Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82509 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agni Iga Iswarani
"Penelitian ini mengungkapkan wacana seksualitas yang ditampilkan karya sastra menantang ideologi yang dominan. Penelitian mengangkat novel Larung karya Ayu Utami sebagai kajian. Dengan metode analisis wacana Fairclough, penelitian ini menyimpulkan bahwa Larung menyajikan wacana seksualitas sebagai alat perlawanan terhadap ideologi gender dengan usaha-usaha dari para karakter di dalam upaya membuat tafsiran baru atas konstruksi sosial."
2004
TJPI-III-3-SeptDes2004-22
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Hamad
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sainul Hermawan, 1973-
Yogyakarta: IRCiSoD,, 2005
808.83 SAI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lukmanul Hakim
"Nineteen Eighty-Four merupakan salah satu karya George Orwell, seorang sastrawan terkenal Inggris. Novel ini menggambarkan suatu kondisi kehidupan yang mengerikan yang diciptakan oleh suatu penguasa totaliter. Penguasa semacam itu mengontrol setiap aspek kehidupan tiap anggota masyarakat, termasuk juga aspek seksualitas.
Melalui analisis yang mempergunakan teori Foucault diperlihatkan bagaimana penguasa mengontrol wacana seksualitas. Penguasa membentuk pemahaman tertentu mengenai seksualitas. Bagi penguasa, seksualitas diperbolehkan hanya sebagai bentuk pengabdian. Penguasa membentuk seksualitas negatif pada proles. Penguasa menciptakan seksualitas negatif tersebut untuk memperkokoh seksualitas positif mereka. Winston Smith, tokoh utama novel ini, menolak seksualitas positif tersebut dengan melakukan hubungan gelap bersama Julia.
Melalui analisis nada, dapat dilihat nada pesimis dalam pemberontakan Winston. Nada pesimis ini terlihat dalam penggambaran Winston, penggambaran partai, serta kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang didapatkan oleh Winston.

Nineteen Eighty-Four is one of the best works by the famous English writer, George Orwell. The novel pictures a horrible living condition created by a totalitarian authority. This authority controls members of the society in every aspects of their life, including sexuality.
By applying Foucault's theory on discourses, it is seen how sexuality are formed and used by the authority to control the society. Foucault's theory is used to analyze the power relation occurred in the discourses. The authority created a certain way of saying about the people's sexuality. According to the government, sexuality is permitted only as a way of servitude. The authority created a negative sexuality in the low class society called proles. They created this to strengthen the positive image of their sexuality. Winston Smith, the lead character in the novel, rejected this positive image of sexuality by making a secret relationship with Julia.
Through tone analysis, we can see a pessimist tone in Winston's rebellion. The pessimist tone is seen in the way Winston presented, the authority presented, and the contrast between what he expected to what he got in the end.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15356
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aquarini Priyatna Prabasmoro
"Tesis ini merupakan kritik sastra yang mempergunakan perspektif feminis dan pascakolonial terhadap tiga novel karya Nh. Dini, yaitu Pada Sebuah Kapal, La Barka, Namaku Hirolco. Analisis dalam tesis ini menyoroti konstruksi seksualitas dan subjektivitas perempuan dalam budaya patriarki yang saya lakukan melalui kajian struktur dan kajian wacana yang saya fokuskan pada wacana tubuh dan penubuhan, serta wacana berahi, seks dan cinta.
Simpulan yang saya dapatkan adalah pada ketiga novel Nh. Dini meresistensi konstruksi patriarki atas seksualitas dan subjektivitas perempuan melalui penghadiran tokoh perempuan yang menginternalisasi dan mendekonstruksi, mengartikulasi dan/atau melebih-lebihkan konstruksi patriarkal terhadap seksualitas/ subjektivitas perempuan sebagai bagian dari proses menjadi Diri/Subjek sebagaimana Diri itu ingin dibangun oleh tokoh-tokoh tersebut

Representation of Women's Sexuality in Three Novels by Nh. DiniThis thesis is a piece of literary criticism using feminist and postcoionial perspective on Nh. Dini's three novels, namely Pada Sebuah Kapal, La Barka, Namaku Himko. The analysis of this thesis highlights the construction of women's sexuality and subjectivity through structural and discursive analysis, which I focus on the patriarchal construction of women's sexuality and subjectivity as well as based on the discourse of passion, sex and love.
The conclusion I can draw is that in the three novels, Nh. Dini resists the patriarchal construction on women's sexuality and subjectivity by presenting women characters that internalize and deconstruct, articulate and/or magnify the patriarchal construction of women's sexuality and subjectivity as a part of a process of becoming Self/ Subject as the Self wishes to be constructed by the characters.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 10863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Rakhmadi
""Vita Sexualis" is Mori Ogai_s Naturalism novel. This work is made with the purpose of showing how naturalism themed novels should be made to Japan society especially Japanese naturalism writers. "Vita Sexualis" is a story about Shizuka Kanai_s sexual life from which he was six years old to 23 years old. Human male sexuality will be explained through Shizuka Kanai psychosexual development. Through analyzing every event that happens in Shizuka Kanai_s life through six years old to 23 years old especially events related to sex, the writer_s got to see that Shizuka Kanai has an asexual symptom in his latent phase and he left a fixation in his infantile-phallic phase which restraining perfection in his genital phase development."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13610
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nidia Rahma
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas peran kepala kaum dalam novel Tamu karya Wisran Hadi dan Warisan karya Chairul Harun, serta cerminan masyarakat Minangkabau dalam kedua novel tersebut berdasarkan pendekatan sosiologi sastra menurut Ian Watt 1964:300 mdash;313. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang secara keseluruhan memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan peran kepala kaum dan cerminan masyarakat Minangkabau yang terdapat dalam novel Tamu karya Wisran Hadi dan Warisan karya Chairul Harun. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua pengarang menggambarkan masyarakat Minangkabau dengan latar dan budaya yang sama yaitu kaum Piliang, namun gambaran masyarakat minangkabau dengan sudut pandang yang berbeda. Kemudian, meskipun peran kepala kaum dalam adat Minangkabau diperlukan untuk memimpin dan membantu kehidupan anak kemenakannya, kepala kaum juga dapat berbuat sesuatu yang bertentangan dengan adat dan melakukan suatu hal untuk kepentingan dirinya sendiri.

ABSTRACT
This thesis discussed the role of kepala kaum or head of clan in Tamu novel written by Wisran Hadi and Warisan novel written by Chairul Harun, along the reflection of Minangkabau society in both novels based on literature sociology approach by Ian Watt 1964 300 313. This research will use qualitative method, which as a whole takes advantage of the means of interpretation by presenting it in descriptive form. This analysis is meant to explain the role of kepala kaum and the reflection of Minangkabau society in Tamu and Warisan novels written by Wisran Hadi and Chairul Harun. The analysis result shows that both authors illustrated Minangkabau society with same background and culture from Piliang clan. However, they captured the Minangkabau society by different perspective. Then, even though the role of kepala kaum in Minangkabau tradition is prominent to lead and to help the life of his relative, kepala kaum could act contradicted with the culture and do something that only fulfilling his own interest."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekarsari Utami
"ABSTRAK
Tesis ini merupakan kajian terhadap novel Leyla (2006) karangan Feridun
Zaimoglu yang mengaplikasikan teori penggambaran orient dalam orientalisme
serta diaspora untuk menggambarkan posisi Migran Turki di Jerman dan posisi
pengarang. Argumentasi utama tesis ini didasarkan pada relasi antara posisi
pengarang yang berlatar belakang sebagai masyarakat diaspora Turki dengan
karya sastra yang mengangkat persoalan orient dan situasi multikulturalisme di
Jerman. Sebagai pengarang generasi kedua yang dilahirkan di Turki namun besar
dan mendapatkan pengetahuan di Jerman Zaimoglu menjadi subjek dengan
identitas yang hybrid. Dalam Leyla Zaimoglu meminjam cara pandang orientalis
untuk mengonstruksi citra Turki sebagai orient. Hal tersebut terlihat pada berbagai
kritik terhadap tradisi Turki dan pengukuhan stereotip-stereotip. Meskipun
demikian, di saat yang bersamaan pengarang juga menghadirkan penggambaran
Orient yang lain dengan cara mematahkan stereotipe, selain dengan menegaskan
cerita sebagai gambaran generasi pertama masyarakat diaspora Turki di Jerman.
Dengan demikian melalui Leyla Zaimoglu menghadirkan perspektif yang baru
dalam karya sastra masyarakat diaspora generasi kedua yang dapat diterima oleh
publik Jerman. Hal tersebut signifikan sebagai strategi atau dialog antar budaya
yang berkaitan dengan isu multikulturalisme di Jerman

Abstract
This thesis is a study of the novel entitled Leyla (2006) written by Feridun
Zaimoglu, that applies a theory about the portrayal of Orient in orientalism and
diaspora to describe the position of Turkish Migrants in Germany and the position
of the author. The main argument of this thesis is based on the relation between
the position of the author, whose background as a Turkish diasporic, offering a
piece of literature that raises the issue of orient and the situations of
multiculturalism in Germany. As an author from the second generation who was
born in Turkey but raised and gains knowledge in German, Zaimoglu is a subject
to a hybrid identity. In Leyla Zaimoglu borrows Orientalist perspective to
construct the image of Turkey as the orient. This is evident in the criticism of the
inaugural Turkish tradition and stereotypes. Nevertheless, the author also presents
another depiction of the Orient by breaking the stereotypes, and affirms the story
as a portrayal of the first generation of Turkish diasporic in Germany. Thus
through Leyla, Zaimoglu brings new perspectives in the literature of the second
generation diasporic that can be accepted by the German public. This is significant
as a strategy or intercultural dialogue relating to issues of multiculturalism in
Germany"
2012
T30381
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>