Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122905 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elly Zahara
"ABSTRAK
Pengelolaan perbekalan farmasi sebagai suatu sistem memegang peranan yang cukup penting dalam meningkatkan pelayanan di rumah sakit, baik dilihat dari sudut kepentingan pasien maupun kepentingan rumah sakit sendiri.
Perencanaan pengelolaan perbekalan farmasi perlu dibentuk dengan baik, karena penggunaan perbekalan farmasi di rumah sakit memerlukan biaya yang besar oleh karena itu perlu adanya sistem yang tepat dan koordinasi yang baik oleh instalasi farmasi dan unit-unit pemakai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan perbekalan farmasi di RSUP H. Adam Malik sudah dapat dilaksanakan secara baik, meskipun masih ditemukannya beberapa keterbatasan-keterbatasan, antara lain, struktur organisasi yang belum berjalan sesuai standard pelayanan, ketenagaan, dana yang belum mencukupi untuk melayani resep baik untuk rawat jalan maupun rawat inap, prosedur kerja yang belum sesuai dengan standard pelayanan rumah sakit.
Disimpulkan bahwa untuk meningkatkan perbekalan farmasi di RSUP Haji Adam Malik perlunya peningkatan proses dalam fungsi logistik, pengawasan yang baik, peningkatan perbekalan farmasi ini juga tergantung kepada peningkatan komponen input.
Upaya peningkatan yang disarankan meliputi :
- Mengeluarkan surat keputusan untuk struktur organisasi yang dipakai.
- Penambahan pelaksana untuk melakukan administrasi
- Penggunaan komputer sehingga data yang diperlukan dapat dilihat secara cepat
- Menjadikan RSUP H.Adam Malik menjadi RSUP Swadana agar pengelolaan dana yang diterima dapat dipergunakan langsung oleh rumah sakit.
- Menggunakan standard therapy dan formularium dalam pengadaan perbekalan farmasi serta menggunakan stok gudang dalam perencanaan perbekalan farmasi.
- Meningkatkan farmasi klinis melalui peran serta dari seluruh Apoteker yang ada sehingga pemantauan penggunaan obat, informasi obat, pelaksanaan unit dose dapat dilaksanakan dengan baik.
Diharapkan dengan meningkatkan sistem pengelolaan perbekalan farmasi di RSUP H Adam Malik ini dapat meningkatkan fungsi lnstalasi Farmasi sebagai pengelola perbekalan Farmasi di RS.

ABSTRACT
Managing Pharmaceutical stock as a system plays a significant role in an effort to improve service in a hospital both from the patients' and the hospital's perspective. Due to the high expense inherent in stock maintenance and usage in a hospital's pharmacy it is imperative to establish an appropriate system and effective coordination between the pharmacy installation and the user units.
A study on the management of pharmaceutical stock at the H. Adam Malik hospital shows that there still are shortcoming to work on. The organization structure is not conducive to meeting the service standard. Other problems include shortage in manpower, shortage in funds to buy supply for the in and out patient's needs, and the work procedures in the unit, which does not the service standard of the hospital.
In summation, in order to improve the pharmaceutical stock at the H. Adam Malik General Hospital, it is imperative to improve the process and function of logistic to apply good supervision, and to increase the input component.
In order to realize on improvement in the stock management system in the hospital's pharmacy, 1 can recommend the following measures:
- Issuing decree on a new organization structure.
- Recruiting administration staff.
- Making use of computer for data management.
- Turning the H. Adam Malik hospital into a self-funding institution.
- Making use of the Therapy and Formulation standard in the procurement of pharmaceutical stock and making use of a warehouse.
- Increasing clinical pharmacy through the action participation of all pharmacists, so that the supervision of drugs usage and information, the implementation of dose unit can be carried out effectively.
It is our hope that improvement in the pharmaceutical stock management system at the H. Adam Malik General Hospital will increase the function of the pharmacy installation of the hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doli Catur Utomo
"Usia pasien dan lokasi striktur uretra penting untuk menentukan sebagian besar penyebab dari striktur uretra. Striktur uretra paling sering timbul pada pars bulbosa. Kashefi et al. dalam penelitiannya menunjukkan bahwa diperkirakan 3,2 striktur uretra per 1000 pasien rawat inap disebabkan oleh trauma oleh kateter. Pada pasien berusia di atas 45 tahun, TURP dan prostatektomi radikal adalah penyebab paling umum dari striktur/kontraktur uretra. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pasien striktur uretra di rumah sakit H. Adam Malik Medan serta penanganan yang dilakukan.Penelitian ini adalah penelitian retrospektif, deskriptif mengenai pasien striktur uretra di Medan, Indonesia. Penelitian dilakukan di rumah sakit H. Adam Malik antara bulan Mei dan Juni 2017, Medan dengan mengumpulkan data dari rekam medis. Data yang dikumpulkan meliputi nama, usia, gejala klinis, lokasi striktur, panjang striktur, dan jenis tindakan yang dilakukan. Data dianalisis menggunakan SPSS 20 mengenai rerata usia, lokasi striktur tersering, rerata panjang striktur, dan jenis tindakan yang digunakan untuk menangani panjang striktur tertentu atau lokasi striktur tertentu. Penyebab striktur paling banyak pada penelitian ini adalah trauma sebanyak 35 pasien dari 60 pasien (58,3%). keluhan tidak dapat BAK menjadi mayoritas penyebab mereka datang ke rumah sakit (46,7%), diikuti dengan BAK sulit ataupun tidak lancar (masing-masing 25%), dan hal yang paling jarang dikeluhkan adalah nyeri saat BAK Penelitian ini menyatakan bahwa karakter pasien striktur uretra di Indonesia tidak berbeda jauh dengan penelitian-penelitian yang ada sebelumnya. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa urethrotomy(Sachse) lebih banyak digunakan dibandingkan urethroplasty, serupa dengan diluar negeri meskipun urethroplastymemiliki efektifitas yang lebih baik.

The age of the patient and the location of urethral stricture are important for determining most of the causes of urethral stricture. Urethral stricture most often occurs in bulbous pars. Kashefi et al. in their study showed that an estimated 3.2 urethral strictures per 1000 inpatients were caused by trauma by the catheter. In patients over 45 years, TURP and radical prostatectomy are the most common causes of urethral stricture/contracture. This study aims to provide an overview of urethral stricture patients at H. Adam Malik Hospital in Medan as well as the treatment performed. This study is a retrospective, descriptive study of urethral stricture patients in Medan, Indonesia. The study was conducted at H. Adam Malik Hospital between May and June 2017, Medan by collecting data from medical records. Data collected included name, age, clinical symptoms, stricture location, stricture length, and type of action performed. Data were analyzed using SPSS 20 regarding age averages, location of the most common strictures, mean length of strictures, and types of actions used to deal with certain strictures or locations of certain strictures. The most common causes of stricture in this study were trauma in 35 patients from 60 patients (58.3%). BAK complaints cannot be the majority of the reasons they come to the hospital (46.7%), followed by difficult or non-BAC (25% each), and the most rarely complained of is pain when BAK This study states that the patient's character Urethral stricture in Indonesia is not much different from previous studies. This study also shows that urethrotomy (Sachse) is more widely used than urethroplasty, similar to abroad even though urethroplasty has better effectiveness."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T59184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantoruan, Liberta
"Dalam sebuah organisasi terdapat iklim organisasi yang terbentuk dari persepsi pekerja terhadap kebijakan, dukungan, kejelasan organisasi, penghargaan dan tanggung jawab. Iklim organisasi selanjutnya akan menciptakan iklim kerja yang dapat mempemgaruhi pekerja dalam tiga hal yaitu : motivasi, kinerja dan kepuasan kerja pekerja.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menguji hubungan antara iklim kerja dan karakteristik indidividu dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat map RSUP H. Adam Malik. Penelitian menggunakan total populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi, yaitu sebanyak 157 perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik. Kuesioner yang berhasil terkumpul sebanyak 141 responden/perawat. Instrumen yang digunakan adalah iklim kerja dan kinerja perawat yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Uji validitas dan reliabilitas untuk instrumen iklim kerja nilai alpha = 0,8923 dan untuk instrumen kinerja nilai alpha = 0,9505.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada 3 variabel yang berhubungan dengan kinerja perawat yaitu : kejelasan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan, tanggung jawab perawat dan umur responden di ruang rawat map RSUP H. Adam Malik. Perawat yang mempersepsikan kejelasan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan baik mempunyai kinerja baik 5,8 kali dibanding perawat yang mempersepsikan kejelasan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan kurang. Demikian juga dengan perawat yang mempersepsikan tanggung jawab perawat baik berpeluang mempunyai kinerja baik 3,9 kali dibanding perawat yang mempersepsikan tanggung jawab kurang. Sedangkan perawat yang berumur 35 tahun berpeluang mempunyai kinerja baik 2,6 kali dibanding perawat yang berumur < 35 tahun. Dengan demikian variabel yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah kejelasan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan ( p value = 0,001; OR = 5,793 ).
Peneliti menyimpulkan bahwa perlunya keterlibatan perawat dengan pimpinan rumah sakit dalam menyusun rencana strategi khususnya pelayanan keperawatan yang nantinya akan merumuskan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan terkait yang akan melahirkan kebijakan, peraturan, standar keperawatan. Perlunya kejelasan tanggung jawab yang meliputi uraian tugas, pendelegasian tugas yang sesuai dengan kemampuan perawat, otonomi yang jelas dan adanya kewenangan dalam pengambilan keputusan secara mandiri dalam memberikan asuhan keperawatan. Usia perawat pelaksana yang lebih banyak pada kelompok usia produktif, merupakan potemsi bagi pengembangan dan pemberdayaan SDM keperawatan di RSUP H. Adam Malik.

Organizational climate is formed from the staff's perception upon policy, support, organization's clarity, reward and responsibility. In turn it will create a working climate influencing the staff within 3 aspects: motivation, performance and job satisfaction.
The research was descriptive was correlation with cross-sectional design that aimed to examine the relationships between work climate and individual characteristics with nursing performance of the nurses working inpatient wards of H. Adam Malik Hospital. The research used total population which has fulfilled inclusion criteria were 157 nurses inpatient wards of H. Adam Malik Hospital. The questioners that have been collected were 141. The instruments applied to this study was modified an instrument. The validity and reliability test of the work climate instrument was a = 0,8923 and the nursing performance was a = 0,9505.
The study found that there were 3 correlated variables which related to nursing performance namely the vision and mission clarity and the nursing service objectives, nurses who perceived good to the vision and mission clarity and nursing service objectives had good performance 5,8 times compared to the nurses who perceived less to the vision and mission clarity and nursing service objectives. The nurses who perceived good nurses responsibility had odds ratio for good performance 3, 9 times compared to nurses who perceived less to the nurses? responsibility. The nurses at age 35 year old who had good performance 2,6 times compared to nurses at age < 35 year old. Therefore the dominant variables that correlated with performance was the vision and mission clarity (p value = 0,001; OR =-5,793).
The results of this study concluded that lead to the policy, rules, and nursing standards. The study also suggested the importance of the clarity of the responsibilities which covered job descriptions, delegations accord to the staff capabilities, the clarity of autonomy and authority in making decisions of nursing care independently. The big number of productive age of nursing staff was considerably potential to the improvement and empowerment to the nursing human resources at H. Adam Malik Hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Giovanni
"ABSTRAK
Sistektomi radikal merupakan penanganan standar pada pasien tumor buli yang telah menembus otot, Perdarahan merupakan salah satu morbiditas yang ditemukan pada prosedur ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui rata-rata jumlah kehilangan darah pada prosedur sistektomi radikal. Merupakan penelitian non-eksperimental retrospektif-deskriptif-analitik yang mengambil data Rekam Medis dari Januari 2012 Desember 2015 di RSUP H. Adam Malik Medan. Berdasarkan variable yang diperiksa terdapat perbedaan signifikan pada jumlah perdarahan berdasarkan diversi urin yang digunakan, yaitu ureterocutaneostomy dan neobladder. Diperlukan persiapan darah sekitar 951,5 ml sebagai standar persiapan operasi di radikal sistektomi di RSUP H. Adam Malik Medan"

ABSTRACT
Radical cystectomy is a standard management for patients with bladder tumor which has penetrated muscles. Bleeding is one of the morbidity associated with the procedure. This study aims to measure mean blood loss during radical cystectomy. This study was a retrospective analytic study, data was collected using medical records from January 2012 to December 2015 At Haji Adam Malik General Hospital Medan. Variables that affected amount of blood loss staging, type of anesthesia used, and urine diversion, there are no significant differences except on amount of blood loss according to urine diversion method used, which were ureterocutaneostomy and neobladder. Blood preparation is needed about 951.5 ml as standard preparation for surgery in radical sistektomi in RSHAM "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmitha Sari
"ABSTRAK
Mual muntah meningkatkan ketidaknyamanan anak saat kemoterapi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif atau progressive muscle relaxation (PMR) terhadap kenyamanan, mual, muntah pada anak yang mendapat kemoterapi di RSUP. H. Adam Malik Medan. Desain penelitian quasi eksperimen pre-post test dengan kelompok kontrol. Responden diambil dengan teknik consecutive sebanyak 21 orang pada tiap kelompok. PMR diberikan 2x sehari selama 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kenyamanan pada kelompok kontrol (p < 0,05) tetapi tidak pada kelompok intervensi (p > 0,05). Terdapat perbedaan mual antara kedua kelompok (p < 0,05). Tidak ada perbedaan bermakna frekuensi dan volume muntah pada kedua kelompok (p > 0,05). PMR dapat dijadikan intervensi mandiri perawat dalam meningkatkan kenyamanan dan menurunkan mual, muntah anak saat kemoterapi.

ABSTRACT
Nausea and vomiting increas discomfort during chemotherapy. The aims of the study is to determine the effect of progressive muscle relaxation (PMR) for the comfort, nausea and vomiting induced chemotherapy in H. Adam Malik Medan Hospital. Research design was quasi-experimental pre-post test with control group. Consecutive sampling technic was conducted to 21 childs in both groups. PMR gave twice a day during fifteen minutes. The results showed differences comfort in the control group (p < 0,05) but not in the intervention group (p > 0,05). There are differences significant nausea between two groups (p < 0,05). There is no significant difference vomit in both groups (p > 0,05). PMR can be used as independent intervention in improving comfort, reducing nausea and vomiting during chemotherapy."
2014
T36047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yesi Ariani
"Efikasi diri diperlukan bagi pasien DM tipe 2 untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam mengelola penyakitnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara motivasi dengan efikasi diri pasien DM tipe 2 di RSUP H. Adam Malik, Medan. Desain dalam penelitian ini adalah analitik cross sectional dengan jumlah sampel 110 pasien DM tipe 2. Analisa data menggunakan Chi square, uji t independen dan regresi logistik berganda.
Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden tidak ada yang berhubungan dengan efikasi diri kecuali status sosial ekonomi (p value 0.046; α 0.05). Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan efikasi diri (p value 0.010, α: 0.05), ada hubungan antara depresi dengan efikasi diri (p value 0.026; α: 0.05) dan motivasi berhubungan dengan efikasi diri (p value 0.031; α: 0.05). Individu yang memiliki motivasi yang baik berpeluang 3.736 kali menunjukkan efikasi diri yang baik dibandingkan dengan individu yang memiliki motivasi kurang baik setelah dikontrol depresi (CI 95% OR: 1.35-10.32).
Diharapkan perawat dapat meningkatkan motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe 2 dengan memberikan pendidikan kesehatan terstruktur, memfasilitasi pemberian dukungan sosial dan memberian intervensi untuk mencegah munculnya depresi.

Self-efficacy is required for patient with type 2 diabetes in managing the disease independently. This study aimed to identify the relationship of motivation with selfefficacy in patient with type 2 diabetes in H. Adam Malik Hospital Medan. This study was a cross sectional analytic, recruited 110 respondents. Statistical analysis used for this study was chi-square, independent t-test and multiple logistic regression.
The results showed that the characteristic of respondents were not associated with self-efficacy, except sosioeconomic state (p value 0. 046, α: 0.05). There were relationships between family support and self efficacy (p value 0.010, α: 0.05), depression and self-efficacy (p value 0.026, α: 0.05) and motivation and self-efficacy ( p value 0.031, α: 0.05). People with good motivation had chance 3.736 times more to show a good self-efficacy than people with average motivation as this condition had been controlled by depression (CI 95% OR: 1.35;10.32).
It is recommended that nurses would be able to enhance motivation and selfefficacy of type 2 diabetes patients through developing structrured educational programmes, facilitating the social support and providing intervention to prevent depression symptoms.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Willi Irawan
"ABSTRAK
Terapi Androgen Deprivation Therapy (ADT) adalah salah satu tatalaksana untuk pasien dengan kanker prostat stadium lanjut yang berhubungan dengan adanya perubahan dari komposisi masa tubuh dan mencetuskan adanya resistensi dari insulin perifer. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik, Medan sejak Juni 2014 hingga Juni 2015. Terapi ADT menyebabkan peningkatan secara signifikan sebelum dan 6 bulan sesudah pemberian kadar gula darah post prandial 121.12 21 mg/mL vs 134.64 33.35 mg/mL, p-value=0.011 dan Glycosylated hemoglobin HbA1C 5 0.5 vs 5.5 0.79 , p-value = 0.000 . Pemberian ADT selama 3 sampai 6 bulan juga secara signifikan meningkatkan kadar Trigliserida TG 104.4 38.67 vs 131.2 32.27 vs 127 33.43, p-value = 0.005 .

ABSTRACT
Therapy ADT is one of the treatments in patients with advanced prostate cancer in which has been linked to the changes in body mass composition and induction of insulin peripheral resistance in many studies. This research was conducted at Dr H. Adam Malik, Medan from June 2014 to June 2015. ADT administration is found to cause a significant elevation of 2 hour postprandial blood glucose 121.12 21 mg mL vs 134.64 33.35 mg mL, p value 0.011 and Glycosylated hemoglobin 5 0.5 vs 5.5 0.79 , p value 0.000 HbA1c after 6 months of therapy. Additionally, ADT administration within 3 and 6 months of duration had also significantly increased triglyceride TG level when compared to before treatment 104.4 38.67 vs 131.2 32.27 vs 127 33.43 respectively, P value 0.005 ."
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Juliana
"Budaya kerja membentuk perilaku yang penult inisiatif, kreatif dan motivasi. Budaya kerja konstruktif tidak hanya untuk perkembangan organisasi tetapi juga memberikan kepuasan kepada personelnya. Kontinuitas kepemimpinan merupakan salah satu aspek yang berperan dalam munculnya budaya kerja yang kuat. Peran pemimpin dalam mempengaruhi budaya kerja staf dalam kelompok menjadi konstruktif sangat ditentukan oleh kepemimpinan yang efektif. Sehubungan dengan itu perlu dilakukan penelitian tentang hubungan kepemimpinan efektif kepala ruangan dengan budaya kerja perawat pelaksana.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komponen kepemimpinan yang berhubungan dengan budaya kerja perawat pelaksana. Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik (RSUPHAM) Medan pada bulan Juli 2005. Disain penelitian analisis deskriptif korelasi dengan metode Cross Sectional. Sampel penelitian sebanyak 180 responden dari 227 perawat pelaksana yang ada di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang terdiri dari 3 bagian yaitu instrumen karakteristik individu yang terdiri dari 4 pertanyaan, instrumen kepemimpinan efektif terdiri dari 54 pernyataan dan instrumen budaya kerja terdiri dari 39 pernyataan.
Hasil penelitian diperoleh bahwa 55% perawat pelaksana meinpunyai budaya kerja yang kuat dan 56,7% perawat pelaksana mempersepsikan kepemimpinan kepala ruangan efektif, Komponen komunikasi, semangat dan tindakan yang berhubungan dengan budaya kerja perawat pelaksana yang dipengaruhi faktor lama kerja dan pendidikan perawat pelaksana. Komponen semangat yang paling dominan berhubungan dengan budaya kerja.
Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai komponen kepemimpinan efektif kepala ruangan yang berhubungan dengan budaya kerja perawat pelaksana yang bermanfaat untuk bahan masukan bagi upaya perbaikan pelayanan keperawatan di RSUP H. Adam Malik Medan khususnya dan dunia keperawatan pada umumnya.

Work culture form behavior which is the fall of initiative, creative and motivation. Work culture of constructive not just for growth of organization but also give satisfaction to personnel. Leadership represents one of the aspect which play a part in work culture appearance of strong. Role of leader in influencing work culture staff in group become constructive very determined by that the effective leadership. Referring to require, conducted by research about the effective leadership of a head nurse relation with work culture staff nurse.
The purpose of this research to know leadership component related to work culture staff nurse in the wards Public Central Hospital H. Adam of Malik (RSUPHAM) Medan. Research desain was correlation descriptive analytic with cross sectional study. The samples of this research was all staff nurses meeting the inclusive criteria, totaling 180 respondent from 227 staff nurses in the wards Public Central Hospital H. Adam of Malik (RSUPHAM) Medan Data collecting with questioner comprises three parts. Four (4) questions for individual characteristic; 54 statements for the effective leadership; and 39 statements for work culture.
The result of research to get information that 55% staff nurses with the strong work culture and 56,7 % staff nurses to perception that the leadership of head nurse was affective. The Component communications, energy and action related to work culture staff nurse influenced by - length work factor and education of staff nurse. The component of energy of most dominant relates to work culture was energy.
Conclusion and suggestion from result of this research to get information about the effective leadership of head nurse relate to work culture staff nurses for improving nurses? services in RSUPHAM Medan and nursing world.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Tahan Adrianus
"Terapi air putih merupakan metode perawtaan dan penyembuhan dengan menggunakan air untuk mendapatkan manfaat terapis dalam penanganan penyakit. Diabetes melitus adalah salah satu penyakit degeneratif yang akan meningkat jumlahnya di masa yang akan datang. Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya untuk menkan terjadinya peningkatan insiden penyakit tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh terapi air putih terhadap penurunan kadar gula darah seaat pada pasien DM tipe 2. Dengan demikian terapi air putih berpengaru terhdap penurunan kadar gula darah sesaat pada pasien DM tpe 2.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang terapi air secara internal dengan setting yang berbeda seperti jumlah sampel yang lebih besar, dilakukan pada pasien yang tidak menggunakan insulin atau pada kelompok-kelompok di masyarakat yang berisiko tinggu untuk kejadian DM
Water therapy is a method of treatment and healing by using water to obtain therapeutic benefits in treating disease. Diabetes mellitus is a degenerative disease that will increase in number in the future.
For this reason, it is necessary to make an effort to suppress the increase in the incidence of the disease. This study aims to explain the effect of water therapy on reducing temporary blood sugar levels in type 2 DM patients.
It is necessary to do further research on internal water therapy with different settings such as a larger sample size, carried out in patients who do not use insulin or in groups in the community who are at high risk for the incidence of DM.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfabri
"ABSTRAK
Pendahuluan : Docetaxel telah menunjukkan efek dalam pengobatan CRPC biladigunakan sebagai monoterapi atau dalam kombinasi dengan kemoterapi lainnya.Banyak penelitian telah menunjukkan korelasi penurunan Prostate Specific Antigen PSA dengan kesintasan pasien CRPC yang mendapatkan terapi Docetaxel.Penelitian-penelitian sebelumnya juga menyatakan adanya korelasi antara volumeprostat, Gleason Score, dan insiden metastasis dengan nilai PSA. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis hubungan antara volume prostat, Gleason Score, danada tidaknya metastasis terhadap penurunan PSA sebagai prediktor respon padapasien CRPC yang mendapatkan Docetaxel.Metode : Penelitian analitik retrospektif dengan mengunakan data rekam medisRumah Sakit Umum H. Adam Malik Medan yang dilaksanakan pada periode 1Januari 2016-31 Juli 2016. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruhpasien dengan penderita CRPC yang telah menjalani kemoterapi Docetaxelsebanyak 10 siklus. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi, dipaparkan denganvariabel independen Taksiran Besar Prostat, Skor Gleason, Status Metastase danvariabel dependen perubahan PSA .Hasil : Sebanyak 8 pasien yang memenuhi kriteria inklusi yang berusia rata-rata 65tahun dengan taksiran berat prostat 38,6 gram dengan skor gleason ge; 7 sebanyak 6orang 75 sedangkan

ABSTRACT
Introduction Docetaxel has shown efficacy in CRPC treatment as monotherapy or combination therapy. Previous research showed a correlation between prostat volume, Gleason score, and metastases with PSA value. This study aimed toanalyze the correlation between prostat volume, gleason score, and metastases withPSA value decrement as a response predictor in CRPC patients who receiveDocetaxel.Methods This is a retrospective analytic research, using data in medical recordsin RSU H. Adam Malik Medan, conducted on January 1 July 31 2016. Populationand samples in this research are patients with CRPC who already received 10 cyclesof Docetaxel chemotherapy. Patients that fulfilled the inclusion criteria areanalyzed with dependent and independent variables estimated prostate volume,Gleason Score, and metastatic status . Results Total of 8 patients who fulfilled inclusion criteria were averagely 65 yearsold, estimated prostate weight of 38.6 gram, and 6 people had Gleason score ge 7 75 and 2 people had Gleason score "
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>