Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2005
390.095 9 IND n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Ari Sulatri
"Tesis ini menelaah mengenai kepercayaan orang Jepang yang tinggal di Bali terbadap
Bari Nihonjinkai sebagai institusi yang mensosialisaslkan nilai-nilai budaya Jepang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancan. Analisis yang dilakukan bertumpu pada teori pertukaran (exchange theory) yang dikemukan oleh J.W. Thibaut dan H.H. Kelly.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui hal-hal herikut ini. Yang pertama adalah Bari Nihonjinkni memiliki daya tarik sehingga orang Jepang memiliki kepercayaan untuk bergabung sebagai anggota. Daya tarik tersebut adalah I) daya tarik interpersonal; 2) kegiatan kelompok; 3) tujuan kelompok; dan 4) keanggotaan di dalam kelompok. Yang kedua adalah dengan menjadi anggota Bari Nihonjinkni orang Jepang yang tinggal di Bali mendapatkan beragam manfaat sehingga mereka mempercayai keberadaan perkumpulan ini. Manfaatnya antara lain I) memperluas pertemanan dan menjalin hubungan dengan sesama orang Jepang; 2) mengikuti beragam kegiatan; 3) memperoleh informasi; 4) mendapatkan fasilitas sebagai anggota. Yang ketiga adalah Bari Nihonjinkai menjalankan berbagai macam peranan bagi anggota. Peranan tersebut diantaranya adalah I) sebagai sarana pertukaran informasi dan komunikasi; 2) sebagai sarana menjalin persahabatan; 3) sebagai sarana saling membantu; 4) memberikan sokongan secara psikologis; dan 5) memberikan rasa aman.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33544
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Waluyo
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
306 HAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilah Butsiyati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26773
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Trepti Pratiwi
"Ketertarikan awal adalah melihat adanya Jalan Gatot Subroto Timur yang baru dibangun tahun 1980-an sebagai kawasan bisnis baru kota Denpasar. Dengan peruntukan sebagai kawasan campuran, seat ini jalan ini dipenuhi berbagai jenis bangunan, umumnya ruko, yang menjual berbagai macam barang maupun jasa. Sebagian besar jenis perdagangan yang ada di kawasan ini adalah bengkel, lalu makanan, sparepart dan lain-lain.
Bali sendiri mempunyai konsep tata ruang tradisional yang unik, yaitu tata ruang makro-regional dan mikro-arsitektur. Konsep Tata Ruang Bali berdasarkan pada desa. Sedangkan dalam perkembangannya, desa-desa ini telah berkembang hingga akhirnya menjadi kota. Menarik untuk mencermati bagaimana konsep tata ruang ini berperan dalam proses produksi ruang kota di Bali saat ini. Denpasar khususnya, kota yang merupakan ibukota propinsi Bali, mempunyai visi "Denpasar sebagai Kota Budaya" yang berlandaskan budaya Bali. Menurut visi ini maka Denpasar adalah kota yang mewujudkan konsep-konsep budaya Bali, tennasuk perwujudan tata ruangnya. Bagaimana proses produksi ruang ini terjadi dalam sebuah kawasan seperti Jalan Gatot Subroto Timur, yang diciptakan dart sebuah konsep baru yaitu konsolidasi tanah perkotaan, suatu konsep pembentukan *ilayah yang bukan berasal dart konsep tradisional tata ruang Bali. Untuk melihat pembentukan ruang secara sosial ini saya mengacu pada teori Lefebvre, yaitu bahwa pembentukan ruang secara sosial mempunyai tiga elemen yang sating berhubungan, yaitu praktek keruangan (spatial practice), ruang tergagas (representations of space), ruang terhuni (representational spaces).
Penelitian ini menggunakan metoda penelitian kualitatif khususnya pendekatan studi kasus, dengan mempertimbangkan bahwa perubahan tata ruang dan produksi tata ruang yang diteliti, yang meliputi aspek internal dan eksternal, banyak memiliki fenomena yang tidak semua dapat ditangkap melalui metode kuantitatif. Teknik penelitian dengan metoda kualitatif diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai nilai-nilai budaya Bali dalam produksi ruang. Penelitian dilakukan kepada informan yang merupakan aktor-aktor yang berperan dalam produksi ruang yang diteliti, yaitu pemerintah, pemerhati kotal ahlil budayawan, serta penghuni dan pemakai jalan. Pengambilan data primer dilakukan dengan wawancara berpedoman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan produk ruang Jalan Gatot Subroto Timur untuk mengubah peruntukan tanah sawah dan tegalan menjadi kawasan permukiman Gatot Subroto, merupakan perencanaan top-down atau merupakan representations of space hanya dari pihak penguasa (pemerintah) saja. Namun suasana sosial politik pada saat itu memang memungkinkan partisipasi masyarakat yang dapat menerima sepenuhnya proyek tersebut, karena masyarakat menganggap produk tata ruang barn yang akan dibangun tersebut dalam segi ekonomi menguntungkan baginya. Dalam tahap ini peran serta dari pemerhati kota boleh dikatakan tidak ada karena representations of space yang seharusnya berbasislbernuansa budaya Bali tidak pernah dipikirkan oleh perencana.
Dari segi representational spaces, sebetulnya penghuni yang beretnis Bali sudah menghayati bahwa produk ruang yang dibuat seharusnya berdasarkan pola tata ruang Bali, namun ternyata hal ini dikesampingkan dengan alasan efisiensi. Oleh karena itu terlihat berbagai penyederhanaan dalam produk ruang yang terjadi. Yang menarik, penyederhanaan ini justru dilakukan oleh penghuni beretnis Bali. Di sisi lain praktek keruangan yang dibangun oleh pengusaha nasional maupun internasional justru menghasilkan praktek keruangan yang mengikuti pola tata ruang Bali.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa praktek keruangan (spatial practice) Jalan Gatot Subroto Timur memang bernuansa campuran; campuran permukiman dan tempat usaha serta campuran antara yang menggunakan konsep-konsep ruang Bali maupun tidak, baik di dalam representational spaces maupun representations of space sehingga menghasilkan suatu pola tata ruang yang tanggung atau setengah-setengah. Walaupun demikian pemerintah tampaknya tidak berkeberatan dengan adanya praktek keruangan semacam ini, terbukti dengan tidak dipersulitnya memperoleh perijinan bangunan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leni Dharmawan
"Setelah suksesnya yang pertama melalui All My Sons (1947) yang mendapat New York Drama Critics' Circle Award dan Donaldson Award, Arthur Miller mulai mendapat perha_tian sebagai talon dramawan besar; Apalagi dengan muncul_nya Death of a Salesman {1949) yang memenangkan antara lain Pulitzer prize dan New York Drama Critics' Circle Award, dan yang sampai sekarang masih dianggap sebagai karyanya yang terbaik dan sebagai tragedi yang terbaik dalam drama moderen Amerika. Kemudian berturut-turut dipentaskan dan diterbitkan The Crucible(1953),A View from the Bridge.(1955, dan direvisi setahun kemudian) dan A Memory of Two Mondays (1955) yang juga mendapat sukses, walaupun tidak sehebat Death of a Salesman. Setelah ter_bitnya kelima karya utamanya ini-yang jelas mengeritik ataupun hanya memberi komentar terhadap struktur masya_rakatnya-Miller dikukuhkan sebagai salah seorang dramawan Amerika yang terpenting..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994
390 NIL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Adam Zaki
"Kita semua tahu bahwa tempat tinggal adalah salah satu dari kebutuhan manusia yang paling mendasar. Dari zaman dahulu, manusia berusaha untuk melakukan sesuatu agar kebutuhan akan tempat tinggal ini terpenuhi. Mereka mulai dengan menggunakan gua-gua alam sampai dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia disekeliling mereka. Waktu terus berjalan dan manusia tetap melakukan hal-hal tersebut dengan cara yang tentu saja lebih modem.
Semua manusia memerlukan tempat tinggal. Tidak ada pengecualian. Baik yang tinggal di kota-kota besar, sampai yang tinggal di tempat-tempat terpencil. Karena pentingnya masalah ini, masalah ini pun diangkat di dunia internasional sebagai masalah bersama yang harus ditangani secara bersama-sama pula.
Namun, walaupun tempat tinggal adalah kebutuhan yang penting bagi manusia, pada kenyataannya banyak yang belum memilikinya. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidak mampuan mereka untuk membuat atau membeli sebuah tempat tinggal. Akhirnya mereka banyak menempati tempat-tempat yang tidak layak untuk dihuni.
Rumah Sederhana merupakan sebuah rancangan tempat tinggal yang ditujukan bagi mereka yang tergolong tidak mampu atau miskin. Dengan adanya rumah ini diharapkan masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat memperoleh kesempatan untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak. Mereka tidak perlu lagi tinggal ditempat- tempat kumuh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Syafriny
"ABSTRAK
Masalah utama dari pertumbuhan pesat ekonomi modern adalah terjadinya kontestasi ruang yang berdampak ketimpangan dan ketidakadilan spasial bagi kelompok ekonomi tradisional yakni kelompok nelayan. Melalui kasus kota pesisir Manado dengan kondisi fisik kota yang terkendala bentang alam, tumbuh persaingan ruang ekonomi yang tidak berimbang antara ekonomi modern kapitalistik dan ekonomi subsisten. Kompetisi penggunaan ruang memerlukan diskusi dan pengetahuan yang belum banyak dibahas tentang pengembangan konsepsi rancangan kota yang adil antara sektor formal dan informal. Melalui pendekatan kualitatif grounded theory yang tidak mengkonstruksi hipotesis sebagai pijakan awal, penelitian berjalan dalam dua alur, yakni ekplorasi kasus, dan pengembangan trialektika spasialitas yakni pemahaman terhadap kompleksitas ruang melalui sosio-spasial historis, dapat diungkap penyebab dan proses terjadinya ketidakadilan. Menggunakan analisis strukturasi masyarakat urban dapat dipahami bagaimana proses kelompok dominan memarginalkan kelompok lain serta peran dan keterlibatan aktor dalam penentuan bentuk ruang urban. Temuan riset menunjukkan bahwa determinasi perubahan bentuk perkotaan modern secara makro sangat dipengaruhi oleh kekuatan modal kapital yang berdampak pada struktur spasial perkotaan yang timpang dan menimbulkan konflik berkelanjutan sebagai manifestasi dari ketidakadilan spasial dalam penggunaan ruang. Secara mikro permukiman nelayan termarginal melalui penyusutan pangkalan perahu sebagai ruang sosial dan ekonomi dalam komunitas nelayan.

ABSTRACT
This dissertation raises the issue of modern economic growth in urban areas that impacted inequality and spatial injustice for traditional economic groups represented by fishermen. Through the case of Manado coastal city constrained by its natural condition of the landscape, there is an unbalanced economic space competition between the capitalistic and the subsistence group, especially the traditional fishermen. This situation requires further discussion focused on the conception of the just city design. Descriptive qualitative research using the process of physical and metaphysical transformation of urban space had explained the actors and power as determinant factor in urban structures changes as the cause of spatial inequality and injustice. In micro level, fishermen settlement marginalized by the depreciation of the boat station during the process of coastal reclamation construction in the city"
2017
D2272
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Ikka Maretha
"ABSTRAK
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku memilih, diantaranya faktor psikologis, faktor sosiologis, faktor rasional, dan faktor geografis. Penelitian ini berfokus pada karakteristik lokasi yang dimiliki oleh wilayah pemenangan masing-masing kandidat pada Pemilihan Walikota Tangerang Selatan tahun 2015 dan pola keruangan yang terbentuk. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder hingga menemukan titik-titik sampel basis massa masing-masing kandidat, yang kemudian akan diteliti faktor apa yang menjadi pendorong keputusan memilih di lokasi tersebut. Hasil yang diperoleh adalah terdapat karakteristik lokasi yang berbeda-beda pada basis massa kandidat satu dan lainnya, serta faktor utama pendorongnya pun berbeda. Faktor geografis merupakan faktor signifikan dalam keputusan memilih. Pola keruangan yang terbentuk terbagi menjadi dua, yaitu pola keruangan antar basis masa kandidat dan pola keruangan menurut selisih hasil suara.

ABSTRACT
There are several factors that influence voting behavior, including psychological factors, sociological factors, rational factors, and geographic factors. This study focuses on the characteristics of locations owned by each region winning candidate in South Tangerang Mayor Election 2015 and the spatial patterns are formed. The study was conducted with secondary data processing to find points of sample mass base of each candidate, which will then be examined what factors are driving the decision to choose the location. The results are there characteristics of different locations on a mass basis and one other candidate, as well as the main factor driving force was different. Geographical factor is a significant factor in the decision to choose. Spatial patterns formed divided into two, namely the spatial patterns between the base period and the candidate spatial patterns according to the difference in sound results."
2016
S63480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>