Ditemukan 118616 dokumen yang sesuai dengan query
Jakarta : Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, 2005
306 IND t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Leonardo Rimba
Jakarta : Dolphin, 2011
133.9 LEO m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Abu Sangkan
Jakarta : Patrap Thursins Sejati, 2006
297.57 ABU m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Riko Rahardian
Jakarta: Grasindo, 2002
133.9 RIK d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ayu Utami
"Buku ini menceritakan tenang spiritualisme, kisah keluarga yang dapat berkomunikasi dengan arwah "
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2016
899.221 3 AYU s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Spears, Nancy
Jakarta : Bhuana Ilmu Populer, 2007
294.344 4 SPE b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Raden Ajeng Sanastri Nurdityaning Dewandaru
"Peneliti mulai mempertimbangkan bagaimana pernikahan, yang sebelumnya dipandang sebagai ritual sakral pada hampir setiap budaya, dikemas dalam narasi-narasi media sebagai komoditas yang berorientasi pada konsumsi (Engstorm, 2008). Studi ini akan fokus pada akun media sosial Instagram Bridestory dan menggunakan pendekatan kualitatif untuk melihat bagaimana saat ini pernikahan yang memiliki karakter sakramental dan religius (sacred) menjadi industri komersial melalui komodifikasi pernikahan yang dikemas dalam narasi media. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana Bridestory mengemas karakter sakramental dan religius pernikahan menjadi komoditas pada ranah daring. Lebih jauh, penelitian ini akan menjelaskan bagaimana komodifikasi menempatkan pernikahan dalam kontestasi antara sakral dan profan di era modern.
Marriage is considered as sacred ritual in almost every culture, commodified through media narratives as consumption-oriented commodity (Engstorm, 2008). Social Media (Instagram) will be the focus of this study, using qualitative approach to observe how Bridestory, the biggest wedding media in Indonesia, took sacred and religious attributes of marriage, in to profane sphere as commercial industry, through its narrative. This research explores and observe, the previous act in digital sphere through social media, that argumentatively, place marriage in contestation between sacred and profane realms in modern era."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Aine Shahnaz Tjandraatmadja
"Ostomate menghadapi tantangan spiritual yang mempengaruhi kedekatan dengan transenden dan pemaknaan hidup. Penelitian ini menganalisis hubungan antara kesejahteraan spiritual dan efikasi diri dalam perawatan stoma pada 109 ostomate dengan desain cross-sectional menggunakan Spiritual Well-Being Scale (SWBS) dan Stoma Self-Efficacy Scale (SSES). Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Mayoritas responden memiliki tingkat kesejahteraan spiritual dan efikasi diri pada kategori sedang (99,1%; 77,1%). Kesejahteraan spiritual mencakup dua domain utama, yaitu kesejahteraan religius dan kesejahteraan eksistensial, yang keduanya mayoritas berada dalam kategori sedang (94,5% dan 100%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara kesejahteraan spiritual dan efikasi diri. Terdapat hubungan yang signifikan antara kesejahteraan religius dengan efikasi diri (p = 0,038). Maka dengan ini, memfasilitasi hubungan pasien dengan Tuhan serta mendukung pemaknaan tujuan hidup perlu menjadi pertimbangan utama dalam pemberian asuhan keperawatan kepada ostomate.
Ostomates face spiritual challenges that affect their connection to the transcendent and the meaning of life. This study analyzes the relationship between spiritual well-being and self-efficacy in stoma care among 109 ostomates using a cross-sectional design with the Spiritual Well-Being Scale (SWBS) and the Stoma Self-Efficacy Scale (SSES). Bivariate analysis was conducted using the Chi-Square test. The majority of respondents had moderate levels of spiritual well-being and self-efficacy (99.1%; 77.1%). Spiritual well-being comprises two main domains, namely religious well-being and existential well-being, both of which were predominantly in the moderate category (94.5% and 100%). There was no significant relationship between spiritual well-being and self-efficacy. There was a significant relationship between religious well-being and self-efficacy (p = 0.038). Therefore, facilitating patients' connection with God and supporting the meaning of life should be a primary consideration in providing nursing care to ostomates."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aine Shahnaz Tjandraatmadja
"Ostomate menghadapi tantangan spiritual yang mempengaruhi kedekatan dengan transenden dan pemaknaan hidup. Penelitian ini menganalisis hubungan antara kesejahteraan spiritual dan efikasi diri dalam perawatan stoma pada 109 ostomate dengan desain cross-sectional menggunakan Spiritual Well-Being Scale (SWBS) dan Stoma Self-Efficacy Scale (SSES). Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Mayoritas responden memiliki tingkat kesejahteraan spiritual dan efikasi diri pada kategori sedang (99,1%; 77,1%). Kesejahteraan spiritual mencakup dua domain utama, yaitu kesejahteraan religius dan kesejahteraan eksistensial, yang keduanya mayoritas berada dalam kategori sedang (94,5% dan 100%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara kesejahteraan spiritual dan efikasi diri. Terdapat hubungan yang signifikan antara kesejahteraan religius dengan efikasi diri (p = 0,038). Maka dengan ini, memfasilitasi hubungan pasien dengan Tuhan serta mendukung pemaknaan tujuan hidup perlu menjadi pertimbangan utama dalam pemberian asuhan keperawatan kepada ostomate.
Ostomates face spiritual challenges that affect their connection to the transcendent and the meaning of life. This study analyzes the relationship between spiritual well-being and self-efficacy in stoma care among 109 ostomates using a cross-sectional design with the Spiritual Well-Being Scale (SWBS) and the Stoma Self-Efficacy Scale (SSES). Bivariate analysis was conducted using the Chi-Square test. The majority of respondents had moderate levels of spiritual well-being and self-efficacy (99.1%; 77.1%). Spiritual well-being comprises two main domains, namely religious well-being and existential well-being, both of which were predominantly in the moderate category (94.5% and 100%). There was no significant relationship between spiritual well-being and self-efficacy. There was a significant relationship between religious well-being and self-efficacy (p = 0.038). Therefore, facilitating patients' connection with God and supporting the meaning of life should be a primary consideration in providing nursing care to ostomates."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yusuf Mansur
Jakarta: Lini Zikrul Media Intelektual, 2006
297.57 YUS m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library