untuk pemecahan masalah, dan memandang organisasi sebagai suatu sistem. Unsur input terdiri dari format rekam medis, prosedur tetap, uraian tugas, sumber daya manusia, panitia rekam medis serta dukungan organisasi dalam bentuk kebijakan terhadap penyelenggaraan rekam medis. Unsur proses terdiri dari pelaksanaan pengisian rekam medis; pemeriksaan kelengkapan rekam medis serta umpan balik pelaksanaan pencatatan rekam medis. Data kualitatif diperoleh dari wawancara mendalam dengan beberapa informan disertai pengamatan terhadap pelaksanaan pencatatan rekam medis. Data kuantitatif diperoleh dengan melakukan telaah terhadap isi rekam medis.
Penelitian ini dilakukan di ruangan perawatan stroke dan di Instalasi Rekam Medis P3SN RSUP Bukittinggi, dengan jadwal pelaksanaan mulai 1 Juni sampai dengan 17 Juli 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kelemahan pada pencatatan rekam medis, sehingga mutu rekam medis yang dihasilkan sangat rendah. Masalah yang ditemukan pada penelitian ini adalah kelemahan pada semua unsur input yaitu sebagai berikut:
1. Format rekam medis yang belum sesuai dengan kebutuhan informasi.
2. Belum adanya prosedur tetap tentang pencatatan rekam medis.
3. Uraian tugas pada petugas penerimaan pasien rawat inap masih tumpang tindih.
4. Sumber daya manusia yang masih kurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
5. Tidak aktifnya panitia rekam medis.
6. Kurangnya dukungan organisasi dalam bentuk kebijakan yang mengatur tentang penyelenggaraan rekam medis.
Untuk itu diperlukan upaya-upaya guna perbaikan system penyelenggaraan system rekam medis khususnya tentang pencatatan rekam medis, dengan memenuhi kebutuhan sumber daya yang optimal serta pemberian sanksi terhadap petugas terkait yang tidak melakukan pencatatan rekam medis dengan lengkap dan benar.
Daftar Bacaan : 33 (1982-2004)

Entering the global era, community demand to health service that provides fast, accessible, and qualified services, become a major priority, viewed from the point of medical service and also the point of informative quality output. One of information sources in hospital is medical record. The quality of medical record depends on comprehensive enrollment, accuracy of the data, accuracy of time, and law aspect providing.
The objective of this research is for abstraction examining about medical record recording in stroke inpatient nursing in the Center of National Stroke Anticipating Developing (P3 SN), Public Hospital Bukittinggi in 2004. It has aim to examine medical record quality as an output, and also examining the problem that is connected to medical record quality as an output.
The research methods are quantitative and qualitative with system approaching. System approaching was used for problem solving, and organization previewing as a system. Input substances consist of medical record format, fixed procedure, task explanation, human resources, medical record committee, and organization support in form of medical record implementation policies. Process substances consist of medical record recording implementation, comprehensive medical record checking, feed back and medical record recording implementation. Qualitative data have been got by deeply interview to a number of informant with monitoring and observation to medical recording implementation. Quantitative datas have been got by studying to medical record substances.
This research was executed in stroke nursing room and in the medical record installation P3SN RSUP Bukittingi; with implementation schedule at 1 June until 17 July 2004. The research result showed that there is some disadvantages found in medical record recording, with the result that the quality of medical record outcame is very low. The problems that found at this research as the disadvantages for following all input substances:
1. Inappropriate medical record format to information necessary
2. There is no fixed procedure for medical record recording
3. Task explanation to inpatient receiver staffs is still unformed.
4. Low quality and quantity for human resources
5. Inactive medical record committee
6. There are insufficient organization supports in form of medical record implementation policies.
For all those purposes above, that is needed some efforts for better medical record system implementation especially about medical record recording, by fulfilling optimal resources necessaries and punishment executing to connected staff that do not implement medical record recording completely and accurately.
Bibliographies : 33 (1982-2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edlani Yudistia Armay
"Skripsi ini membahas ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri menurut jenis kelas perawatan dan jenis pembayaran perawatan di RSMM Bogor dengan subjek penelitian adalah rekam medis rawat inap psikiatri tahun 2008. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain penelitian adalah studi potong -lintang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri tahun 2008 di RSMM Bogor rela tif sebanding dengan kelengkapan pengisiannya dilihat dari 10 jenis formulir yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hanya 2 formulir yang menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik menurut jenis kelas perawatan, yaitu formuli r catatan perjalanan penyakit dan resume. Sementara pada jenis pembayaran perawatan, hanya ada 1 formulir yang menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik, yaitu formulir resume.
Saran yang diusulkan yaitu melaporkan hasil penelitian ini kepada kom ite medik RSMM Bogor melalu panitia rekam medis sebagai salah satu bahan kasus mengenai mutu rekam medis rawat inap psikiatri; perlu dilakukan analisisis kualitatif rekam medis guna mengetahui keakuratan data dan informasi yang terekam pada setiap formulir secara lebih mendalam; perlu dilakukan pengawasan/supervisi pada setiap kelas perawatan dan kepada petugas yang bertanggung jawab melakukan pengisian rekam medis secara berkala terkait kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri; perlu dibuat peraturan/regulasi yang tegas dan baku untuk mengatur kelengkapan pengisian rekam medis; RSMM Bogor perlu memberikan pelatihan tentang rekam medis kepada petugas yang bertanggung jawab melakukan pengisian rekam medis.

This study discusses the incompleteness of the medical record Inpatient psychiatry according to the type of class treatment and care in the types of payment at RSMM Bogor. The subject of this research is the medical record Inpatient psychiatry in 2008 at R SMM Bogor. This research is quantitative research with cross-sectional research design. Results of research indicate that the incompleteness of medical records in RSMM Inpatient psychiatry in 2008 comparable with the relative completeness of the contents v iews of 10 types of forms reviewed.
Based on the results of research, note that only two types of form, the form of progress notes of disease and discharge summary form that showed statistically significant relationship with the type of class treatment. In addition, the type of discharge summary form again showed a significant relationship with the type of statistical treatment of payment.
Suggestions can be proposed to report the results of this research to the medical committee in RSMM Bogor through the medical record committee as one of the cases the quality of medical record Inpatient psychiatry; qualitative analysis should be performed to determine the accuracy of data and information recorded on each form in more depth; needs to be done supervision in each class and to the maintenance officer is responsible to the medical record related to the medical record completeness of Inpatient psychiatry; regulations need to be made and set the standard for completeness of medical record ; RSMM need to provide training in medical record to the officer responsible to the medical record filling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustin Erawati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26583
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Ruth Emalian
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T41320
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariz Fazli Putra
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26672
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risalina Myrta Anggarini
"ABSTRAK
Dengan didukung oleh 20 jenis keahlian, maka angka kunjungan pasien rawat jalan RSPAD Gatot Soebroto cukup tinggi. Seperti kita ketahui bersama tuntutan utama bagi pasien rawat jalan adalah pelayanan dengan cepat dan tepat Untuk menunjang pelayanan pasien rawat jalan panting pula diperhatikan layanan rekam medis yang cepat.
Dari hasil residensi penulis menjumpai lamanya rata-rata layanan rekam medis pada pasien poliklinik Penyakit Dalam yang diperkirakan mempunyai dampak atas kepuasan pasien.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi yang terperinci tentang layanan rekam medis di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Penelitian dilakukan secara cross sectional, dengan melakukan pengamatan terhadap rata-rata layanan rekam medis pasien rawat jalan poliklinik Penyakit Dalam, kemudian mengumpulkan data sekunder, juga wawancara dan diskusi kelompok terarah dengan petugas rekam medis serta kunjungan ke Rumah Sakit Pondok Indah untuk mendapatkan data pembanding. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
Pengamatan dilakukan selama 15 hari kerja (3 minggu) berturut-turut dan didapat 1222 orang pasien dan 20 orang petugas sebagai sampel penelitian. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa :
Rata-rata (mean) waktu layanan rekam medis di poliklinik Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto adalah 61 menit.
Pengembangan kualitas tenaga rekam medis kurang direncanakan dengan baik. Prosedur kerja belum dilaksanakan secara konsisten. Pengembalian rekam medis dari poliklinik maupun tempat perawatan belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Lokasi poliklinik yang jauh dari tempat penyimpanan rekam medis mempengaruhi kecepatan pelayanan. Perlunya penambahan petugas untuk merapikan file.

ABSTRACT
Being the top referral military hospital the Central Army Hospital Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto) consisting of 20 different specialities has a hight visit of out-patients. Hence, a fast and efficient medical record service seems necessary.
The purpose of this research is to gather exact information on medical record service in the Central Army Hospital Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto). This research is cross - sectional. It is based on medical record observations towards out - patients of the Internal Medicine Department together with secondary data from interviews and focussed group discussions with medical record officers. A visit to the Pondok Indah Hospital for comparison study was made and the data analysis is qualitative and quantitive.
The observation on I222 patients and 20 officers for 15 working days (3 weeks) is as follows :
The average time required for medical record service in the internal Medicine Department of the Central Army Hospital Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto) is 61 minutes.
The personnel for medical record service do not meet up to expectations the work procedure is not consistent. At times, medical records are not well - kept.
Bibliography : 21 year 1952 - 1997.
"
Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Sally
"Pada Undang-Undang Kedokteran dinyatakan bahwa kelengkapan berkas rekam medis adalah sebagai bahan bukti di pengadilan. Analisis rekam medis di rumah sakit dilakukan dengan cara meneliti rekam medis yang dihasilkan oleh staf medis dan paramedis serta hasil-hasil pemeriksaan dari unit-unit penunjang sehingga kebenaran penempat diagnosa dan kelengkapan rekam medik dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan April 2008. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian kualitatif.
Pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, observasi dan melakukan telaah terhadap delapan jenis formulir rawat inap bulan April 2008. Informan terdiri dari dokter, perawat dan petugas rekam medik. Angka ketidaklengkapan rekam medis rawat inap non psikiatri bulan April tahun 2008 berdasarkan ruangan rawat inap telah ditemukan yaitu: identitas pasien 0%, resume medis 26%, resume keperawatan 60%, surat persetujuan rawat inap 0%, ringkasan masuk dan keluar 29%, riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik awal 24%, nama dan tanda tangan dokter yang merawat 60%, tanggal masuk dan keluar serta waktu 31%. Sedangkan berdasarkan dokter spesialis yang merawat ditemukan angka ketidaklengkapannya sebagai berikut: identitas pasien 11%, resume medis 32%, resume keperawatan 68%, surat persetujuan rawat inap 4%, ringkasan masuk dan keluar 38%, riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik awal 17%, nama dan tanda tangan dokter yang merawat 58%, tanggal masuk dan keluar serta waktu 24%.
Dari hasil wawancara diketahui bahwa faktor yang berhubungan terhadap ketidaklengkapan berkas rekam medis antara lain latar belakang pendidikan, pelatihan tentang rekam medik, keberadaan SOP, pemberitahuan ketidaklengkapan rekam medis, pemberlakuan disiplin, sarana dan prasarana. Saran yang diberikan untuk Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor adalah meningkatkan kualitas SDM dengan pelatihan yang berhubungan dengan pelaksanaan rekam medik, membuat SOP bagi pengisi rekam medis, merevisi SOP yang sudah ada dan melakukan pengontrolan ketat terhadap pengisian rekam medis. Selain itu perlu juga diberlakukan sanksi, karena tiap peraturan tanpa adanya sanksi tidak akan berjalan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lanawati Suleman
"Dengan adanya era globalisasi, masyarakat Indonesia semakin sadar akan pelayanan jasa rumah sakit, sehingga rumah sakit semakin dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan bermutu. Kondisi persaingan antara rumah sakit yang satu dengan rumah sakit yang lain menjadi semakin ketat. Oleh karena itu bukan hanya pelayanan medis saja yang penting, tetapi unit penunjang medispun menjadi hal yang penting pula. Salah satu unit penunjang adalah rekam medis.
Rekam medis sangatlah penting, karena fungsi utamanya adalah membantu keputusan klinis, yaitu dalam membuat diagnosa dan pengobatan. Komunikasi di antara dokter dalam mengobati pasien melalui rekam medis tersebut, bahkan rekam medis memuat pengetahuan yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan resident yang bertugas di suaturumah sakit. Di dalam rekam medis juga tercermin kualitas pelayanan rumah sakit dan data - data yang dibutuhkan untuk perencanaan rumah sakit
Rumah Sakit Kanker "Dharmais" merupakan satu - satunya rujukan kanker di Indonesia. Sesuai dengan misinya tersebut, maka rekam medis yang merupakan hal yang penting bagi riset epidemiologi dan aspek medikolegal. Jadi dalam rekam medis banyak informasi yang tersedia dan akan sangat sulit untuk mendapatkan informasi dari pencatatan yang tidak baik
Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan riset responden melalui teknik wawancara mendalam dan berperan serta. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan masukan dari Direksi, manajemen dan para dokter untuk meningkatkau kualitas dan kuantitas pencatatan resume pasien rawat inap, mengingat resume media merupakan ringkasan dari seluruh pencatatan atas tindakan yang dilakukan kepada pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan akan tercapai melalui pembentukan komite rekam media yang selanjutnya dengan wewenang dan tanggung jawab terhadap rekam medis akan melakukan perubahan dokumentasi yang telah ada Jadi pencatatan resume media pasien rawat inap akan menjadi lebih baik terlebih dengan bantuan dari dokter umum yang beitugas sebagai dokter ruangan.

As a consequence of globalization, Indonesian s peoples becomes aware with health care. Nowadays the competition among the hospital becomes greater and greater, it makes the hospital are expected to give good quality, exactly and rapidly services. Clinical service units are important and clinical support are too, such as : medical record.
Medical record is very important, the function is primarily to assist clinical decision making in diagnosis and treatment. They serve as an important means of communication of information between the medical team treating the patient. Also the medical record provides a discipline which plays an essential role in education of medical students, residents or junior doctors. For the planning of the health care and epidemiological researches needed the information from medical record.
"Dharmais" Cancer Hospital is initially National Cancer Hospital in Indonesian. The mission is built to approach effectiveness and qualified health service purposes, including preventive, curative and rehabilitative of cancer. Based on that mission, medical record plays an important role in epidemiological research and they provide evidence for medico - legal. So, there are much more information being available and it is too difficult to retrieve information from unorganized notes.
This study through in - depth interview were designed to get suggestion from management hospital and clinical team. The aim of study is assist to improve quality and quantity in - patient medial record, especially discharged summary. It is written by the physician and other health care specialists and should always be problem oriented. Discharged summary is a brief of clinical information, such as : diagnosis, treatment, prognosis etc. As a result of the study indicates that Medical Record Committee is needed to designed new document standards and change medical record system. And also general practitioner should help to write the discharged summary. Finally, medical record will be gain the benefit."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Nazhifa Afdhal
"Penelitian ini membahas hubungan karakteristik dokter dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak di RSIA Budi Kemuliaan tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak serta hubungannya dengan karakteristik dokter pengisi rekam medis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel yang tidak lengkap diisi adalah tanggal dan waktu, nama dan tanda tangan dokter, informed consent, dan resume medis. Sementara itu diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara jenjang pendidikan dan status kepegawaian dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak.

This study discusses the relationship between characteristics of doctor and the completeness of hospitalized infants and children medical records in RSIA Budi Kemuliaan Years 2014. This study aims to describe the completeness of hospitalized infants and children medical records as well as its relationship with the characteristics of doctor as a filler medical records. This is a quantitative study with cross-sectional study design. Based on the results of the study, it is known that variables incomplete filled are date and time, name and signature of the doctor, informed consent, and medical resume. Beside that, it is known that there are significant differences between levels of education and employment status with the completeness of hospitalized infants and children medical records.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>