Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Effionora Anwar
"Chemical modification of maltodextrin DE(5-10) polymer fraction of sago strach (Metroxylon) with phosphoroxychloride as suspending agent: Based on a previous report,maltodextrin DE 5-10 polymer fraction did not stable as the suspending agent in aging for twelve week.
Therefore to develop a stable maltodextrin DE 5-10 polymer fraction as suspending agent has to attemp by chemical modification.In this research chemical modification had been done with 0,25% POCI at ph9, and temperature 29 0C. The product was used as suspending agent 5%,10%and15% and paracetamol as a model.
The results of suspension characteristic evaluation of both sedimentation volume,rate of solid redispersion,viscosity,pH and paracetamol concentration,showed the suspension quality with floculation system,stability of viscisity and pH,easiness to disperse,and the concentration of paracetamol confrom to phamarcope Indonesia 3 ed."
2002
SAIN-7-2-2002-57
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anton J. Hartomo
Yogyakarta: Andi, 1994
574.873 2 ANT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Purwito
"Pembuatan kopoli(stirena/butil akrilat/metil metakrilat) dilakukan
dengan metode polimerisasi emulsi. Ukuran dan distribusi partikel sangat
menentukan sifat polimer emulsi seperti sifat aliran dan kestabilan polimer.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jenis dan
konsentrasi surfaktan, konsentrasi inisiator, dan teknik polimerisasi emulsi
terhadap ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel kopoli(stirena/butil
akrilat/metil metakrilat). Surfaktan yang digunakan adalah sodium dodecyl
benzene sulphonate (SOBS) dan sodium Iaury/ sulphate (SLS), inisiator yang
digunakan yaitu ammonium persulfat (APS), dan teknik polimerisasi yang
dilakukan yaitu tek!fik semikontinyu, seeding 10%, dan batch. Kopolimer
yang dihasilkan ditentukan solid content, viskositas, temperatur glass,
spektrum IR, ukuran dan distribusi ukuran partikel. Penggunaan surfaktan
SOBS memberikan hasil polimerisasi yang kurang sempurna. Pada
pengunaan surfaktan SLS, dengan meningkatnya konsentrasi SLS yang
ditambahkan memberikan hasil solid content yang meningkat, viskositas
larutan yang meningkat, dan ukuran partikel yang mengecil. Hasil
polimerisasi terbaik diperoleh pada penggunaan surfaktan SLS dengan
konsentrasi 20 kali nilai critical micelle concentration (CMC), inisiator APS
sebesar 1 %, dan teknik polimerisasi semikontinyu, dimana pada kondisi ini
-
dihasilkan solid content sebesar 39,6% (mendekati nilai solid content teoritis sebesar 40%), viskositas sebesar 15 mPas, diameter partikel sebesar 47,21
nm, dan distribusi ukuran partikel yang monodispers"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Rose Sinta Maya
"ABSTRAK
Polimer telah menjadi bagian yang panting dalam teknologi kimla dan
bahan palimer mempunyai peranan panting dalam kahidupan sahari-hari.
Untuk mamparluas aplikasi produk polimar yang talah ada, maka dilakukan
usaha untuk mandapatkan polimar dangan sifat-sifat yang labih baik. Salah
satu usaha itu adalah dangan manambahkan bahan aditif. Bahan aditif yang
ditambahkan disini adalah antioksidan dangan tujuan agar bahan polimar
yang diparolah akan mampunyai daya tahan tarhadap dagradasi yang
disababkan olah radikal babas yang tarbantuk akibat pamanasan, radiasi,
akibat pangaruh logam ataupun oksidasi.
Panalitian ini dilakukan untuk mambandingkan aktivitas antioksidan
Anox® 20 dan Vanox® GT tarhadap dagradasi polipropilan. Hasil pangukuran
OIT dangan DSC manunjukkan bahwa formulasi dangan Anox® 20
mambarikan katahanan labih panjang dangan kisaran antara 1.08 - 2.41
manit dibandingkan formulasi dangan Vanox® GT hanya mambari katahanan
dangan kisaran 1.42 - 1.90 manit. Hasil uji aging formulasi dangan Anox® 20
tahan hingga 48 jam sadangkan formulasi dangan Vanox® GT tahan hanya
24 jam. Uji MFR formulasi dangan Anox® 20 mambarikan nilai yang labih
kacil dibandingkan dangan Vanox® GT. Untuk uji optis warna formulasi
dangan Vanox® GT mambarikan nilai Yellowness Index yang labih kacil dan
nilai Whiteness Index yang labih basar dibandingkan formulasi dangan Anox® 20. Pada formulasi dengan Anox® 20 setelah aging memberikan
penurunan nilai kuat tarik yang stabil dengan kisaran nilal antara 298 - 203
kg/cm2, sedangkan untuk formulasi dengan konsentrasi Vanox® GT dengan
waktu aging yang sangat pendek mengalami penurunan yang sangat tajam.
Dari setiap pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh bahwa
antioksidan Anox® 20 dengan jenis tetrakispropionat mempunyai
kemampuan inhibisi terhadap oksidasi yang lebih baik dibanding dengan
antioksidan Vanox® GT yang berjenis isosianurat. Tetapi Vanox® GT memiliki
satu keunggulan yaitu memberikan transparansi yang lebih baik ditinjau dari
4
uji warna. Dari analisis struktur dengan FTIR menunjukkan adanya proses
oksidasi yang ditunjukkan dari timbulnya spektrum gugus karbonii pada
bilangan gelombang v sebesar 1716.5 Cm""
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Billmeyer, Fred W.
New York: John Wiley & Sons, 1984
668.9 Bil t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>