Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Prabowo Argo Yuwono
"Tesis ini adalah tentang penyelesaian konflik dalam masyarakat penambang pasir pada tingkat Polsek yang corak penyelesaiannya lebih mengedepankan tindakan diskresi yaitu tindakan penyelesaian konflik yang dilakukan petugas Kepolisian Polsek Srumbung dengan mengesampingkan tindakan hukum, melalui kesepakatan bersama antara polisi pihak-pihak yang terlibat konflik dan Polisi maupun dengan aparat lainnya bertindak sebagai perantara atau penengah dalam penyelesaian konflik tersebut.
Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk menunjukkan proses penyelesaian konflik di penambangan pasir yang lebih mengedepankan tindakan diskresi pada tingkat Polsek.
Masalah dalam tesis ini adalah penyelesaian konflik pada penambangan pasir di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang yang pembahasan mengenai konflik dan cara menyelesaikannya mencakup konflik-konflik yang terjadi di masa sekarang, dengan memperhatikan konflik-konflik masa lalu.
Dalam tesis ini saya menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, untuk memahami prinsip-prinsip yang secara umum dan mendasar mengenai corak penyelesaian konflik di lokasi penambangan pasir yang dilakukan oleh petugas kepolisian Polsek Srumbung.
Hasil dari penelitian ini bahwa penyelesaian konflik yang terjadi di penambangan pasir dapat diselesaikan oleh masyarakat sendiri terhadap kasus-kasus yang sifatnya ringan dilakukan secara kekeluargaan dan apabila penyelesaian secara kekeluargaan tidak dapat dilakukan maka kasus tersebut di serahkan kepada pihak kepolisian. Kasus-kasus yang diserahkan ke Polisi mencakup kasus-kasus yang dapat menimbulkan kerugian cacat fisik, sampai dengan menghilangkan nyawa orang lain.
Dari fakta fakta tersebut diatas, dalam kaitannya dengan uraian dalam penelitian ini dalam corak penyelesaian konflik-konflik di penambangan pasir yang dilakukan pada tingkat Polsek adalah penyelesaian konflik yang mengedepankan tindakan diskresi. Yang mengesampingkan tindakan hukum melalui kesepakatan bersama antara polisi dengan yang terlibat konflik. Penyelesaian konflik pada penambangan pasir pelaksanaannya dilakukan oleh satuan lebih atas yaitu Polres karena Polsek dianggap tidak mampu untuk menangani berbagai permasalahan di lokasi penambangan pasir. Selain itu penyelesaian masalah di penambangan pasir sifatnya menunggu laporan dari masyarakat karena mereka mendapatkan kemudahan atau tambahan bantuan operasional dari penggunaan kewenangannya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15112
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Marsudi Josef
"G. Merapi terdapat di P. Jawa, Indonesia terletak di sebelah Utara kota Yogyakarta. Bentuk kawahnya mempunyai dinding rendah pada bagian Tenggara ke Barat sehingga daerah tersebut selalu terancam bahaya letusan. Pada waktu meletus G.Merapi mengeluarkan hasil letusan berupa cairan panas lava, awan panas dan lahar yang sangat berbahaya. Di samping bahaya akibat material dan udara panas material letusan akan terjadi banjir sedimen yang rnerupakan banjir yang mengangkut material pasir, kerikil dan batu yang berukuran kecil sampai besar.
Untuk menanggulangi bencana banjir lahar tersebut telah diupayakan oleh pemerintah sejumlah bangunan pengendali berupa Sabodam/Check dam dan lain-lain pada daerah yang berbahaya. Dengan adanya bangunan sabo dan perlengkapannya tersebut masyarakat merasa telah terlindung dari bahaya banjir lahar. Ternyata pasir yang ditampung bangunan Sabo mempunyai volume cukup banyak yang mempunyai kualitas sangat baik untuk bahan bangunan.sehingga menjadi lahan penambangan. Pengambilan galian pasir di bagian hulu S.Progo dan anak-anak sungainya yang berlebihan sedangkan tambahan pasokan (supply) dari bagian hulu sangat berkurang maka terjadi penurunan dasar ?degradasi? sungai dan sebagai akibatnya beberapa free- intake jaringan irigasi tidak dapat berfungsi dan beberapa jembatan mengalami penurunan.
Tujuan penulisan ini untuk merencanakan pola penambangan pasir dengan pembuatan model dan penanggulangan resiko dengan penelitian proses manajemen sesuai pedoman AS/NZS 4360:1999. Tanpa pengaturan yang baik maka cadangan pasir akan habis dan menimbulkan bahaya di bagian hilir serta dengan melaksanakan pengelolaan resiko maka resiko akibat penambangan pasir dapat dikurangi.

Mt.Merapi located in island of Java, Indonesia, the northern of Yogyakarta. The crater has a form lower in the Southeast to the West side so in that part always in danger due to the eruption. On the eruption Mt. Merapi secrete volcanic mud flow, ash-fall and lava, which are extremely hazardous. Instead of danger caused by mud flow, debris flow will occur as a tremendous flood which transported of sand, gravel and stone with small up to large in dimensions.
In order to mitigate the debris flow Government developed several kind structures in the purpose of controlling the debris-flood such Sabodam/Check dam and others facilities on the dangerous area. With that structures and facilities people feel secure from debris floods. Actually sand material on the Sabodam has quite enough in volume and quality for construction material so it becomes sand mining area indeed. Over excavation on sand mining activity in upper reach of river Progo and its tributaries since the lack of supply of sediment so degradation of riverbed had occurred in the lower reach. Furthermore some of irrigation free intakes are not in function and some bridges are lowering down.
The purpose of the paper are create a plan for sand mining activity by modeling and to mitigate the risks by investigation with the right management process as mention on the guideline AS/NZS 4360:1999.
Without a proper sand mining regulation stock material will be less so it will create a dangerous condition in lower reach and the risks management should be applied to reduce the risks caused by sand mining activities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T3363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynold Elisa P.
"Kegiatan pelacuran merupakan salah satu fenomena sosial yang memang sudah ada sejak jaman dulu kala. Seiring berkembangnya teknologi, industri dan kebudayaan manusia, maka berkembang pula pelacuran dalam berbagai sifat, bentuk dan tingkatannya. Masalah pelacuran tidak hanya sulit bahkan juga tergolong masalah yang harus senantiasa diperhatikan sungguh-sungguh oleh umat manusia, tidak hanya negeri kita saja yang mempersoalkan masalah ini (pelik). Pelacuran sudah banyak ditemui tidak hanya dilokasi-lokasi resmi saja akan tetapi dijalan-jalan, warung remang-remang. ini merupakan salah satu penyakit di dalam masyarakat serta dapat meresahkan masyarakat disekitarnya. Permasalahan yang menjadi fokus penelitian dalam tesis ini adalah meliputi praktik pelacuran pada kawasan Hayam Wuruk Jakarta Pusat dan Penanganan Polsek Metro Gambir Jakarta Pusat dalam mengurangi dan memberantas praktik pelacuran yang melibatkan berbagai unsur antara tukang ojek, pelacur, tamu dan lingkungan sekitarnya. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah tipe penelitian hukum yuridis normatif, yaitu penelitian tentang praktik pelacuran yang terjadi pada kawasan Hayam Wuruk Jakarta Pusat sedangkan sifat penelitian ini adalah penelitian eksploratoris atau penjelajahan, penelitian deskriptif dan penelitian eksplanatoris dengan pendekatan kualitatif yaitu mempelajari dan menganalisa gejala serta budaya objek yang ditunjang dengan menggunakan penggalian data berupa teknik pengamatan terlibat, wawancara dan kajian kepustakaan. Sedangkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa pelacuran yang mendorong atau mempengaruhi seorang wanita sehingga memilih profesi menjadi pelacur dapat diidentifikasikan bahwa faktor-faktor yang mendorong terjadinya pelacuran perempuan itu antara lain disebabkan karena : Pertama; Kemiskinan, Kedua; Ketenagakerjaan, Ketiga; Pendidikan, Keempat; Kondisi keluarga, dan Kelima Sosial budaya. Sedangkan pelaku pekerja pelacuran sangat mengganggu kenyamanan masyarakat yang ada di wilayah Hayam Wuruk karena kebanyakan para pekerja pelacuran berada di pinggiran jalan. Hal ini mempunyai dampak yang sangat buruk bagi kehidupan masyarakat. Hukum juga memandang pekerja pelacuran dikategorikan perzinaan dikarenakan profesinya sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan terutama dengan akhlak dan nilai norma agama, karena profesi ini sangat bertentangan dengan tujuan hukum agama yaitu memelihara agama, memelihara nyawa (jiwa), memelihara akal, memelihara keturunan dan kehormatan. OIeh karena, itu pekerja pelacuran merupakan yang dilarang dalam hukum Positif, dan juga mempunyai dampak yang sangat buruk bagi kehidupan masyarakat."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24325
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ansori
"Dengan adanya permintaan Singapura akan pasir Indonesia memicu maraknya penambangan pasir di wilayah kepri untuk dijual baik legal maupun ilegal ke negara Singapura. Secara ekonomi maupun secara keamanan negara Indonesia dirugikan akibat penjualan pasir tersebut ke Singapura.
Penelitian ini bertujuan : (I) Mendiskripsikan dan menjelaskan terjadinya penambangan pasir taut dan darat di Kepulauan Riau ; (2) Mengukur berapa banyak pasir yang dijual secara illegal ke Singapura ; (3) Mengestimasi dampak penambangan pasir laut dan darat di pantai terhadap Ketahanan Wilayah Provinsi Riau.
Metode yang digunakan adalah observasi langsung ke tempat melalui wawancara kepada masyarakat di lokasi dengan metode triangulasi serta menganalisis dokumen - dokumen yang ada pada instansi - instansi terkait.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Penjualan pasir galian ke Singapura dimotivasi oleh kebutuhan Singapura untuk pembangunan dan reklamasi perluasan pantai. Masyarakat di Kepulauan Riau dimotivasi oleh menghilangkan pengangguran dan kemiskinan. Pemerintah Daerah Riau dimotivasi oleh. adanya peluang meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ). Pengusaha mendapatkan keuntungan usaha ; (2) Terdapat sekitar 120.000 ton pasir darat per bulan yang diekspor ke Singapura dengan harga jual Sin $ 6.5 - Sin S 15 per ton ( 1 m3 = 1,2 ton) ; (3) Dampak terhadap keutuhan wilayah Kepulauan Riau ialah kerusakan lingkungan, tergangunya pelayaran Taut, dalam hal lain Pendapatan Asli Daerah ( PAD) meningkat

A lot of sea and land sand mining in Riau Islands has triggered legal and illegal sand selling to Singapore. Indonesia has some losses not only in terms of economics aspect but also in its national security, because of the sand selling to Singapore.
The objective of the research are : (1) Describing and explaining the sea and land sand mining in Riau Islands ; (2) Measuring how much sand has been sold illegally to Singapore : (3) Estimating the effect of sea and land mining on shores in term of Riau Province Territory Defense.
The method to be used is a direct observation to the location by interviewing people in the location using method of triangulation and analyzing documents at related institutions.
The research result shows that: (1) the sand selling to Singapore is motivated by the Singapore's need of development and reclamation of shore extension. People in Riau Islands are motivated to eradicate unemployment and poverty. Riau government is motivated by the opportunity to increase its GDP (Gross Domestic Products). The businessmen get their company profit ; (2) There is about 120.000 ton land sand per month which is exported to Singapore worth Sin $ 6.5 - Sin $ 15 per ton (1 m3 = 1.2 ton ) ; (3) The effect on the existence of Riau Islands is The environmental damage and the disturbance on sea traffic. On the other hand, GDP is increasing."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firso Trapsilo
"Penelitian ini melihat peristiwa tewasnya Salim Kancil dan konflik terkait pertambangan pasir illegal Golongan C yang terjadi di Desa Selok Awar ndash; Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sebagai dinamika organized crime. Penelitian kualitatif ini menggunakan ciri organized crime oleh Abadinsky 2012, dengan pengumpulan data melalui wawancara, studi dokumen dan literatur. Hasil studi ini, berdasarkan ciri organized crime oleh Abadinsky 2012, memenuhi unsur hierarchial, has no political goal dan exhibits a willingness to use illegal violence. Namun, meski tidak memenuhi seluruh ciri organized crime oleh Abadinsky 2012, konflik pertambangan pasir illegal Golongan C di Desa Selok Awar ndash; Awar yang menyebabkan tewasnya Salim Kancil dapat dipahami sebagai bentuk organized crime. Sehingga, diperlukan langkah ndash; langkah teknis dan strategis dari stakeholders pertambangan di Lumajang terkait pertambangan pasir illegal.

Current study seeks to examine the the death of Salim Kancil as a result of conflicts related to Illegal Class C Sand Mining in the village Selok Awar Awar, Pasirian, Lumajang, East Java as the dynamics of organized crime. Current qualitative study, examine characteristics of organized crime as stated by Abadinsky 2012 while utilizing interviews, document and literature research in its data collecting. Result suggest that certain features organized crime by Abadinsky 2012, such as hierarchial, has no political goal dan exhibits a willingness to use illegal violence fulfilled. While other features of organized crime by Abadinsky 2012 not proven, however, conflicts caused by illegal Class C sand mining in the village Selok Awar Awar causing the death of Salim can be understood as a form of organized crime. Thus, certain technical and strategic measures must be taken by mining stakeholders in Lumajang, especially sand mining stakeholders.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46981
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Yandri Irsan
"Penelitian mengenai keberadaan preman di Pasar Minggu dan penaganan oleh Polsek Metro Pasar Minggu bertujuan untuk menunjukkan strategi penanganan preman yang telah dilakukan oleh Polsek dalam rangka memberikan rasa aman, tertib, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polsek. Pemberitaan tentang perilaku menyimpang yang dilakukan kelompok preman saat ini sering menghiasi media massa dan elektronika, bahkan ada beberapa kasus tentang keterlibatan preman yang masuk ke ranah politik. Kondisi ini menunjukkan bahwa keberadaan preman saat ini mengalami perkembangan dan perubahan pada ranah kegiatannya. Keberadaan preman di Pasar Minggu dengan bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukannya terhadap masyarakat, secara hukum diantaranya merupakan tindak pidana. Kelompok preman yang ada di Pasar Minggu keanggotaannya terdiri dari masyarakat yang berasal dari sekitar Pasar Minggu dan ada juga masyarakat pendatang dari luar Jakarta yang bergabung. Penyebab timbulnya preman secara umum pada dasarnya merupakan dampak dari perkembangan kota, sedangkan khusus perkembangan preman yang ada di Pasar Minggu di Pasar Minggu dipengaruhi dua aspek, yaitu kebutuhan ekonomi dan ingin pengakuan status.
Metode penelitian yang dilakukan pada penulisan ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan harapan dapat memperoleh data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati sesuai objek penelitian, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, pengamatan terlibat, dan menganalisa dokumen-dokumen yang ada atau berkaitan. Wawancara yang dilakukan pada saat penelitian dilakukan kepada Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kapolsek Metro Pasar Minggu, Waka Polsek, Kanit Reskrim, Kanit Intelkam, Kanit Patroli, anggota-anggota Polsek (Personil Polmas), Camat Pasar Minggu, beberapa preman, pedagang, dan beberapa masyarakat lain yang terkena dampak perilaku preman. Selain wawancara penelitian secara terlibat juga, metode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan terlibat, yang melibatkan peneliti dalam hubungan-hubungan sosial dan emosional dengan sasaran.
Keterlibatan peneliti dilakukan pada kegiatan kepolisian, para pedagang, preman, dan supir. Keterlibatan peneliti dengan para preman kadang-kadang tidak secara penuh dalam kehidupannya dan pada anggota kepolisian juga tidak sepenuhnya melekat pada kegiatan-kegiatan Polsek secara umum, tetapi sebatas pada peran sebagai seorang mahasiswa atau peneliti serta beberapa kali mengikuti kegiatan operasi preman yang dilakukan oleh Polsek. Namun terhadap para pedagang dan supir angkutan umum, peneliti kadang berperan sebagai sales dan pedagang, sehingga peneliti memiliki peran dalam kegiatan pengamatan terlibat.
Untuk menguatkan dan menguji kebenaran data-data atau peristiwa yang telah dikumpulkan melalui teknik wawancara dan pengamatan, dalam penelitian ini digunakan juga pengumpulan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai permasalahan yang sedang diteliti. Keberadaan preman di pasar Minggu merupakan kelompok preman yang secara tidak langsung bernaung di balik organisasi kedaerahan Betawi dipimpin oleh MT, kelompok ini mempertahankan keberadaannya dengan segala bentuk-bentuk kegiatan sebagai sumber-sumber pemasukan.
Bentuk-bentuk kegiatan kelompok preman di Pasar Minggu pada dasarnya merupakan perilaku menyimpang yang dapat dikenakan upaya hukum. Kenyataan di lapangan sangat sulit melakukan upaya penegakkan hukum terhadap keberadaan preman ini, banyak faktor yang ikut mempengaruhi pada proses penerapan di masyarakat. Faktor-faktor yang turut mempengaruhi diantaranya aturan hukum yang belum spesifik terhadap preman, kepedulian aparat masih kurang, sarana dan prasarana yang masih terbatas, dan kondisi masyarakat yang ada masih belum memiliki kesadaran hukum dan partisipasinya untuk penanganan preman ini.
Polsek Metro Pasar Minggu dalam menangani keberadaan preman yang terjadi di wilayah hukum Pasar Minggu, Polsek mengacu pada ketentuan hukum yang berlaku. Penanganan preman yang dilakukan oleh Polsek masih bersifat sesaat dan reaktif, yang pada pelaksanaannya lebih mengedepankan bentuk kegiatan yang sifatnya tindakan represif. Penanganan yang dilakukan dengan sarana praarana, anggaran, personil terbatas, dan yang jelas kurang efektif adalah sistem manajemen yang tidak digunakan sampai pada tingkat Polsek, khususnya pada kegiatan yang lebih difokuskan pada penanganan preman. Selain represif Polsek juga melakukan kegiatan preventif, namun pada pelaksanaannya masih belum terfokus pada penanganan preman. Masih adanya kekurangan atau belum sepenuhnya upaya dilaksanakan oleh Polsek Metro Pasar Minggu dalam melakukan penanganan preman, namun pada dasarnya pelaksanaan yang telah dilakukan sudah berjalan dengan baik.
Strategi penanganan yang dilaksanakan atas inisiatif Polsek lebih terlihat hasil dan dampaknya, jika dibandingkan dengan kebijakan dari satuan atas. Pada strategi yang dilakukan atas inisiatif Polsek, sistem manajemen dan pentahapannya sejak awal dilakukan pada tingkat Polsek, sehingga hasilnya dapat menyentuh pada sasaran dan dapat lebih fokus sesuai dengan aspek-aspek keberadaan preman. Perbedaan hasil ini dapat ditarik suatu benang merah, yaitu bahwa keterlibatan Polsek secara menyeluruh saat proses atau tahapan manajemen penanganan preman akan mempengaruhi tingkat keberhasilan strategi yang dilaksanakan.

Research hit Handling of Freeman in Pasar Minggu By Polsek Metro Pasar Minggu aim to show handling of freeman conducted by Polsek Metro Pasar Minggu in order to giving safety, orderly, and can improve storey of belief socialize. Phenomenon hit existence of freeman in Indonesia have very concern. News of about behavior digress conducted by group of freeman often decorate mass media, even some case of about existence of freeman which start to political chess. This is condition indicate that existence of freeman experience of growth and change domain of his activity. Existence of Freeman in Pasar Minggu with forms of activity which conducting to society, judicially among other things represent doing injustice. Group of Freeman exist in Pasar Minggu of have member society coming from about Pasar Minggu and socialize joining. Cause incidence of freeman in Pasar Minggu caused by two aspects, that is economic demand and wish confessing of self status.
Method of Research used at this writing is approach qualitative. Approach qualitative used on the chance of, writer can get descriptive data, in the form of words written, oral, and behavior which can be perceived by according to research object. Technique of data collecting used by method interview, perception involved, and analyze interconnected or existing document. Interview conducted at the time of research to Kapolsek Metro of Pasar Minggu, Waka Polsek, Kanit Reskrim, Kanit Intelkam, Kanit Patroli, personnel Polsek ( Personnel Polmas), Sub Regency Chief of Pasar Minggu, some freeman, merchant, and some other society is incured by a behavioral impact of freeman. Besides interview of method of perception used in this research is perception involved, entangling researcher in emotional and social relation with target. Involvement of Researcher conducted at police activity, activity of all merchant, freeman, and public transport driver.
Involvement of researcher with all freeman conducted do not fully in life or one into its group, so also involvement to police member, writer is not be coherent full in each activity of Polsek in general, but only limited to role of writer as a student or researcher, even several times the writer follow activity of operate for freeman conducted by Polsek. To all merchant and public transport driver, researcher sometime personating of sales and merchant, so that the researcher own role in activity of perception involved.
To strengthen and test truth of data or event which have been collected by through technique interview and perception, at the time of research done also gathering of document that is needed to know deeper hit problems which the medium checked. Existence of Freeman in Pasar Minggu represent group of freeman who indirectly shade at the opposite of organization of localism of Betawi led by MT, this group maintain its existence with all forms of activity as inclusion source.
Forms of Activity of group of freeman in Pasar Minggu basically represent behavior digress which can be imposed by a legal effort. Fact in field very difficult conduct effort of enforcer punish to existence of this freeman, a lot of factor which follow to influence at process of applying in society. Factors which partake to influence among other things order of law which not yet specific to freeman, caring of police still less, medium and prasarana which still be limited, and condition of existing society still not yet owned sense of justice and participate for handling of this freeman.
Polsek Metro of Market of Sunday in handling existence of freeman that happened in territory of jurisdiction of Sunday Market, Polsek relate at applicable law rule. Handling of Freeman conducted by Polsek still have the character of momentary and reaktif, what is at his execution is more place forward form of activity which in character action represif. Handling conducted with medium participation, budget, minimum personnel, and clear less be effective is system of management which is not used to by come up with storey Polsek, special at more focuses activity at freeman handling. Besides represif Polsek also do activity preventif, but at his execution still not yet been focused at freeman handling. Although still there are limitation owned by Polsek Metro Pasar Minggu in freeman handling, but basically his execution have been put across handling.
Strategy activity executed by for initiative Polsek more seen by his impact and result if compared to by for policy set of for, at strategy conducted by his initiative Polsek phasing and management system since early conducted at storey Polsek so that can touch target and earn more focus according to freeman existence aspect. Difference of result of this can pulled yarn of squeezing, that involvement Polsek totally at management process of freeman handling will influence executed strategy efficacy storey."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24328
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Pratono
"Sejalan dengan tujuan pembangunan nasional, diharapkan adanya peningkatan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Maka dalam hal ini akan ditingkatkan pula usaha-usaha untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat lahir dan batin, mendorong pembagian pendapatan yang makin merata dan lebih memperluas kesempatan kerja. Untuk itu perlu ada peningkatan disektor-sektor lain diluar pertanian sehingga laju penumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pertanian itu sendiri, seperti peningkatan sektor pertambangan misalnya. Salah satu arah pembangunan pertambangan adalah untuk memperluas kesempatan kerja dan mengembangkan penyediaan bahan baku di Indonesia. Usaha untuk mengolah sebanyak-banyaknya kekayaan alam di dalam negeri merupakan kebijaksanaan yang akan terus dilanjutkan dan diperluas, karena menurut pasal 33 UUD 1945 tercantum bahwa bumi dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pasir sebagai salah satu endapan atau kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi, juga merupakan salah satu bahan baku yang banyak dibutuhkan dalam pembangunan dewasa ini. Pesatnya pembangunan fisik di daerah Jakarta dan Tangerang yaitu dengan dibangunnya sarana dan prasarana berupa bangunan-bangunan bertingkat, tempat rekreasi, pembangunan jalan dan perumahan penduduk mengakibatkan kebutuhan akan pasir dan karang meningkat?"
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suyamto
"he study on the community structure of bamboo was done at sub district
Srumbung Magelang Central Java Province. This study has been held on October
2010. Fourty plots have been made at sub district Srumbung. The research was done
by using purposive sampling technique. From this study, it is shown that were 51
species of bamboo and non bamboo. There are 10 species of bamboo found in these
plots. The highest frequency of bamboo Gigantochloa apus (0,5). The highest
density is also Gigantochloa apus (2567,5 culm/ha) but Dendrocalamus asper (137,5
clump/ha). The highest density based on clump/ha is Gigantochloa apus (0,320
culm/ha) and Dendrocalamus asper (0,222 clump/ha). When the important value was
calculated for clump/ha. The highest dominance is Gigantochloa apus (0,019
culm/ha), and Dendrocalamus asper (0,016 clump/ha). When the dominancy was
calculated based on clump/ha. The diversity index showed a low diversity when
calculated for culm/ha. The dispersal of bamboo culm and clump is colony and
aggregate. The highest culm diameter is Dendrocalamus asper. The highest clump
diameter is Gigantochloa atter."
2011
T29861
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>