Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138477 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Hermansyah
"Pada era globalisasi ekonomi sekarang ini persaingan di antara perusahaan menjadi semakin ketat. Tingkat aktifitas yang tinggi dalam mengelola asset perusahaan dan mengelola human resources serta inovasi akan menentukan keberhasilan dan kelangsungan hidup perusahaan tersebut disamping faktor-faktor lainnya. Keterlambatan serta harga yang tidak kompetitif dalam pola perhitungan karena tidak adanya standarisasi perhitungan akan sangat merugikan perusahaan dalam menghadapi persaingan.
Pendekatan dalam pola perhitungan proses produksi manufaktur untuk lebih mengefektifkan dalam perhitungan rencana anggaran pelaksanaan/produksi sehingga perusahaan akan lebih cepat dan tepat serta Iebih meningkatkan dalam hal Quality, Cost dan Delivery (QCD) balk dalam perhitungan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) maupun aplikasinya serta controlnya proses manufaktur dalam hal ini proses manufaktur tanki penampungan (storage tank).
Dari pata perhitungan yang sudah distandarisasi akan didapatkan rencana anggaran pelaksanaan proses manufaktur tangki penampungan yang lebih efektlf, cepat serta biaya yang kompetitif sehingga pekerjaan bagian produksi terulama bagian perencanaan dan pengendalian produksi, semakin sederhana , mudah, cepat dan lebih effektif serta sebagai masukkan pada bagian pemasaran dalam menyampaikan penawaran ke customer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T16709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pungky Ayu Artiani
"[ABSTRAK
Limbah Bahan Bakar Nuklir Bekas (BBNB) merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dalam pengoperasian reaktor nuklir. Limbah ini masih menghasilkan produk fisi dan panas hasil reaksi yang masih tinggi sehingga perlu dikelola dengan baik agar efek radiasi yang ditimbulkan tidak keluar di lingkungan. Penelitian ini akan dilakukan pemodelan panas peluruhan pada penyimpanan kering BBNB bentuk pebble dengan tipe storage tank yang telah digunakan pada reaktor HTR 10 menggunakan software ORIGEN-ARP. Dengan computational fluid dynamics (CFD) menggunakan Comsol Multiphysics maka pengaruh kecepatan udara pendingin dan ketebalan lapisan pengungkung terhadap profil suhu di setiap segmen storage dapat diketahui sehingga keselamatan penyimpanan BBNB pada aspek suhu dapat dianalisis. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa panas peluruhan yang dihasilkan oleh BBNB setelah keluar dari reaktor sebesar 620,2260 watt. Panas peluruhan tersebut semakin menurun seiring dengan lamanya waktu penyimpanan. Ketebalan beton tidak terlalu berpengaruh terhadap penurunan suhu di storage tank. Hal ini disebabkan oleh konduktivitas panas beton yang rendah sehingga laju perpindahan panas di setiap variasi ketebalan tidak berbeda secara signifikan. Ketebalan stainless steel berpengaruh terhadap gradien perubahan suhu pada storage tank. Semakin tipis stainless steel maka semakin banyak laju panas yang dialirkan dari grafit ke beton, sehingga suhu pada beton semakin besar. Semua hasil simulasi pada berbagai kondisi memenuhi syarat parameter suhu maksimum keselamatan.

ABSTRACT
Nuclear Fuel Waste is one of waste generated in operation of nuclear reactors. This waste is still producing fission products and heat of reaction that need to be managed properly so the effects of radiation emitted do not expose to environment. This research will be carried out modeling the decay heat in dry storage of pebble nuclear spent fuel with the type of storage tanks that have been used in the reactor HTR 10 using ORIGEN-ARP software. The effects of cooling air velocity and confinement layer thickness on temperature profile in every segment of storage can be determined with computational fluid dynamics (CFD) using Comsol Multiphysics so the safety of nuclear spent fuel storage on temperature aspects can be analyzed. Based on the calculation results can be seen that the decay heat generated by nuclear spent fuel after coming out from the reactor is 620.2260 watts. The decay heat decreases as the length of storage time. Concrete thickness does not significantly affect the declining temperature gradient in the storage tank. This is caused by the low thermal conductivity of concrete so the heat transfer rate in each variation of thickness is not different significantly. Stainless steel thickness affects the declining temperature gradient. Thinner the thickness of the stainless steel is used, greater the reduction of temperature gradient so equilibrium temperature of storage tank can be quickly achieved. All simulation results under various conditions compliy with the maximum temperature parameters of safety.;Nuclear Fuel Waste is one of waste generated in operation of nuclear reactors. This waste is still producing fission products and heat of reaction that need to be managed properly so the effects of radiation emitted do not expose to environment. This research will be carried out modeling the decay heat in dry storage of pebble nuclear spent fuel with the type of storage tanks that have been used in the reactor HTR 10 using ORIGEN-ARP software. The effects of cooling air velocity and confinement layer thickness on temperature profile in every segment of storage can be determined with computational fluid dynamics (CFD) using Comsol Multiphysics so the safety of nuclear spent fuel storage on temperature aspects can be analyzed. Based on the calculation results can be seen that the decay heat generated by nuclear spent fuel after coming out from the reactor is 620.2260 watts. The decay heat decreases as the length of storage time. Concrete thickness does not significantly affect the declining temperature gradient in the storage tank. This is caused by the low thermal conductivity of concrete so the heat transfer rate in each variation of thickness is not different significantly. Stainless steel thickness affects the declining temperature gradient. Thinner the thickness of the stainless steel is used, greater the reduction of temperature gradient so equilibrium temperature of storage tank can be quickly achieved. All simulation results under various conditions compliy with the maximum temperature parameters of safety., Nuclear Fuel Waste is one of waste generated in operation of nuclear reactors. This waste is still producing fission products and heat of reaction that need to be managed properly so the effects of radiation emitted do not expose to environment. This research will be carried out modeling the decay heat in dry storage of pebble nuclear spent fuel with the type of storage tanks that have been used in the reactor HTR 10 using ORIGEN-ARP software. The effects of cooling air velocity and confinement layer thickness on temperature profile in every segment of storage can be determined with computational fluid dynamics (CFD) using Comsol Multiphysics so the safety of nuclear spent fuel storage on temperature aspects can be analyzed. Based on the calculation results can be seen that the decay heat generated by nuclear spent fuel after coming out from the reactor is 620.2260 watts. The decay heat decreases as the length of storage time. Concrete thickness does not significantly affect the declining temperature gradient in the storage tank. This is caused by the low thermal conductivity of concrete so the heat transfer rate in each variation of thickness is not different significantly. Stainless steel thickness affects the declining temperature gradient. Thinner the thickness of the stainless steel is used, greater the reduction of temperature gradient so equilibrium temperature of storage tank can be quickly achieved. All simulation results under various conditions compliy with the maximum temperature parameters of safety.]"
2016
T45267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambi Pradiptha, exminer
"Gas klorin merupakan bahan kimia yang berbahaya karena sifatnya yang beracun dan korosif. Klorin juga termasuk ke dalam Extremely Hazardous Substances (EHS) atau bahan yang berbahaya sekali karena gas klorin dapat menimbulkan kematian (EPA, 1990). Penelitian ini membahas tentang analisis risiko kebocoran gas pada fasilitas tangki penyimpanan klorin di PT XYZ dengan mengasumsikan adanya korosi pada valve dan fusible plug tangki klorin. Dianalisa menggunakan pendekatan Computational Fluid Dynamics 3 dimensi yang diproses dengan meggunakan perangkat lunak FLACS. Desain penelitian menggunakan analisis risiko secara kualitatif dengan desain deskriptif dan menggunakan FTA untuk menentukan skenario kebocoran dengan menggunakan data sekunder. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebaran kebocoran gas klorin yang dihasilkan dari pemodelan berpotensi menyebar tidak hanya didalam area PT XYZ namun juga sampai ke pemukiman penduduk dengan tingkat konsentrasi yang bervariasi mulai dari angka tertinggi 300 ppmv sampai 10 ppmv. PT XYZ disarankan untuk selalu melakukan pengecekan berkala pada fasilitas tangki klorin, melakukan pelatihan tanggap darurat kebocoran klorin dan audit berkala sebagai bentuk upaya pencegahan kebocoran klorin.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartmann, John P.
New York: John Wiley & Sons Inc, 1997
665.542 HAR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sutjiati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T39896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Indriyaningsih
"Salah satu tantangan dalam menuju ketahanan energi adalah memastikan kehandalan instalasi dan peralatan migas masih layak untuk dioperasikan secara aman, salah satu peralatan tersebut yaitu tangki penimbun. Tangki Penimbun mengandung berbagai potensi bahaya, yang paling utama adalah bahaya kebakaran , dimana dalam kurun waktu yang sama telah terjadi kebakaran tangki penimbun di Indonesia, oleh karena itu dilakukan analisis kecelakaan kebakaran tangki penimbun 36T-102 yang merupakan tipe internal floating roof  dengan dome roof di unit pengolahan Cilacap. Data dan fakta didapatkan dengan melakukan investigasi langsung setelah kejadian, kemudian dilakukan analisis menggunakan metode fault tree analysis. Kajian risiko terhadap perubahan tipe tangki penimbun, pemilihan material, penentuan ketebalan minimum, blanketing system yang terpasang, sistem penyalur petir yang tidak mampu menerima sambaran langsung merupakan penyebab terjadinya kebakaran. Adapun terkait dengan pengelolaan risiko, diharapkan agar seluruh unit organisasi dan pekerja sampai dengan puncak pimpinan dapat memahami bahaya dan tingkat risikonya. Perlu diterapkan budaya keselamatan yang baik sehingga kejadian kebakaran yang dapat berakibat fatal dapat dihindari

One of the challenges in ensuring energy security is ensuring the reliability of oil and gas infrastructure is reliable and still feasible to operate, one of which is storage tanks. Storage tanks contain various potential hazards, the most important of which is a fire hazard. During the same period, there was a storage tank fire accident in Indonesia. Therefore, an analysis of the 36T-102 storage tank fire accident occurred in the internal floating roof type tank with a dome roof in refinery facilities at Cilacap. Data and facts were obtained by conducting an investigation directly after the incident, then analyzed using the fault tree analysis method. Risk assessment related to changes in storage tank type, material selection and determination of minimum thickness, needs and monitoring of installed venting and blanketing systems, and lightning distribution systems that cannot receive direct strikes is the cause of fires. As for risk management, all organizational units and workers up to the top level of management can understand the hazard and the level of risk. It is necessary to involve a safety culture so that no accident occurs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Pasya Irianti
"Tangki timbun merupakan peralatan yang digunakan sebagai kontainer untuk menyimpan liquid dalam volume yang sangat besar dalam temperatur dan tekanan mendekati atmosfir. Salah satu penyebab kegagalan tangki timbun adalah korosi. Penipisan pada dinding tangki timbun dapat akhirnya menimbulkan kebocoran liquid yang berada dalam tangki. Risk Based Inspection (RBI) adalah suatu prosedur untuk menentukan waktu pemeriksaan fasilitas berdasarkan tingkat risikonya. Level risiko pada metode RBI mengacu pada aspek probabilitas kegagalan (Probability of Failure) dan konsekuensi kegagalannya (Consequence of Failure). RBI digunakan untuk meningkatkan keefektifan biaya pemeliharaan dengan meniadakan perlunya pemeriksaan menyeluruh untuk semua peralatan. Namun perhitungan RBI memerlukan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Deep Learning dapat dijadikan basis untuk membuat suatu program pengestimasi level risiko metode RBI yang lebih cepat, murah, dengan akurasi tinggi. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan dan pengotimasian program deep learning dengan analisis parameter test size, jumlah layer, dense, learning rate, ukuran batch, dan epoch. Hasil akhir didapatkan program yang memiliki akurasi tertinggi yaitu 79% untuk estimasi level Probability of Failure dan 92% untuk estimai level Consequence of Failure.

Storage tanks are equipment used as containers to store liquids in very large volumes at temperatures and pressures close to atmospheric. One of the causes of storage tank failure is corrosion. The thinning of the storage tank walls can eventually lead to liquid leakage in the tank. Risk-Based Inspection (RBI) is a procedure to determine the time of facility inspection based on the level of risk. The level of risk in the RBI method depends on two aspects: the Probability of Failure and the Consequences of Failure. RBI is used to increase the cost-effectiveness of maintenance by eliminating the need for a thorough inspection of all equipment. However, RBI calculations take a long time and are expensive. Deep Learning can be used as the basis for developing a program for estimating the risk level of the RBI method aster, cheaper, and with high accuracy. In this study, the creation and optimization of a deep learning program were carried out by analyzing the parameters of test size, the number of layers, density, learning rate, batch size, and epoch. The final result is a program that has the highest accuracy of 79% for the estimation of the Probability of Failure level and 92% for the Consequence of Failure level. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mazeni Alwi
"Dalam rantai pasoknya, gas bumi di ubah menjadi liquid untuk pengiriman dan penyimpanan karena pada wujud cairnya volume gas bumi kira-kira 600 kali lebih kecil dari volumenya dalam wujud gas. Dalam Pengoperasian Kapal LNG Carrier, setiap kapal pengangkut LNG akan menghasilkan boil-off gas dikarenakan panas dari lingkungan luar kapal yang dapat merambat ke dalam tangki LNG. Panas yang merambat ke dalam tangki LNG dapat dicegah dengan memberikan material insulasi. International Maritime Organization (IMO) memberikan batas BOG per hari nya adalah 0.15% dari volume LNG/ hari nya. Pada penelitian Dzaky Ridho, (2017) “Perancangan Termal Tangki LNG Kapasitas 3500 CBM pada Small Scale LNG Carrier”, dilakukan perbandingan material insulasi yang berpengaruh terhadap terjadinya BOG. Penelitian ini bertujuan merancang tangki penyimpanan LNG pada kapal Small Scale LNG Carrier,dan pemanfaat Boil-off Gas(BOG) dari LNG. Pada rancangan ini nilai BOR 0,1213% dimana Berat LNG terevaporasi selama berlayar adalah sebesar 7,028 ton/voyage. Mesin yang digunakan dalam rancangan yaitu Wärtsilä 6L34DF.dengan kapasitas 3000kW, dengan Skema pemanfaatan Boil of Gas untuk bahan bakar mesin menggunakan Dual Fuel Direct Drive (DFDD). BOG dapat mecover 20,38 hours atau sekitar 23,34% dari perjalanan. Selain itu, rancangan ini juga memanfaatkan panas Exhaust Gas engine untuk memanaskan BOG yang akan digunakan ke mesin, karena BOG harus dipanaskan sampai titik 450 C sebelum digunakan. Heat Exchanger yang di desain yaitu tipe Shell andTube dengan Panjang HEX 1,67 m.

In the supply chain, natural gas is converted into liquid for shipping and storage because in its liquid form the volume of natural gas is approximately 600 times smaller than its volume in gaseous form. In LNG Carrier Ship Operation, each LNG carrier ship will produce boil-off gas due to heat from the outside environment of the ship that can propagate into the LNG tank. The heat that propagates into the LNG tank can be prevented by providing an insulating material. The International Maritime Organization (IMO) provides a daily BOG limit of 0.15% of the LNG volume/day. In Dzaky Ridho's research, (2017) "Thermal Design of an LNG Tank with a Capacity of 3500 CBM on a Small Scale LNG Carrier", a comparison of the insulation material that affects the occurrence of BOG is carried out. This study aims to design an LNG storage tank on a Small Scale LNG Carrier ship, and utilize Boil-off Gas (BOG) from LNG. In this design, the BOR value is 0.1213% where the weight of LNG evaporated during sailing is 7.028 tons/voyage. The engine used in the design is Wärtsilä 6L34DF.with a capacity of 3000kW, with a Boil of Gas utilization scheme for engine fuel using Dual Fuel Direct Drive (DFDD). BOG can cover 20.38 hours or about 23.34% of the trip. In addition, this design also utilizes the heat of the Exhaust Gas engine to heat the BOG to be used in the engine, because the BOG must be heated to a point of 450 C before use. The designed heat exchanger is the Shell andTube type with a HEX length of 1.67 m."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
"ABSTRAK
PT Dusaspun mengembangkan tangki septik yung dilengkapi dengan media bio untuk meningkatkan kualitas air efluen sehingga dapat dibuang ke saluran terbuka tanpa mencemarinya. Mengingat bahwa mode ini relatif masih baru dan media bio yang ada perlu difungsikan dalam waktu yang relatif tidak lama, maka masalah yang perlu diteliti adaiah bagaimanakah mempercepat berfungsinya media bio tersebut, berapakah rasio volume media terhadap reaktor yang paling baik, dan bagaimanakah kinerja dari tangki septik bio ini? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beban starter apa yang dapat mempercepat berfungsinya media bio dan pada rasio volume media terhadap reaktor berapa yang paling baik, serta mengetahui kinerja tangki septik bio ini.
Pendekatan yang dilakukan untuk pengembangan bahan starter adalah malalui percobaan laboratorium dengan variasi bahan starter dan volume media bio yang dibuat dengan metoda tanpa sirkulasi dan metoda dengan sirkulasi. Pada metoda tanpa sirkulasi ada tiga perlakuan dengan tiga percobaan yang dilakukan pada reaktor yang berisi air limbah dan variasi bahan starter dan media bio dengan variasi volume 25%, 50%, 75% dan l00%, yaitu pertama penambahan bakteria, ke dua pengurangan beban organik, dan ke tiga penambahan N & P sebagai nutrien. Pada metoda dengan sirkulasi media yang digunakan adalah 50%, E714 3,0 ml/l (kondisi terbaik dari hasil penelitian pengembangan bahan starter dengan metoda tanpa variasi penambahan glukosa/molase, penambahan substrat berupa limbah cair tahu (variasi 1) dan limbah rumen (variasi 2). Parameter yang diukur adalah COD, MLSS, pH dan temperatur.
Penelitian kinerja tangki septik bio dilakukan dengan menggunakan skala 1:1, dengan variasi tanpa bahan starter dan dengan penambahan bahan starter lumpur aktif dan variasi beban hidraulis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan bahan starter tanpa sirkulasi menunjukkan bahwa penambahan bahan starter berupa rumen, bakteri EM4, pupuk N dan P mempercepat berfungsinya media bio. Beban organik yang dapat mempercepat berfungsinya media bio adalah 700 - 800 mg/I COD, bakteri EM4 3.0 mM ke atas, dan pupuk N & P sesuai dengan kebutuhan. Media bio mulai menunjukan gejala berfungsi setelah 22 hari. Rasio volume media bio terhadap reaktor yang paling baik adalah 50%. Selanjutnya diketahui bahwa dengan pembuatan bahan starter dengan sirkulasi bahan rumen, EM4 3,0 ml/1 dan glukosa/molase, media bio menunjuklam gejala mulai berfungsi pada hari ke 9. Penelitian ini masih perlu dilanjutkan untuk menentukan berapakah dosis bahan starter yang tepat untuk mengaktifkan media bio, dan menentukan waktu aklimatisasi yang diperlukan.
Selanjutnya penerapan bahan starter dengan menggunakan 'perendaman media bio' kurang efektif sedangkan dengan menggunakan 'pembubuhan' belum selesai. Namun demikian selanjutnya yang perlu diteliti adalah berapakah 'dosis' bahan starter yang sesuai untuk keperluan tersebut.
Kinerja tangki septik bio dengan maupun tanpa bahan starter dengan media bio 100% maupun 50% belum menunjukkan hasil yang berarti setelah pengamatan satu bulan, namun diketahui bahwa kompartmen pertama dan ketiga berfungsi sebagai unit pengendapan untuk menunjukan kandungan SS, sedangkan kompartmen kedua (media bio) belum optimal bekerjanya. Faktor yang mempengaruhi berfungsinya tangki septik bio adalah beban hidraulis yang otomatis mempengaruhi beban organik sehingga perlu diteliti Iebih Ianjut perihal penataan kompartemen daiam tangki septik bio dan mencari aiternatif bentuk media bio.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Tangki septic konvensional membutuhkan banyak lahan untuk menguraikan limbah cair domestik dengan baik, akan tetapi lahan yang tersedia semakin sempit. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan tangki septic model baru yang hanya memerlukan lahan yang sedikit, tetapi menghasilkan kinerja yang baik untuk mendegradasikan limbah domestik tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan membangun tangki septic dengan menggunakan bantun mikroorganisme yang dipelihara dalam suatu media lekat untuk mendegradasi limbah. Tangki septic model concentric merupakan salah satu bentuk dari tangki septic tersebut. Tangki septic biofilter concentric memiliki bentuk yang sederhana dan mudah dalam perawatan. Model ini terdiri dari 2 bagian yakni bagian anaerob, dan bagian aerob tempat berisi media lekat. Bagian anaerob memiliki volume 6 liter, dan bagian aerob memiliki volume 10 liter. Penitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja dari tangki septic model concentric. Dalam pelaksanaannya dilakukan 4 tahap. Setiap tahap merupakan perbaikan dari tahap yang lain, dan dengan variasi yang berbeda beda sehingga didapatkan kondisi yang terbaik untuk reactor jenis ini. Variasi yang digunakan adalah variasi bahan starter, lama waktu detensi, dan jemis media lekat. Bahan starter merupakan bahan yang digunakan untuk mempercepat pertumbuhan bakteri. Parameter yang diperiksa dalam penelitian ini adalah nitrat, nitrit, COD (Chemical Oxygen Demand), dan suspended solid. Fluktuasi nitrat dan nitrit digunakan untuk mengetahui proses yang terjadi dalam reactor, sedangkan kinerja dari reactor dari penyisihan dari COD dan suspended solid."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>