Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188689 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Juliarti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan dan ukuran perusahaan terhadap peluang privatisasi BUMN selama periode tahun 2001-2004, dimana faktor-faktor tersebut meliputi Return on Equity, Return on Assets, Debt to Equity Ratio, dan Size.
Daiam penelitian ini, metode ekonometrik yang digunakan adalah metode logit. Dimana di dalam model, hanya mempunyai satu variabel terlkat yaitu indikator satu-nol (privatisasi = 1 ; non-privatisasi = 0) dan empat variabel bebas. Dalam metode ini yang perlu diperhatikan adalah nilai kecenderungan (odd) koefisien dan tandanya sehingga dapat ditentukan probabilitas atau peluang privatisasi BUMN.
Hasil penelitian menemukan bahwa Return on Equity, Return on Assets, dan Size berpengaruh signifikan terhadap peluang privatisasi BUMN-Tahlm 2001, ROA signifikan pada taraf signifikansi OL = 0.05, sedangkan Size signifikan pada taraf signifikansi a = 0.10. Tahun 2002, ROE signifikan pada taraf signifikansi a = 0.10, sedangkan Size signifikan pada taraf signifikan a = 0.05-Tahun 2003, ROA dan Size sama-sama signifikan pada taraf signifikan a = 0.10.
Artinya adalah jika nilai dari setiap variabel tersebut mengalami kenaikan atau mengalami perubahan, misalnya sebanyak satu unit, maka akan meningkatkan, menurunkan, atau mempengaruhi peluang plivalisasi BUMN. Jika tanda koefisiennya positif akan meningkatkan atau mempengaruhi peluang privatisasi BUMN, sebaliknya jika tanda koefisiennya adalah negatif maka akan menurunkan atau mempengaruhi peluang privatisasi BUMN. Jumlah kenaikan maupun penurunan peluang privatisasi BUMN tersebut, diperoleh dengan Cara mengantilogkan nilai dari koefisien masing-masing variabel yang disebut nilai odd."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T16998
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Judilherry Justam
"Tulisan ini mengkaji sejauh mana keberhasilan program privatisasi di Indonesia dengan memperbandingkan kinerja keuangan dan operasional dari 12 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencatatkan sahamnya di pasar modal sebelum dan sesudah privatisasi. Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan dan operasional adalah profitabilitas, efisiensi, leverage, kebijakan dividen, belanja modal, penjualan/pendapatan (output), kesempatan kerja, dan pajak yang dibayar perusahaan. Selanjutnya dibandingkan juga beberapa rasio keuangan BUMN yang diprivatisasi dengan sektor industri terkait pada tahun 2004 serta kecenderungan pergerakan harga saham tiga tahun terakhir (2002 sampai dengan 2004).
Walaupun belum dapat dilakukan pengujian secara statistik, mengingat kecilnya sampel dan singkatnya waktu pengamatan, dalam beberapa indikator seperti efisiensi, output, dividen dan leverage hasilnya hampir bersamaan dengan temuan Sun dan Tong (2002) di Malaysia, dan Wei dkk. (2003) di China. Namun berbeda hasilnya untuk indikator profitabilitas, dimana ternyata peningkatan output perusahaan BUMN di Indonesia tidak serta merta dapat pula meningkatkan profitabilitas. Untuk indikator tenaga kerja, pajak dan belanja modal, ternyata kinerja BUMN yang diprivatisasi tidak seperti yang diharapkan.
Gambaran secara umum menunjukkan bahwa delapan dari dua belas BUMN yang diprivatisasi menunjukkan kinerja keuangan dan operasional yang lebih baik setelah dilaksanakannya privatisasi, sedangkan empat BUMN Iainnya (Bank BNI, Indofarma, Kimia Farma dan Gas Negara) menunjukkan kinerja yang lebih buruk. Analisis secara sektoral kembali menunjukkan adanya kinerja yang buruk dari BUMN sektor konsumer/farmasi, sedangkan untuk sektor pertambangan dan keuangan, sebagian kinerjanya sangat buruk (Bukit Asam, Tambang Timah dan Bank BNI) dan sebagian lagi cukup baik (Bank BRI dan Aneka Tambang). Satu-satunya BUMN yang kinerjanya dan imbal hasil sahamnya bagus -dalam arti dibandingkan dengan industri sejenis dan sektor industri yang sama- adalah Semen Gresik.
Privatisasi yang sifatnya parsial ternyata turut memberikan kontribusi terhadap tata kelola perusahaan yang lemah (weak governance) yang pada gilirannya menghasilkan kinerja yang belum memuaskan. Kondisi politik nasional yang tidak kondusif, tarik menarik antar elit politik (khususnya antara eksekutif dan legislatif), ketidakpastian hukum dan kekurangtransparanan pemerintah dalam proses privatisasi turut pula memberi kontribusi tersendatnya program privatisasi di Indonesia. Dari sekitar 160 BUMN yang ada, yang berhasil diprivatisasi dengan berbagai metodenya baru sebanyak 32 perusahaan (20%)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kardhika Cipta Binangkit
"ABSTRAK
Penelitian ini berangkat dari permasalahan kontradiksi penerapan hukum antara hukum publik dengan hukum privat pada pelaksanaan kewenangan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam menilai dan/atau menetapkan kerugian negara atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pengelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan urgensi atas kewenangan Badan Pemeriksa Keuangan dalam menilai dan/atau menetapkan kerugian negara terhadap pengelola Badan Usaha Milik Negara. Dalam penelitian ini, metodologi yang dilaksanakan adalah penelitian hukum normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan paradigma penyelesaian piutang negara pada BUMN pasca Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 77/PUU-IX/2011 yang mengamanatkan penyelesaian piutang BUMN dilaksanakan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kewenangan BPK dalam menilai dan/atau menetapkan kerugian negara terhadap pengelola BUMN yang menggunakan prinsip hukum publik dapat menimbulkan kerancuan penerapan hukum dengan prinsip hukum privat yang berlaku pada perusahaan, serta tidak selaras dengan Putusan MK Nomor 77/PUU-IX/2011 yang mengamanatkan penyelesaian piutang BUMN dilaksanakan berdasarkan prinsip perusahaan yang baik (good corporate governance). Perubahan paradigma pengurusan piutang negara pada BUMN juga telah menghilangkan urgensi penilaian dan/atau penetapan kerugian sebagai syarat pencatatan piutang. Meski demikian, kewenangan BPK tersebut tetap memiliki nilai kemanfaatan dalam rangkaian pemeriksaan/pengawasan terhadap keuangan negara untuk terciptanya akuntabilitas pengelolaan dan tanggungjawab keuangan BUMN dalam rangka pengambilan kebijakan strategis, serta dapat menciptakan rasa keadilan bagi para stakeholder.

ABSTRACT
This research departs from the problem of the contradiction in the application of law between public law and private law on the implementation of the authority of the Supreme Audit Institution (BPK) in assessing and / or determining state losses on illegal acts committed by State-Owned Enterprises (SOE) managers. The research was carried out with the aim of knowing the implementation and urgency of the authority of the BPK in assessing and/or determining state losses to the managers of SOE. In this study, the methodology implemented was normative legal research. The results of the study show that there has been a paradigm shift in the settlement of state receivables in SOEs after the Decision of the Constitutional Court (MK) Number 77/PUU-IX/2011 which mandates the settlement of SOE receivables carried out based on the good corporate governance principles. This study concludes that the authority of the BPK in assessing and/or determining state losses to SOE managers who use the principles of public law can lead to confusion in the application of the law with the principles of private law applicable to companies, and not in line with the MK Decision Number 77/PUU-IX/2011 which mandates the completion of BUMN receivables carried out based on the good corporate governance principles. The change in the paradigm of managing state accounts for SOEs has also eliminated the urgency of assessments and/or the determination of losses as a condition for recording accounts. Even so, the BPK's authority still has the value of benefit in a series of checks/oversight of state finances to create accountability for management and financial responsibility of SOEs in the context of strategic policy making, and can create a sense of justice for stakeholders."
2018
T51828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Karissa
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi dewan komisaris yang diwakili oleh independensi dewan komisaris, proporsi wanita dalam dewan komisaris, dan ukuran dewan komisaris, kualitas audit, transaksi dengan pihak hubungan istimewa, dan financial distressed terhadap probabilita laporan keuangan yang bermasalah. Perusahaan dengan laporan keuangan bermasalah dinilai berdasarkan informasi yang didapatkan dari Bapepam-LK.
Pengujian hipotesis dengan model regresi logistik yang menggunakan sampel sebanyak 120 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama dari tahun 2007-2011. Hasilnya penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi wanita dalam dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, dan transaksi dengan pihak berelasi tidak berpengaruh terhadap probabilita laporan keuangan bermasalah. Independensi dewan komisaris dan kualitas audit terbukti berpengaruh signifikan negatif terhadap probabilita laporan keuangan bermasalah. Sedangkan, financial distress mempengaruhi positif dan signifikan terhadap probabilita laporan keuangan bermasalah.

This study aims to determine board of commissioners composition which is represented by board of commissioners independence, female proportion on board of commissioners, and board of commissioners size , audit quality, related party transaction, financial distressed can effect probability of troubled financial statement. Companies with troubled financial statement assessed based on information obtained from Bapepam-LK.
Hypothesis testing with logistic regression model using a sample of 120 companies listed on Bursa Efek Indonesia during 2007-2011 The result of the this study showed that female proportion on board of commissioners, and board of commissioners size, and related party transaction does not affect the probability of troubled financial statement. Board of commissioners independence and audit quality is proven significant negative influence on probability of troubled financial statement. Thus, financial distress has positive and significant influence on probability of troubled financial statement.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febyyanita
"Penelitian terdahulu menemukan bahwa hubungan negatif antara pendanaan internal dan pendanaan eksternal hanya terkonsentrasi pada perusahaan yang tidak memiliki hambatan keuangan (unconstrained firms). Hasil penelitian ini menunjukan hasil yang berbeda. Penelitian dilakukan dengan metode ordinary least square (OLS) menggunakan data panel, dan didapatkan hasil bahwa hubungan negatif berlaku tidak hanya pada perusahaan yang memiliki financial unconstrained namun juga pada perusahaan yang memiliki financial constrained. Hubungan negatif tersebut mendukung berlakunya praktik pecking order theory pada perusahaan non keuangan dan non utilitas di Indonesia. Hubungan negatif tersebut juga mengindikasikan adanya asymmetric information dan biaya pendanaan eksternal yang tinggi di Indonesia yang mengakibatkan terjadinya substitusi antara pendanaan internal dan pendanaan eksternal. Ukuran (total aset) dan umur (tahun IPO) perusahaan digunakan sebagai constraint criteria untuk mengidentifikasi hambatan keuangan yang dihadapi perusahaan. Hasil yang didapat menunjukan bahwa ukuran perusahaan menjadi dasar yang lebih jelas dan lebih konsisten dibandingkan dengan umur perusahaan dalam mengidentifikasi hambatan keuangan.

Recent studies find that the negative relation between internal and external financing is concentrated among unconstrained firms. This study shows a different result. This study use ordinary least square (OLS) method with panel data and find that a negative relation between internal and external financing is concentrated not only among unconstrained firms but also among constrained firms. This negative relation is interpreted as evidence supporting pecking order theory (POT) on non financial and non utilities firms in Indonesia. This negative relation also indicates asymmetric information and high external financing cost in Indonesia. Firm?s size (total asset) and age (year of IPO) are used as constraint criteria to identify financial constraint faced by firms. The result shows that firm's size is stronger and more consistent as constraint criteria compared to firm?s age. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcella
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilla Desiserata Sari Prawiro Prawiro
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara penjualan dan pendapatan terhadap kinerja keuangan perusahaan, serta melihat pola hubungan antar variabel tersebut dengan tahun penelitian yang berbeda.
Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari software 7SXCIFTA serta data-data keuangan pada kantor Pusat Data Pasar Modal (PDPM) dari penasahaanperusahaan manufaktur selama periode tahun 2000 hingga 2003 dengan jumlah observasi sebanyak 160.
Faktor interaksi digunakan sebagai variabel babas untuk menghasilkan model regresi linier yang terlengkap.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara variabel penjualan dan faktor interaksi dan variabel penjualan dan variabel pendapatan terhadap variabel kinerja keuangan perusahaan (yang diproxy-kan dengan EVA), namun terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel pendapatan terhadap variabel kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan pola hubungan antar tahun penelitian dapat dikatakan hampir sama.

This thesis has two purposes, first is to see the relationship between sales and earnings to company's financial performance. Second is to look the pattern of relationship between sales and earnings to company's financial performance.
Using data from software JSXCIFTA and others related data in Pusat Data Pasar Modal (PDPM) office, this research taking 160 observations, consists of 40 manufactures go public companies as research sample in time period year 2000 until 2003.
Interaction factor have been used as independent variable in order to make the regression model be the most complete model.
The result shows that there is negative and significant relationship between sales and the interaction factor of sales and earnings to company's financial performance but the relationship between earnings to company's financial performance shows positive and significant relationship. Also show the same pattern as the result of each year analysis in 4 years (2000-2003).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqi Hermaarief
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kesempatan investasi, arus kas, modal kerja dan leverage terhadap keputusan investasi perusahaan. Pengujian pengaruh kesempatan investasi, arus kas, modal kerja dan leverage terhadap keputusan investasi juga dilakukan terhadap perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan financially constrained dan non financially constrained. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesempatan investasi, arus kas, dan modal kerja memiliki pengaruh terhadap keputusan investasi perusahaan dan ditunjukkan juga hasil bahwa kesempatan investasi, arus kas, modal kerja lebih berpengaruh terhadap keputusan investasi perusahaan yang di kategorikan sebagai perusahaan non financially constrained dibanding perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan financially constrained. Tingkat pengaruh kesempatan investasi, arus kas, dan modal kerja terhadap keputusan investasi perusahaan yang lebih tinggi dihasilkan pada penelitian dengan sampel perusahaan yang memiliki arus kas positif.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kesempatan investasi, arus kas, modal kerja dan leverage terhadap keputusan investasi perusahaan. Pengujian pengaruh kesempatan investasi, arus kas, modal kerja dan leverage terhadap keputusan investasi juga dilakukan terhadap perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan financially constrained dan non financially constrained. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesempatan investasi, arus kas, dan modal kerja memiliki pengaruh terhadap keputusan investasi perusahaan dan ditunjukkan juga hasil bahwa kesempatan investasi, arus kas, modal kerja lebih berpengaruh terhadap keputusan investasi perusahaan yang di kategorikan sebagai perusahaan non financially constrained dibanding perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan financially constrained. Tingkat pengaruh kesempatan investasi, arus kas, dan modal kerja terhadap keputusan investasi perusahaan yang lebih tinggi dihasilkan pada penelitian dengan sampel perusahaan yang memiliki arus kas positif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S61070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Permata Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap Eco-Innovation. Secara khusus, penelitian ini membahas kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan Return on Asset ROA , Return on Equity ROE , dan Earning Retention Ratio ERR yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai EcoInnovation. Penelitian ini menggunakan total observasi sebanyak 155 firm years yang terdiri dari 31 perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2015. Dari total observasi ditemukan sebanyak 75 firm years melakukan Eco-Innovation dan 80 firm years tidak melakukan EcoInnovation. Metode pengujian yang digunakan adalah regresi Logit. Hasil dari penelitian ini adalah ROA memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap EcoInnovation, ROE memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Eco-Innovation, dan ERR tidak memiliki pengaruh terhadap Eco-Innovation.

This research examines the influence of Firm Financial Performance towards EcoInnovation. In particular, this research discusses firm financial performance which proxies by Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, and Earning Retention Ratio ERR that could affect firms on make a decision about EcoInnovation. This research used 155 firm years from total observation that contains of 31 consumer goods companies listed in Indonesian Stock Exchange during the period 2011 2015. From the total observation was found that 75 firm years perform Eco Innovation and 80 firm years didn rsquo t perform Eco Innovation. The test was conducted by using logistic regression model. The results of this study are ROA has a significant and negative impact toward Eco Innovation, ROE has a significant positive impact on Eco Innovation, and ERR has no significant impact on Eco Innovation. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Hartanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perbedaan karakter CSR Inti dan CSR Umum terhadap kinerja keuangan masa datang perusahaan dan agresivitas pelaporan perusahaan dalam bentuk manajemen laba dan penghindaran pajak agresif. Termasuk didalamnya efek moderasi aktivitas agresif pelaporan terhadap kinerja keuangan masa datang perusahaan. Digunakan 1.214 data observasi dalam kurun waktu 2013-2014 dari perusahaan publik pada dua negara ASEAN, Indonesia dan Malaysia. Pengukuran skor CSR menggunakan koding Clarkson modifikasi yang dikembangan dari koding Clarkson (2008).
Hasil analisis memperlihatkan terjadi peningkatan pengungkapan CSR selama dua tahun pengamatan. Tingkat pengungkapan CSR di Indonesia lebih tinggi dibandingkan di Malaysia. Perusahaan di kedua negara lebih rendah mengungkapkan CSR Inti ketimbang CSR Umum. Perusahaan Malaysia lebih detil dalam mengungkapkan isu sosial sementara perusahaan Indonesia lebih detil dalam mengungkapkan isu lingkungan hidup. Tingkat pengungkapan biaya pengeluaran CSR lebih rendah di Malaysia ketimbang di Indonesia. Karakter CSR Inti memiliki sifat keunggulan kompetitif yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan masa datang perusahaan, baik berbasis pasar maupun akuntansi. Hal ini dibuktikan dengan bukti CSR Inti juga memiliki muatan etis yang mampu mengurangi pengaruh negatif aktivitas agresif manajemen laba dan agresivitas perusahaan. Pengaruh CSR Umum terhadap kinerja keuangan perusahaan adalah positif. Namun demikian ditenggarai bersifat pencitraan dan kamuflase. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengaruh positif terhadap aktivitas agresivitas pelaporan manajemen laba dan penghindaran pajak agresif. Penelitian ini juga membuktikan terdapat ambiguitas pemangku kepentingan terhadap CSR sehingga tercipta efek Halo yang mengaburkan muatan pencitraan/kamuflase CSR Umum di kedua negara.

This study aims to determine the impact of different CSR characters: Core CSR and Generic CSR on the company's future financial performance, the aggressiveness of the reporting companies in the form of earnings management and aggressive tax avoidance. Research also want to see CSR role in moderating the negative effects of corporate reporting aggressive to the future financial performance of the company. There are 1,214 observation data for the period 2013-2014. Public companies from the two countries of ASEAN: Indonesia and Malaysia is used as sample. This study used content analysis approach for CSR score measurements. The source of CSR information is company's annual report. The coding used is Clarkson modification which is developed from Clarkson (2008) in this research. Estimation hypothesis testing was done with a panel data approach.
The results show an increase in CSR disclosure during the two years of observation. CSR disclosure level in Indonesia is higher than in Malaysia. Companies in both countries have a lower CSR core`s disclosure in general. than the disclosure for CSR core. The Malaysian company is more detail in expressing social issues while the Indonesian company is more detail in disclosing environmental issues. Disclosure for CSR expenses in Malaysia is lower than in Indonesia. The research proves the character of CSR core possess the characterisic of competitive advantages that are able to contribute positively to the future financial performance of companies, both market-based and accounting. While CSR generic has imaging properties so that the positive effect on the company`s financial performance. CSR core also has a characteristic charge of ethic so that can reduce the negative effects of aggressive earnings management activity and tax aggressiveness of the company. While CSR generic has a proven camouflage trait hence give the positive effect on earnings management activity reporting aggressiveness and aggressive tax avoidance. Research shows there is an ambiguity of stakeholders on CSR so as to create Halo effect that blurs the charge imaging/camouflage General CSR."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2667
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>