Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6601 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Urban and Regional Development Institute (URDI),
INURDIA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"penyusunan kajian ini bertujuan untuk membangun model keterkaitan regional dan menganalisis pola dampak dari keterkaitan regional dengan melakukan berbagai simulasi kebijakan seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi. dana alokasi umum dan dana alokasi khusus dengan menggunakan daya series tahun 1975-3007. pendekatan yang digunakan adalah model ekonometrik persamaaan simultan melalui metode estimasi two stages least qsquares. hasil estimasi menunjukkan bahwa arus migrasi penduduk relatif lebih ditentuksn olrh faktor beaten path dibandingkan dengan faktor upah dan pendapatan daerah. kerjasama perdagangan antarwilayah selain disebabkan karena karakteristik lokal daerah, juga sangat ditentukan oleh demografi wilayah yaitu jika secara demografi region tersebut berdekatan maka volume perdagangan mereka akan semakin besar. simulasi target pertumbuhan ekonomi nasional, peningkatan DAU dan DAK memberikan dampak positif untuk seluruh provinsi, yaitu peningkatab kesempatab kerja dan berkurangnya jumlah penduduk miskin. meskipun tingkat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah itu tinggi, dibanding dengan wilayah lain, namun net miration ke wilayah lain masih positif yang menunjukkan adanya indikasi beaten path dan adanya perbedaan tingkat upah yang lebih tinggi."
Jakarta: Bappenas, 2009
330 IKB
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Grace Matiur
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerbitkan Keputusan No. D.IV-60991dI33/1975 tentang Penetapan Daerah Kebayoran sebagai Lingkungan Pemugaran untuk mempertahankan fungsi Kawasan Kebayoran Baru sebagai kawasan hunian. Berdasarkan penggolongan bangunan pemugaran, lingkungan pemugaran Kebayoran Baru digolongkan menjadi empat golongan yaitu golongan A, B, C, dan D.
Namun, perkembangan kola yang berjalan cepat mendorong perubahan pemanfaatan ruang di lingkungan pemugaran Kebayoran Baru, terutama di sekitar jalan arteri sekunder. Salah satu kawasan tersebut adalah di sekitar jalan arteri sekunder di Blok Q Kebayoran Baru, yaitu di Jalan Cikajang dan Ciranjang Permasalahan perubahan pemanfaatan ruang di Jalan Cikajang dan Ciranjang scat ini berkembang pesat. Kaveling untuk rumah tinggal berubah menjadi lokasi untuk kegiatan usaha dari bisnis. Kondisi ini merubah karateristik dan fungsi bangunan di sepanjang Jalan Cikajang dan Ciranjang.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasikan pola perubahan pemanfaatan ruang dengan melakukan tinjauan terhadap sebaran lokasi, jenis perubahan dan bentuk perubahan pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang dan Ciranjang. Untuk mendukung tujuan penelitian tersebut informasi yang dibutuhkan antara lain identifikasi dan kompilasi berbagai kebijakan pemerintah tentang pemanfaatan ruang, identif ikasi faktor yang berpengaruh dan akibat yang terjadi dan perubahan pemanfaatan ruang.Varibel-variabel yang dianalisis adalah variabel perkembangan ekonomi kota dan perkembangan kebijakan pemerintah kota.
Variabel perkembangan ekonomi kota terdiri dari perkembangan pola pita yang terjadi jalan arteri sekunder, nilai tukar tanah, dan gaya sentrifugal. Hagget berpendapat bahwa gaya sentrifugal terjadi karena adanya proses penyebaran (diffusion) yang bergerak sesuai dengan perkembangan waktu pada suatu lokasi tertentu Sementara untuk variabel perkembangan kebijakan pemerintah kota dengan memperhatikan kebijakan rencana tata ruang dan kebijakan pemugaran.
Proposisi utama penelitian ini yaitu perubahan fungsi pemanfaatan ruang di kawasan hunian cenderung terjadi pada jalan arteri sekunder yang mendorong peningkatan kegiatan di jalan lingkungan karena nilai tukar lahan di jalan arteri sekunder cenderung lebih tinggi. Untuk mengungkapkan masalah perubahan pernanfaatan ruang di lingkungan pemugaran Kebayoran saya menggunakan strategi penelitian studi kasus. Yin mengatakan metode studi kasus dapat mengungkap masalah di bidang kebijakan publik dan perencanaan kota dan wilayah.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perubahan pemanfaatan ruang di Jalan Cikajang dan Ciranjang diprakarsai oleh terjadinya pola perkembangan pita di jalan arteri sekunder di Blok Q, yaitu Jalan Wolter Monginsidi.
Hasil penelitian juga menunjukkan di sekitar pertemuan antara Jalan Cikajang dan Jalan Wolter Monginsidi, dan Jalan Ciranjang dan Jalan Wolter Monginsidi terjadi perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah dan intensitas bangunan. Meningkatnya kegiatan ekonomi dan bisriis di sepanjang Jalan Cikajang dan Ciranjang mendorong nilai tukar tanah di Jalan Cikajang dan Ciranjang juga turut meningkat. Kondisi ini terlihat dari perkembangan nilai jual tanah di jalan tersebut sejak tahun 1995. Hasil penelitian memperlihatkan pula adanya kecenderungan terjadinya gaya sentrifugal terhadap perubahan pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang dan Ciranjang dari tahun 1985-2004. Terjadi penyebaran perubahan pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang dan Ciranjang.
Kesimpulan penelitian ini adalah pola penyebaran perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang dan Ciranjang cenderung lebih banyak terjadi di sekitar lokasi pertemuan antara Jalan Wolter Monginsidi dengan Jalan Cikajang dan Jalan Ciranjang. Perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang berjalan lebih cepat dibandingkan dengan di Jalan Ciranjang. Perubahan itu ditandai dengan peningkatan nilai tukar tanah di Jalan Ciranjang dan Jalan Cikajang dari tahun 1996 hingga tahun 2003. Jenis perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang cenderung lebih bervariasi dibandingkan dengan perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Ciranjang. Perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang lebih banyak untuk fungsi pelayanan kegiatan lingkungan di sekitarnya dan kawasan lain. Sementara perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Ciranjang cenderung lebih banyak digunakan untuk kantor.

The Provincial Government of DKI Jakarta has issued a policy No. D. IV-60991d13311975 about the determination of Kebayoran Baru as a restoration area to maintain the function of Kebayoran Baru area as a residence. Based on the classification of restoration building, Kebayoran Barn area is divided into four, they are group A, 13. C and D.
However, as a result of city development which runs very fast, it pushed the alteration of space use restoration area in Kebayoran Baru especially around secondary road. Two of this area around secondary road at Block Q Kebayoran Baru is Cikajang and Ciranjang Street. Set of problem about the alteration of space use on Cikajang and Ciranjang Street now days grows speedy. Land lot for residence changed to be trading and business area. This condition changed the characteristic and the function of building along Cikajang and Ciranjang Street.
The purpose of this research is to identify the alteration of space use by analysing the location, kinds of alteration and the type of alteration of land lot use on Cikajang and Ciranjang Street. To support the purpose of this research, the information needed are identification and compilation government policy about space use and also identification factor that influence and the result exist from the alteration of space use.
Variables analyzed are economic city development and government city policy development variables. Economic city development variable consist of the ribbon pattern development that exist in secondary road, land exchange value and centrifugal style. According to Hagget, centrifugal style happen because of diffusion process which move accordance with time development in a location. Meanwhile, for government city policy development variable is by to pay attention about city planning and restoration policy.
The main proposition of this research is the alteration function of space use in residence which tends to exist in secondary road pushed the raising activity on the local street area because the land exchange value in secondary road is higher. To express the problem about alteration of space use restoration Kebayoran area, the writer use the strategy of case study research. According to Yin, case study is able to express the problem in a public policy and also urban and regional planning.
The result shown that the alteration of space use on Cikajang and Ciranjang Street initiated by the development of ribbon pattern in secondary road at Block Q on Wolter Monginsidi Street. This result also shown that the junction between Cikajang and Wolter Monginsidi Street and also Ciranjang and Wolter Monginsidi Street create the alteration of land lot use and building intensity. The increase of economic and business activity along Cikajang and Ciranjang Street push the land exchange value in those area. This is shown by the developing of land selling since 1995. Moreover, this research also shown the centrifugal style toward the alteration of land lot use on Cikajang and Ciranjang Street from 1995 to 2004. The alteration of land lot use has already exist on Cikajang and Ciranjang Street.
The conclusion of this research that the diffusion pattern of land lot use on Cikajang and Ciranjang Street is more exist around the junction between Wolter Monginsidi Street and Cikajang and Ciranjang and Wolter Monginsidi Street. The alteration function of land lot use on Cikajang Street is faster than Ciranjang Street. This is signed by the increase of land exchange value on Ciranjang and Cikajang Street from 1996 to 2003. The kind of alteration of land lot use on Cikajang Street tend more various than Ciranjang Street. The alteration of land lot use on Cikajang Street is to serve surrounding activity in that area and another area. Meanwhile the alteration of land lot use on Ciranjang Street is used to office.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Budi D.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2005
307.14 SIN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Barnett, Jonathan
New York: McGraw-Hill, 1974
309.262 BAR u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Washington D.C: Center for Community Affairs, 1969
307.76 Cit II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Guilford Press, 1998
307.314 6 Cit
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nurul Probowati
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan dan menjelaskan proses transformasi dan reproduksi masyarakat di Kampung Laweyan dan mengungkap implikasispasialnya dengan digunakan metode observasi kualitatif. Kampung Laweyan merupakan permukiman tradisional yang bercorak sosio-kultural. Mengalami beberapa kali fase transformasi yang ditandai pada naik turunnya perkembangan perekonomian di Laweyan. Eksistensi Laweyan sangat erat dikaitkan dengan batik
sebagai komoditas utama. Dominasi kegiatan perdagangan dan industri batik di Kampung Laweyan mempengaruhi norma masyarakat dalam memanfaatkan ruang bermukim di kampung. Namun dalam proses perkembangannya Kampung Laweyan mengalami dinamika sosial yang diindakasi memiliki implikasi spasial terutama pada ruang bertinggal. Perkembangan perdagangan batik yang dibarengi dengan
pesatnya perkembangan Kota Surakarta dikhawatirkan tidak terkendali, bahkan dapat berakibat terhadap hilangnya jatidiri Kampung Laweyan yang sesungguhnya adalah sebagai ruang bertinggal. Suatu kerangka pemikiran yang melibatkan konsep produksi ruang dan strukturasi masyarakat digunakan untuk mengungkap transformasi dan reproduksi masyarakat yang terjadi dari data yang diperoleh melalui informasi dan pengamatan di lapangan.
Melalui analisis terungkap bahwa masyarakat Kampung Laweyan mengalami imbas positif dan negatif dalam proses modernisasi dan perkembangan kota. Melalui kekuatan ekonomi, masyarakat Kampung Laweyan memainkan peranan dalam sistem sosial sebagai agen yang menghasilkan suatu agensi (kemampuan) dari hubungan hubungan berupa praktik sosial yang berulang antar agen dalam setiap tahapan
proses transformasinya.
Dari situ ternyata banyak sekali ditemukan permasalahan spasial yang diakibatkan proses perkembangan masyarakat. Semakin berkembangnya sistem ekonomi hybrid di Laweyan dikhawatirkan akan menggeser eksistensi kampung Laweyan sebagai ruang bermukim, namun justru menjadi ruang komersial baru. Untuk itu dalam
pengembangannya, perlu sinergi antar aktor Laweyan dalam menjaga eksistensi ruang bermukim di Laweyan, hingga eksistensinya sebagai permukiman komunitas pembatik tetap terjaga.

ABSTRACT
The main purpose of this research is describe and explain the process of transformation and reproduction of the community in Kampung Laweyan and reveal spatial of implication with used qualitative methods of observation. Kampung Laweyan is a traditional settlement that have socio-cultural pattern. Undergone several phases of transformation that marked with the rise and fall of economic development in Laweyan. Laweyan existence is closely associated with batik as the main commodity. The domination of trade and batik industrial activities in
Kampung Laweyan have affecting society norms for the use of living space in the village. But within the development process of Kampung Laweyan have got a social dynamics that have indication spatial implications, especially on housing space. The rade Batik developments is coupled with the rapid development of Surakarta Town have a fear to be uncontrolled town, so can even lead to the loss of village identity as
real Kampung Laweyan is a housing space. A framework involving the concepts of production and structuration of space is used to reveal the transformation of society and the reproduction of society that occurred from the data obtained through the information and observations in the field.
Through the analysis revealed that the society of Kampung Laweyan has
experiencing positive and negative impact in the process of modernization and development of the city. Through economic power, the society of Kampung Laweyan can play a role in the social system as an agent that produces an agency (ability) from the relations of the recurrent form of social practice among agents in each
stage of the transformation process.
However, there have founding a lot of problems resulting from the process of spatial development of society. The continued development of hybrid economic system in Laweyan is feared would shift the Kampung Laweyan existence as a living space, but instead become the new commercial space. Because of its development, it is necessary the good synergy between actors Laweyan in maintaining the existence of
living space in Laweyan, until its existence as a residential society of batik is maintained."
2011
T29922
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvira Ananda Armansyah
"ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kota tidak diimbangi dengan penyediaan infrastruktur yang memadai. Kawasan revitalisasi pantai utara Jakarta yang berbatasan langsung dan menerima dampak dari pengembangan reklamasi pantai di utara Jakarta digunakan sebagai model pembangunan yang didasarkan pada pendekatan ekologis.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji konsep infrastruktur perkotaan berkelanjutan di kawasan revitalisasi pantai utara Jakarta, yang merupakan pendekatan yang mengintegrasikan modal komunitas kota, kebutuhan infrastruktur kota dan komponen kota ekologis. Untuk menganalisis hubungan antar variabel, dilakukan analisis multivariat adaptasi dari Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis hubungan antara variabel kompleks dan simultan. Variabel laten komponen kota ekologis bersama dimensi ekonomi dan sosial diuji kembali melalui uji keberlanjutan metode Multidimensional Scaling (MDS) dengan software RAP-ECOCITY (Rapid Appraisal for Ecological City) yang merupakan adaptasi dari RAP-FISH (Rapid Appraisal for Fisheries). Faktor yang mempengaruhi keberlanjutan terdiri dari tata guna lahan, jaringan prasarana, bangunan/pemukiman, serta sumber daya air. Nilai indeks keberlanjutannya adalah 56,27 yang mencerminkan infrastruktur kota di kawasan revitalisasi pantai utara Jakarta cukup berkelanjutan secara multidimensi dimana dimensi ekonomi sangat berkelanjutan dan dimensi sosial cukup berkelanjutan; sedangkan dimensi ekologi kurang berkelanjutan. Atribut sensitif yang menjadi faktor pengungkit dari dimensi ekologi adalah kepadatan penduduk atau jumlah penghuni dalam satu rumah dan keterjangkauan terhadap pelayanan angkutan umum, dari dimensi ekonomi adalah laju pertumbuhan ekonomi dan inflasi, sedangkan dari dimensi sosial adalah tingkat partisipasi sekolah dan jumlah pengangguran terbuka.

ABSTRAK
High economic growth in the city was not balanced with the provision of adequate infrastructure. Development of waterfront revitalization area north of Jakarta which is immediately adjacent to and receive the impact of the development on the north coast Jakarta reclamation is used as a model of development based on the ecological approach.
This study is aiming to examine the concept of sustainable urban infrastructure in the revitalization of the northern coast of Jakarta, which is an approach that integrates city community capital, the infrastructure demands of the city and the city ecological components. The relationship between the components is analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) which is a multivariate analysis that analyzes the complex relationship between variables simultaneously. Obtained latent variables along with sosial and economic dimensions are re-tested through sustainability test methods Multidimensional Scaling (MDS) with the RAP-Ecocity software (Rapid Appraisal for Ecological City) which is an adaptation of the RAP-FISH (Rapid Appraisal for Fisheries). The factors influencing the sustainability consists of land use, the network infrastructure, building and water resources. The sustainability index is 56,27 which reflects the revitalization of the city's infrastructure in the northern coast of Jakarta is relatively sustainable with several characteristics multidimensionally. In term of economic dimension is very sustainable, in term of the social dimension is fair sustainable, but in term of ecological dimension is less sustainable. Sensitive attributes which are factors that determining the sustainability levers of ecological dimension is the population density or the number of occupants in the house and affordability of public transport services, the economic dimension is the rate of economic growth and inflation, while the social dimension is school participation rates and unemployment."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Jatmiko
"Peranan ibu kota sangatlah vital, saat ini pemerintah kembali memutuskan pemindahan ibu kota karena Jakarta dianggap sudah tidak layak lagi menjadi ibu kota negara Republik Indonesia. Pemindahan ibu kota Indonesia nyatanya mengundang banyaknya opini pro dan kontra di kalangan masyarakat dan respon ini menarik untuk diteliti yaitu bagaimana pandangan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah ini yang juga menggambarkan tingkat kepercayaan kepada pemerintah. Oleh karena itu, diperlukan sentiment analysis dengan classifier berbasis machine learning yang akurat dan menentukan algoritma yang terbaik. Data berupa tweets dikumpulkan dengan web scraping dan dilakukan pra-pemrosesan yang menghasilkan label data berupa polaritas dan kategori/aspek yang teridentifikasi. Model Machine Learning dengan algoritma Naive Bayes dan Support Vector Machine kemudian digunakan dalam klasifikasi polaritas kelas biner dengan fitur n-gram (urutan kata) dan optimasi heuristik yaitu Hyperparameter Tuning. Dari kombinasi fitur dan perlakuan optimasi, nilai MCC sebagai metrik evaluasi dibandingkan dan ditemukan bahwa Naive Bayes mengungguli Support Vector Machine dalam mengklasifikasi opini publik di media sosial Twitter khususnya mengenai pemindahan ibu kota.

The role of the capital city is very vital, at this time the government has again decided to move the capital city because Jakarta is considered no longer suitable as the capital city of the Republic of Indonesia. The relocation of Indonesia's capital city in fact invites many pro and contra opinions among the public and this response is interesting to study, namely how the public views this government policy which also describes the level of trust in the government. Therefore, sentiment analysis is needed with a machine learning-based classifier that is accurate and determines the best algorithm. Data in the form of tweets is collected by web scraping and pre-processed which produces data labels in the form of polarity and identified categories/aspects. Machine Learning model with Naive Bayes algorithm and Support Vector Machine is then used in the classification of binary class polarity with n-gram features (word order) and heuristic optimization, namely Hyperparameter Tuning. From the combination of features and optimization treatment, the MCC value as an evaluation metric was compared and it was found that Naive Bayes outperformed the Support Vector Machine in classifying public opinion on Twitter social media, especially regarding the relocation of the capital city."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>