Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88581 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Robby Yusac
"Pengelolaan limpasan hujan yang baik adalah pengelolaan yang tidak hanya memperhatikan faktor kuantitasnya saja, melainkan juga faktor kualitas yang semakin lama semakin memburuk. Kondisi sistem drainase yang ada di Indonesia banyak yang belum memisahkan antara saluran limbah greywater (sewer) dengan saluran drainase air hujan (drainage). Hal ini menyebabkan sering tercampurnya air hujan yang mengalir pada saluran drainase dengan air limbah terutama yang tergolong air limbah domestik Sarana biodrainase adalah salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut disamping juga dapat memberi tambahan nilai keindahan/estetika. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti efisiensi pengurangan (efficiency removal) parameter yang menunjukkan kadar pencemar/polutan yang masuk ke dalam sarana biodrainase. Sarana ini ditujukan untuk memperbaiki kualitas air dari suatu tempat atau wilayah (dalam hal ini kavling rumah tinggal atau permukiman pada umumnya), yang pada akhimya (outlet) keluar di saluran drainase umum ataupun komponen LID lainnya seperti sarana sumur resapan dan sebagainya. Jenis-jenis parameter yang diteliti adalah BOD, COD, besi (Fe), fosfat, kekeruhan dan bakteri coli. Sedangkan tanaman yang digunakan adalah jenis kana atau bunga tasbih (Canna indika) atau garut (Canna glauca). Simulasi dilakukan selama 5 hari berturut-turut dengan membandingkan kondisi yang berbeda, yaitu kondisi tak jenuh dan jenuh pada masing-masing komponen media biodrainase. Hasilnya didapat pengurangan parameter kekeruhan dan orthofosfat merupakan parameter yang dapat dikurangi secara baik dan relatif konstan. Sedangkan untuk parameter lainnya seperti BOD, COD, besi dan bakteri coil hasilnya berfluktuatif dalam kurun waktu yang ditetapkan sebelumnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Keistimewaan dari bangsa Indonesia salah satunya adalah kekayaannya akan budaya, yaitu banyaknya sukubangsa yang tersebar dari Sabang Sampai Merauke...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Yuniar
"Peristiwa banjir dan genangan yang terjadi akhir-akhir ini di Fakultas Teknik Universitas Indonesia semakin lama semakin mengkhawatirkan. Pada musim hujan, debit air yang melalui saluran drainase di sekitar Fakultas Teknik Universitas Indonesia terlihat cukup deras dan pada akhirnya melimpas akibat tidak tertampungnya air dibeberapa titik saluran drainase. Perubahan tata guna lahan di sekitar wilayah Fakultas Teknik Universitas Indonesia memberi andil terhadap peristiwa dan genangan tersebut sehingga perlu dilakukan kaji ulang sistem drainse di Fakultas Teknik Universitas Indonesia dengan melihat perubahan tata guna lahan tersebut. Perhitungan debit limpasan dan debit saluran yang terjadi di Fakultas Teknik Universitas Indonesia dilakukan dengan menggunakan metode rasional dan routing saluran. Hasil perhitungan akan diperbandingkan dengan kondisi eksisting wilayah dan dapat dijadikan referensi untuk mengevaluasi sistem drainase yang ada.

The flood occurs recently within the Faculty of Engineering University of Indonesia areas are getting worse. During raining season the water flows in high velocity and at the end get over flood because the capacity of he channel no longer able to convey the water. The change of land use around the study area has significant contribution to the flood, therefore it needs review regarding the drainage system in the Faculty of Engineering University of Indonesia. The calculation of over flow and channel debit are done by using the rational and channel routing methods. The result will be compare with the eksisting condition and current flow to be used as reference to avoidable the eksisting drainage system."
2008
S50540
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Glenn Santista
"ABSTRAK
Proyek Saluran Drainase merupakan proyek yang sering dilakukan oleh suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat setiap tahunnya dan menghabiskan jumlah anggaran yang cukup besar. Proyek pembangunan dilakukan dengan sistem lelang umum. Dari awal masa perencanaan, eksekusi serta masa pemeliharaan ditemukan adanya resiko ndash;resiko yang muncul pada setiap tahapan proyek yang mempengaruhi kinerja kualitas selama masa pekerjaan dan di akhir pekerjaan. Berdasarkan kondisi tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan resiko ndash; resiko yang muncul dan mengembangkan standartisasi rencana mutu kontrak dengan berbasis pada resiko yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Hasil dari penelitian ini berupa pengembangan standar dokumen rencana mutu kontrak berdasarkan identifikasi dan analisa terhadap 54 lima puluh empat variabel resiko.

ABSTRACT
Drainage Channel Project is a project that is regularly doing by Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat and spend a sizable amount of the budget. Drainage Channel Project is conducted by the open bidding system. From the planning process, execution and maintenance period reveal any risks that arise at each stage of the project that affect the quality of performance during the period of work and at the end of the work. Based on these conditions, the aims of this study is to identify risks that arise the project and develop standardization of the quality plan contract based on risks that was identification before. The results of this research is the development of a standart document of quality plan contract based on the identification and analysis of the 54 fifty four risk variable. "
2018
T51522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pramono
"Palu City is an active seismic area in Indonesia due to the very active Palu-Koro fault system. The development of the city area, therefore, must consider the risks induced by the seismic activities. The risk assessment has to be supported by information on subsurface characteristics. The aim of this study is to investigate the characteristics of the subsurface of the area by considering the value of Vs30 (top 30 m shear-wave velocity). This parameter has been related to the estimation of the site’s ground shaking during the occurrence of an earthquake. The measurements taken in the deep soil sediment include the microtremor array, using the spatial auto correlations (SPAC) method, as well as the site’s dominant period measurement, using the horizontal-to-vertical spectral ratio (HVSR) method. All these parameters were local site parameters, which could be subsequently related to a description of the potential impact in an area near to the epicenter. The measurement of Vs30 was conducted in collaboration between the Indonesian Agency for Meteorology, Climatology, and Geophysics (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) (BMKG) and the University of Indonesia (Universitas Indonesia) (UI); the overall surveys included Vs30 measurements at 44 sites, microtremor array surveys at 10 sites, and the dominant period measurements at 74 sites. The overall results indicated that there is a good correlation between Vs30 and the dominant period. In general, Palu City is predominantly a class-D site, but the northwest part of the Palu area is a class-C site."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:6 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Masyuri Kurniawan
"Meningkatnya jumlah penduduk di kota menyebabkan menjamurnya permukiman informal, salah satunya berupa kampung kota yang dikenal dengan kepadatan bangunan dan penggunaan material semi permanen pada bangunannya. Kondisi tersebut membuatnya rentan terhadap bencana kebakaran akibat arus listrik. Sebagai bentuk bantuan, pemerintah membangun kembali rumah yang rusak. Namun, tidak ada parameter berkelanjutan yang dapat mengatur standar fisik bangunan untuk pembangunan kembali pasca kebakaran. Dalam studi ini, proses pembangunan kembali dua desa, Kampung Duri dan Kampung Kwitang, akan dibandingkan untuk menyimpulkan aspek-aspek apa yang dapat dijadikan ide dalam menyusun parameter. Penelitian ini menunjukkan bahwa jangka waktu bantuan, jenis bantuan, dan kerjasama masyarakat harus menjadi parameter bagaimana bantuan akan diberikan.

The increasing number of residents in the city has led to the proliferation of informal settlements, one of which is in the form of Kampung Kota that are known for their density of buildings and the use of semi-permanent materials in their buildings. The condition makes it vulnerable to fire disasters caused by electric currents. As a form of assistance, the government rebuilds damaged houses. However, there are no sustainable parameters that can regulate a building's physical standard for the post-fire rebuild. In this study, the process of rebuilding two villages, Kampung Duri and Kampung Kwitang, will be compared to conclude what aspects can be used as ideas in compiling the parameter. This research shows that the period of assistance, types of assistance, and cooperation of the community should be the parameter on how the assistance would be given."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Amanda
"ABSTRAK
Salah satu limbah yang dihasilkan dari area pertambangan batubara adalah lumpur dalam jumlah yang besar dengan kandungan logam yang tinggi. Lumpur ini merupakan presipitat hasil pengolahan air asam tambang dan sering kali dibuang ke landfill, terakumulasi dan berpotensi menyebabkan masalah lingkungan. Melalui penelitian ini, dilakukan pemanfaatan lumpur AAT sebagai adsorben kandungan pencemar pada air limbah domestik berupa fosfat. Penelitian ini diawali dengan uji karakterisasi adsorben dari lumpur AAT menggunakan XRF, XRD, SEM-EDS, SAA dan pHpzc guna mengetahui komposisi kimia, komposisi mineralogi, struktur morfologi, luas permukaan spesifik dan pH adsorben dengan muatan nol, diikuti dengan eksperimen adsorpsi dalam sistem batch. Hasil karakterisasi sampel menunjukkan bahwa adsorben dari lumpur AAT didominasi oleh unsur silika dalam bentuk quartz, besi dan aluminum, serta dengan didasari oleh metode BET dan drift, diketahui bahwa luas permukaan spesifik lumpur AAT serta pHpzc berturut-turut adalah 22,60±0,199 m2 g dan 4,85. Konsentrasi adsorben, waktu kontak dan pH optimum yang diperoleh melalui eksperimen adsorpsi masing-masing adalah pada 10gL-1, 120 menit dan 5±0,1. Isoterm adsorpsi fosfat oleh lumpur AAT paling baik dijelaskan dengan model Freundlich (R2=0,964) yang memiliki nilai KF dan 1 n sebesar 0,971 (mg g-1)(L mg-1)1 n dan 0,699. Kemudian, kinetika adsorpsi penelitian ini mengikuti model pseudo-second-order dimana nilai k2 dan qe berturut-turut adalah 0,332 g mg.menit dan 1,216 mg g. Berdasarkan hasil pemodelan, disimpulkan bahwa mekanisme reaksi adsorpsi yang terjadi adalah secara kimia (chemisorption). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa lumpur AAT memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai material adsorben dalam menyisihkan kontaminan fosfat pada air limbah.

ABSTRACT
One of the wastes produced by coal mining area, is the voluminous sludge, laden with metals. This sludge is the product of acid mine drainage treatment and oftenly disposed to the landfill, accumulated and potentially causing environmental problems. This study was conducted by utilizing acid mine drainage sludge as contaminant adsorbent from domestic wastewater, which was phosphate. The experiment started by characterization of sludge using XRF, XRD, SEM-EDS, SSA and pHpzc to determine the chemical composition, minerology, morphology structure, specific surface area and value of pH where the surface of material has zero charge, followed by adsorption experiment in batch system. The results of sample characterizations showed that acid mine drainage sludge was dominated by silica in quartz form, iron and aluminium, and also by using BET and drift method, it has been known that the specific surface area and pHpzc of the sample were 22.60±0.199 m2 g and 4.85, respectively. The optimum adsorbent concentration, contact time and pH were obtained through the adsorption experiments at 10gL-1, 120 min and 5±0,1. The phoshate adsorption isotherm for acid mine drainage sludge was best described by Freundlich model (R2=0.964) with value of KF and 1 n found to be 0.971 (mg g-1)(L mg-1)1 n and 0.699. Furthermore, the kinetic adosrption of this study followed pseudo-second-order model where the value of k2 and qe were 0.332 g mg.menit and 1.216 mg g. Based on the modelling results, it could be concluded that the adsorption mechanism were happened to be chemisorption. The experiment results suggested that acid mine drainage sludge could potentially be utilized as adsorbent material to remove phosphate contaminant in wastewater.
"
2019
T55162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Firdaus
"Telah diketahui dengan baik bahwa impedansi magnetotellurik (MT) dapat terdistorsi oleh ketidakhomogenan dekat permukaan (NSI) serta kurang sensitif terhadap struktur geolistrik dalam, hal ini dapat mengganggu interpretasi bawah permukaan dan menghasilkan model yang kurang akurat. Dikarenakan interpretasi 1-D dan 2-D tidak cukup untuk mendeskripsikan model geolistrik yang kompleks, maka dalam penelitian ini dilakukan pemodelan inversi 3-D pada full impedance (MT) dan gabungan full impedance (MT) dengan tipper (MV) pada lapangan panas bumi “R” serta analisis dimensionalitas untuk mengetahui karakteristik dimensi bawah permukaan. Penambahan data tipper pada proses inversi didasarkan pada fakta bahwa ia tidak terpengaruh oleh efek distorsi galvanik. Permasalahan inversi 3-D MT diselesaikan menggunakan algoritma metode Non-Linear Conjugate Gradient (NLCG) dengan program ModEM. Hasil analisis dimensionalitas menunjukkan terdapat dominasi struktur 3-D pada kedalaman dalam dan struktur 2-D pada kedalaman dangkal dengan arah geoelectrical strike dominan N 20° E atau berarah timur laut-barat daya. Pemodelan inversi 3-D menunjukkan kehadiran pola persebaran lapisan penudung (clay cap) dengan ketebalan 1000 – 2000 m pada elevasi 500 m hingga -1500 m serta zona reservoir yang muncul pada elevasi -1500 m dengan orientasi timur laut-barat daya berlokasi di sekitar puncak Gunung S. Hasil komparasi inversi menggunakan mode MT dengan gabungan MT MV menunjukkan penambahan data tipper pada inversi full impedance memberikan informasi yang lebih akurat mengenai gambaran tepi atau batas dan bentuk anomali konduktif dibawah profil yang terletak di lingkungan 3-D daripada melakukan inversi full impedance saja.

It is well known that the magnetotelluric impedance (MT) can be distorted by near-surface inhomogeneities (NSI) and is less sensitive to deep geoelectrical structures; this can interfere with subsurface interpretation and result in less accurate models. Since 1-D and 2-D interpretations are not sufficient to describe complex geoelectrical models, this study carried out 3-D inversion modeling on full impedance (MT) and a combination of full impedance (MT) and tipper (MV) in geothermal fields "R" and dimensionality analysis to determine the characteristics of the subsurface dimensions. The addition of a data tipper to the inversion process is based on the fact that it is not affected by galvanic distortion. The 3-D MT inversion problem is solved using the Non- Linear Conjugate Gradient (NLCG) algorithm with the ModEM program. The results of the dimensionality analysis show that 3-D structures are dominant at deep depths and 2- D structures at shallow depths with a dominant geoelectrical strike direction of N 20° E or northeast-southwest. 3-D inversion modeling shows a clay cap distribution with a thickness of 1000 – 2000 m at an elevation of 500 m to -1500 m and a reservoir zone that appears at an elevation of -1500 m with a northeast-southwest orientation located around the peak. Gunung S. The comparison of inversion using MT mode with join MT MV shows that the addition of tipper data on full impedance inversion provides more accurate information about the edge or boundary and shape of the conductive anomaly under a profile located in a 3-D environment rather than performing a full impedance inversion alone."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raja Amarulloh
"Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau di Indonesia yang sering mengalami gempa bumi. Hal ini dikarekanan Pulau Sumatera terletak pada sebelah utara dari zona subduksi dari Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Selain itu, Pulau Sumatera juga memiliki zona patahan yang dinamakan Sumatran Fault Zone, yang berada sepanjang Pulau Sumatera. Salah satu gempa besar yang terjadi di Pulau Sumatera adalah pada tahun 2009 di Kota Padang dengan magnitudo sebesar 7,9 SR di kedalaman 71 km. Hal ini mendukung untuk melakukan penelitian mengenai struktur bawah permukaan pada daerah Kota Padang, salah satunya pada daerah Koto Tangah. Salah satu metode yang cocok digunakan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan adalah metode gravitasi, yang dapat memetakan ragam massa batuan bawah permukaan pada kedalaman dalam, maupun dangkal. Salah satu sumber data gravitasi open source adalah data gravitasi satelit Topex. Data gravitasi Topex diolah menggunakan metode First Horizontal Derivative dan Second Vertical Derivative untuk memetakan patahan dan juga jenis dari patahan tersebut. Hasil dari analisis FHD dan SVD menunjukkan 4 patahan naik yang berorientasi barat daya – timur laut pada bagian timur laut Koto Tangah.

Sumatera Island is one of Indonesia many island where earthquake occurred pretty often. This is because Sumatera is located north of subduction zone of Indo-Australia Plate and Eurasia Plate. Also, Sumatera Island has fault zone known as Sumatran Fault Zone that located along Sumatera Island. One of the major earthquake ever happened in Sumatera Island is in 2009 at Padang City with a magnitude of 7.9 SR at depth of 71 km. This promote a research to identify subsurface structures at Padang City, especially Koto Tangah. One of suitable method used to identify subsurface structures is gravity method that can be used to map variety of subsurface rocks mass, whether shallow or deep depth. One of open source gravity data is Topex satellite gravity data. Topex gravity data processed using First Horizontal Derivative method and Second Vertical Derivative Method to map fault and they type of fault. The result of FHD and SVD analysis shows 4 reverse fault with orientation of south west – north east at north east of Koto Tangah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Syahfitri Ikhsan
"Sub-DAS Citarum Hulu merupakan daerah aliran sungai, area penelitian menjadi salah satu sumber air bagi masyarakat Bandung. Sub-DAS Citarum Hulu memiliki permasalahan utama terkait dengan erosi, sedimentasi, aliran sungai yang tercemar, banjir, dan lahan kritis. Banjir merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi, hal ini didukung oleh respon dari curah hujan semakin meningkat, kondisi geologi, dan vegetasi pada area penelitian. Informasi potensi resiko banjir dapat diketahui dengan melakukan analisis terhadap kerapatan pengaliran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan tersebut berdasarkan kontrol faktor geologi, iklim, dan vegetasi terhadap kerapatan pengaliran. Hasil analisis didapatkan dari korelasi regresi menggunakan data curah hujan, DEMNAS, Citra Landsat 8, dan data tutupan lahan untuk mengetahui hubungan kerapatan pengaliran dengan setiap parameter, serta dapat diketahui faktor paling dominan mengontrol kerapatan pengaliran pada sub-DAS Citarum Hulu. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa korelasi regresi negatif ditunjukkan pada kontrol geologi, dimana hubungan antar parameter memiliki perbandingan berbanding terbalik, yaitu ketika wilayah dengan kerapatan kelurusan rendah, maka wilayah akan memiliki kerapatan pengaliran tinggi, dan terjadi sebaliknya. Sedangkan korelasi regresi positif ditunjukkan pada kontrol iklim dan vegetasi, dimana hubungan memiliki perbandingan saling berbanding lurus, yaitu ketika wilayah dengan tingkat curah hujan tinggi, kerapatan vegetasi semakin rapat, maka wilayah akan memiliki kerapatan pengaliran tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor pengontrol paling mendominasi pada sub-DAS Citarum Hulu yaitu faktor geologi ditinjau dari kerapatan kelurusan. Hal ini didukung oleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,8737 menunjukkan bahwa hubungan antar kedua parameter sangat kuat. Jadi, dengan mengetahui kerapatan pengaliran pada daerah penelitian maka informasi terkait karakeristik dari DAS juga dapat diketahui dan memberikan manfaat terhadap penanggulangan banjir.

The Upper Citarum sub-watershed is a watershed, and the research area is a source of water for the people of Bandung. The Upper Citarum sub-watershed has major problems related to erosion, sedimentation, polluted river flows, flooding, and critical land. Flooding is one of the problems that often occurs, this is supported by the response to increasing rainfall, the geological conditions, and the vegetation in the research area. Information on the potential risk of flooding can be identified by analyzing the drainage density. This study aims to analyze these problems based on the control of geological, climatic, and vegetation factors on drainage density. The results of the analysis were obtained from regression correlation using rainfall data, DEMNAS, Landsat 8 imagery, and land cover data to determine the relationship between drainage density and each parameter, and to determine the most dominant factor controlling drainage density in the Upper Citarum sub-watershed. Based on the results of the analysis, it was found that the negative regression correlation was shown in the geological control, where the relationship between parameters has an inverse ratio, that is, when an area with low structural density, the area will have a high drainage density, and vice versa. While the positive regression correlation is shown in climate and vegetation controls, where the relationship has a direct proportional comparison, that is, when an area with a high level of rainfall, the density of vegetation is denser, then the area will have a high drainage density. So it can be concluded that the controlling factor dominates the Upper Citarum sub-watershed, namely geological factors in terms of structural density. This is supported by the correlation coefficient value of 0.8737, indicating that the relationship between the two parameters is very strong. So, by knowing the density of drainage in the study area, information related to the characteristics of the watershed can also be known, which can provide benefits for flood prevention."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>