Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159493 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Arsyianti Arsyad
"ABSTRAK
Tesis ini menunjukkan bahwa kira-kira dari tahun 1800 sampai tahun 1900 dengan rnenerapkan nilai-nilai budaya Amerika, wanita frontier (daerah perbatasan) memberi sumbangan kepada ekonomi keluarga dan Iingkungannya.
Pada wakti itu. pemerintah merasa perlu memperluas daerahnya ke arah barat, mengingat terus meningkatnya jumlah pendatang baru ke Dunia Baru itu. Westward Movement atau Gerakan ke Barat ini akan memberi kesempatan kepada warga Amerika untuk memiliki lahan seluas mereka inginkan, karena kawasan yang membentang sampai ke Samudra Pasifik hanya dihuni suku Indian dan binatang buas. Perbatasan di antara daerah yang sudah dihuni dan yang belum dihuni disebut frontier. Penghuni frontier disebut pioneer atau perintis. Mereka harus menjalani hidup yang sangat sulit disebabkan medan yang sering tidak bersahabat, iklim dan cuaca yang sering merugikan, serta ancaman serangan suku Indian.
Khususnya wanita frontier memikul beban tugas yang arnat berat. Di samping pekerjaan rumah tangga biasa, seperti memasak, mencuci, membersihkan, dan sebagainya, dia juga mengurus trenak sapi dan unggas, bercocok tanam sayuran di pekarangan, dan mencari bahan bakar kayu dan gambut. Kecuali itu dia juga menjadi guru anak-anaknya yang masih kecil, yang belum mampu berjalan jauh ke sekolah di kota kecil terdekat. Dia juga merawat anggota keluarga yang sakit, mengawetkan makanan untuk musim salju, serta membuat lilin, mentega dan keju sendiri. Tidak jarang wanita frontier membantu suaminya di ladang atau turut menghalau atau menangkis serangan-serangan suku Indian.
Untuk menambah pendapatan keluarga dan menyumbang ekonomi lingkungannya, wanita frontier sering menjual produk rumah tangganya, seperti telur, susu, mentega, keju, sayuran dan daging yang sudah diawetkan, di kota kecil terdekat. Tidak jarang dia menjual hasil jahitan dan rajutannya seperti taplak meja, sprei, atau selimut.
Sebagai wanita frontier dia tidak mungkin melakukan semua pekerjaan di atlas tanpa menerapkan nilai-nilai budaya Amerika. Beberapa di antara nilai-nilai yang diterapkan wanita frontier adalah keraa keras, individualisme, dan self-reliance atau mengandalkan kemampuan diri sendiri.

ABSTRACT
This thesis attempts to show that approximately between 1800 and 1900 American frontier women made contributions to the economies of the family and environment, while applying American cultural values, such as hard work, individualism, and self-reliance.
Because the increase of new immigrants in America, the government launched the Westward Movement to find new land for the population. The border between the populated and new territory is called frontier. Farmers and their families who lived on the frontier owned large lands, but they had a difficult and hard life. They had to work their lands by themselves, because they lived far from their neighbors and their neighbors were also too busy with their farms. These pioneers had to work very hard and had to protect themselves from wild animals and Indian attacks.
Especially the wives must work very hard. They had to do the household work, such as cooking, washing, cleaning, and sewing. They also had to teach their small children, who could not walk to the distant schools. Wives also had to nurse sick family. They also looked after their cows and chickens, and vegetable garden. Wives often helped their husbands in the fields and had to collect wood and peet as fuels for cooking and to keep warm in the winter. Beside performing the above work, wives usually sell products in the nearest small city. For instance she sold eggs, milk, home made butter and cheese, sewn or knitted ware, such as tablecloths and blankets.
The frontier women carried out all the above work by applying American norms, such as hard work, individualism. and self-reliance.
;This thesis attempts to show that approximately between 1800 and 1900 American frontier women made contributions to the economies of the family and environment, while applying American cultural values, such as hard work, individualism, and self-reliance.
Because the increase of new immigrants in America, the government launched the Westward Movement to find new land for the population. The border between the populated and new territory is called frontier. Farmers and their families who lived on the frontier owned large lands, but they had a difficult and hard life. They had to work their lands by themselves, because they lived far from their neighbors and their neighbors were also too busy with their farms. These pioneers had to work very hard and had to protect themselves from wild animals and Indian attacks.
Especially the wives must work very hard. They had to do the household work, such as cooking, washing, cleaning, and sewing. They also had to teach
their small children, who could not walk to the distant schools. Wives also had to nurse sick family. They also looked after their cows and chickens, and vegetable garden. Wives often helped their husbands in the fields and had to collect wood and peet as fuels for cooking and to keep warm in the winter. Beside performing the above work, wives usually sell products in the nearest small city. For instance she sold eggs, milk, home made butter and cheese, sewn or knitted ware, such as tablecloths and blankets. The frontier women carried out all the above work by applying American norms, such as hard work, individualism. and self-reliance.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T16843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Tofano
"Skripsi ini membahas gaya hidup masyarakat kolonial di Batavia pada abad ke-19 dengan pendekatan sosial yang dilihat melalui pakaiannya. Pakaian yang akan dibahas pada tulisaan ini dibagi menjadi : pakaian kerja, pakaian sehari-hari, pakaian pesta dan juga pakaian olaraga. Pada penelitian ini pakaian akan dibahas secara mendetail dari unsur-unsur atau variasi yang berada pada pakaian tersebut. Detail pakaian itu akan menunjukan fungsi, gaya pakaian dan juga life style yang mempengaruhi terhadap perubahaan pakaian orang asing khusunya Eropa di Batavia.

This thesis studies colonial society lifestyle in Batavia, 19th century by social approach observing through the clothes. The clothes which will discussed on the thesis divided into work wear, daily wear, formal wear, and also sport wear. In the research, clothes will be discussed in detail from its elements or variation. Details of the clothes will show the function, the style, and also lifestyle that affect changes of or apparel in Batavia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S61875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Kooshendrati
"Dalam disertasi ini dilaporkan hasil penelitian mengenai teks Madame Bovary (MB). Analisis dilakukan secara struktural, semiotika dan sosiologi sastra.
Analisis mengenai struktur karya, dilihat dari aspek cerita dan aspek penceritaan. Analisis aspek cerita terdiri dari analisis sintagmatik dan paradigmatik. Analisis sintagmatik memperlihatkan pengaluran kronologis yang tidak rumit. Pengaluran yang demikian merupakan salah satu ciri roman realis yang berusaha sedekat mungkin dengan kehidupan nyata sehingga menimbulkan efek riil. Analisis paradigmatik memperlihatkan bahwa tokoh utama, Emma Bovary adalah tokoh yang tak dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang terdiri dari kaum bourgeois desa.
Sedangkan analisis mengenai tokoh-tokoh pelengkap memperlihatkan bahwa mayoritas tokoh-tokoh tersebut terdiri dari tokoh-tokoh yang profesional. Analisis mengenai aspek penceritaan dalam karya terdiri dari desknipsi rinci yang merupakan salah satu ciri roman realis.
Analisis semiotika dilakukan untuk mengetahui nilainilai yang dianut oleh masyarakat bourgeois pada masa itu: stabilitas keluarga dan pendidikan.
Analisis sosiologi sastra memperlihatkan bahwa MB merupakan produk dan masyarakat yang menghasilkannya, masyarakat bourgeois yang dikritik oleh pengarangnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
D44
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Syamtasiyah Ahyat
"Pada abed ke- 19 pantai timur Kalimantan diperintah oleh oleh raja-raja yang merdeka, yang pengaruhnya sampai ke kedaulatan Pontianak, Sambas atau Banjarmasim. Di sebelah utara berbatasan dengan Brunei terletak kerajaaan Tidung atau Tanah Tidung, dan Bul ungan. Sebelah selatan kerajaaan Bulungan adalah Gunung Tabur dan Sambaliung, terletak pada sisi Sungai Kuran, yang semua ini membentuk Kesultanan Baru, yang bersatu pada tahun 1770. Sesudah perang sipil, kedaulatan kerajaan dituntut oleh Sultan Sulu dan Banjarmasin. Di sebelah kerajaan Sambaliung terletak kerajaan Kutai, yang paling besar di pantai timur Kalimantan. Antara kerajaan Kutai dan tanah Bambu terletak kerajaaan yang lebih kecil yaitu kerajaan Pasir.
Kerajaan-kerajaan pantai timur Kalimantan yang merdeka ini, kemudian menjadi kerajaan bawahan atau vazal bagi kerajaan Banjarmasin yang cukup kuat, besar dan berpengaruh di wilayah Kalimantan , letaknya di selatan Kalimantan. Sehingga pada waktu Pemerintah Belanda mengadakan perjanjian dengan kerajaan Banjaramasin, disusul dengan Inggris, dan selanjutnya diserahkan kembali oleh Inggris kepada Pemerintah Belanda pada awal abad ke- 19, kerajaan-kerajaan Pantai Timur Kalimantan menjadi wilayah mereka. Tetapi kesibukan Pemerintah Belanda di pulau Jawa dengan tanam paksa dan menghadapi perang Di ponegoro, daerah-daerah pantai timur Kalimantan. yang menjadi miliknya akibat perjanjian dengan kerajaan Banjarmasin didiamkan saja atau belum ada perhatian. Selanj utnya dengan adanya penguasa Inggris di Kalimantan utara, dan ada beberapa pedagang Inggris beserta kapal - kapal nya berdagang dengan kerajaan-kerajaan di pantai timur, serta ditemukannya sumber-sumber batu bara oleh pedagang Inggris. Hal ini membuat Belanda khawatir akan perluasan Inggris di wilayahnya di Kalimantan Timur. Dengan demikian barulah Pemerintah Hindia Belanda mengirim orang-orangnya untuk mengadakan perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di sana dengan kapal perang lengkap dengan persenjataan untuk memperkuat kedudukaannya, terutama daerah-daerah yang berbatasan dengan wilayah Inggris di Kalimantan Utara.
Dengan masuknya pengaruh Belanda di kerajaan-kerajaan di Kalimantan Timur, hal ini membuat banyak pengaruh bagi kerajaan baik dari segi politik, ekonomi, sosial-budaya maupun pertahanan keamanan. Akibatnya kerajaan-kerajaan ini tidak lagi berdaulat secara penuh, tetapi menjadi vazal bagi pemerintahan Hindia Belanda, para raja memerintah kerajaannya sebagai kerajaan yang di pinjamkan oleh Pemerintahan Hindia Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Watupongoh, Geraldine Y. J. Manoppo
"This thesis is an attempt to analyze and describe the Malay language used in Tjahaja Sijang, the first newspaper in Minahasa in the 19th century. Minahasa, the far end of the Northeastern peninsula of Celebes (Sulawesi) possessed eight indigenous languages, but for particular reasons Malay was used in church and school. At that time people knew two varieties of Malay. The literary variety was used in school and in church by the Protestant missionaries in the interior mountainous areas, where-as the colloquial one was used as contact language at the coastal areas. With the growing traffic between the two language societies, mutual interference was likely to happen, creating a third variety. As the contributing writers represented all levels of the Minahasaa society and language groups, the language of this newspaper is assumed to reflect the Malay varieties used during its thirty one years-of publication-(1$69-1900). The entire discussion is divided in seven chapters. Chapter I gives the rationale, objectives and significance of the project; the research methodology; the data; some information about Minahasa: its land,- its people and their language, religion and government. A brief historical account of the socio cultural and political background is given in Chapter II, to explain the historical influences and foreign cultures that had contact with the Minahasans. Chapter III attempts to trace the development of Malay and its varieties and to describe the literary and colloquial varieties' in Tjahaja Sijang. The third variety is separately discussed in Chapter IV. Chapter V focuses on the foreign lexical influence, and Chapter VI tries to explain the spelling system. Findings and conclusions are stated in Chapter VII. Lists of loanwords and samples of translated texts in Malay are in the Appendices."
Depok: Universitas Indonesia, 1983
D203
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusri Darmadi
Yogyakarta: Kepel Pess, 2017
959.84 YUS n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Risia Ruswati
"Naskah Ilmu Hisab (selanjutnya akan disingkat 1N) ini merupakan naskah tunggal yang hanya ada di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Naskah ini bernomor MI 789 (W 226). Kondisi naskah masih bilk dan bisa dibaca dengan jelas. IH ini merupakan sebuah naskah yang berisi ilmu berhitung. Dalam naskah ini diajarkan cara menghitung dari penjumlahan, perkalian, pembagian, pengakaran, pengukuran, pecahan, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks; mendeskripsikan penyalinan naskah IN; dan perbandingan ilmu hitung antara naskah IH dan buku matematika yang terbit pada akhir abad ke-19 dan abad ke-21. Metode yang digunakan untuk suntingan teks adalah metode edisi biasa. Untuk mencari keterangan-keterangan lain penulis menggunakan metode kepustakaan. Kemudian, untuk menganalisis penulis menggunakan metode analisis deskriptif. Setelah dianalisis, akhirnya penulis mendapat kesimpulan bahwa tampaknya naskah ini disalin karena dipengaruhi masuknya kebudayaan Barat, yaitu ilmu pengetahuan. Akan tetapi, masyarakat Riau sangat kuat keislamannya sehingga mereka tidak menyukai segala sesuatu yang berasal dari Barat. Jadi, tampaknya si penyalin pun menyesuaikan dengan budaya dan tradisi masyarakat Riau. Penyesuaian ini diperlihatkan dalam isi dan judul naskah yang menggunakan bahasa Arab. Selain itu, naskah ini masih bertulisan tangan, beraksara Arab-Melayu (Jawi), dan bentuknya seperti hikayat, yang masih bersifat tradisional. Dalam tabel perbandingan dapat dilihat perbedaan antara naskah IH dengan buku matematika yang terbit pada akhir abad ke-19 dan abad ke-21, yaitu cara penyajian. Cara penyajian ini meliputi bentuk tulisan, huruf, bahasa, dan teks. Materi ilmu berhitung yang diajarkan dalam naskah IH dan buku matematika pada masa sekarang hampir sama. Akan tetapi, ada beberapa soal dalam teks IH yang cara penyelesaiannya tidak sama dengan yang diajarkan pada masa sekarang. Apabila dilihat pada materi yang diajarkan dalam naskah IH, naskah ini digunakan untuk bahan pelajaran sekolah dasar pada saat ini dapat disetarakan dengan pelajaran untuk kelas lima dan enam sekolah dasar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sobari
"Penelitian mengenai Islam di Depok telah dilakukan di Kota Administratif Depok pada bulan Juli - Okotober 1993. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui keberadaan dan perkembangan Islam dan masyarakatnya di Depok. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara langsung dengan responden sebagai nara sumber. Selain itu penelitian kepustakaan juga dilakukan di beberapa perpustakaan. Dari penelitian ini penulis mengetahui bahwa ummat Islam di Depok, dengan segala keterbatasan dan kekurangannya, terus tumbuh, berkembang dan bergerak mengikuti arus perputaran masa. Ada dua faktor yang melatarbelakangi perkembangan tersebut. Pertama dan bersifat intern adalah terjalinya hubungan dan pendekatan yang baik antara tokoh-tokoh Islam di satu pihak dengan ummat di lain pihak. Selain itu faktor ekstern pun turut memacu perkemban_gan tersebut. Hal ini dapat dimengerti mengingat di Depok terdapat pemukiman non muslim, Nasrani, yang letaknya ditengah-tengah perkampungan masyarakat muslim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mu`jizah
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, KITLV, 2009
TD I 899.26 M 430 I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>