Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129044 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sunarya Wargasasmita
"The use og agricultural wastes and pest as fish feed: experiment on the use agricultural waste and pest as feed for nila gift has been conducted at situ Puspa.Kampus University of Indonesia, Depok,using 9 mini cage culture.This experiment using randomized complete design with 3 treatments (2 kind of artificial feeds and 1 commercial feed) and 3 replication, Artificial feed i made from keong emas,ampas tahu,kepala udang,kepala ikan,and dedak halus. Artificial feed II made by the same materials without fish heads. The result show that growth rate of fish wich consumed by artificial feed I similiar with growth rate of fish consumed commercial feed.Production of the former fish larger than the later ones.According to food conversation ratio (FCR) values,giving artificial feed I more effecient than commercial feed.Nila gift which consumed artifial feed I has lowest mortality."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2002
SAIN-7-2-2002-51
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dawam Rahardjo, 1942-
Jakarta: UI-Press, 1990
338.599 8 DAM t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarya Wargasasmita
Jakarta: Sains Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Rahayu
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S31389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lemna perpusilla adalah suatu makrofit yang hidup terapung di air, terdapat di seluruh dunia dan banyak ditemukan di air tawar yang kaya nutrien. Tumbuhan ini lebih dikenal sebagai gulma yang cenderung sulit untuk dikendalikan karena memiliki produktivitas yang sangat tinggi. Penelitian untuk menganalisis kemampuan ikan nila (Oreochromis niloticus) dalam memanfaatkan L. perpusilla sebagai pakan kombinasi telah dilakukan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat taraf perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan konsentrasi pakan 100 persen L. perpusilla + 0 persen pelet, 25 persen L. perpusilla+ 75 persen pelet, 50 persen L. perpusilla+ 50 persen pelet, 0 persen L. perpusilla+ 100 persen pelet. Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila (O. niloticus). Padat tebar ikan 20 individu per waring dengan bobot rata-rata 20�0,01 g per individu. Ikan diberi pakan sebanyak dua kali per hari selama 50 hari. Setiap tujuh hari sekali dilakukan penimbangan bobot tubuh ikan nila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa L. perpusilla dapat menggantikan pelet sebagai pakan sebesar 25 persen. Lemna tidak dapat menggantikan pakan secara keseluruhan karena terkait dengan tingginya serat yang terkandung di dalamnya yang dapat mempersingkat waktu tubuh untuk melakukan proses pencernaan dan penyerapan nutrisi."
Lengkap +
570 LIMNO 21:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ika Ayuningtyas
"Penelitian pengaruh pemberian pakan buatan yang mengandung tepung pupa lalat famili Calliphoridae terhadap pertumbuhan nila GIFT, Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758) telah dilakukan. Nila berbobot ± 3 g ditebar dalam akuarium dengan volume air 140 l dengan kepadatan 20 ekor/akuarium. Perlakuan yang diberikan adalah pakan buatan yang mengandung 100% tepung ikan (pakan A), 50% tepung pupa lalat famili Calliphoridae (pakan B), dan 100% tepung pupa lalat famili Calliphoridae (pakan C). Kadar protein pakan adalah 340 g/kg. Perlakuan dilakukan selama 4 minggu dengan tingkat pemberian pakan harian sebesar 8% dari biomassa ikan/hari dan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari.
Nilai laju pertumbuhan harian (Specific Growth Rate/SGR), konversi pakan (Feed Convertion Ratio/FCR), retensi protein (Protein Retention/PR), retensi lemak (Lipid Retention/LR), dan laju sintasan (Survival Rate/SR) dihitung sebagai parameter yang dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan buatan yang mengandung 50% dan 100% tepung pupa lalat famili Calliphoridae menghasilkan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan pakan buatan yang mengandung 100% tepung ikan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amila Tikyayala
"Latar Belakang: Luka bakar masih menjadi masalah kesehatan yang berat khususnya di Indonesia. Pada kasus luka bakar mayor, penutupan luka sementara dengan menggunakan xenograft terbukti memberikan keuntungan. Akan tetapi tidak semua jenis xenograft tersedia akibat latar belakang kultur, biaya, dan agama disamping tampilan bersisik pada jenis xenograft ikan tilapia yang kurang estetik. Patin siam (Pangasius hypophthalmus) adalah ikan tidak bersisik yang memiliki banyak kandungan kolagen tipe I. Studi ini bertujuan untuk melakukan komparasi kulit ikan patin siam terhadap kulit ikan tilapia dan babi yang telah umum dijadikan material xenograft pada luka bakar.
Metode: Studi ini merupakan studi eksperimental menggunakan sembilan sampel berbeda dari kulit ikan patin siam, ikan tilapia, dan babi. Setiap sampel dilakukan preparasi dan dilakukan evaluasi secara histologi dengan menggunakan pewarnaan hematoxylin-eosin stained. Dilakukan dokumentasi dan analisa pada tampilan makroskopik dan mikroskopik setiap sampel.
Hasil: Tampilan makroskopik kulit ikan patin siam menggambarkan kulit yang tidak berbulu, tidak bersisik, berwarna hitam – perak, dan memiliki ketebalan yang moderat. Tampilan mikroskopik kulit ikan patin siam memiliki ketebalan epidermis (8.49±1.60 μm) yang berbeda secara signifikan terhadap ikan tilapia (2.18±0.37 μm; p<0.001) dan babi (42.22±14.85 μm; p=0.002). Ketebalan dermis kulit ikan patin siam (288.46±119.04 μm) menyerupai ikan tilapia (210.68±46.62 μm; p=0.783) namun berbeda signifikan terhadap babi (1708.44±505.12 μm; p<0.001). Integritas dan susunan kolagen ikan patin siam serupa dengan tilapia berdasarkan penilaian histologi semi-kuantitatif (p>0.05).
Kesimpulan: Ikan patin siam memiliki tampilan makroskopik dan tampilan mikroskopik yang dapat dibandingkan dengan ikan tilapia; tampilan makroskopik lebih halus, epidermis lebih tebal, dan tebal dermis yang serupa. Oleh karena itu, kulit ikan patin siam dipercaya dapat menjadi materi xenograft. Studi lanjutan diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas dan kelayakan xenograft patin siam dalam tata laksana luka bakar.

Background: Burn injury remains a health problem, specifically in Indonesia. In major burns, xenograft had been proved to be useful as temporary wound coverage. However, some xenografts are not widely available due to cultural, financial, and religious backgrounds or have unesthetic appearance, such as scaly appearance of tilapia fish xenograft. Striped catfish (Pangasius hypophthalmus) is a scaleless fish that has abundant type 1 collagen. This study aimed to compare striped catfish skin to commonly used xenograft (Nile tilapia and porcine skin) as xenograft material for burn wound.
Methods: In this experimental study, nine different skin samples of striped catfishes, Nile tilapias, and porcines were prepared and histologically examined using hematoxylin- eosin stained samples. Macroscopic and microscopic features of each samples were documented and analysed.
Results: The macroscopic skin appearances of striped catfishes were hairless and scaleless with black-silver color and moderate thickness. As for microscopic features, the epidermal thickness of striped catfish’s skin (8.49±1.60 μm) was significantly different to both Nile tilapia (2.18±0.37 μm; p<0.001) and porcine skin (42.22±14.85 μm; p=0.002). The dermal thickness of striped catfish’s skin (288.46±119.04 μm) was similar to Nile tilapia (210.68±46.62 μm; p=0.783) but differs significantly to porcine skin (1708.44±505.12 μm; p<0.001). The integrity and collagen organization of striped catfishes was also similar to tilapia based on semi-quantitative histology scoring system (p>0.05).
Conclusion: Striped catfishes had potential macroscopic appearance and comparable microscopic features to Nile tilapia; smoother macroscopic appearance, thicker epidermis, and similar dermis thickness. Therefore, we believe it can be potentially used as a xenograft material. Further studies are required to evaluate the effectiveness and feasibility of striped catfish xenograft in burn wound management.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilham Yusuf
"ABSTRACT
Agen (patogen) yang ditemukan di nila tilapia (Oreochromis niloticus, Linnaeus 1758) adalah umumnya disebabkan oleh bakteri Gram-negatif bernama Aeromonas hydrophila dan Grampositive
Bakteri bernama Streptococcus agalactiae, keduanya menyebabkan penyakit wabah. Kedua jenis bakteri tersebut adalah penyebab penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) dan
Streptococcosis yang dapat menyebabkan kematian tinggi dan menurun kualitas produk perikanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji imunogenik potensi kemanjuran vaksin polivalen dari S. agalactiae dan A. hydrophila secara oral aplikasi melalui pakan pada budidaya nila nila, O. niloticus. Dua tahap ini penelitian dirancang untuk membantu membuat keputusan. Yang pertama, menganalisis kekebalan tubuh respons terhadap campuran A.hydrophila (AHL 0905-2) dan S.agalactiae (non-hemolitik dan sel-sel antigen hemolitik) sebagai ukuran keberhasilan vaksinasi nil nila dengan vaksin polyvalent. Analisis respons imun pada bakterisida serum aktivitas dapat digunakan sebagai komponen untuk melihat viabilitas patogen dalam inang yang ditunjukkan oleh titer antibodi nila nila. Yang kedua, menganalisis persentase kelangsungan hidup relatif (RPS) nilai pasca-vaksinasi dengan antigen campuran dari A. hydrophila dan S. Bakteri agalactiae untuk melihat keawetan nila tilapia pada MAS dan Streptococcosis penyakit. Hasil penelitian menunjukkan titer antibodi kelompok vaksinasi pada minggu pertama sampai minggu kelima secara signifikan lebih tinggi dari kontrol (P <0,05) setelah ditantang dengan S. agalactiae (non-hemolitik), sedangkan nilai-nilai RPS vaksin adalah pengobatan polivalen B dan pengobatan C campuran seluruh sel S. agalactiae (non-hemolitik dan hemolitik) dan A. hydrophila (AHL 0905-2) mencapai lebih rendah daripada nilai referensi RPS (> 50%) dalam uji tantangan infeksi tunggal.

ABSTRACT
The agent (pathogen) found in tilapia (Oreochromis niloticus, Linnaeus 1758) is commonly caused by Gram-negative bacteria called Aeromonas hydrophila and Grampositive
Bacteria called Streptococcus agalactiae, both of which cause plague. Both types of bacteria are the cause of Motile Aeromonas Septicemia (MAS) and Streptococcosis which can cause high mortality and decrease the quality of fishery products. The purpose of this study was to examine the immunogenic potential efficacy of polyvalent vaccines from S. agalactiae and A. hydrophila orally by application through feed in the cultivation of tilapia, O. niloticus. These two stages of research are designed to help make decisions. The first is analyzing the body's response to a mixture of A.hydrophila (AHL 0905-2) and S.agalactiae (non-hemolytic and hemolytic antigen cells) as a measure of the success of tilapia vaccination with a polyvalent vaccine. Analysis of immune responses to serum bactericidal activity can be used as a component to see the viability of pathogens in the host shown by tilapia tilapia antibodies. Second, analyze the percentage of relative survival (RPS) of post-vaccination values ​​with mixed antigens from A. hydrophila and S. Bacterial agalactiae to see the durability of tilapia in MAS and Streptococcosis. The results showed the vaccination group antibody titers in the first week to the fifth week were significantly higher than controls (P <0.05) after being challenged with S. agalactiae (non-hemolytic), while the RPS vaccine values ​​were polyvalent B treatment and treatment C mixture of all S. agalactiae cells (non-hemolytic and hemolytic) and A. hydrophila (AHL 0905-2) reached lower than the RPS reference value (> 50%) in a single infection challenge test"
Lengkap +
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>