Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104894 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Cipta Manunggal, 1999
355.343 2 Int
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Cipta Manunggal, 1999
355.343 2 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prayitno Ramelan
Jakarta: Grasindo, 2009
355.343 2 PRA i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jupriyono
"Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang bahwa Indonesia hingga saat ini masih mengalami berbagai permasalahan dalam pemutusan jaringan sindikat Narkoba. Dalam pemutusan jaringan sindikat narkoba diperlukan dukungan data dan informasi intelijen, sehingga pemberantasan terhadap jaringan narkoba dapat diungkap dan hasilnya lebih maksimal, penelitian ini bermaksud mengetahui bagaimana strategi pemanfaatan data dan informasi intelijen dalam pemutusan jaringan narkoba.
Hasil penelitian yang dilakukan masih ditemui adanya keterbatasan dalam operasionalnya. Selain itu juga dicoba untuk menerapkan strategi yang efektip dalam rangka menghadapi perkembangan/ tren narkoba yang semakin meningkat, dengan berbagai konsep-konsep adanya kerjasama, komunitas intelijen dan upaya pemberantasan untuk memutus mata rantai jaringan sindikat narkoba yang di Indonesia. Maksud dan tujuan dengan penggunaan data dan informasi intelijen dalam bentuk data yang akurat maka kegiatan pemutusan jaringan narkotika lebih efektip serta dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terhambatnya pemutusan dan pengungkapan jaringan narkoba.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dan melakukan wawancara terhadap pejabat pengambil kebijakan dan para direktur, analis Intelijen selaku pelaksana dalam upaya pemberantasan narkoba di Badan Narkotika Nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara organisasi bahwa pemanfaatan data dan informasi intelijen dalam mendukung kegiatan pemutusan jaringan narkoba sudah dilakukan sesuai dengan rencana, namun masih ada kekurangan yang harus diperbaiki sehingga kedepan hasilnya lebih maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa perlu penguatan pada bidang analis pengolahan data dan informasi intelijen dengan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, menambah peralatan tehnologi intelijen, membentuk jaringan intelijen dan peningkatan kerjasama antar instansi dan Intelijen sebagai leading sector dalam pemutusan jaringan.

The research was conducted subject to the basis that Indonesia currently is still experiencing many issues in the eradication of narcotics syndicate networks. In the termination of the narcotics syndicate network, it is required support of data and intelligence information, therefore the eradication of narcotics networks can be disclosed and obtain maximize results, this study means to discover data utilization and intelligence information strategy in the eradication of narcotics network.
Results of the research which has been done is still limited in it?s operations. Moreover, we tried to apply effective strategies in order to settle the increase / growing of narcotics trends, with different concepts of cooperation, intelligence community and eradication efforts to break the link network of narcotics syndicates in Indonesia. The aims and objectives of the use of intelligence data and information in the form of accurate data is to obtain effective activity over narcotics network eradication and can be identified factors that influence the eradication and disclosure of narcotics network.
The Research done by collecting data and doing interviews for policy makers officials / Eradication Deputy and the directors, as the executor of the Intelligence analyst in narcotics eradication efforts at the National Narcotics Agency. The results showed that in organizations that utilization data and intelligence information in support their narcotics network eradication is done according to plan, but still there are obstacles that must be improved to maximize its results.
Based on the results of research that there should be a strengthening in the field of data processing and analysis of intelligence information to increase the quality and quantity of human resources, improve intelligence technology equipment, networking and increase cooperation among intelligence agencies and Intelligence as a leading sector in the eradication of the narcotics network."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Kartomo
"Militer khususnya intelijen militer seharusnya diberikan peran lebih dalam usaha kontra terorisme. Tujuan pertama penelitian ini adalah menganalisa bagaimana perbantuan militer dilaksanakan di negara-negara demokrasi. Tujuan kedua adalah menganalisa efektifitas pelibatan intelijen militer dalam operasi penegakan hukum terhadap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur di Poso. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbantuan militer di negara demokrasi dilaksanakan dengan cara melatih atau memperbantukan unit militer khusus kepada otoritas penegakkan hukum. Sedangkan pelibatan intelijen militer dalam operasi penegakkan hukum di Poso, terbukti efektif dalam menyediakan informasi intelijen yang dibutuhkan, sehingga tujuan dan sasaran operasi dapat dicapai. Perbantuan militer dan pelibatan Intelijen militer ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam usaha kontra terorisme di Indonesia.

Military particularly military intelligence should be given more role in counter terrorism. First objective this research is to analyze how military assistance is conducted in democratic countries. The second goal is to analyze the effectiveness of military intelligence engagement in law enforcement operations against East Indonesian Mujahidin terrorist groups in Poso. This research based on qualitative methods and literature study. The results of the study indicate that military assistance in a democratic country is carried out by conducting a military training in order to form a special military unit for law enforcement authorities. Furthermore, the engagement of military intelligence in law enforcement operations in Poso shown effective in providing the necessary intelligence information, so the objectives and targets of law enforcement operations could be achieved. The military assistance and the engagement of military intelligence could be used as a reference in efforts to counter terrorism in Indonesia.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Indrawan Syamsoeddin
"

Pada tahun 2015, Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya melancarkan serangan kepada kelompok pemberontak Houthi yang berada di wilayah kedaulatan Yaman. Serangan tersebut menimbulkan permasalahan-permasalahan yang harus dicari jawabannya melalui penelitian ini. Mengapa Arab Saudi melakukan intervensi militer semacam itu, Bagaimana Pengiriman pasukan bersenjata atau intervensi militer kepada negara lain menurut prinsip non intervensi dan Piagam PBB, dan bagaimana legalitas intervensi militer Arab Saudi dan koalisinya di Yaman menurut prinsip non intervensi dan Piagam PBB. Penelitian ini akan menjawab 3 (tiga) pertanyaan atau permasalahan di atas. Tindakan Arab Saudi dan koalisinya yang melancarkan serangan militer ke wilayah Yaman pada dasarnya merupakan penggunaan kekerasan dan campur tangan terhadap urusan domestik atau dalam negeri dari Yaman. Campur tangan atau intervensi semacam ini melanggar Pasal 2 (4) dan 2 (7) Piagam PBB yang mengandung prinsip non intervensi. Namun, pelarangan campur tangan atau intervensi khususnya intervensi militer bukan pelarangan yang mutlak. Piagam PBB sendiri memberikan pengecualian terhadap dua pasal pelarangan intervensi tersebut sehingga negara dapat melakukan intervensi khususnya intervensi militer. Intervensi-intervensi yang dikecualikan tersebut ialah intervensi atas mandat Dewan Keamanan PBB dan intervensi atas dasar self-defence. Intervensi militer Arab Saudi dan koalisinya di Yaman merupakan intervensi atas dasar self-defence yang telah memenuhi persyaratan-persyaratannya menurut Piagam PBB.

 


On 2015, Saudi Arabia Led-Coalition launched a military operation targeted to Houthi Rebel in Yemen. The operation problems that the author of this paper must seek the answers in this paper. Why did the Saudi Led-Coalition launch a military operation in Yemen?, How is the legality of sending an armed force to another state according to the principle of non intervention and the UN Charter?, and How is the legality of military intervention done by Saudi Led-Coalition  in Yemen according to the principle of non intervention and the UN Charter?.This paper will seek the answers of those three problems. That Saudi and its coalition launched a military operation in Yemen is a use of force and an interference against the domestic affair of Yemen. This kind of interference is a violation to article 2 (4) and 2(7) of UN Charter. However, the Charter itself constitutes articles that could be a discretion to intervention prohibition in the Charter. The Charter allows states to counduct two kinds of intervention . Those are intervention under the authorization of the Security Council and intervention based on the right of self-defence. The act that Saudi and its coalition did in Yemen is based on the right of self-defence and they have fulfilled the conditions governed in the Charter.

 

"
2020
T54745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Centre for the Study of Intelligence and Counterintelligence (CSICI),
340 IKI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Orde Baru merupakan suatu periode dalam lintasan sejarah Indonesia yang selalu menarik untuk dibahas secara akademik. Selama lebih dari tiga dekade, periode Orde Baru hanya direpresentasikan oleh satu rezim pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia ke-2, Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto. Dalam konteks itu, buku ini bermaksud untuk mengulas bagaimana kerja-kerja intelijen dilakukan pada masa Orde Baru, di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto saat itu. Berbeda dari buku-buku dan artikel ilmiah sebelumnya yang lebih banyak mengulas pola kerja intelijen maupun dampak kerja intelijen terhadap masyarakat, buku ini mencoba mengulas relasi kerja-kerja intelijen dengan pasang-surut kekuasaan Soeharto. Buku ini membahas bagaimana kesamaan ataupun perubahan karakter intelijen pada awal pemerintahan Soeharto menapaki kekuasaan, pada saat pemerintahan Soeharto mulai melakukan konsolidasi dan menstabilkan kekuasaan, hingga pada saat pemerintahan Soeharto dilanda tantangan gelombang demokratisasi dan krisis ekonomi di akhir tahun 1990-an. Dengan membaca dinamika karakter intelijen pada tiga periode tersebut, diharapkan pembaca akan mendapatkan pandangan yang komprehensif mengenai dinamika intelijen dengan kekuasaan di era Orde Baru. Buku ini dimaksudkan sebagai suatu tinjauan ilmiah untuk memperkaya diskursus akademik intelijen di Indonesia, dan juga sebagai medium evaluasi agar kesalahan serupa tidak terulang lagi di masa depan. Setidaknya terdapat dua pembelajaran penting dari kajian ini, pertama, penggunaan intelijen untuk ambisi pelanggengan rezim tidak selamanya menghasilkan keluaran positif bagi kekuasaan itu sendiri. Kedua, ambisi pelanggengan rezim pada akhirnya juga melemahkan kemampuan intelijen itu sendiri dalam melaksanakan tugas utamanya, yaitu melakukan deteksi dini terhadap ancaman keamanan nasional."
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2022
355.34 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini membahas perkembangan reformasi intelijen di Indonesia pada periode Reformasi (1998-sekarang). Apa saja perubahan yang berlangsung dalam komunitas telik sandi pada era pasca Orde Baru? Bagaimanakah dinamika politik memengaruhi proses reformasi intelijen? Mengapa praktik penyalahgunaan kekuasaan dan politisasi terus berlangsung dalam badan intelijen meski demokratisasi telah berlangsung selama dua dekade lebih? Buku ini berupaya menjawab pelbagai pertanyaan penting tersebut dengan membahas tiga aspek strategis reformasi intelijen, yaitu: relasi presiden dan kepala badan intelijen negara; politisasi serta depolitisasi intelijen, dan; operasi intelijen Indonesia di luar negeri. Karya ini penting untuk dibaca oleh kalangan akademisi, peneliti, pengambil kebijakan, mahasiswa, dan masyarakat umum yang memiliki perhatian terhadap masa depan demokrasi di Indonesia."
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2022
355.34 MEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nyi Raden Rania Shalyssa Andira
"Intelijen adalah entitas yang telah eksis sejak awal peradaban manusia. Sejak zaman Nabi Musa hingga saat ini, intelijen telah memengaruhi jalannya hubungan internasional dengan fungsi dan perannya yang esensial bagi keberadaan negara. Akan tetapi, pada kenyataannya, kajian intelijen dalam studi Hubungan Internasional masih terbilang minim. Oleh sebab itu, tulisan ini berusaha untuk memetakan perkembangan literatur mengenai intelijen dalam bahasan HI. Tinjauan literatur ini menghimpun dan meninjau 40 literatur akademik yang kemudian dikategorisasikan berdasarkan metode taksonomi ke dalam tiga tema utama, yakni: (1) karakteristik umum intelijen; (2) peran intelijen dalam Hubungan Internasional; dan (3) kegagalan intelijen dan pecahnya perang. Tinjauan literatur ini berupaya untuk menyajikan konsensus, perdebatan, dan refleksi mengenai kesenjangan literatur yang muncul dalam topik ini. Selain itu, tulisan ini turut menunjukkan sejumlah tren dalam literatur pengkajian intelijen dalam HI seperti persebaran tren historis, persebaran asal penulis, tren perspektif, serta juga menyajikan peta sitasi. Tinjauan literatur ini menemukan bahwa perkembangan literatur HI mengenai intelijen tidak mencerminkan signifikansi yang dipegangnya di dalam dunia politik internasional. Tulisan ini menggarisbawahi bagaimana literatur HI belum banyak mengkaji intelijen dengan menggunakan kerangka pemikiran HI.

Intelligence is an entity that has existed as early as the human civilization. Since the era of Moses until today, intelligence has influenced international relations with its essential function and role for the nation states. However, it is found that the study of intelligence in international relations is still lacking at best. This paper aims to map the literature development of intelligence in IR. It collects and reviews 40 literatures and divides them into three themed-based categories based on the taxonomy method which then consist of: (1) basic characteristics of intelligence; (2) the role of intelligence in IR; (3) intelligence failures and the outbreak of war. This literature review seeks to present the conventional wisdoms, the debates, and the gap of this topic. Furthermore, it also seeks to show some trends in the writings of intelligence in IR such as the distribution of the historic trends, the distribution of its authors’ affiliation, the distribution of the perspective trend, and a citation map is included. The literature review found that the development of intelligence study in IR literatures does not reflect the significance of intelligence in international politics. This study emphasizes how the IR literature has not study intelligence with proper IR analytical frameworks."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>