Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86380 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Kusratmoko
"Memanfaatkan database berbasis SIG dari himpunan data fisik, sosial dan ekonomi daerah aliran Citarum yang telah tersusun, kemudian dilakukan analisis wilayah prioritas penangganan bahaya erosi. Tahap awal analisis dilakukan dengan penentuan wilyah potensi erosi dengan variabel kunci, lereng, wilayah dengan potensi erosi tinggi, jarak dari sungai utama dan tingkat perkembangan penduduk.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa sebaran wilayah potensi tinggi dan sangat tinggi di daerah aliran Citarum mengambil porsi 32.5% dari luas DAS. Angka tersebut diperkirakan cukup akurat dengan membandingkan hasil perhitungan wilayah bahaya erosi dari BRLKT, Departemen Kehutanan tahun 1987. Secara spasial diperlihatkan korelasi negatif dengan angka R = 0.59 (sign pada alpha=0.01%) antara bobot potensi erosi dengan nilai NDVI hasil interpretasi citra landsat TM tahun 2000. Wilayah hilir aliran Cikondang dan sebagian wilyah hulu cikapundung diidentifikasi sebagai wilayah dengan prioritas ke-1 dalam penangganan bahaya erosi."
2002
JUGE-3-Jan2002-42
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Firmansyah
"BankMarsmap adalah sistem informasi marketing berbasiskan geografis yang membantu bank untuk menelaah penetrasi produk perbankan serta dapat membantu menentukan lokasi terbaik untuk pembukaan cabang baru. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, BankMarsmap harus melihat faktor lain yang berpengaruh terhadap penentuan lokasi yaitu risiko. Pengembangan aplikasi BankMarsmap dengan memasukkan faktor risiko dimulai dengan menelaah risiko-risiko dari suatu bisnis perbankan, dengan mengacu terhadap aturan Bank Indonesia mengenai Risiko. Selanjutnya dilakukan survey terhadap salah satu pemakai BankMarmap untuk mengetahui sejauh mana faktor risiko berperan dalam bisnis prosesnya. Pengembangan aplikasi BankMarsmap harus meninjau sistem aplikasi ini secara rinci, untuk kemudian ditambahkan fungsi-fungsi baru yang mendukung analis risiko. Analisis risiko yang dicakup meliputi metodologi pengembangan aplikasi ini menggunakan FAST. Harapan dari pengerjaan proyek akhir ini adalah membantu mengembangkan aplikasi BankMarmap sehingga dapat menelaah lebih rinci mengenai faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap penentuan cabang baru, tidak hanya ditinjau dari faktor pendapatan (revenue) saja tetapi juga ditinjau dari sisi risiko. Dengan pengembangan aplikasi ini diharapkan informasi yang dihasilkan dapat lebih lengkap untuk pengambilan keputusan pembukaan cabang baru.

Bank Marsmap is a marketing information system. Having gepgraphical basis, it support the banks to conduct research on the penetration of banking products and to determine the best and suitable location to establish new branches. To achive better results, Bank Marsmap requires to consider other factor, that is a risk, which influences the determination of location. The Development of Bank Marsmap's application which involves a risk factor begins with studying the risk of banking business by referring to BI regulation about Risks. The, survey on one of BankMarmap's users will be conducted. It is done to find out how big the role of risk factor in his or her business process. The development of Bank Marsmap application needs to consider its application system in details. Furthermore, new fucntions supporting the risk analysis could be added. The risk analysis includes application development methodology using FAST. The completion of this project was wished to help the development of BankMarsmap's application. therefor, it enebles to conduct research in more details on factor that influence the determination of new branches. It might be studied either through revenue factor or through risk factor. Through the development of this application it was wished that the information to decide the establishment of new branches be more complete."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"with the rapid growth of communication technology, PT. TELKOM as one of the telecommunication companies in Indonesia provides new services based on CDMA branded TELKOMFlexi. in Bandung, TELKOMFlexi has been launched since November last year. as a new services, PT. TELKOM is triying to reach its customer by built BTS oriented to customer penetration and coverage. in order to give the optimal services to customer, BTS location is hoped can solve geography problem and efficiency level. geographical informayion system (GIS) is an appropriate solution to make decision in determining the optimal BTS location. to get optimal BTS location, it is need to analyze spread, potential grid content with demand spread, and proper analysis using proper parameter that is NPV (net present value) where BTS and customer became the prime component. that analysis is needed so BTS can be placed at the optimal location which can give profit not only for customer but also PT. TELKOM. the system designed in this research geographical information system simulated to determine the optimal BTS location. the needed values can change depend on decision taking condition."
JTIT 5:1 (2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"High population growth and limited availability of land in Yogyakarta require proper planning and management in order to accomodate various uses including cemeteries. This research aims at developing GIS-based Decision Support Systems for both setting priority for managing the existing cemeteries and finding location for new cemeteries. Evaluation criteria covering policy, economic, physical, ecological and socio-cultural aspect related to lands were developed. The spatial-based Analytical Hierrarchy Proses (AHP) was applied to determine weight of each criterion which then they are used to develope suitability maps. The spatial multi-criteria evaluation (SMCE) and GIS overlay operations were applied to determine priority cemeteries and also to find suitable locations for new cemeteries. The result show that GIS-based decision support system combined with AHP and SMCE is able to set up priority cemeteries in Yogyakarta. It is also presented that using the criteria, and combine with the Yogyakarta city spatial plan, there is no suitable location to developed as new cemeteries within the area of Yogyakarta City."
MTUGM 4:30 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun Muljo Sukojo
"Penelitian analisis perubahan penggunaan lahan telah dilakukan menggunakan metode penginderaan jauh (inderaja) dan sistem informasi geografis (SIG). Identifikasi peta perubahan penggunaan lahan dilakukan dengan menggunakan proses tumpang susun peta penggunaan lahan tahun 1990 (hasil digitasi skala 1:50.000) dan peta penggunaan lahan tahun 1997 hasil interpretasi citra Landsat TM (Thematic Mapper) tahun 1997 dengan koordinat UTM (Universal Transverse Mercator). Perbaikan kontras citra melalui perataan histogram dilakukan dengan teknik klasifikasi terawasi yang terbagi menjadi 7 (tujuh) klas (sawah, perkampungan, tegalan, industri, tambak, lapangan olah raga dan semak). Analisis perubahan penggunaan lahan dan tingkat pencemaran air sungai BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand) dan TSS (Total Suspended Solid) dilakukan dalam sistim informasi geografis hingga diperoleh database dengan format link spasial dan tabular. Perubahan penggunaan lahan dianalisis berdasarkan pembagian segmen mengacu arah kontur sepanjang Kali Surabaya. Hasil analisis memperlihatkan perubahan penggunaan lahan pada tahun 1990-1997 yakni sawah berkurang 5,72 %, perkampungan bertambah 15,16 %, tegalan bertambah 0,54 %, tambak berkurang 9,67 %, industri bertambah 36,67 % dan semak berkurang 26,67 %. Hasil analisis tingkat pencemaran air dengan regresi linier berganda menunjukkan BOD (koefisien determinan 56 %) dan TSS (koefisien determinan 65 %) masih dipengaruhi oleh perubahan penggunaan lahan, tidak demikian halnya dengan COD (koefisien determinan 24 %).

Application of Remote Sensing and Geographic Information System Methods for Land Using Difference. Land using difference analysis has been done using remote sensing and Geographic Information System (GIS) methods. Identification of land using difference was conducted using map overlaying process of 1990s (digitized scalling 1:50.000) and 1997s land using map (interpreted from Landsat TM (Thematic Mapper) Image 1997) with UTM (Universal Transverse Mercator) coordinate. Image enhancement was done through histogram equalization with supervised classification devided into 7 classes: rice field, settlement, dry field, industry, pond, sport field and bush. Land using difference and river pollution BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand) and TSS (Total Suspended Solid) analysis were done through GIS to get database in spasial link and tabular format. Land using difference was done based on division segment of Kali Surabaya contour as reference. The result shows that there were changes on land using from 1990 until 1997 that rice field reduced by 5.72 %; settlement increased by 15,16 %; dry field increased by 0.54 %; industry increased by 36.67 % and bush reduced by 26.67 %. Water pollution analysis results which was done using multiple linier regression show both BOD (determinant coefficient 56 %) and TSS (determinant coefficient 65 %) are affected by difference in land using, but COD (determinant coefficient 24 %) is not affected."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gatot Ghautama
"Geographic information system application for archaeological and historic sites mapping in Indonesia."
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2006
004.61 PED
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hafshoh Mahmudah
"pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan kesejahteraan suatu wilayah. akan tetapi, perbedaan kondisi geografis dan potensi wilayah menyebabkan perbedaan kondisi ekonomi yang berbeda antarwilayah. studi kasus dilakukan terhadap Provinsi Jawa Tengah karena merupakan salah satu kontributor PDRB terbesar di Indonesia, yang ternyata masih memiliki ketimpangan perekonomian antar kota dan antar kabupaten. untuk memudahkan visualisasi pertumbuhan dan penggerombolan dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah tersebut. metode yang bisa digunakan untuk analisis gerombol sangat beragam. salah satu metode Self Organizing Map (SOM) yang mampu menggerombolkan data multidimensi disertai dengan visualisasinya dengan teknik Unsupervised Artifical Neural Network. aplikasi ini memudahkan visualisasi dan analisisnya karena diintegrasikan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). aplikasi yang dibuat selanjutnya digunakan untuk melakukan analisis gerombol dengan data studi kasus Provinsi Jawa Tengah. Visualisasi yang dihasilkan mampu menunjukkan pola pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah namun belum terlihat adanya pemusatan kutub pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah karena pola penggerombolan berdasarkan indikator pertumbuhan ekonomi masih menyebar."
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, {s.a.}
315 JASKS 7:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Purnomo Edhi Raharjo
"Kendala yang muncul dengan meningkatnya kebutuhan akan transportasi, terutama kendaraan roda empat adalah untuk penentuan jalur perjalanan yang efisien agar secepatnya tiba di tempat tujuan. Salah satu cara yang representatif untuk memecahkan masalah ini adalah membuat sistem yang dapat membantu para pengendara menentukan rute perjalanan. Dalam penelitian ini dirancang sebuah prototipe Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan Global Positioning System Receiver (GPS) untuk menunjukkan posisi serta kecepatan kendaraan. Data posisi dan kecepatan dikirimkan ke sistem yang akan menampilkan posisi dan kecepatan kendaraan pada PC melalui mikrokontroler. Selain GPS, digunakan kompas digital sebagai pemberi informasi arah kendaraan melalui modul yang terintegrasi dengan mikrokontroler. Dari program, kendaraan akan dipandu agar sampai ke posisi tujuan. Dari percobaan yang dilakukan pada kendaraan, data kecepatan masih bisa dibaca pada kecepatan hingga 100 km/jam. Kesalahan posisi diketahui sebesar 6.378 m dan kesalahan kecepatan minimum dan maksimum masing-masing sebesar 0.04% dan 1.35% dimana proses pengambilan data GPS, kecepatan, kompas digital ke PC membutuhkan waktu pengiriman data selama 1 detik.

Increasing requirement for effective transportation mode, especially vehicles, is how to determine an efficient route to destination. One of representative solutions for this problem is an automatic routing which guides drivers in choosing their routes. In this research, we develop a prototype of Geographic Information System (GIS) based on Global Positioning System (GPS) receiver to display car's position and speed in a PC using a microcontroller as interface. In the system, a digital compass is used to set the direction and guide the car to its destination. The experiment results show that the prototype installed in a car worked up to speed of 100 km/h. The position error reading is measured as 6.378 m, while maximum and minimum speed error are 0.04% and 1.35%, respectively. The GPS, speed, and vehicle direction data reading from devices to PC needs transfer time 1 second for each data acquisition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51281
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Lestari Paramita
"Pesatnya perkembangan informasi menuntut dikembangkannya suatu sistem pencarian data yang baik, yang memberikan kemudahan untuk menemukan informasi yang diinginkan. Sistem pencarian data yang umum digunakan saat ini adalah sistem pencarian data berbasiskan kata. Masukan dari pengguna yang berupa pertanyaan (query) dalam bahasa natural (natural language) akan digunakan oleh sistem pencari informasi untuk menemukan dokumen yang mengandung kata-kata pada query tersebut. Pencarian ini menyebabkan jumlah dokumen yang ditemukan umumnya terlalu banyak karena dokumendokumen yang hanya mengandung sebagian kata dalam query juga akan ikut ditemukan. Jika ditinjau dari isinya, baik query maupun dokumen hampir selalu memiliki keterkaitan dengan lokasi di dalamnya. Hal-hal tersebut mendasari pengembangan sistem pencarian data yang berbasiskan kepada data-data geografis. Sistem bertujuan untuk mengambil nama lokasi dalam query dan membatasi pencarian data pada dokumendokumen yang memiliki lokasi representatif sesuai dengan query saja. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini dinamakan Sistem Perolehan Informasi Geografis (Geographic Information Retrieval - GIR). Sistem GIR dikembangkan dengan 2 metode utama, yaitu metode pemilihan satu lokasi representatif (metode SLR) dan metode pemilihan banyak lokasi representatif (metode BLR) dalam dokumen. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan nilai average precision tiap metode dengan Sistem Bahasa Natural (Natural Language - NL). Hasil metode SLR mengalami penurunan sebesar 15.67% sedangkan hasil metode BLR mengalami penurunan sebesar 6.54%. Untuk memperbaiki hasil tersebut, diimplementasikan 2 metode proses perluasan lokasi yaitu perluasan lokasi ke tingkat lebih tinggi dan lebih rendah (metode QE_S); dan perluasan lokasi ke tingkat yang lebih tinggi, lebih rendah dan tingkat yang sama (metode QE_ETS). Hasil metode SLR dengan QE_S (SLR_QE_S) mengalami peningkatan sebesar 29.23% dan hasil metode SLR dengan QE_ETS (SLR_QE_ETS) mengalami peningkatan sebesar 30.57%. Saat perluasan lokasi diimplementasikan dengan metode BLR, hasil yang diperoleh justru menurun, yaitu hasil metode BLR dengan QE_S (BLR_QE_S) memiliki penurunan sebesar 22.47% dan metode BLR dengan QE_ETS (BLR_QE_ETS) memiliki penurunan sebesar 34.36%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem GIR yang memberikan hasil terbaik adalah metode SLR_QE_ETS sedangkan sistem GIR yang memberikan hasil terburuk adalah metode BLR_QE_ETS."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>