Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152126 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugeng Rahardjo
"Makalah ini memaparkan tentang prakiraan dampak perluasan wilayah tutupan terhadap kualitas lingkungan. perlakuan pada model yang dirancang, dijalankan dengan bantuan perangkat lunak Powersim.

An attempt is made to predict environmental degradation caused by paving areas expansion. This paper tried to show a result of the model simulations."
Jurnal Geografi, 2001
JUGE-2-Juli2001-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Azriansyah Ithikari
"Fokus dalam skripsi ini adalah bagaimana hubungan lingkungan urban dan epidemik obesitas pada masyarakat perkotaan. Perkembangan ruang sosial (third place) pengaruh konsumerisme membentuk keterikatan akan sebuah tempat. Koridor dalam kotas sebagai akses memiliki tingkat permebealitas yang berpengaruh terhadap eating environment. Film Supersize dan Wall-E menjadi studi kasus dalam skripsi ini. Pembahasan dilakukan dengan cara studi literatur, referensi dari jurnal-jurnal serta artikel terkait, dan sumber daya lainnya seperti film dan wawancara ahli.

The focus in this thesis is how the urban environment and the relationship of obesity epidemic in urban communities. The development of social space of third place in the influence of consumerism forming an attachment to place. Corridor in the city as having permeable access affecting the eating environment. Supersize movie and Wall-E becomes a case study in this thesis. This study was embrace by reviewing literature, reference journals and related articles, and other resources such as films and interviewing experts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42674
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Stevi Della Ardina Putik Permata
"Tesis ini membahas metode partisipasi yang digunakan Forum Anak Kelurahan Benda Baru (FAKBB) dalam tahapan pembangunan kota dan derajat partisipasi Forum Anak Kelurahan Benda Baru (FAKBB) dalam Musrenbang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini menghasilkan temuan bahwa partisipasi Forum Anak Kelurahan Benda Baru (FAKBB) di Kota Tangerang Selatan masih dalam tahap sosialisasi. Derajat partisipasi dalam Musrenbang saat ini masih dalam derajat Non Participation sedangkan, motode partisipasi yang digunakan masih belum maksimal sehingga perlu adanya pengunaan metode partisipasi Community Action Planning (CAP), teknik partisipasi Awareness Methods, Classic Brainstorming, Interactive Brainstroming, dan Digital Technology yang disesuaikan dengan karakteristik anak dalam tiap tahapan pembangunan kota.

This thesis discussed the use of participatory methods Forum Anak Kelurahan Benda Baru (FAKBB) in the stages of urban development and the ladder of participation Forum Anak Kelurahan Benda Baru (FAKBB) in Musrenbang. This research was a qualitative which used case study approach. This research found that participation Forum Anak Kelurahan Benda Baru (FAKBB) in South Tangerang City was still in the stage of socialization. The ladder of participation in Musrenbang was still in Non Participation ladder, whereas the participatory methods used was not optimal so it was necessary to use Community Action Planning (CAP ) participatory methods, Awareness Methods participation techniques, Classic brainstorming, brainstorming Interactive and Digital Technology which needed to be adapted to the child characteristics in every stages of urban development."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenita Indrasari
"Anak memiliki pengalaman dan memanfaatkan lingkungan perkotaan dengan cara yang berbeda dari orang dewasa. Perkotaan yang dibangun dengan hanya membuat taman bermain tanpa mempertimbangkan faktor mobilitas mandiri anak cenderung mempengaruhi proses tumbuh kembang anak secara negatif."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2021
690 MBA 56:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Arvianty
"Perkembangan kota-kota besar di Indonesia sejak 1990-an hingga sekarang mencerminkan perkembangan fisik kota yang lebih banyak ditentukan oleh sarana dan prasarana yang ada. Pembangunan kota cenderung meminimalkan ruang terbuka hijau dan menghilangkan wajah alam. Lahan-lahan bertumbuhan banyak dialihfungsikan menjadi kawasan infrastruktur perkotaan. Pertumbuhan populasi penduduk DKI Jakarta yang tinggi membutuhkan pemenuhan akan permukiman, sarana dan prasarana kehidupan penduduk kota yang layak. Keadaan lingkungan perkotaan menjadi berkembang secara ekonomi, namun menurun secara ekologi. Ruang terbuka hijau (RTH) DKI Jakarta merupakan aset pemerintah daerah yang dikelola oleh beberapa instansi salah satunya Dinas Pertanian dan Kehutanan Provinsi DKI Jakarta yang mengelola aset berupa lahan seluas 114, 22 ha yang terletak di 19 lokasi instalasi kebun bibit dan tersebar di 4 (empat) wilayah kotamadya DKI Jakarta (Selatan, Timur, Utara dan Barat) serta di Pulau Tidung Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Kebun bibit merupakan unsur ruang terbuka hijau yang produktif atau menghasilkan seperti bibit tanaman buah, tanaman hias, anggrek dan sayuran dan bernilai ekonomis, ekologis, dan sosial. Setiap kawasan yang sudah ditetapkan peruntukannya sebagai ruang terbuka hijau seperti lahan kebun pembibitan sebaiknya ditetapkan dengan peraturan daerah untuk menghindari konversi lahan atau peruntukan yang tidak sesuai di masa yang akan datang.
Tujuan dari penelitian adalah :1).Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas masing-masing kebun bibit sesuai peruntukan dan fungsinya akibat adanya kegiatan revitalisasi fasilitas kebun, 2) Mengetahui preferensi masyarakat dalam mempertahankan keberadaan dan fungsi kebun bibit sebagai kawasan ruang terbuka hijau di DKI Jakarta. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan diketahui bahwa revitalisasi fasilitas fisik dalam bentuk kegiatan pengurugan, pemagaran, jalan setapak, pembangunan green house, lathhouse, sere, sprinkle dan deep well serta vegetasi (tanaman) kebun bibit secara bersamasama tidak berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas Sedangkan preferensi berupa nilai kesediaan membayar atau WTP yang bersedia dikorbankan masyarakat dalam mempertahankan fungsi dan keberadaan kebun bibit dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat semakin tinggi tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat maka nilai WTP yang diberikan juga akan meningkat.

The development of DKI Jakarta tends to minimize green open space and diminish natural appearance. Many planted areas are functionally transferred into urban infrastructure areas. This is caused by high population growth in DKI Jakarta, which requires fulfillment of feasible settlement area, facility and infrastructure of the urban inhabitants. The condition of urban environment improves in terms of economy, but degrades in terms of ecology. In anticipating degradation to urban physical environment, the government has been making effort to optimize the existing green areas such as revitalization of nursery. Nursery is an element of cultivated open green space with economic, ecological and social values. Nursery produces plants seeds of fruit plants, ornamental plants, orchids, and protective plants. Since 2004, revitalization to nursery has been conducted. Such effort of revitalization, however, has not given maximum result in accordance with the target and investment conducted. In the framework of increasing efficiency and effectiveness of nursery revitalization, we need to see the of effectiveness of impact of farm physical facility development/repair on productivity and use of nursery environment for the surrounding community.
This research is aimed to identify the factors unified as the activity of revitalization of nursery physical and supporting facilities that influence the level of farm productivity, and to find out community preference in maintaining the existence and function of nursery as green open space area in DKI Jakarta. Revitalization of physical facility and level of productivity are obtained from the result of survey and documents applying multiple linear regression analysis. Next, result of WTP is obtained from result of interview and questionnaire provided to the community around nursery, by applying method of contingent value. Result of discussion shows that revitalization of physical facilities in the form of activities of filling up, fencing, path making, green house construction, lathhouse, sere, sprinkle, and deep well as well as procurement of seed farm plants together does not have an impact on productivity. Partially, however, the activity of revitalization by filling up, fencing, path making, sere construction, sprinkle, deep well and procurement of nursery plants has an impact on productivity increase. Meanwhile, community preference in determining the payingpreparedness value be sacrificed in maintaining the function and existence of seed farm as green open area is influenced by level of education and income. The higher the level of education and income of the community, values of being prepared to pay will increase. Therefore, every area whose allocation has been determined as green open space such as seed farm area is better stipulated in regional regulation to avoid improper land conversion or allocation in the future."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 307.76 / 2008 (25)
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
N. Daldjoeni
Bandung: Alumni, 1992
307.76 DAL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ririhena, Saka
"ABSTRAK
Perkembangan fisik lingkungan pesisir di Kabupaten Manokwari tidak terlepas dari lajunya pertumbuhan jumlah penduduk. Seiring dengan lajunya pertumbuhan Jumlah penduduk didaerah perkotaan Manokwari, menyebabkan tingginya permintaan lahan permukiman. Analisis data kependudukan menyajikan dinamika pertumbuhan jumlah penduduk massif di Kecamatan Manokwari Barat dan sekaligus kecamatan ini menjadi kecamatan yang padat sejak tahun 2000.
Peningkatan jumlah penduduk di kecamatan ini selaras dengan pola pengunaan tanah permukiman tanpa di dukung dengan penyediaan sarana dan prasarana sehingga menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan pesisir. Upaya Pemerintah Kabupaten melaksanakan program pengembangan wilayah ternyata belum berkesesuaian dengan kebutuhan penduduk Kecamatan Manokwari Barat di bidang sarana-prasarana tersebut.
Temuan-temuan yang di peroleh melalui rangkaian analisis Super Imposed peta-peta tematik, Conten Analisis dokumendokumen perencanaan Kabupaten Manokwari, dan Gap Analisis dalam mengukur kesenjangan pada program pemerintah dengan kondisi ruang terbangun pada wilayah studi. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan kajian tetang tori kesesuaian pembangunan, dalam konsep Kota Berkelanjutan.

ABSTRACT
Physical development of the coastal environment in Manokwari not independent of the speed of growth of the population. Along with the growth speed Manokwari total population of urban areas, resulting in high demand for residential land. Analysis of demographic data presents the dynamics of population growth in the district of Manokwari West massif and at the same time these districts into subdistricts solid since 2000.
The increase of population in the district is consistent with the pattern of use of the land settlement without the support with the provision of facilities and infrastructure, causing damage and pollution coastal environment. District Government efforts to implement the program of regional development is not yet in conformity with the needs of the population in the District of Manokwari West the field of infrastructure.
The findings were obtained through analysis of super imposed a series of thematic maps, Conten Analysis of planning documents Manokwari District, and Gap Analysis to measure the gap in government programs with the condition of the room woke up in the study area. This study is expected to be useful in providing conformity assessment tori neighbor of development, the concept of Sustainable Cities.
"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendaru Tri Hanggoro
"Skripsi ini memaparkan sejarah permukiman kumuh di Jakarta 1960—1969. Di tengah pembangunan ibukota, permukiman kumuh tersebut muncul dan tersebar. Awal 1960, Jakarta sedang bersiap menyambut Asian Games 1962. Gedung, kompleks olahraga, patung-patung, jalan-jalan, dan bangunan baru lainnya dipersiapkan untuk menyambut ajang tersebut. Jakarta mengalami perubahan besar di masa itu. Di saat yang sama, arus urbanisasi ke Jakarta meningkat pesat. Orang-orang dari desa menyerbu kota karena kemiskinan di desa dan pemberontakkan daerah. Hal ini ikut menyebabkan jumlah penduduk Jakarta meningkat. Jumlah penduduk Jakarta telah mencapai tiga juta orang sejak 1961. Penduduk tersebut memerlukan tempat bermukim di kota. Mereka yang mempunyai modal cukup dapat membangun permukiman yang layak. Sementara mereka yang tidak mempunyai cukup modal, seperti gelandangan, hanya mampu mendirikan gubuk-gubuk atau rumah-rumah kumuh tak permanen yang berbahan kayu, bambu, dan kardus. Pekerjaan mereka sebagai buruh kasar, pedagang asongan, penarik becak, dan sektor informal lainnya tidak banyak menghasilkan pemasukkan yang cukup. Sementara itu, pemerintah daerah belum mampu menyediakan permukiman yang layak untuk kelompok masyarakat tersebut. Akibatnya permukiman kumuh muncul dan tersebar di ibukota. Pemerintah daerah berusaha memecahkan masalah permukiman kumuh yang dapat menimbulkan masalah tambahan lainnya seperti pelacuran dan kriminalitas tersebut melalui berbagai cara. Melalui metode sejarah, skripsi ini mencoba memaparkan permasalahan tersebut.

This undergraduate theses describes the history of slum settlements in Jakarta among year 1960—1969. In the midst of capital development, slum settlements were emerged and spread. In the early 1960, Jakarta was preparing to welcome the Asian Games 1962. Buildings, a huge sport complexes, city statues, streets, and other new buildings were prepared to welcome this event. Jakarta had experienced major change in that period. At the same time, urbanization had rapidly increased. People from villages stormed the city because of poverty in rural areas and regional rebellions. It contributed toward the increase of city dwellers number. The population of Jakarta had reached three million people by the year 1961. The residents needed a settlement to live in the city. Those who had enough capital could build proper housing. While those who had no capital, such as nomad people, could only build huts or non-permanent houses which were made of wooden, bamboo, and cardboard. They only worked as unskilled laborers, hawkers, becak pullers, and other informal sector so that they could not raise enough revenue to build a proper house. Meanwhile, local government dad not been able to provide proper housing for these weak communities. As the result, slum settlements emerged and spread in the capital of Indonesia. Local government tried to solve the problem of slums that could cause additional problem such as prostitution and crime by doing many ways. Through the historical method, this undergraduate theses tries to explain the problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S94
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Febrina
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>