Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79625 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sukadji Ranuwihardjo
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
370.9 SUK p (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ratnaningsih
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Toga H.
"Krisis Ekonomi di Amerika akhir-akhir ini sebagian besar di akibatkan oleh kegagalan kotporasi. Salah satu kasus yang paling menyolok adalah kasus penipuan tinansial dengan pelakunya Bemard L.Madof£ Dampak dari kasus penipuan ini berujung pada ambruknya sejumlah bank, perusahaan swasta, dana jaminan pensiun, tabungan pendidikan dan kekayaan individual. Kasus penipuan yang luar biasa ini memunculkan pertanyaan bagaimana motivasi external dan internal yang mendorong pelaku, dan budaya sepeni apa di balik pcristiwa ini.
Penelitian ini menggunakan sumber-sumber primer dan sekunder yang didapatkan dari majaiah, surat yang dipublikasikan, laporan dan sumber-sumber literature lainnya.Hasil dari penelitian ini memperjelas bagaimana dimensi budaya dan karakter sistem ekonomi kapitalis sebagai faktor external bagi motivasi pelaku telah menjadi lahan subur bagi kasus-kasus penipuan. Serta motivasi internal seperti prilaku wirausaha dan ke-alpaan penerapan etika dalarn bisnis.

Large portion of Economic Crisis in American recently is contributed by corporate misconduct. One of the striking cases is the fraud case perpetrated by Bemard L. Madoftf The impact of this fraud case leads to the collapse of banks, private companies, pension reserves, education endowment and personal wealth. This massive hand has been surfacing the questions what external and internal motives which drive the perpetrator to commit fraudulence, and what culture is behind this case.
This study draws upon primary and secondary sources including magazines, published letters, and literatures. Upon examination of this case, it becomes clear that culture dimensions and characteristic of capitalist economic system serving as external factors have been fertilized soil to such fraudulent. And internal factors such as entrepreneurship behavioral and compromised ethics determine the motives.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33401
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrizal Nugroho
"Kebijakan yang proactive membuat Jepang ikut berkontribusi dalam kestabilan dunia. Konflik Palestina-Israel merupakan salah satu konflik yang saat ini belum menemukan solusinya. Jepang berkontribusi dengan memberikan bantuan ke Palestina melalui Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD). CEAPAD merupakan kerangka kerjasama yang diinisiasi oleh Jepang dan mengajak negara-negara Asia Timur untuk membantu Palestina dan memperkuat hubungan antara negara-negara di Asia Timur. Negara yang tergabung dalam CEAPAD bekerjasama dengan memberikan bantuan teknis kepada Palestina. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan konsep kebijakan luar negeri, bantuan luar neger, serta konstruktivisme. Pengumpulan data dilakukan melalui metode studi literatur dan wawancara dengan Duta Besar Palestina di Indonesia. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa bantuan yang diberikan Jepang ke Palestina berperan sebagai pelindung kepentingan nasionalnya. Selain itu bantuan yang diberikan hanya sebatas bantuan finansial, teknis maupun pengembangan negara karena bantuan yang diberikan tersebut tidak akan berselisih dengan politik Amerika di kawasan konflik tersebut. Bantuan Jepang melalui kerangka CEAPAD juga menjadi sarana Jepang dalam mencapai kepentingan-kepentingan negaranya yaitu pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara serta memperlihatkan keaktifan Jepang dalam konflik internasional.

This thesis deal with the Japanese perspective to providing assistance to Palestine. Particular emphasis placed on Japans government initiative in providing assistance to Palestine under the Cooperation among East Asian countries for Palestinian Development (CEAPAD) scheme. This study uses qualitative methods and four of the most prominent concepts in this thesis are foreign policy, foreign aid, soft power, and constructivism. Sources in this thesis were basesd on data collection from university libraries in Jakarta. Literature and materials such as books, journals, magazines and newspaper which are published in Indonesian and in english were used in order that the historical method of organizing the data may be achieved. The findings of this study indicate that Japan basically aims to provide assistance to Palestine in order to protect her national interests. i.e. to protect a stronger informal foundation for its already large economic presence built up since 1970s. Moreover the Japanese assistance to Palestine is only limited to financial, technical cooperation and grant aid. Japanese assistance through CEAPAD is also as a tool to achieve japans national interest, especially in Asia.
"
Depok: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T54619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyawan
"Studi pustaka mengenai etika kerja orang Jepang menurut Suzuki Shosan dan hubungannya dengan pandangan orang Jepang tentang kerja dewasa ini telah dilakukan sejak februari 1991. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kerja yang dilakukan bangsa Jepang yang telah berhasil membawa bangsanya ke dalam kemajuan ekonomi yang pesat. Pengumpulan data untuk mencapai tujuan penuilisan dilakukan melalui metode penelitian pustaka dengan jalan meneliti referensi-referensi yang berkaitan dengan tema permasalahan. Sedangkan teori yang dipakai sebagai kerangka pemikiran adalah teor.i yang dikemukakan oleh Shimada Akiko dan Yamamoto Shiehihei.Hasi1 studi pustaka ini. menunjukkan bahwa kegiatan kerja bagi bangsa Jepang sudnh tidak berada dalam tingkat sebagai sarana untuk mempertahankan kelangsungan hidup saja, melainkan sudah berada dalam tingkat, .sebagai sarana untuk mengembangkan dan mewujudkan diri. Hal ini tidak terlepas dari jasa Suzuki Shosan, seorang pendeta Budha sekte Zen. Suzuki Shosan adalah seorang pendeta Budha yang pertama kali mengaitkan kegiatan kerja dengan praktek agama Budha. dengan pemikirannya itu, makna kegiatan kerja bagi bangsa Jepang dapat diluaskan artinya menjadi. lebih dari sekedar sebagai. sarana untuk mempertahankan kelangsungan hidup."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Svara Wening Larasati
"ABSTRAK
Masyarakat Jepang identik dengan konsep homogenitas. Konsep tersebut berkaitan erat dengan nihonjinron, yaitu wacana atau teori-teori tentang identitas nasional Jepang. Melekatnya homogenitas pada identitas masyarakat Jepang sering berujung kepada diskriminasi rasial, termasuk diskriminasi terhadap orang berkulit hitam di Jepang. Pada tahun 2008, kemenangan Barrack Obama pada pemilihan presiden menjadi fenomena besar di seluruh dunia termasuk Jepang karena dianggap menjadi bukti bahwa toleransi masyarakat Amerika Serikat terhadap orang berkulit hitam sudah tinggi. Di Jepang, fenomena ini memicu munculnya re-evaluasi oleh masyarakat Jepang mengenai pandangannya terhadap orang berkulit hitam di Jepang. Tulisan ini berusaha mengungkapkan bagaimana penggambaran pandangan masyarakat Jepang terhadap orang berkulit hitam di Jepang dalam iklan Softbank setelah menangnya Obama. Barthes memperkenalkan konsep mitos, yaitu konotasi yang sudah mantap dalam masyarakat. Mitos melatarbelakangi bagaimana masyarakat tertentu memaknai suatu hal. Oleh karena itu, semiotika Roland Barthes digunakan untuk menganalisis makna tanda-tanda dalam iklan tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa masyarakat Jepang digambarkan masih mendiskriminasi serta menganggap orang berkulit hitam di Jepang sebagai pihak yang inferior pasca kemenangan Obama.

ABSTRACT
Japanese society is identic with the concept of homogeneity. The concept is closely related to nihonjinron, the discourse or theories about the national identity of Japan. The relation of homogeneity to the identity of Japanese society often leads to racial discrimination, including discrimination to black skinned people in Japan. In 2008, Barrack Obama 39 s victory in the presidential election became a major phenomenon around the world, including Japan, as it is seen as evidence that US public tolerance of black skinned people is high. In Japan, this phenomenon triggered the re evaluation by Japanese society about their views towards black skinned people in Japan. This paper attempts to reveal how the Japanese society depicts Japanese black skinned people in Softbank commercial after Obama 39 s victory. Barthes introduced the concept of myth, which is an established connotation in society. Myth lies behind how certain society interpret something. Therefore, Roland Barthes 39 s semiotics is used to analyze the meaning of signs in the commercial. The results of the analysis show that Japanese Society is depicted still discriminating and seeing black skinned in Japan as inferiors after Obama 39 s victory."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Munazaroh
"Tesis ini membahas tentang sistem pengamanan Markas Besar Kepolisian yaitu kantor pusat pelaksanaan kegiatan institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang menganut sistem Kepolisian Terpusat (Centralized System of Policing) yaitu sistem kepolisian yang terpusat/ tersentralisasi dimana sistem kepolisian berada di bawah kendali atau pengawasan langsung Markas Besar Polri. Dalam melaksanakan peran dengan sistem terpusat ini, sehingga Polri memiliki ciri yakni menggunakan sistem komando secara terpusat, terdapat standarisasi profesionalisme, wilayah kewenangan hukum lebih luas. Tesis ini khusus membahas terkait sistem pengamanan Mabes Polri dalam perspektif manajemen sekuriti fisik. Menggunakan metode kualitatif dengan observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil tesis ini menunjukkan bahwa sistem pengamanan Mabes Polri dalam persepktif sekuriti fisik masih kurang dikarenakan hasil penentuan level sistem pengamanan sekuriti fisik Mabes Polri pada level 2 dan belum pada level 1 atau level optimal, hasil ini juga dikuatkan oleh perhitungan Obyek vital tertentu yang menguatkan nilai level tersebut. Dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumen kajian di Mabes Polri masih terbatas pada level kepolisian wilayah. Rekomendasi dalam tesis ini yaitu agar dibuat kajian khusus level Markas besar secara spesifik terkait sekuriti fisik, baik dalam hal menentukan level keamanan Markas Besar hingga secara jelas menyusun dan melaksanakan standar personil, alat, serta prosedur yang terpusat, kemudian sebaiknya Polri dapat membuat acuan sistem pengamanan agar masyarakat dapat menerapkannya di tempat tinggal, lingkungan, perkantoran, maupun sarana publik lainnya, karena seperti yang kita ketahui bahwa Polri berwenang terhadap penyelenggaraan Pengamanan Swakarsa (Pam Swakarsa), Namun terkait manajemen sekuriti fisik Polri belum mempunyai acuan dan standar baku. Rekomendasi lain bagi Markas Polri dari penulis yakni sebaiknya Markas Polri mengatur ulang pemetaan zona, mulai dari zona publik, zona semi khusus hingga zona sangat khusus misalnya area Densus, intel dan ruang-ruang penyimpanan senjata.

This thesis discusses the Security system the headquarters of Indonesia National Police an overview of the perspective of physical security management, which is a central office of police activity that adheres to the Centralized System of Policing, a centralized / centralized police system in which the police system is under direct control or supervision by the National Police Headquarters. In case of this role with a centralized system so that the Police of the Unitary State of the Republic of Indonesia has the characteristic of using a centralized command system, there is a standardization of professionalism, a wider area of ​​legal authority, the scope of supervision in this system is broad. This thesis discusses specifically related to the security system of the Indonesia National Police Headquarters in the perspective of physical security management related to various events that have occurred such as fires, bomb explosions, and threats, besides those that often occur today such as large demonstrations, then the Headquarters security system. The results of this thesis indicate that the police Headquarters security system in terms of physical security is still lacking and the reach level is 2, not reach level 1 yet. Existing documents studies in Indonesia National Police Headquarters are still limited to the regional police level. Recommendations in this thesis for security systems in Headquarters so that specific Headquarters level studies are specifically made regarding physical security, both in terms of determining the security level of Headquarters to clearly formulate and implement centralized standard so the community can apply it in residences, environment, offices, and other public facilities, as we know that the National Police has the authority to organize the Swakarsa Security (Pam Swakarsa). Another recommendation for the Indonesia National Police is that doing rearrange the mapping of zones, starting from public zones, public reports, semi-special to zones very special for example Detachment area, intelligence and weapons storage rooms."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antika Sesiadani
"Baby Boom adalah suatu keadaan dimana angka fertilitas suatu negara meningkat secara drastis dalam kurun waktu yang sangat singkat. Umumnya, Baby Boom terjadi di sejumlah negara maju, salah satunya adalah Jepang. Baby Boom di Jepang terjadi pasca Perang Dunia II. Hal ini terjadi selain karena perang tetapi juga dikarenakan bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki yang mengakibatkan jumlah penduduk Jepang saat itu menurun dengan drastis. Akibatnya, pemerintah Jepang saat itu pun memerintahkan untuk meningkatkan angka fertilitas di Jepang dalam waktu singkat. Keputusan yang dilakukan oleh pemerintah pun berhasil dan sedikit demi sedikit Jepang kembali menuju normal dan perekonomian pun semakin meningkat karena banyaknya tenaga kerja muda. Namun, hal ini tidak bertahan lama. Alasannya, penduduk yang lahir pada masa Baby Boom itu memasuki pensiun secara masal dan menjadi masalah yang cukup memberatkan pemerintah Jepang saat ini. Banyaknya lansia, berkurangnya tenaga kerja muda dan mahalnya pajak dan tunjangan menjadi faktor utama dalam masalah yang harus dihadapi baik oleh pemerintah maupun penduduk usia produktif dan membawa Jepang menuju kehancuran.

Baby Boom is a situation that fertility rate of a country growing rapidly in a very short time. Commonly, Baby Boom existed in a few of developed countries, such as Japan. Baby Boom in Japan was happened at Post-World War II. Beside war, other factor that Baby Boomer could happen was a bomb that had been dropped to Hiroshima and Nagasaki. At that time, population in Japan was in dangerous situation, so the government ordered to his citizen to increase the fertility rate. The decision that the government had been made was succeed, and step by step, Japan back to normal and also, economic sector had been developed in a good way because there are so many of young workers. However, this decision did not long last, citizen that was born in Baby Boom?s period was already in their pension time and they did it in mass. This thing become the country?s problem. The increasing of elderly, decreasing of young workers and expensive tax and pension fund are main factor that the government and young workers have to face and also bring Japan to the verge of collapse
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Susanti
"Sistem pemekerjaan seumur hidup merupakan sistem relasi industrial yang menguntungkan, dimana partisipasi pekerja dalam perusahaan memiliki kontribusi yang besar dalam keberhasilan perusahaan Jepang. Selain menjamin keamanan kerja, perusahaan yang menganut sistem tersebut juga memberikan berbagai macam fasilitas dan manfaat untuk para pekerjanya. Seiring dengan perkembangan zaman, sistem tersebut perlu untuk disusun ulang untuk menghadapi tantang yang dihadapi oleh perusahaan. Perubahan yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan menggunakan tenaga kerja nonreguler atau transfer kerja sebagai alternatif pemberhentian kerja.

Lifetime employment system is a favorable industrial 'employer-employee' relationship system, where workers participation plays a pivotal role to the success of Japanese companies. Besides guaranteeing job security, companies that adopt this system also provide a wide range of facilities and benefits for its employees. Entering the new era, the system needs to be 'reengineered' to overcome challenges faced by the employer. The changes could be utilizing non-regular workforce or job-transfer as an alternative to job layoff.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>