Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19036 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hans Kartikahadi
"Masyarakat sangat merasakan pelanggaran profesi di segala bidang. Lunturnya integhtas profesi telah sangat merusak sendi-sendi masyarakat dan menghambat bahkan membuat mundur pembangunan bangsa. Dimulai dengan mengungkapkan fakta nyata penyimpangan di berbagai bidang profesi, uraian kemudian difokuskan pada guru sebagai profesi yang telah bertugas di bidang pendidikan formal dalam masyarakat. Perlu diingatkan tagi pengertian profesi, profesionalt profesionalisme. Apa dan bagaimana etika profesi guru seharusnya? Kendala apa yang dihadapi dunia pendidikan dan apa yang harus kita takukan agar moral etika pendidik dapat ditegakkan kembali adalah masalah yang bukan saja perlu direnungkan tapi pertu diselesaikan segera"
2006
EBAR-II-April2006-63
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Apriliani
"ABSTRAK
Indonesia sebagai negara dengan posisi skill intensive, perlu memperhatikan
pengelolaan perguruan tinggi. Standardisasi dan pengembangan proses pendidikan
di perguruan tinggi sangatlah penting. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui
implementasi total quality management. Langkah awal menyukseskan total
quality management perguruan tinggi adalah prinsip 5-S dan ISO 9000. Banyak
kesamaan antara persyaratan standard sistem manajemen mutu ISO 9001 dengan
prinsip 5-S. Dengan demikian, integrasi kedua sistem tersebut di perguruan tinggi
sangat potensial untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada perguruan tinggi
Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Implementasi integrasi prinsip 5-S
dengan persyaratan ISO 9001:2008 menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process, Crosstabulation-Correlation, serta Importance Performance Analysis.
Hasil penelitian ini adalah tingkat kepentingan (prioritas) prinsip 5-S pada
persyaratan ISO 9001:2008, kemudian diketahui juga keeratan hubungan (nilai
korelasi) antara masing-masing prinsip 5-S dengan persyaratan ISO 9001:2008,
dan selanjutnya mengetahui hasil evaluasi kinerja implementasi integrasi sistem
tersebut di perguruan tinggi.

ABSTRACT
Indonesia as a country with intensive skill positions, needs to pay attention to the
management of colleges. Standardization and development of higher education
process are very important. This can be achieved through the implementation of
total quality management. The initial step to achieve total quality management in
higher education is the principle of 5-S and ISO 9000. There are a lot of
similarities between the requirements of the quality management systems standard
of ISO 9001 and 5-S principles. Thus, the integration of both systems in higher
education is very potential to be implemented. This research was conducted at
college Diploma Programme, Bogor Agricultural University. The implementation
of 5-S principle integration with the requirements of ISO 9001:2008 used
Analytical Hierarchy Process, Crosstabulation-Correlation and Importance
Performance Analysis. The results of this research shows the importance level
(priority) of 5-S principles on ISO 9001:2008 requirements. It is also found out
that there is close relationship (correlation value) between each 5-S principle and
ISO 9001:2008 requirements, and the results of the performance evaluation of the
implementation of the integration system in college."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Peran pendidik guru menjadi lebih dan lebih penting dalam memenuhi kebutuhan guru profesional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia #14/2005 tentang Guru dan Dosen. Agar dapat mendidik guru profesional dan calon guru, pendidik guru sendiri harus profesional, dan memiliki kemauan untuk terus mengembangkan profesionalisme. Mengembangkan profesionalisme adalah suatu keharusan bagi pendidik guru, karena empat alasan: (1) sifat profesionalisme, (2) perkembangan pesat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, (3) paradigma pembelajaran seumur hidup, dan (4) permintaan Hukum #14/2005 tentang Guru dan Dosen. Namun data pada pendidik guru dari Lembaga Pendidikan Guru beberapa menunjukkan bahwa tidak semua pendidik guru menunjukkan kesediaan untuk mengembangkan profesionalisme. Oleh karena itu, pengembangan profesionalisme harus didorong oleh semua pihak yan terkait dengan guru dan pendidik guru. Ada banyak kegiatan yang dapat dialami oleh pendidik guru dalam rangka mengembangkan profesionalisme, beberapa diantaranya adalah: mengambil studi lebih lanjut, mengambil kursus yang relevan, refleksi diri secara teratur, bergabung dengan kegiatan akademik (seminar, lokakarya, pelatihan, dll), pengenalan sekolah, melakukan penelitian, dan penerbitan artikel ilmiah."
JPUT 13:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Sunarto
"Penelitian ini dilatarbelakangi dengan program sertifikasi pendidik yag bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan pendidik namun pelaksanaan sertifikasi tersebut kurang memenuhi tujuan tersebut. Di dalam pelaksanaannya banyak pendidik hanya berorentasi terhadap tunjangannya saja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan pengumpulan data sekunder. Dengan melibatkan informan sebagai narasumber yang terdiri dari pejabat di lingkungan Kemdiknas dan LPTK, penelitian ini mencoba menjawab dari akar permasalahannya.
Dari hasil penelitian ditemukan, penyebab tidak tercapainya tujuan sertifikasi pendidik dikarenakan setengah hatinya pemerintah dalam pelaksanaan sertifikasi tersebut, yakni proses rekruetmen calon dan evalusi pendidik yang telah tersertifikasi. Adapun faktor lainnya seperti faktor Intelektual, faktor pretasi kerja, faktor pelatihan sumber daya manusia, faktor motivasi, guru profesional, faktor kebijakan publik, faktor mutu, faktor proses dan faktor evaluasi kebijakan publik tidak signifikan sebagai penyebab utama permasalahan tersebut. Untuk melihat kualitas dan mutu pendidik dikategorikan baik atau tidak belum dapat diartikan dengan memiliki sertifikat pendidik atau tidak.

The research is motivated by yag educator certification program aimed at improving the quality of education and welfare educators but certification is not meet that goal. In many educators in the implementation‐oriented only towards alimony only. This study used a qualitative approach with indepth interviews, library research, and secondary data collection. By involving the informant as a resource consisting of officials in Kemdiknas and LPTKs, this study tries to answer the root of the problem.
From the results of the study found, the cause of failure educator certification because half his government in the implementation of the certification, the candidate and the evaluation process rekruetmen educators who have been certified. As for other factors such as intellectual factors, factor interpretation of the work, training of human resource factors, motivational factors, professional teachers, public policy factors, quality factors, process factors and public policy evaluation factors are not significant as a major cause of the problem. To see the quality and the quality of teachers categorized as good or not can not be defined by having a certified educator or not.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T30222
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
A.A. [Ali Akhbar] Navis, 1924-
Jakarta: Grasindo, 1996
371.02 NAV f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Teknologi Pendidikan merupakan program tertua di Pasca Sarjana UNJ. Sebagai salah satu program Pasca Sarjana hendaknya dapat menghasilkan atau meluluskan Master dan Doktor yang mampu menerapkan, mengembangkan dan menciptakan serta mengkaji berbagai model dan media pembelajaran untuk memecahkan masalah belajar manusia...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rosmi Julitasari
"Dalam era di mana perkembangan terjadi begitu pesat, dibutuhkan beberapa landasan untuk mencapai kemajuan. Landasan tersebut di antaranya adalah informasi dan pengetahuan yang sama sekali tidak bisa dipisahkan dalam proses penemuan-_penemuan baru. Tak pelak lagi, dibutuhkan perpustakaan sebagai tempat dan lembaga yang mempunyai sistem yang baik untuk melakukan pencarian dan penelusuran informasi dan pengetahuan tersebut.Perkembangan perpustakaan, di Indonesia khususnya, tidak bisa terlepas dari tokoh-tokoh yang telah bekerja keras mengembangkan dan mengajarkan hal-hal yang berkenaan dengan ilmu perpustakaan dan perkembangan perkembangan perpustakaan itu sendiri. Salah satu dari tokoh tersebut adalah Lily K. Somadikarta, yang sejak tahun 1960-an telah berkecimpung dalam bidang yang jarang diminati ini.Penelitian ini dilakukan untuk memahami pemikiran Lily K. Somadikarta serta untuk mengetahui perkembangan ilmu perpustakaan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian emic, dan pengumpulan datanya dilakukan dengan melakukan wawancara serta melakukan studi literatur yang dapat mendukung hasil wawancara tersebut.Hasil yang didapat menunjukan bahwa teori dasar yang selama ini diajarkan oleh Lily K. Somadikarta di Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya) Universitas Indonesia seperti konsep analisis subyek dari Ranganathan tidak dapat dihilangkan, meski saat ini terjadi banyak pergeseran dalam praktek kepustakawanan di Indonesia. Pergeseran tersebut antara lain tidak lagi digunakannya katalog kartu di banyak perpustakaan, digantikan oleh katalog komputer OPAC. Ditambah lagi dengan meledaknya isu yang berkaitan dengan internet seperti Dublin Core, metadata, dan sebagainya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Findyartini
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
PGB-PDF
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>