Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99909 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Studi tentang pola kopulasi siamang telah dilakukan di Kandang Peraga Pusat Primata Schmutzer Ragunan, Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kopulasi siamang di penangkaran. Hasil penelitian dapat dijadtkan sebagat pembanding atau gambaran tentang pola aktivitas kopulasi Hylobatidae lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah, siamang merupakan primata yang melakukan multi-mounting dalam setiap aktivitas kopulasinya Aktivitas kopulasi tersebut dilakukan secara dorso-ventral, yaitu setiap aktivitas kopulasi, bagian dorsal betina menghadap ke bagian ventral jantan."
2005
SAIN-10-1-2005-30
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rachmita Chaerunisa
"Lutung perak (Trachypithecus cristatus) tergolong ke dalam status vulnerable berdasarkan IUCN yang menyebabkan salah satu lembaga konservasi ex-situ yakni Taman Margasatwa Ragunan berperan dalam melestarikannya. Perubahan kondisi lingkungan yang signifikan dapat memunculkan gejala stres sehingga mereka harus menyesuaikan diri di lingkungan yang baru. Dalam proses tersebut, penting untuk melihat perilaku yang dapat terdampak salah satunya perilaku pengasuhan anak (parental care). Terdapat tipe pengasuhan berupa alloparental care pada lutung perak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pengasuhan anak pada lutung perak di luar habitat aslinya yang berada di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan. Terdapat 7 individu yang menjadi subjek penelitian, yaitu dua jantan dewasa, tiga betina dewasa, satu betina remaja dan satu anak lutung perak. Metode dalam penelitian ini berupa scan sampling dan ad-libitum sampling. Berdasarkan hasil, terdapat 9 perilaku dengan nilai rata-rata tertinggi berupa feeding sebesar 15,6 kali saat hari libur satwa dan breastfeeding sebesar 14,3 kali saat akhir pekan. Secara keseluruhan pengasuhan anak lutung perak di Taman Margasatwa Ragunan tergolong baik karena tidak memunculkan perilaku agonistik.

The silver langur (Trachypithecus cristatus) is classified as vulnerable according to the IUCN, which causes one of the ex-situ conservation institutions, Ragunan Wildlife Park, to play a role in preserving it. Significant changes in environmental conditions can lead to symptoms of stress so that they must adjust to the new environment. In this process, it is important to look at behaviors that can be affected, one of which is parental care behavior. There is a type of alloparental care in silver langurs. This study aims to analyze parenting behavior in silver langurs outside their natural habitat at the Schmutzer Primate Center, Ragunan Zoo. There were 7 individuals that became the subject of the study, namely two adult males, three adult females, one juvenile female and one infant silver langur. The methods in this study were scan sampling and ad-libitum sampling. Based on the results, there were 9 behaviors with the highest average value of feeding 15,6 times during animal holidays and breastfeeding 14,3 times on weekends. Overall, the parenting of silver langur children in Ragunan Wildlife Park is classified as good because it does not cause agonistic behavior."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsenia Trinanda Haris
"Telah dilakukan penelitian mengenai pola aktivitas nokturnal dengan penekanan pada perilaku sosial pasangan pada kukang Jawa (Nycticebus javanicus E. Geoffroy, 1812) di karantina Pusat Primata Schmutzer (PPS), Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Tujuan penelitian adalah mengetahui pola aktivitas nokturnal dan perilaku sosial pasangan kukang Jawa (Nycticebus javanicus) selama di kandang rehabilitasi. Data pengamatan diambil dari 3 (tiga) pasang kukang Jawa (PK1, PK2, PK3) dengan usia masing-masing individu ± 2,5 tahun. Pengamatan dilakukan setiap malam pukul 18.00--06.00 WIB selama bulan Februari--Maret 2008.
Metode yang digunakan yaitu gabungan metode scan sampling dan ad libitum sampling dengan titik sampel berdurasi 5 menit tanpa jeda antar titik sampelnya. Data pengamatan pola aktivitas meliputi: makan (feeding), aktif sendiri, non-aktif dan interaksi sosial. Perilaku sosial dalam pasangan meliputi: Agresi, vokalisasi, mendekat (approach), mengikuti (follow), kontak (contact), eksplorasi sosial (social explore), bermain (social play), saling menelisik (allogrooming), saling menelisik dengan posisi terbalik (Inverted Embrace), menaiki tubuh pasangan (mount) dan kopulasi.
Terdapat perbedaan persentase antara pola aktivitas jantan dan betina dalam pasangan. Aktivitas aktif sendiri mengambil porsi terbesar selama masa aktif individu jantan, diikuti oleh aktivitas non-aktif, feeding, dan interaksi sosial secara berturutan. Aktivitas non-aktif mempunyai porsi terbesar selama masa aktif betina, diikuti oleh aktivitas aktif sendiri, feeding dan interaksi sosial secara berturutan. Perilaku sosial pasangan pada ketiga pasang kukang Jawa juga memiliki perbedaan. Aktivitas vokalisasi, mendekat, mengikuti, kontak, social explore dan allo-groom dijumpai pada semua pasangan, sedangkan aktivitas agresi hanya ditemukan pada PK3 dan inverted embrace hanya ditemukan pada PK2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Salsabilla
"Siamang (Symphalangus syndactylus Raffles, 1821) merupakan spesies endemik asal Sumatera yang berstatus terancam/endangered akibat adanya degradasi habitat, fragmentasi, urbanisasi, hingga perburuan dan perdagangan hewan. Telah dilakukan penelitian mengenai interaksi siamang jantan dan betina serta pengaruh duet vokalisasi siamang di Zona Primata Gembira Loka Zoo Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perilaku interaksi jantan-betina pada siamang, menganalisis adanya kaitan interaksi jantan-betina siamang terhadap vokalisasinya, dan mengidentifikasi serta menganalisis keberadaan pengaruh yang diakibatkan duet vokalisasi siamang terhadap vokalisasi hewan lain dalam Zona Primata Gembira Loka Zoo Yogyakarta. Penelitian dilakukan terhadap sepasang individu siamang jantan dan betina menggunakan kombinasi metode scan sampling, ad-libitum sampling, dan all occurrence sampling dengan 30 pengulangan pada periode Januari sampai Maret 2024, pukul 09.00 – 15.00 WIB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis perilaku interaktif dengan total frekuensi tertinggi adalah approaching (436) dan terendah sharing food (0). Duet teramati pada 20 kali pengulangan dan selalu terjadi secara bersahutan dengan owa kalimantan (Hylobates albibarbis) yang letak kandangnya berdekatan. Adapun perilaku mating, berupa mounting hingga kopulasi, teramati pada sebagian besar pengulangan, dengan kopulasi yang berhasil teramati sebanyak sepuluh kali. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa sebagian besar interaksi siamang jantan dan betina dilakukan dalam kondisi close proximity, termasuk dalam melakukan duet. Duet yang dilakukan siamang dapat terdengar oleh H. albibarbis dan memicu vokalisasi balasan dari H. albibarbis sehingga terjadi vokalisasi secara antiphonal.

Siamang (Symphalangus syndactylus Raffles, 1821) is an endemic species from Sumatera which has been classified as endangered species due to habitat degradation, fragmentation, urbanization, hunting, and animal trade. Research on the interaction of male and female siamang and the influence of its duet vocalizations has been conducted in the Primate Zone of Gembira Loka Zoo Yogyakarta. This research aims to analyze the behavior of male-female interactions in siamang, analyze the relationship between its male-female interactions and its vocalizations, and to identify and analyze the countercall responses on siamang’s vocalizations from other animals in the Primate Zone. The research was conducted on one pair of male and female siamang using a combination of scan sampling, ad-libitum sampling, and all occurrence sampling methods and was held on 30 repetitions for the period of January to March 2024 at 09.00—15.00 WIB. The research results show that the highest and lowest total frequency of interactive behavior is approaching (436) and sharing food (0), respectively. The duets were observed in 20 repetitions and were always been responded by their neighboring group of singing primates, the bornean gibbon (Hylobates albibarbis). Mating behaviors (mounting and copulation) were observed in most of the repetitions, with ten successful copulations observed. Based on these results, it is concluded that most of the male-female siamang interactions are carried out in close proximity, including duets. The duet performed by the siamangs were heard by H. albibarbis and triggers H. albibarbis to produce their countercalls, resulting in antiphonal vocalizations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nadia
"Telah dilakukan penelitian terhadap perilaku pengasuhan anak pada keluarga Macaca hecki Matschie, 1901 di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. Penelitian bertujuan untuk mengamati pengasuhan terhadap infant yang ditempatkan dalam satu kelompok dan ada atau tidaknya keterlibatan anggota keluarga lain dalam peran pengasuhan. Metode yang digunakan yaitu focal animal sampling dan ad libitum sampling dengan interval waktu 10 menit tanpa jeda selama 25 hari dengan total waktu 7500 menit. Pengamatan dilakukan selama lima hari dalam sepekan. Pengamatan perilaku pengasuhan dimulai pada pukul 09.00--15.00 WIB. Waktu pengamatan disesuaikan dengan Macaca hecki yang bersifat diurnal aktif pada pagi hingga sore hari dan disesuaikan dengan perizinan yang diberikan oleh pihak Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Aktivitas pengasuhan yang diamati berupa perilaku menggendong, menelisik, mendekat, istirahat, bergerak, kontak tubuh, menyusui dan penolakan. Subjek pengamatan yaitu satu kelompok Macaca hecki yang terdiri dari induk jantan, induk betina, empat ekor anak dan satu infant. Pola pengasuhan yang terjadi menunjukan induk betina mendominasi dari seluruh perilaku harian aktivitas pengasuhan sebesar 92,99, diikuti oleh kakak ketiga 11, kakak keempat 4,5, kakak pertama 4,195, kakak kedua 3,56 serta induk jantan 0,09. Aktivitas perilaku pengasuhan yang mendominasi adalah aktivitas istirahat.

Research has been toward parenting behavior of Macaca hecki Matcshie, 1901 family in Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. Research conducted to observe parenting toward infant that placed in one group family and the presence or absence of other family members 39 involvement in parenting roles. The focal animal sampling and ad libitum sampling methods is used to record parenting behavior within 10 minute intervals without interlude of 25 days with a total time of 7500 minutes. Observations were made five days a week. Observation of parenting behavior begins at 09.00 15.00 WIB. The observation time is adjusted to diurnal Macaca hecki active in the morning to late afternoon and adjusted to the permission given by the Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Parenting activities observed include carrying, allogrooming, approaching, resting, moving, body contact, breastfeeding and rejection. The subject of observation is one group family of Macaca hecki include male parent, female parent, four childerns and one infant. The pattern of parenting that occurs shows the female parent dominates from all the daily behavior of parenting activities by 92.99, followed by third sister 11, fourth brother 4.5, first brother 4.195, second sister 3.56 and male parent 0.09. Resting is the activities of parenting behavior that dominate."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Safira Narawidya Ammani
"Harimau sumatra menurut IUCN merupakan hewan dengan status terancam punah (Critically endangered), sehingga untuk mencegah dari kepunahan, dibutuhkan peningkatan populasi. Penelitian dilakukan untuk mengamati dan menganalisis perilaku sosial dari harimau sumatra jantan dan betina yang mengarah pada perilaku reproduksi. Pengambilan data diambil menggunakan metode focal sampling dan ad libitum. Dilakukan selama tiga jam per hari dan interval lima menit dengan ulangan 18 hari, mulai dari April hingga Mei 2023. Subjek penelitan adalah harimau sumatra jantan dan betina di Taman Margasatwa Ragunan. Pengambilan data dilakukan dengan melihat perilaku sosial yang mengarah ke perilaku reproduksi pada harimau sumatra. Pengamatan dilakukan pada kandang tidur dengan adanya pemisah antara harimau sumatra jantan dan betina. Hasil yang di dapat dari penelitian ini adalah adanya perbedaan perilaku sosial pada kedua harimau sumatra. Perbedaan perilaku meliputi interaksi jantan mendekati betina (11,61±7,32), betina mendekati jantan (1±0), vokalisasi (102,6±35,59), menggeram (136,72±84,16), dan sifat agresif (27,08±20,78). Terdapat korelasi suhu dan kelembaban terhadap salah satu perilaku sosial harimau sumatra betina (Sig. (2-tailed) < 0,05) yaitu perilaku interaksi betina terhadap jantan (Sig. (2-tailed) = 0,044). Harimau sumatra jantan dan betina menunjukkan perilaku sosial seperti, adanya interaksi, vokalisasi, dan agresivitas, namun tidak di dapat perilaku sosial yang mengarah kepada perilaku reproduksi.

IUCN has declared that Sumatran tiger has a status of critically endanger species and so to prevent it from extinction the raise of population is needed. This study aims to observed and analyze the social behavior of male and female sumatran tiger. This study also aims to observe if the social behavior will lead to reproductive behavior. The observation method use in this study is focal sampling, with addition of adlibitum. Data was collected by observing the social behavior that lead to reproductive behavior of sumatran tiger for 3 hours and five minute interval per day with 18 repetitions, starting from April to May 2023. The research subject were male sumatran tiger and female sumatran tiger in Taman Margasatwa Ragunan. Observation were carried out in sleeping cages with a separation between male and female tiger. The result of this study were that there are differences of social behavior between male and female tiger including, male approach it’s conspecies (11,61±7,32), female approach it’s conspecies (1±0), vocalization (102,6±35,59, growling (136,72±84,16), and aggressive behavior (27,08±20,78). There is a correlation between temperature and humidity on one of the female sumatran tiger’s social behavior (Sig. (2-tailed) < 0,05) on female approach it’s conspecies (Sig. (2- tailed) = 0,044). Both male and female sumatran tiger shown social behavior including, interaction between each other, vocalization, and aggressive behavior but no social behavior that lead to reproductive behavior."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiti Aigaka
"Banteng jawa (Bos javanicus javanicus) merupakan spesies yang terancam punah akibat berbagai aktivitas manusia, sehingga perlu dilakukan konservasi secara ex-situ seperti di Taman Margasatwa Ragunan. Masalah baru, yaitu inbreeding, terjadi sehingga dilakukan pertukaran individu banteng jawa berdasarkan rekomendasi Global Species Management Plans (GSMP) untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku reproduksi dan interaksi banteng jawa jantan dan betina yang dipasangkan melalui program GSMP. Subjek penelitian ini adalah satu individu banteng jawa jantan (J1) asal Taman Margasatwa Ragunan, yang dipasangkan dengan satu banteng jawa betina (B1) asal Taman Safari Prigen, serta satu banteng jawa betina (B2) asal Taman Margasatwa Ragunan. Penelitian dilakukan selama dua bulan (Januari—Maret 2024) sebanyak 5 (lima) kali dalam sepekan. Metode penelitian yang digunakan merupakan scan sampling dan ad libitum dengan interval 5 (lima) menit tanpa jeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase perilaku harian tertinggi pada J1 dan B1 merupakan perilaku makan, diikuti dengan perilaku istirahat dan lokomosi. Persentase perilaku sosial positif, seperti approaching dan allogrooming, antara J1 dengan B1 tinggi, tetapi agonistic action juga cukup tinggi. Perilaku sosial yang paling dominan teramati merupakan perilaku approaching yang dilakukan J1 terhadap B1. Perilaku reproduksi berupa sniffing genitalia, licking genitalia, dan flehmen dapat teramati. Persentase perilaku reproduksi antara J1 dengan B1 yang dipasangkan lebih rendah dibandingkan J1 dengan B2, sedangkan perilaku mounting hingga kopulasi tidak teramati.

Javan banteng (Bos javanicus javanicus) is a species that is categorized endangered due to various human activities that lead to the need for ex-situ conservation, such as in Taman Margasatwa Ragunan. Another problem that is inbreeding occurred, then the javan banteng were exchanged based on the recommendations of the Global Species Management Plans (GSMP) to solve this problem. This study aims to analyze the reproductive behavior and interactions of male and female javan banteng that was paired through the GSMP. The subject of this study was a male javan banteng (J1) from Taman Margasatwa Ragunan that was paired with a female javan banteng (B1) from Taman Safari Prigen, and a female javan banteng (B2) from Taman Margasatwa Ragunan. This study was conducted from January to March 2024 for 5 days a week. The research methods used were scan sampling and ad libitum with 5 minutes intervals without pause. The results showed that the highest percentage of daily behavior of J1 and B1 was eating behavior, followed by resting and locomotion behavior. Percentage of positive social behaviors, such as approaching and allogrooming between J1 and B1 was high, but the agonistic actions was also quite high. The most dominant social behavior observed was approaching behavior of J1 towards B1. Reproductive behaviors such as sniffing genitalia, licking genitalia, and flehmen were observed. Reproductive behaviors between J1 and B1, that was paired, are found lower than J1 and B2. Mounting and copulation behavior were not observed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>