Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148214 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haryo Tienmar,author
"Analisa kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu analisa yang penting, analisa ini diperlukan apabila kita ingin mengetahui kekuatan maupun kelemahan perusahaan Untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan dapat digunakan berbagai alat analisa yaitu : Analisa Cash Flow, Analisa modal Kerja, Cash Flow Mekanik dan Analisa Ratio. Model yang akan dipergunakan dalam analisis ini adalah analisa rasio yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan RI No. 8261KMK.01311992 dengan sedikit penyempurnaaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan 130 perusahaan manufaktur yang telah go public untuk periode laporan keuangan 1994 sld 1996 Yang ingin diketahui adalah bagaimana Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas dan Rasio Operasi perusahaan serta bagaimana pengaruh rasio tersebut terhadap Price to Book Value.
Beberapa hal penting yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas dan tingkat efisiensi 130 perusahaan manufaktur yang telah go public di BEJ selama periode 1994 sld 1996 yang terbagi dalam 19 Janis kelompok produklusaha.
2. Mengetahui apakah ada perbedaan tingkat Likuiditas (CR) baik ditinjau per kelompok produk maupun antar tahun selama 1994 s/d 1996.
3. Mengetahui apakah ada perbedaan tingkat Solvabilitas (AIL) baik ditinjau per kelompok produk maupun antar tahun selama 1994 sld 1996
4. Apakah ada perbedaan tingkat Rentabilitas (ROE) baik ditinjau per kelompok produk maupun antar tahun selama 1994 sld 1996.
5. Apakah ada perbedaan tingkat Rentabilitas - Gross Profit Margin baik ditinjau per kelompok produk maupun antar tahun selama 1994 s/d 1996
6. Apakah ada perbedaan tingkat Efisiensi - Operating Ratio baik ditinjau per kelompok produk maupun antar tahun selama 1994 sld 1996.
7. Mengetahui tingkat kesehatan masing-masing perusahaan yaitu dihitung berdasarkan skor yang telah ditentukan.
8. Mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kesehatan perusahaan baik ditinjau per kelompok produk maupun antar tahun selama 1994 sld 1996.
9. Mengetahui hubungan tingkat ratio dengan Price to Book Value.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1.a. Perusahaan yang bergerak dalam bidang Lumber and Woods memiliki tingkat Likuiditas tertinggi.
1.b. Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri Adhesive memiliki tingkat Solvabilitas tertinggi.
1.c. Perusahaan yang bergerak dalam industri Consumers Goods memiliki Rentabilitas tertinggi.
1.d. Perusahaan yang bergerak dalam bidang Pharmaceutical memiliki tingkat Return on Equity dan Gross Profit Margin tertinggi.
2.a. Tidak ada perbedaan Likuiditas antar tahun.
2.b. Ada perbedaan Likuiditas antar kelompok industri.
3.a. Tidak ada perbedaan Solvabilitas antar tahun.
3.b. Ada perbedaan Solvabilitas antar kelompok industri
4.a. Tidak ada perbedaan rentabilitas antar tahun.
4.b. Ada perbedaan rentabilitas antar kelompok industri.
5.a. Tidak ada perbedaan gross profit margin antar tahun.
5.b. Ada perbedaan gross profit margin antar kelompok industri
6.a. Tidak ada perbedaan rasio operasi antar tahun.
6.b. Ada perbedaan rasio operasi antar kelompok industri.
7. perusahaan yang memliki tingkat kesehatan tertinggi berturut-turut kelompok industri adhesive, consumers goods dan pharmaceutical
8.a. Tidak ada perbedaan Rasio Operasi antar tahun.
8.b. Tidak ada perbedaan Rasio Operasi antar kelompok industri.
9. ada hubungan positip anatara 5 (lima) variable secara bersama-sama yaitu likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan rasio operasi dengan price to book value"
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Prasetio
"Analisa Kinerja Keuangan perusahaan merupakan salah satu jenis analisa terpenting, jika kita ingin mengetahui kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Analisa ini sangat dibutuhkan baik oleh pihak internal maupun oleh pihak eksternal perusahaan. Salah satu model yang dapat digunakan untuk menganalisa kinerja keuangan adalah Cash Flow Mechanic (CFM). CFM yang dikembangkan oleh Chase Manhattan Bank dari Cash Flow Statement, memiliki kemampuan untuk menganalisa kekuatan keuangan perusahaan disamping kemampuan lainnya yaitu menganalisa cash flow dari kegiatan operasional, investasi, dan finansial.
Penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan keuangan 53 perusahaan industri manufaktur yang "go public" selama periode 1989--1990, ingin melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan cash flow dari kegiatan operasionalnya guna membiayai kegiatan-kegiatannya. Oleh karena itu digunakan model CFM karena model ini dapat menganalisa kemampuan perusahaan untuk (1) membayar kewajiban finansial (KF) yaitu bunga, dividen, dan bagian hutang jangka panjang yang akan segera jatuh tempo, (2) membiayai kegiatan jangka pendek [KJP], yaitu sebesar pertambahan working investment, dan (3) membiayai sebagian kegiatan jangka panjang [KJPJ], yaitu sebesar depresiasi aktiva tetap.
Beberapa hal penting yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah : (a) Bagaimanakah kemampuan keuangan 53 perusahaan manufaktur selama periode 1991-1993, (b) Apakah kemampuan 53 perusahaan itu menurun selama periode 1991-1993, (c) Bagaimanakah kemampuan keuangan industri manufaktur selama periode 1991-1993, dan (d) Industri manufaktur manakah yang lebih tinggi kemampuan keuangannya, dan industri manufaktur manakah yang lebih rendah kemampuan. Untuk menjawabnya, maka analisanya dibagi atas dua bagian, yaitu analisa 53 perusahaan manufaktur, dan analisa 9 jenis industri manufaktur, kemudian dikembangkan 14 pertanyaan penelitian dan 4 hipotesa yang akan diuji secara statistik.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah : (a) kemampuan keuangan 53 perusahaan yang diukur atas kemampuan untuk membayar KF, membiayai KJP, dan KJPP adalah berbeda, (b) telah terjadi penurunan kemampuan keuangan 53 perusahaan, (c) hanya 3 dari 9 industri yang mampu membayar KF, membiayai KJP dan KJPJ, yaitu Kertas, Elektronik dan industri Lain-lain, 5 industri lainnya, yaitu Makanan dan Minuman, Kimia, Plastik dan Gelas, Metal, dan Otomotif hanya mampu membayar KF dan membiayai KJP, sedang industri Tekstil dan Produk Tekstil tidak mampu untuk membayar KF, membiayai KJP dan KJPJ, dan (d) industri yang lebih tinggi kemampuannya untuk membayar KF adalah industri Elektronik, industri manufaktur yang lebih tinggi kemampuannya untuk membayar KF, membiayai KJP, dan KJPJ adalah Industri Kertas, sedang yang paling rendah kemampuannya adalah Tekstil dan Produk Tekstil."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T5575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Poerwati Firdaus
"Baik pihak manajemen perusahaan maupun pihak di luar perusahaan seperti investor, kreditur, Pemerintah, dan serikat buruh, memerlukan untuk melakukan evaluasi prestasi keuangan suatu industri/perusahaan sesuai dengan kepentingan masing-masing. Alat yang populer dipakai dalam mengevaluasi prestasi kekuatan keuangan perusahaan/industri adalah analisa Laporan Keuangan dan analisa Ratio Keuangan. Carslaw & Mills (1991) telah menguji suatu model dengan menggunakan analisa Ratio Keuangan (CFSRA) yang didasarkan oleh salah satu Laporan Keuangan Utama yaitu Cash Flow Statement.
Menggunakan dasar CFS dianggap lebih akurat dalam menggambarkan kekuatan keuangan sesungguhnya dan profitabilitas perusahaan/industri karena menggunakan adjustment terhadap unsur-unsur non kas, dan dapat mencerminkan seluruh aktivitas perusahaan (usaha, investasi dan pendanaan). Dengan menggunakan CFS Indirect Method, kemampuan perusahaan diukur dati kelebihan arus kas bersih dari kegiatan usaha (CFFO) terhadap Laba Bersihnya.
Tujuan penelitian ini untuk melihat prestasi kekuatan keuangan perusahaan/industri semen yang sudah 'go public' selama 1990-1993, yaitu PT. Indocement Tunggal Prakarsa (ITP), PT. Semen Cibinong (SC), PT. Semen Gresik (SG) yang masing-masing diperkirakan menquasai hampir 70 % pangsa pasar Indonesia dalam hal menghasilkan Arus Kas dari Aktivitas Usaha (CFFO) guna membiayai Aktivitas Usaha, investasi maupun pendanaannya.
Model CFSRA dipilih untuk penelitian ini karena dapat mengukur prestasi kekuatan dan kemampuan perusahaan dalam menjaga atau meningkatkan : (1) likuiditas dan solvabilitas usaha, (2) kualitas income, (3) capital expenditures, maupun (4) cash flow returns.
Alat yang dipakai untuk mencari sejumlah kriteria yang mempengaruhi prestasi keuangan perusahaan adalah : (a) cash interest coverage, cash debt coverage, dan cash dividend coverage ratios, (b) quality of income ratio, (c) capital expenditures ratio, dan (d) cash flow returns per share, cash returns on assets, cash returns on debt and shareholders' equity, cash returns on stockholders' equity ratios.
Sejumlah pertanyaan yang timbul dalam penelitian ini adalah : (1) bagaimana perkembangan kemampuan prestasi keuangan industri semen dari waktu ke waktu selama periode 1991-1993, (2) bagaimana perkembangan kemampuan setiap perusahaan semen dari waktu ke waktu selama tahun 1991-1993, (3) perkembangan posisi setiap perusahaan di dalam industri semen dari waktu ke waktu selama 1991-1993. Dalam menjawab pertanyaan di atas dilakukan Analisa Industri, Analisa Horizontal, dan Vertikal terhadap masing-masing perusahaan yang dikembangkan dalam 27 pertanyaan dan 8 hipotesa yang di uji secara statistik.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) secara industrial tidak ada perbedaan kemampuan yang berarti dalam prestasi keuangan industri semen'dalam periode 1991-1993. (2) Meski demikian secara deskriptif, analisa Vertikal dan Horizontal terhadap sejumlah perusahaan semen menunjukkan adanya gejala-gejala penting yang mempengaruhi prestasi keuangannya selama 1991-1993, yaitu :
Prestasi keuangan perusahaan ITP selama 1991-1993 menunjukkan : (1) gejala berfluktuasi membaik dalam hal meningkatkan nilai perusahaan, menjaga efektivitas penggunaan Aktiva maupun dana Hutang dan Modal Sendiri, serta kemampuan dana internal dan membayar deviden, (2) namun perlu dicatat adanya penurunan berfluktuasi dalam pengembalian pinjaman dan bunganya maupun effisiensi usaha.
Prestasi keuangan perusahaan SC selama 1991-1993 menunjukkan (1) gejala membaik pada kemampuan dana internal membiayai investasi, namun (2) gejala penurunan pada kemampuan CFFO membayar pinjaman (solvabilitas) bunga dan deviden (likuiditas), effektivitas dan effisiensi usaha' apalagi peningkatan nilai perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-1794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Public companion's financial statements are often used as basis for investment decision making by investors.One of the financial informations used by investors,as assumed in this research,is earning per share (EPS).Investor's decisions on stock trading are reflected by the stock prices .The relationship between EPS and the stock prices is formulated by the price earnings ratio (PER). On the other hand as decision making information, the financial statements should be fairly presented based on the generally accepted accounting principles (GAAP) . The fairness of financial statements is stated by an independent auditors's opinion.Farmer researches counducted by by others stated that auditor's opinion has been used by the investors for their investment decision making .Our reserach triesb to observe the effect of auditor's opnion of the financial statement to the price earnings ratio ( PER) in Jakarta Stock Exchange listing companiens.Using the boxplot,normality test,correlation test and sample independent,this research lead to the conclusion that auditor's opinion of the financial statements has no effect on the price earning ratio (PER)"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rahadi
"Penelitian ini dilakukan terhadap dua puluh perusahaan go public yang melakukan akuisisi pada tahun 1993 dan 1994 dengan masa obyek penelitian kurun waktu waktu 1990 sampai dengan 1996 dan perusahaan yang diteliti adalah perusahaan induk saja (perusahaan yang melakukan akuisisi ). Data yang diperolch dianalisa dengan analisis uji beda dua rata-rata dan pengujian dilakukan dengan perangkat software Microstat Copyright 1984 by Ecosoft Incorporated pada taraf signifikasi 1 %, 5 %, dan 10 %. Dalam penelitian ini penulis membahas dampak perusahaan yang melakukan akuisisi terhadap kinerja keuangan yuitu dampak akuisisi terhadap rata-rata return saham setelah akuisisi dibandingkan dengan sebe1um akuisisi, dampak akuisisi terhadap rata-rata R01 dan ROE sebelum akuisisi dibanding dengan sesudah akuisisi. serta rata-rata R01 dan ROE sesudah akuisisi dengan perusahaan pesaingnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan return saham sebelum akuisisi dengan sesudah akuisisi, perbedaan profitability sebelum dan sesudah akuisisi dan profitability sesudah akuisisi dengan pesaingnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum dampak akuisisi terhadap kinerja keuangan dari dua puluh perusahaan yang diteliti menunjukkan bahwa bila ditinjau dari sudut return saham dan profitability, dengan akuisisi belum dapat meningkatkan nilai bagi share holder dan manajemen bahkan secara keseluruhan profitability perusahaan setelah akuisisi lebih buruk daripada profitability sebelum akuisisi."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T16707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banyu Kuncoro Jakti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate governance terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009 hingga 2013. Variabel independen dalam penelitian ini adalah corporate governance. Variabel dependen yang digunakan adalah kinerja perusahaan. Corporate governance diukur dengan menggunakan ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris indpenden, dan ukuran komite audit. Untuk mengukur kinerja perusahaan, dalam penelitian ini menggunakan dua ukuran pengukuran; Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ukuran dewan komisaris memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap ROE sedangkan berpengaruh signifikan terhadap NPM, proporsi komisaris independen memiliki pengaruh yang tidak signifikan baik terhadap ROE maupun NPM, ukuran komite audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROE maupun NPM.

The aim of this study is to analyze the effect of corporate governance on the corporate performance of industrial firm listed on Indonesian Stock Exchange in 2009-2013. Independent and dependent variables of this research is corporate governance and corporate performance. For measuring corporate governance, in this research used three measurement: size of board commissioners, proportion of independent board commissioners, and size of board committee. For measuring corporate performance used two measurement: Return On Equity (ROE) and Net Profit Margin (NPM). Hypotheses are tested using the estimation method of panel data. The results of this study find that size of board commissioners has insignificant on ROE and has significant on NPM, proportion of non executive board commissioners has insignificant on ROE and NPM, size of board committee has significant on ROE and NPM.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S58526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rici Rahmadhoni
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan Qaiser, Harry, dan Shazali, 2011 di Karachi Stock Exchange dapat diterapkan di Indonesia. Dalam penelitiannya, ditemukan bahwa jumlah anggota dewan komisaris, jumlah anggota dewan komisaris independen, dan jumlah anggota komite audit terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan Return on Equity ROE dan Net Profit Margin NPM memiliki hubungan yang positif antara ROE dan NPM dengan proksi corporate governance. Peneliti melakukan penelitian terhadap perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange BEI periode 2010-2014. Dengan proksi yang sama, hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah anggota dewan komisaris memiliki pengaruh signifikan terhadap ROE sedangkan tidak berpengaruh pada NPM, persentase jumlah anggota dewan komisaris independen terhadap dewan komisaris memiliki pengaruh yang tidak siginifikan baik terhadap ROE maupun NPM, jumlah anggota komite audit memiliki pengaruh yang tidak siginifikan baik terhadap ROE maupun NPM.

This study aims to prove whether the research conducted Qaiser, Harry, and Shazali, 2011 in Karachi Stock Exchange can be applied in Indonesia. In their research, it was found that the number of members of the board of commissioners, the number of members of the independent board of commissioners, and the number of audit committee members on the financial performance of the company proxied with Return on Equity ROE and Net Profit Margin NPM have a positive relationship between ROE and NPM with corporate governance proxy. Researchers conducted research on coal mining companies listed in Indonesia Stock Exchange BEI period 2010 2014. With the same proxy, the results of this study indicate that the number of members of the board of commissioners has a significant influence on the ROE while not affecting the NPM, the percentage of the number of independent board members to the board of commissioners has a non significant influence on both ROE and NPM, the number of audit committee members has influence that is not significant both to ROE and NPM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Wardani Hoesin NY
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>