Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29644 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Frankel, Lois P.
Jakarta: Gramedia, 2006
158.108 2 FRA n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Frankel, Lois P.
Jakarta: Gramedia, 2006
332.024 FRA n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Finkelstein, Sydney
Jakarta: Intermasa, 2003
658.409 FIN wt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dinda Perwira Ratu
"ABSTRAK
Film berjudul Mean Girls menceritakan tentang sekelompok anak elit yang populer namun cenderung mengintimidasi dengan gaya hidup mereka yang matrealistis. Dengan hadir sebagai anak-anak yang populer, cantik, dan keren membuat mereka menjadi sebuah panutan untuk anak-anak perempuan lain di sekolah walaupun dengan sikap mereka yang mengintimidasi orang lain yang tidak sebanding. Hal ini pun menguatkan dominasi mereka dan menghadirkan hegemoni. Bagaimana hegemoni itu bisa hadir dan dipertahankan menjadi fokus dalam penelitian ini. Konsep sosial Bourdieu digunakan untuk melihat bagaimana kelompok elit ini bisa mendominasi suatu lingkungan dan bertahan di posisi tertinggi. Dalam penelitian ini akan diperlihatkan bagaimana sebuah hegemoni dapat terbentuk dan juga hancur pada akhirnya. Penelitian ini berkontribusi untuk merepresentasikan sekelompok perempuan yang membuli dengan memberikan pengetahuan untuk memahami bagaimana tindakan membuli dapat muncul dan bagaimana bullying beroperasi di lingkungan sosial.

ABSTRACT
/>The film Mean Girls portrays an elite clique who controls anyone in the entire school with its materialistic lifestyle attraction. This elite clique actually gets popular with the help of support from its peers. The society supports them, for they bring the ideal pictured of cool high schoolers and people are envied them. Therefore, it can maintain its hegemonic position. The strategies to build and sustain the hegemony is the focus of this study. Bourdieu rsquo s concept of social capital is used to show how the clique achieves their power, and make them stay on top. The finding reveals the construction as well as the destruction of this hegemonic elite depends on the agency of its own member. This study contributes to the scarce literature on representations of female bullies, providing a framework for understanding why bullying persists and how it operates within the society. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Yusan Septiani
"Kegiatan memasak di dapur tradisional (area domestik) sering kali dilekatkan pada diri perempuan dan dimaknai sebagai kewajiban sekaligus bentuk pelayanan perempuan kepada keluarga, pasangan, anak-anak, bahkan orang-orang lain yang berada di dekat kehidupan si perempuan. Dengan kata lain, memasak di ruang domestik merupakan pekerjaan tidak terdefinisi. Namun ketika kegiatan memasak beralih ke ruang publik, berubah menjadi sebuah profesi, dengan area kerja yang disebut dapur profesional. Orang-orang yang bekerja di dapur tradisional diberi predikat chef profesional. Ironisnya, perempuan yang sejak berabad-abad lalu telah lekat dengan kegiatan memasak, justru sulit untuk memasuki apalagi menguasai dapur profesional yang sangat dikuasi dan didominasi laki-laki, mulai dari bidang ilmunya (tata boga) hingga industrinya. Sebagai sebuah keterampilan, memasak sejatinya adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, apa pun gendernya. Pada kenyataannya, kegiatan memasak baik di dapur tradisional maupun dapur profesional, selalu menempatkan perempuan pada posisi yang marginal dan tersubordinasi. Untuk mempelajari mengapa perempuan, yang kerap disebut sebagai “ratunya dapur tradisional”, justru sulit menguasai dan mendominasi dapur profesional. Untuk itu, kami membedah sejumlah penelitian terdahulu yang banyak menganalisis mengenai kehidupan kerja perempuan chef, termasuk berbagai bentuk ketidasetaraan gender di tempat kerja, yakni dapur profesional.   

Cooking activities in traditional kitchen or in domestic area—which are always supposed to be related to women—are interpreted as obligation as well as a form of women's service to their families, spouses, children, and even other people who are close to women's life. In other words, cooking in the domestic area is an undefined job. Regardless of the fact, when cooking activities shifted to public space, it turned into a professional job, a work area which was later called as professional kitchen. People who work in such a professional kitchen are given the title of professional chef. Ironically, such a professional kitchen, that often thought to be easily controlled by women—who for centuries has always been related to cooking activities—is actually controlled and dominated by men, starting from its academic field (tata boga) to the industry. As a skill, cooking is actually an activity that can be performed by anyone, regardless of gender, not just women. In reality, cooking activities, both in traditional and professional kitchens, always place women in marginal and subordinate position. To learn why women, who are often considered as “the queen of traditional kitchen”, are difficult to control and dominate professional kitchens, we examine a number of previous studies that have analyzed the professional life of female chefs, including various forms of gender inequality in the workplace of chefs or the professional kitchen."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andi Atissa Puti Chaniago
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang gambaran perlindungan anak pada anak yang dilacurkan dalam Teori Ekologi oleh Bronfenbrenner yang dibagi dalam lima level sistem yaitu mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem. Berdasarkn tujuan penelitian ini didapatkan gambaran terkait mengetahui sistem yang terganggu dalam sistem sosial, dinamika sistem sosial dalam memberikan perlindungan anak perempuan yang dilacurkan, peran sistem yang menarik anak keluar dari pelacuran anak berdasarkan teori ekologi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunanakan metode fenomenologi yang mengambil data dari berbagai informan untuk mendapatkan gambaran secara utuh terkait pengaruh dari setiap sistem. AYLA dalam penelitian ini merupakan individu yang pernah dilacurkan pada usia anak. Dalam penelitian ini membahas bagaimana sistem sosial AYLA berperan dalam menjerumuskan anak dalam pelacuran dan mengentaskan AYLA dari pelacuran sehingga AYLA dapat kembali berfungsi sosial.

ABSTRACT
This thesis discusses Bronfenbrenner's description of child prostituted child protection in the Ecological Theory which is divided into five levels of systems, namely microsystems, mesosystems, ecosystems, macrosystems, and chronosystems. Based on the objectives of this study, it is related to the system that was displaced in the social system, the system of social dynamics in providing protection for prostituted girls, the role of the system that draws children out of child prostitution based on ecological theory. This research is a qualitative research using a phenomenology method that takes data from various informants to get a complete picture related to the use of each system. The main informants in this study were individuals who had been prostituted at the age of the child. In this study, discussed how the social system of AYLA was collected proceed children into protitution and alleviating the condition of prostitution so that the AYLA could return to social functioning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Brief biographies of Indonesian prominent women on social and politics."
Jakarta: Jurnal Perempuan, [2013?]
305.42 MER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>