Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Witoelar, Wimar
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1995
418 WIT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Kurniasih Wahyu Sari
"Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan kemahiran berbicara siswa melalui metode diskusi kelompok berdasarkan tipe kepribadian dan kemahiran berbicara siswa. Penelitian dilakukan pada salah satu universitas negeri di Jawa Timur dengan melibatkan 35 siswa. Peneliti hanya berfokus pada siswa introver yang memiliki kemampuan berbicara rendah. Jenis penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas (action research) yang dilakukan selama 6 siklus. Data awal tipe kepribadian diambil menggunakan kuesioner tipe kepribadian Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) sedangkan data awal kemahiran berbicara siswa introver dinilai menggunakan rubrik penilaian berbicara yang diambil saat kegiatan diskusi kelompok berlangsung. Siswa dikelompokkan menjadi 3 kelompok sesuai dengan persamaan tipe kepribadian dan kemahiran berbicara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat peningkatan yang signifikan pada kemahiran berbicara siswa introver yang memiliki kemahiran berbicara rendah, 2) siswa introver yang memiliki kemahiran berbicara rendah mengalami peningkatan paling tinggi baik pada fase pertama maupun fase kedua adalah ketika siswa dikelompokkan dengan kelompok yang terdiri 2 siswa ekstrover yang memiliki nilai tinggi dan 1 siswa ekstrover yang memiliki nilai sedang dan 3) siswa menunjukkan persepsi yang positif terhadap penggunaan metode diskusi kelompok berdasarkan tipe kepribadian dan kemahiran berbicara.

This research is an effort to improve students' speaking skill through group discussion method based on personality type and the difference of students speaking skill. The research was conducted at one of the State Universities in East Java involving 35 students. Researcher focuses only on introvert students who have low speaking skill. The type of research used is action research in 6 cycles. Preliminary personality type data were collected using a Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) personality questionnaire whereas preliminary data of introvert students' speaking skill were assessed using the scoring rubric taken during group discussion activities. Students are divided into 3 groups according to the equality of personality type and speaking skills. The results showed that: 1) there was a significant increase in speaking skill of introvert students who had low speaking skill, 2) introvert students who had low speaking skill showed the highest increase in both the first and second phases when students were on a group that consisting of 2 extrovert students with high speaking ability and 1 extrovert student with moderate speaking ability and 3) students showed positive perception of group discussion method using based on personality type and speaking skills."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI-Press, 1987
305.569 SEK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cortright, Rupert L.
New York: Macmillan, 1959
374.24 COR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ammar Rasyad
"Artikel ini membahas mengenai usaha penanaman hegemoni pada pemilihan presiden 2024 melalui debat calon presiden. Pemilu presiden menjadi ajang penting peralihan pemerintahan pada negara demokrasi. Debat capres seringkali hanya dilihat sebagai panggung kampanye saja, tetapi sedikit yang melihat ini sebagai media penanaman hegemoni. Penulis juga menggunakan kerangka market for loyalties dengan menganalogikan debat calon presiden seperti pasar dengan kegiatan jual-beli. Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan, bagaimana hegemoni ditanamkan melalui debat calon presiden 2024? Dan bagaimana identitas masing-masing pasangan calon yang diperjual-belikan dilihat menggunakan kerangka market for loyalties? Temuan pada artikel ini menyebutkan bahwa hegemoni ditanamkan melalui ideologi dan narasi yang dibawa masing-masing pasangan calon dan koalisinya. Pemerintah berperan membatasi pandangan rakyat terhadap ideologi hanya pada 3 pasangan calon presiden melalui debat calon presiden yang ditayangkan melalui media massa dan digital. Ideologi tersebut tercermin pada identitas masing-masing pasangan calon; pasangan calon 01 mewakili identitas keagamaan dan perubahan; 02 mewakili identitas pemuda, loyalitas pada Jokowi, dan keberlanjutan; 03 mewakili identitas PDIP sebagai partai pengusung dan petahana. Temuan ini dapat memberikan gambaran terkait proses penanaman hegemoni yang terjadi dalam debat calon presiden dan membuka kemungkinan penelitian lainnya terkait hegemoni dalam konteks peralihan pemerintahan.
This article discusses the efforts to instill hegemony in the 2024 presidential election through presidential candidate debates. The presidential election is an important event for the transition of government in a democratic country. Presidential debates are often only seen as a campaign stage, but few see this as a medium for planting hegemony. The author also uses the market for loyalties framework by analogizing the presidential candidate debate to a market with buying and selling activities. This research seeks to answer the question, how is hegemony instilled through the 2024 presidential candidate debates? And how is the identity of each candidate pair traded using the market for loyalties framework? The findings in this article state that hegemony is instilled through the ideologies and narratives brought by each candidate pair and their coalition. The government plays a role in limiting the people's view of ideology to only 3 pairs of presidential candidates through presidential candidate debates aired through mass and digital media. The ideology is reflected in the identity of each candidate pair; candidate pair 01 represents religious identity and change; candidate pair 02 represents youth identity, loyalty to Jokowi, and sustainability; candidate pair 03 represents the identity of PDIP as the supporting party and incumbent. These findings can provide an overview of the process of hegemony cultivation that occurs in presidential candidate debates and open up the possibility of other research related to hegemony in the context of the transition of government."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sargent, Emma
"Kebanyakan dari kita merasa kurang yakin berada dalam beberapa situasi—apakah itu saat memasuki ruang yang disesaki orang tak dikenal, di dalam sebuah pesta, berbicara di hadapan audiensi, menghadiri sebuah acara sosial, maupun hanya bertatap muka. Buku ini memberi tahu cara untuk memasuki setiap situasi, berapa pun jumlah atau apa pun level orang yang terdapat di dalamnya, dengan penuh percaya diri. Dalam halaman-halaman buku ini Anda akan menemukan:  Strategi agar Anda selalu tenang dan terkendali dalam suatu acara  Ide untuk mengawali percakapan dan tip untuk menjaga agar percakapan berjalan lancar  Bagaimana menjalin rasa simpati dengan setiap orang yang Anda temui dengan mudah  Bagaimana mengenali hal-hal yang menghambat rasa percaya diri, serta teknik-teknik guna mengatasi hambatan-hambatan tersebut  Cara untuk mengalahkan rasa malu, menaklukkan rasa gugup, dan mengatasi kecanggungan Cara Berbicara kepada Setiap Orang dalam Setiap Situasi adalah pedoman tuntas dan praktis yang dapat Anda manfaatkan sebelum Anda ke luar rumah! Selling Point : 1. Buku bestseller dan sudah dicetak ulang beberapa kali. 2. Bahasanya ringan dan sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pembaca dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Ditulis oleh psikolog dan pelatih NLP (Neuro Linguistic Program). 4. Dilengkapi dengan ide dan latihan yang serba praktis sehingga dapat membantu pembaca agar lebih percaya diri dalam pergaulan dan memungkinkan untuk terlibat dalam percakapan dengan siapa pun. 5. Strategi dan teknik dalam buku ini dapat digunakan dalam berbagai konteks."
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2023
302 SAR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herring, Jonathan
"Kemampuan untuk membujuk, memengaruhi, dan menyakinkan orang lain sangat penting untuk meraih kesuksesan dalam hidup maupun dunia kerja. Bagaimana pun, banyak orang kurang memahami cara berdebat yang tepat, malahan perdebatan masih dipandang sebagai sesuatu yang perlu dihindari karena sifatnya yang buruk. Sebenarnya, kemampuan berdebat adalah salah satu aset diri yang paling berharga, meskipun sering diabaikan. Mempelajari seni berdebat secara cerdas, meyakinkan, dan positif agar Anda tidak ragu lagi untuk menyampaikan maksud Anda secara tepat dan efektif, tetap bersikap tenang saat situasi memanas, memenangkan perdebatan, dll. Buku ini membimbing pembaca mengenai cara tepat berdebat secara cerdas, meyakinkan, dan positif, mengungkap rahasia dan kiat memenangkan hati dan pikiran orang lain melalui pendapat. Pembaca akan mampu membuat semua ucapan berdampak positif sesuai harapan awal, baik di rumah maupun tempat kerja, setiap saat."
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2024
302 HER c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Luthfi
"Penelitian ini membahas kelengkapan unsur argumen dalam Debat Cawapres Pilpres 2019, terhadap kalimat-kalimat argumentasi yang diujarkan calon wakil presiden nomor urut 01, Makruf Amin, dan calon wakil presiden nomor urut dua, Sandiaga Salahudin Uno. Penelitian ini mengkaji kecenderungan argumen kedua cawapres tersebut berdasarkan kelengkapan unsur argumen.
Tujuan penelitian ini ialah mengetahui kecenderungan argumentasi yang diujarkan oleh kedua cawapres menggunakan Teori Argumentasi Stephen Toulmin (1979) sebagai kerangka referensi untuk menentukan indikator dalam analisis kelengkapan unsur argumen. Berdasarkan 6 unsur argumen dalam wacana argumentatif yang ditemukan oleh Toulmin, terdapat 3 unsur argumen yang wajib hadir dalam wacana argumentatif, yaitu claim, ground, dan warrant. Pada data Debat Cawapres Pilpres 2019 dianalisis apakah argumentasi yang dilancarkan oleh kedua cawapres menghadirkan ketiga unsur argumen wajib itu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang ditranskipsi berasal dari video yang terdapat di YouTube. Video tersebut diunggah oleh Channel Resmi Kompas TV pada 17 Maret 2019. Hasil penelitian menunjukkan Sandiaga Uno paling banyak mengucapkan kalimat yang hanya merupakan claim saja, sebanyak 16 kali, sedangkan Makruf Amin sebanyak 9 kali. Berdasarkan kelengkapan struktur argumen Toulmin, Makruf Amin adalah yang paling lengkap memenuhi semua klasifikasi. Sementara itu, Sandiaga Uno paling banyak mengutarakan kalimat yang merupakan claim.
This study discusses the completeness of the argument elements in the 2019 Presidential Election Debate Debate, against the sentences of the arguments that are spoken by vice presidential candidate number 01, Makruf Amin, and vice presidential candidate number two, Sandiaga Salahudin Uno. This study examines the tendency of the two vice presidential arguments based on the completeness of the argument elements.
The purpose of this study is to determine the tendency of the arguments put forward by the two running mates using Stephen Toulmin`s Argumentation Theory (1979) as a reference frame for determining indicators in the analysis of the completeness of the argument element. Based on the 6 elements of argument in argumentative discourse found by Toulmin, there are 3 elements of argument that must be present in argumentative discourse, namely claim, ground, and warrant. In the 2019 Presidential Election Debate Debate data it is analyzed whether the arguments made by the two vice presidents present the three elements of compulsory arguments.
The method used in this research is qualitative method. The source of the transcribed data comes from videos found on YouTube. The video was uploaded by the Kompas TV Official Channel on March 17, 2019. The results showed that Sandiaga Uno said the most sentences which were only claims, as many as 16 times, while Makruf Amin was 9 times. Based on the complete structure of Toulmin`s argument, Makruf Amin is the most complete fulfilling all classifications. Meanwhile, Sandiaga Uno said the most claims."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tomy Lutvan Abqory Muttabi Taha
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Debat Kandidat Kedua Pemilihan Umum Maroko 2016 yang diselenggarakan pada 22 September 2016 di Al-Akhawayn University, Ifrane. Debat Kandidat tersebut terindikasi mengandung banyak unsur kesantunan pragmatik. Penelitian ini memfokuskan pada analisis strategi kesantunan dan analisis unsur-unsur kesantunan yang terdapat pada tuturan peserta debat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penulis menggunakan teori pragmatik Leech terj. 2015, Yule terj.2014, Kridalaksana 2008, Kushartanti 2005, dan teori strategi kesantunan Brown dan Levinson 1987, yang menyebut bahwa terdapat lima strategi kesantunan yaitu Strategi Langsung Tanpa Basa-Basi Bald-On Record, Strategi Kesantunan Positif Positive Politeness, Strategi Kesantunan Negatif Negative Politeness, Strategi Kesantunan Tidak Langsung Off-Record, dan Strategi Diam Don't Do the FTA Strategy. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah video dokumentasi Debat Kandidat Kedua Pemilihan Umum Maroko 2016 yang dapat diakses di situs berbagi video YouTube www.youtube.com/medi1tv.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 31 proposisi yang terindikasi menggunakan strategi kesantunan Brown dan Levinson. Terdapat 4 strategi kesantunan yang ditemukan dalam penelitian, yaitu Strategi Langsung Tanpa Basa-Basi Bald-On Record, Strategi Kesantunan Positif Positive Politeness, Strategi Kesantunan Negatif Negative Politeness, dan Strategi Kesantunan Tidak Langsung Off-Record. Strategi yang paling banyak digunakan adalah Strategi Kesantunan Positif berjumlah 17 proposisi, sementara substrategi kesantunan positif yang paling sering digunakan adalah substrategi kedua membesar-besarkan perhatian, persetujuan, dan simpati kepada lawan tutur yang berjumlah 7 proposisi. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta debat berupaya mengurangi dan meminimalkan jarak dengan lawan tutur pemirsa debat untuk meraih sebanyak mungkin suara dukungan dari rakyat Maroko pada hari pemilihan.

The research was motivated by the Second Candidate Debate of Morocco 2016 Election held on 22 September 2016 at Al Akhawayn University, Ifrane. The Candidate Debate is indicated to contain many elements of pragmatic politeness. This research focuses on the analysis of politeness strategy and analysis of the elements of politeness in the debate participants speech. This research uses qualitative method with descriptive approach. The author uses the pragmatic theory of some experts and theory of politeness strategy proposed by Brown and Levinson 1987, which mentions that there are five strategies of politeness namely Bald On Record Strategy, Positive Politeness Strategy, Negative Politeness Strategy, Off Record Strategy, and Silent Strategy Do not Do the FTA Strategy. The data corpus used in this study is a documentary video of the Second Candidate Debate of Morocco 2016 Election which can be accessed on the official channel of Medi1 TV on the YouTube video sharing website www.youtube.com medi1tv.
The results of this study indicate that there are 31 propositions indicated using Brown s and Levinson s politeness strategies. There are 4 strategies of politeness that the author finds in the research corpus, the Bald On Record Strategy, Positive Politeness Strategy, Negative Politeness Strategy, and the Off Record Strategy. The most widely used strategy of debate participants is Positive Sensitivity Strategy amounting to 17 propositions, while the most commonly used positive politeness substrategy is the second substrategy exaggerating attention, approval, and sympathy to the opposite of 7 propositions. This suggests that the debate participants seek to reduce and minimize the distance with the opposite speakers viewers of the debate to achieve as many votes as possible support from the Moroccan people on election day.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>