Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43044 dokumen yang sesuai dengan query
cover
McConnell, Kathleen
"Pertama melihat sampul buku ini ada keraguan untuk membacanya. Bayangan saya, buku ini paling berisi cerita-cerita tentang hantu. Kayak sinetron-sinetron Indonesia yang sarat dengan urusan hantu-hantuan. Tapi membaca sinopsisnya, saya jadi tertarik juga membacanya sampai tuntas. Faktor paling utama adalah karena buku ini adalah kisah nyata Kathleen McConnell, si penulis, tentang pengalamnnya mengenal, mengasuh, dan ?merawat? arwah tiga orang anak-anak yang mendiami rumah mereka.
Kisahnya terjadi tahun 1971, ketika Kathleen dan keluarga pindah ke sebuah rumah bersejarah bernama Fontaine Manse. Dua hari setelah menempati rumah tersebut terjadi peristiwa luar biasa yang menyadarkan Kathleen dan suaminya, George McConnel, bahwa rumah tersebut ternyata dihuni makhluk lain juga.
Berbagai peristiwa dituturkan Kathleen dengan rinci sehingga kita dapat membayangkan bahwasanya perilaku hantu juga sama saja dengan manusia, hanya wujud mereka saja yang tidak kelihatan. Hantu-hantu tersebut bahkan beberapa kali membantu Kathleen dan menyelamatkan nyawa anak-anaknya. Kathleen lalu dengan tekun mencari informasi ke perpustakaan tentang sejarah rumah tersebut dan penghuninya, sehingga dia tahu arwah siapa yang tinggal di rumah tersebut dan kenapa arwah tersebut masih gentayangan. Kathleen bahkan sangat mencintai hantu-hantu tersebut seperti anak-anaknya sendiri. Mungkin inilah yang membuat Kathleen memberi judul bukunya ini ?Jangan Sebut Mereka Hantu?.
Tapi hantu tetaplah hantu. Tidak semua orang bisa merasakan dan melihat kehadiran mereka, apalagi menerimanya. Kathleen dan George akhirnya memutuskan meninggalkan rumah tersebut demi perkembangan jiwa anak-anaknya dan ketenangan mereka. Namun Kathleen merasa sangat berat meninggalkan ketiga hantu tersebut dan berusaha ?melepaskan? mereka ke alamnya.
Sebelumnya, Kathleen pernah jatuh sakit sampai sekarat. Dalam kondisi sekarat Kathleen bermimpi berada di sebuah taman yang sangat indah dan cahaya yang sangat terang. Di taman tersebut dia lalu bertemu dengan seorang wanita dan wanita tersebut mengatakan bahwa dia belum layak masuk ke taman itu.
?Kamu belum selesai,? begitu kata wanita itu. Setelah sadar, Kathleen berusaha memahami mimpinya, mengingat-ingat wajah wanita yang ditemuinya di taman tersebut, tapi tidak berhasil.
Sebelum meninggalkan rumah tersebut Kathleen mengadakan ?pelepasan? ke tiga arwah tersebut. Dengan keyakinan yang luar biasa akan kuasa Tuhan, Kathleen memanggil Elizabeth, wanita yang ditemuinya di mimpinya dan yang diyakininya sebagai ibu ke tiga arwah itu untuk menjemput anaknya. Ajaibnya, ke tiga arwah itu benar-benar ?naik ke surga? dan menghilang untuk selamanya *pada bagian ini saya benar-benar merinding dan terharu membayangkan adegan ini*
Buku ini memberi banyak makna tentang ikatan batin antara ibu dan anak atau antara orang-orang yang saling mengasihi. Termasuk para hantu...:)
Risensi oleh: Kalarensi Naibaho"
Bandung: Q-Press, 2006
813 MCC dt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ukun Suryaman
"Setelah menguraikan bermatjam-matjam muchluk halus jang terkenal dikalangan suku bangsa Sunda, maka ada sebuah pertanjaan jang menarik perhatian kita, jaitu:Apakah kepertjajaan terhadap machluk halus itu pada orang Sunda memegang rol dalam kehidupan sehari-hari.? Dengan tidak ragu2 saja mengatakan, bahwa umumnja orang Sunda (berlaku djuga bagi suku bungsa lainnja di Indonesia), baik dari golo_ngan ,jang tidak terpeladjar (in het byzonder de desamenson) maupun dari golongan jang tepeladjar, baik dengan sadar, maupun dengan tidak sadar, pertjaja akan machluk halus itu. Perbedaannja hanjalah bahwa pada satu pihak menitik beratkan atau mentjurahkan perhatiannja kepada machluk halus_ nenek mojang atau jang tadinja dianggap sutji dan keramat (lelembutan), sedangkan pada pihak jang lain kepada _machluk halus_ jang berasal, baik dari orang jang meninggal (lelembutan), maupun dari bukan orang jang meninggal (lelembut) atau jang disebut dalam istilah asing_"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1962
S11276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endra K. Prihadhi
Jakarta: Salemba Empat, 2004
297.52 END m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Abdurahman
Jakarta: Rene Islam, 2024
297.63 FUA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Asiati Pouw
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1968
S2193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trim Sutidja
Jakarta: Balai Pustaka, 1969
899.22 TRI d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Hendriati
"Perkawinan campuran menurut Undang-Undang Perkawinan adalah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia. Pengertian perkawinan campuran ini menjadi lebih dipersempit karena undangundang ini mengaturnya secara yuridis sehingga dalam hal ini timbul kevakuman hukum. Untuk mengatasi hal ini maka Ketua Mahkamah Agung menyatakan agar dilayani baik pasangan yang melakukan perkawinan antar agama tidak menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi adanya perkawinan yang dilakukan? secara diam-diam serta untuk menjamin adanya kepastian hukum.
Dalam Undang-Undang Perkawinan dan penjelasannya dinyatakan bahwa tidak ada ^perkawinan di luar hukum agama dan kepercayaannya, dengan perkataan lain, perkawinan mutlak harus dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu, kalau tidak maka perkawinan itu tidak sah secara hukum. Di dalam setiap perkawinan tidak dapat dikatakan bahwa suami isteri sangatlah mengharapkan adanya anak, walaupun tujuan utama dari perkawinan bukanlah semata-mata untuk mendapatkan anak. Tetapi dapatlah diketahui bahwa suatu perkawinan belum bisa dikatakan sempurna bila suami isteri belum dikaruniai anak.
Disamping itu jelaslah terlihat betapa pentingnya anak atau keturunan itu sebagai penerus generasi, untuk itulah harus diketahui dimana kedudukan anak itu ditempatkan. Selanjutnya yang menjadi fokus pembahasan pada penulisan thesis ini adalah mengenai status anak yang dihasilkan dari suatu lembaga perkawinan antar agama ditinjau dari Hukum Isldm dan Hukum Perdata Barat, dengan tidak lupa menyertakan tinjauan hukum dari Undang-Undang Perkawinan, status anak - di sini telah diartikan kepada berbagai hak yang dimiliki oleh anak yang bersangkutan atas hubungan dengan orang tuanya serta hak mewaris dari anak tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T36721
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhenald Kasali
Jakarta: Mizan , 2017
658.406 RHE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Safitri
"Media massa sebagai alat komunikasi modern dapat dipergunakan untuk berbagai kepentingan. Dewasa ini, tak sedikit orang yang mulai "melirik" media massa untuk dijadikan sarana pendidikan karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Kelebihan-kelebihan yang dimaksud di sini adalah unsur hiburan, salah satu sifat dasar yang dimiliki oleh media massa. Unsur hiburan dalam menyampaikan pesan mendidik dapat mebuat khalayak belajar dengan rasa senang, sehingga efektifitas pesan menjadi maksimal. Anak sebagai generasi penerus memiliki tugas berat yaitu tugas untuk berkembang. Tetapi, anak juga berada dalam keadaan dimana bermain merupakan suatu kebutuhan. Orang tua yang menyadari keadaan ini lalu memanfaatkan media massa sebagai saranan untuk memberikan pendidikan kepada anak mereka. Karena, dengan memakai media massa sebagai sarana pendidikan diharapkan anak dapat berkembang ke arah positif tanpa harus mengorbankan kegiatan bermainnya. Masalahnya sekarang, apakah pesan yang disampaikan oleh pihak media dapat diterima dengan baik oleh anak? Hal inilah yang akan dilihat sebagai pokok permasalahan dalam penelitian ini. Teori yang dipakai sebagai landasan penelitian ini adalah Teori Uses dan Gratifikasi. Namun dalam pembahasan hanya dipakai satu unsur saja yaitu penggunaan (uses) media. Di dalam penelitian akan dilihat bagaimana khalayak menggunakan Majalah Bobo yang diduga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Setelah dilakukan pengujian hasil penelitian dengan menggunakan rumus Pearson'r dan tabel silang didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pemahaman bacaan tergolong rendah. Lama responden telah membaca Bobo berpengaruh terhadap tingkat pengetahuannya. Namun, banyaknya isi Bobo dibaca responden kurang berpengaruh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4149
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Ayu Indahati
"Latar Belakang: Penegakkan diagnosis sedini dan setepat mungkin menjadi hal utama dalam penatalaksanaan kanker paru. Beberapa penelitian sebelumnya tentang biopsi transtorakal dengan panduan USG menunjukkan akurasi diagnosis yang cukup baik. USG dinilai sebagai modalitas radiologi yang mudah digunakan secara aman, bedside, real-time, mobile dan bebas pajanan radiasi. Saat ini di RSUP Persahabatan Jakarta belum terdapat penelitian tentang biopsi jarum halus transtorakal dengan panduan USG.
Metode Penelitian:  Studi observasional dengan pendekatan potong lintang terhadap subjek dengan tumor paru atau tumor mediastinum yang dilakukan biopsi jarum halus transtorakal dengan panduan ultrasononografi toraks pada bulan April-September 2021. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Peneliti melakukan observasi terhadap karakteristik lesi, karakteristik prosedur dan komplikasi. Diagnosis akhir berdasarkan hasil sitologi biopsi jarum halus transtorakal dengan panduan USG.
Hasil Penelitian: Dari 46 subjek, rerata usia subjek adalah 52 tahun dan didominasi jenis kelamin laki-laki (69,6%) dan jenis tumor terbanyak adalah tumor paru (80,4%). Proporsi kepositifan sitologi biopsi jarum halus transtorakal dengan panduan USG toraks adalah 78,3%. Karakteristik lesi pada subjek dengan hasil sitologi TTNA positif antara lain memiliki rerata diameter lesi 9,61 ± 2,27 cm, lesi di anterosuperior paru (63,9%), memiliki gambaran ekogenitas hipoekoik heterogen (58,3%) dan memiliki kontak dengan pleura (77,8%). Karakteristik prosedur pada subjek dengan hasil sitologi TTNA positif antara lain dilakukan teknik aspirasi (77,8%), pengambilan TTNA sebanyak < 3 set (58,3%), rerata jumlah gelas objek yang terpakai adalah 15 ± 4 dan median kedalaman insersi adalah 4 (2 – 6) cm. Komplikasi pasca tindakan terjadi pada dua subjek yaitu hemoptisis (4%).
Kesimpulan: Biopsi jarum halus transtorakal merupakan metode diagnostik yang invasif minimal dengan proporsi kepositifan yang tinggi (78,3%) dan angka komplikasi yang rendah (4%).

Background: Treatment of multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB) using second-line drugs is known to have more side effects. Recent studies have shown concern about bedaquiline and delamanid that can cause a prolonged QT interval. This condition is a known risk factor for Torsades de Pointes, a lethal cardiac arrhythmia. This study sought to observe the condition among such patients treated in the study location.
Methods: This study was a prospective cohort study  of MDR-TB patients receiving bedaquilin in the outpatient clinic and inpatient ward of National Respiratory Referral Hospital Persahabatan, Jakarta, Indonesia between February 2020 to February 2021. Patients received 400 mg on week 0-2 (intensive phase) and followed by 200 mg 3 times per week (continuation phase) of bedaquiline. Sampling was carried out by consecutive sampling and data on subjects who met the inclusion criteria were taken from medical records.
Result: From a total of 71 subjects, all of them met the inclusion criteria. Prolonged QT interval was experienced in 18.3% patients. From eleven patients who experienced prolonged QT interval, two patients required hospitalization: one presented with nausea and gastric upset and one patient presented with dyspnea and palpitation. Prolonged QT interval occurred in initial phase and correlated with drug dosing. A mycobacterial culture conversion at month-6 was observed in those receiving multidrug regimens which include bedaquiline, quinolone, and clofazimine. There was a correlation between prolonged QT interval and hypocalemia. Treatment success rate was 46.5% without prolonged QT. Other outcomes included 4.2% died, 26.8% loss-to-follow up, and 4.1% treatment failed.
Conclusion: The use of bedaquiline MDR-TB appeared to be effective and safe across different settings, although the certainty of evidence was assessed as very low. Hypokalemia was correlated with the outcomes of patients receiving bedaquiline, particularly in those experienced prolonged QT interval.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>