Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93449 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The aim of this paper is to analyze the investment strategy of PT Asuransi Takaful Keluarga in allocating fund on several investment instruments in order to optimize return ....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Martanti Endah Lestari
"Perusahaan asuransi syariah, yang operasional usahanya berdasarkan syariah Islam merupakan alternatif yang ada bagi kaum muslim sebagai pengganti asuransi konvensional. Undang-undang yang secara khusus mengatur tentang asuransi syariah belum ada, sehingga pelaksanaan asuransi syariah tetap menggunakan kaidah-kaidah perasuransian global, yaitu mengacu pada Undang-Undang No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian yang pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. Penulis mengadakan penelitian mengenai pelaksanaan perjanjian pertanggungan pada PT. Asuransi Takaful Umum (dalam hal ini asuransi kendaraan bermotor).
Permasalahan dalam penulisan tesis ini adalah bagaimanakah pengaturan hukum asuransi di. Indonesia apabila dikaitkan dengan asuransi menurut syariah, bagaimana pelaksanaan perjanjian (akad) pertanggungan asuransi kerugian (dalam hal ini asuransi kendaraan bermotor) pada PT. Asuransi Takaful Umum, serta apakah klausula-klausula perjanjian pertanggungan asuransi kendaraan bermotor yang dituangkan dalam polis asuransi kerugian kendaraan bermotor pada perusahaan ini telah memenuhi ketentuan-ketentuan seperti yang dipersyaratkan oleh undang-undang Asuransi dan syariah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang didapat dari hasil observasi dan wawancara dan data sekunder, yaitu data yang didapat dari berbagai literatur dan peraturan yang berlaku yang berkaitan dengan permasalahan di atas.
Pelaksanaan perjanjian (akad) asuransi kendaraan bermotor (ABROR) pada perusahaan ini ditandai dengan adanya penandatanganan formulir surat permintaan takaful (ABROR) oleh peserta dan dengan diterbitkannya polls oleh penanggung, yang merupakan suatu bentuk kesepakatan kedua belah pihak. Operasional perusahaan ini menjauhi larangan-larangan bermuamalat dalam Islam, yaitu tidak mengandung unsur aharar (probabilitas atau risiko), maisir (perjudian), riba (bunga) dan juhala (ketidakpastian). Akad yang dilakukan adalah akad tabarru' dan apabila tidak terjadi klaim maka perusahaan akan memberikan pengembalian berupa uang bagi hasil (nisbah) kepada pesertanya. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah yang berkaitan dengan ketentuan tentang akad tijarah dan tabarru'. Dalam praktik asuransi syariah terdapat perbedaan pendapat mengenai akad tabarru'. Sebagian asuransi syariah dalam praktiknya memberikan bagi hasil apabila terjadi surplus dana tabarru', namun sebagian lagi asuransi syariah tidak membagikan dengan alasan bahwa tabarru' adalah dana yang sudah diikhlaskan peserta untuk tolong menolong, sehingga peserta tidak perlu mengharapkan pengembalian kecuali pahala dari Allah SWT."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T14514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isfandayani
"Tesis ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap strategi investasi PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam mengalokasikan dananya pada beberapa instrumen investasi sehingga menghasilkan return yang optimal. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa investasi merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan dana oleh perusahaan asuransi jiwa. Apalagi perusahaan asuransi syariah yang dari awal sudah memprogramkan adanya produk dengan sistem tabungan dan non tabungan yang keduanya mempunyai bagi hasil untuk nasabah.
Perusahaan harus secara optimal dalam mengelola dananya untuk memperoleh return yang maksimal. Namun di sisi lain, suatu perusahaan keuangan syariah harus konsisten dalam berinvestasi agar jauh dari kegiatan investasi yang mengandung sifat maysir, gharar, dan riha. Selain itu untuk perusahaan asuransi syariah, juga ada batasan dalam porsi berinvestasi dari Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Dalam tesis ini penulis batasi hanya menganalisis lima instrumen investasi, yaitu deposito, saham, reksa dana, obligasi, dan pembiayaan murahahah. Analisis tersebut juga meliputi kekafahan dalam kesyariahan masing-masing instrumen, baik itu jenis investasi secara garis besar, maupun hasil diversifikasi ke institusi mana saja. Sedangkan observasi ini dilakukan untuk kegiatan investasi pada tahun 2003.
Untuk pengolahan data dilakukan dengan mengumpulkan data investasi lima instrumen dan dihitung bagi hasil atau return yang diperoleh. Setelah itu dibandingkan dengan maksimisasi hasil dari strategi lain dengan mengubah porsi masing-masing instrumen dan tentunya sesuai dengan hukum positif yang berlaku.
Hasilnya temyata return yang diperoleh melalui strategi dalam mengalokasikan investasi yang tidak sama kebijakan PT. Asuransi Takaful Keluarga, adalah lebih besar. Sehingga diharapkan Cara seperti ini bisa diterapkan dalam menyusun strategi investasi pada perusahaan syariah khususnya PT. Asuransi Takaful Keluarga.

Syariah Investment Strategy of PT Asuransi Takaful KeluargaThe aim of this thesis is to analyze the investment strategy of PT Asuransi Takaful Keluarga in allocating fund on several investment instruments in order to obtain an optimum return. As we all know, investment is one of the most important factors in fund management by a life insurance company. This is especially for Islamic insurance company which from the beginning has programmed a product with saving and non saving system, with outcome sharing for its customers.
A company must manage its fund optimally to obtain a maximum return. However syariah funding company to be consistent in investing to avoid investment gets containing maysir, gharar. and riba. In addition, there are also limitations of investment portions from the Indonesia ministry of Finance for syariah company.
In this thesis, the author limits her analysis on five investment instrument, are deposits, shares, mutual fund, obligations. and murabahah financing. Those analysis also include kekafahan in kesyariahan each instrument, whether it is investment types in general or diversification outcome to any institution. However the observation was carried out only to observe investment in 2003.
The processing of data was done by gathering investment data of five instrument, calculating outcome sharing or the obtained return this was followed by comparing the maximum outcome from another strategy through Lindo Program by changing the portion of each instrument and of course, according to the valid positive law.
The outcome shares that a gifater return was obtained by an investment allocation strategy different from the policy of PT Asuransi Takaful Keluarga. Due to such fact it is haped that this method could be applied in composing an investment strategy for syariah companies particularity PT Asuransi Takaful Keluarga.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesia, people, which majority are moslem, are potential target market...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Romaz Putera
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari beberapa variabel makro seperti perubahan inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar uang dan indeks syariah (Jff} terhadap kinerja reksa dana syariah.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan observasi terhadap nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah yang diumumkan di media massa. Sedangkan data data mengenai tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar uang dan indeks syariah diperoleh dari publikasi Bank Indonesia dan Bursa Efek Jakarta. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari tahun 2000 sampai dengan 2004.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi liner berganda, dimana sebelumnya dilakukan beberapa pengujian pendahuluan seperti normalitas dari data, pengujian autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Selain itu dilakukan juga pengujian stasioneritas dari data. Setelah itu dilakukan pengujian regresi dengan nilai oc = 0,05. yaitu uji F, uji t, dan uji R2.
Hasil pengujian menunjukkan secara bersama-sama variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksa dana syariah, sedangkan hasil regresi menunjukkan variabel-variabel yang diteliti memiliki pengaruh yang beragam. Untuk inflasi, lairs, nilai tukar dan JII pengaruhnya adalah positif, sedangkan untuk SBI pengaruhnya adalah negatif. Dan semua variabel yang diteliti, ill merupakan variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan sedangkan variabel lainnya tidak signifikan.
Dari uji koefisien determinasi (R2) dapat diketahui bahwa selama periode penelitian besarnya perubahan dari kinerja reksa dana syariah yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabeI yang diteliti adalah sebesar 49,4%. Sementara sisanya sebesar 50,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

This research was conducted to find out the effect of microeconomics variables such as inflation rate, risk free interest rate, Rupiah exchange rate against US Dollar and syariah index to the performance of syariah mutual funds.
To overcome the purpose, we observed the net assets value (NAY) of syariah mutual funds which published in newspaper. When inflation rate, interest rate, exchange rate and syariah index taken from Bank Indonesia and Jakarta Stock Exchange (JSX) publications. We use year 2001 up to 2004 as the time period
This research performed using multiple regressions method, in the beginning w .e have done some preliminary test such as normality of the data, autocorrelation, multicollinearity, and heteroskedasticity test. We also do the stationerity test. And finally we do regression test such as F test, t test, and R2 test by the significant level of 95% (a = 0,05).
The result of the F test showed that there is a significant effect of inflation rate, interest rate, exchange rate, and syariah index to the performance of syariah mutual funds. From the t-test result indicated there is a positive influence from inflation rate, exchange rate, and syariah index for the performance of syariah mutual funds and negative influence from interest rate. Syariah index is the only variable that has a significant effect.
From R2 test, we can obtain conclusion that the degree of change in the performance of syariah mutual funds can be expained by observed variables is 49,4%, whether the rest can be explained from other factors that didn't observed in this research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T 17857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wening Kusharjani
"Asuransi kerugian merupakan kegiatan pertanggungan yang menerima pengalihan resiko kerugian dari pihak tertanggug. Dengan demikian, perusahaan asuransi kerugian dituntut untuk memiliki kemampuan yang tinggi dalam teknik underwriting dan mengelola dana agar dapat memnuhi kewajiban atas resiko yang mungkin terjadi disamping menghasilkan keuntungan bagi pengembangan usaha. Pentingnya peran asuransi kerugian menuntut suatu bentuk usaha yang sehat yang salah satu aspeknya adalah kondisi keuangan yang sehat. Penelitian ini bermaksud melakukan analisa atas kesehatan keuangan perusahaan asuransi kerugian. Obyek yang dipilih adalah tujuh buah perusahaan asuransi kerugian go public. Penelitian ini menggunakan rasio-rasio keuangan sebagai alat analisis. Analisis dilakukan dengan menyorot hasil-hasil rasio yang berada di luar rentang yaang normal. Salah satu hasil analisis adalah adanya gejala menurunnya kualitas teknik underwriting yang nampak pada peningkatan klaim yang besar dalam kondisi ekspansi penerimaan premi. Hal ini berarti ekspansi penerimaan premi menghasilkan penutupan asuransi yang kurang berkulitas yang dapat membahayakan kecukupan pendanaan perusahaan di masa datang. Oleh karena itu, penerimaan resiko harus dilakukan dengan dengan selektif, yaitu memperhatikan kualitas asuransi yang ditutup dan kemampuan pendanaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boedi Koernianto
"ABSTRAK
Industri asuransi kerugian pada dasarnya adalah industri
yang permintaan terhadap produknya ditentukan oleh permintaan
atau pertumbuhan yang terjadi di sektor-sektor lainnya di
dalam perekonomian (derived demand). Bila di sektor perbankan
kelihatan lebih semarak setelah dikeluarkannya deregulasi
PAKTO 1988, maka sektor asuransi kerugian setelah dikeluar
kannya PAKDES 1988 terlihat masih belum beranjak dari kondisi
semula. Hal ini disebabkan oleh industri asuransi kerugian
tergolong bisnis yang lambat menghasilkan sehingga tingkat
rentabilitasnya juga tergolong rendah; tingkat kesadaran
terhadap perlunya asuransi masih rendah; dan juga tingkat
pendapatan per kapita penduduk Indonesia yang masih rendah
bila dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN.
Persaingan antar perusahaan asuransi kerugian yang ada
saat ini begitu ketat. Hal ini ditandai dengan masih
besarnya dominasi perusahaan milik negara yang memiliki
objek-obiek pertanggungan besar dan sektor pemerintah; makin
banyaknya kelompok-kelompok usaha yang menciptakan captive
market bagi perusahaan asuransi kerugiannya; dan adanya
deregulasi PAKDES 1988 khususnya mengenai peningkatan modal
disektor guna meningkatan daya tampung risiko dalam negeri.
Ketatnya persaingan tersebut memaksa perusahaan asuransi
kerugian bekerja lebih keras lagi, yaitu melalui peningkatan
profesionalisme dan juga pencarian sumber penerimaan lain
disamping penerimaan dari premi. Sumber penerimaan lain yang
perlu ditingkatkan saat ini adalah hasil investasi dan
portofolio investasi yang dimiliki. Hasil investasi yang
tinggi akan dapat mendukung hasil-hasil underwriting dan juga
penyebaran risiko usaha yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan kapasitas penampungan risiko yang dapat ditutup.
Dana investasi yang ada, dengan berbagai kendala baik
intern maupun ekstern yang ada, harus dikelola sedemikian
rupa sehingga dapat memberikan hasil yang optimal bagi
perusahaan, Permasalahan yang terkait dengan pengelolaan
dana Investasi tersebut adalah banyaknya alternatif investasi
dengan berbagai tingkat risiko; serta dari macam assets
investasi yang ada portofolio mana yang akan memberikan
tingkat hasil yang paling optimum bagi perusahaan.
Untuk mengetahui bagaimana perusahaan asuransi. kerugian
di Indonesia melakukan pengelolaan investasi, karya akhir ini
akan memberikan gambaran mengenai beberapa aspek pengelolaan
portofolio investasi dengan mengambil contoh pada PT.
Asuransi Kerugian MM (PT. MM) yang merupakan suatu perusahaan
asuransi kerugian yang mengkhususkan pada program asuransi
untuk industri minyak dan gas bumi disamping jenis asuransi
kerugian lainnya. Analisis portofolio investasi PT. MM
didasarkan atas pendekatan diversifikasi yang dikembangkan
oleh Harry M. Markowitz.
Hasil yang djperoleh dari analisis portofolio investasi
PT. MM adalah portofolio investasi yang dilakukan oleh PT. MM
belum nencapai tingkat yang paling optimal menurut pendekatan
diversifikasi Markowitz. Titik berat investasi yang dilakukan
oleh PT. MM ternyata investasi dalam Deposito Valuta Asing,
sementara perhitungan dengan pendekatan diversifikasi
Markowítz justru menunjukkan bahwa titik berat investasi PT.
MM ada pada investasi dalam Deposito Rupiah. Hal ini terjadi
karena sebagian besar premi yang diterima PT MM dinyatakan
dalam bentuk Valuta Asing dengan pertimbangan untuk
menghindarkan diri dari kerugian ganda akibat peningkatan
inflasi dan juga depresiasi rupiah terhadap mata uang asing.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deded Chandra
"Perusahaan asuransi merupakan perusahaan penggalang dana, yang mempunyai kewajiban untuk menanggung himpunan risiko dari pesertanya. Untuk dapat memenuhi kewajiban tersebut, perusahaan asuransi harus dapat mengelola keuangannya dengan baik, salah satunya dengan cara menginvestasikan dana peserta sebelum digunakan untuk membayar kewajiban.
Dana yang diinvestasikan oleh perusahaan asuransi diawasi dengan ketat oleh pemerintah karena menyangkut keamanan dana masyarakat. Untuk perusahaan asuransi, pengawasan keuangannya diatur melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 424 tahun 2003.
Untuk menghasilkan return yang optimal dengan meminimalkan risiko dalam melakukan investasi, diperlukan suatu proses investasi yang akurat dan tepat, sesuai dengan peraturan yang berlaku, tujuan perusahaan dalam berinvestasi dan batasan-batasan yang dihadapi perusahaan.
Proses investasi dimulai dari penetapan sasaran dan kebijakan investasi, pemilihan strategi investasi, pengalokasian dana investasi atau konstruksi portofolio hingga ke pengukuran dan evaluasi kinerja investasi tersebut.
Analisis terhadap proses investasi pada perusahaan asuransi dilakukan terhadap PT.X yang merupakan perusahaan asuransi kesehatan. Hal ini dilakukan sehubungan dengan perubahan kondisi perusahaan baik secara internal maupun eksternal. Perubahan kondisi eksternal antara antara lain kondisi makro perekonomian dan politik negara yang semakin kondusif dan menuntut transparansi sedangkan kondisi internal adalah adanya perubahan keuangan perusahaan yang cukup besar, yaitu adanya iuran pemerintah terhadap biaya perneliharaan kesehatan pegawai negeri dan penugasan dari pemerintah untuk memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin di Indonesia.
Hasil analisis terhadap proses investasi PT.X diharapkan dapat memberikan masukan guna penyusunan kebijakan investasi perusahaan tersebut sehingga dapat memberikan return yang optimal sesuai dengan tujuan perusahaan dan dapat memenuhi kewajiban perusahaan di masa yang akan datang, sehubungan dengan perubahan kondisi eksternal dan internal perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Damayanti
"Investasi reksa dana memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat investor. Bepepam sendiri sangat mendukung reksa dana karena memberi kesempatan berinvestasi bagi investor kecil dan lokal serta menambah likuiditas pasar modal. Peluang usaha ini dimanfaatkan oleh perusahaan manajer investasi untuk menjadi pengelola reksa dana.
Namun, investasi reksa dana tergantung pada trend ekonomi makro. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak Juli 1997, membuat industri reksa dana terpuruk karena turunnya likuiditas pasar modal serta tingginya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia sebagai akibat kebijakan uang ketat yang dilakukan pemerintah Indonesia. Pengelola reksa dana dihadapkan pada gelombang redemption dari para promotor maupun investor.
Dalam karya akhir ini dipelajari strategi usaha yang dilakukan oleh PT. Bahana TCW investment Management sebagai perusahaan manajer investasi reksa dana dalam mengantisipasi krisis ekonomi agar dapat melalui krisis dengan selamat.
PT. Bahana TCW investment Management (PT. BTIM) adalah pengelola reksa dana yang menduduki urutan kelima dalam kriteria dana kelolaan atan sekitar 5,84% dari total dana kelola. PT BTIM ini mengelola 4 jenis reksa dana, yang merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya pada obligasi, saham, instrumen pasar uang atau campuran.
Dalam strategi ìnvestasinya, PT BTIM melakukan 2 pendekatan sudut pandang, yaitu pendekatan bottom-up dan top-down. Pendekatan top-down adalah melakukan analisa ekonomi global dan dornestik untuk mengarahkan pandangan ke sektor-sektor industri serta pilihan kelas aset. Analisa sektor industri mengarahkan pandangan ke bobot preferensi untuk suatu sektor usaha. Pendekatan bottom-up adalah seleksi sekuritas dengan melakukan riset secara langsung dan mengamati perkembangan sebagian saham yang tercatat di bursa. Dalain kondisi krisis ekonorni sekarang ini, PT BTIM mencoba bertahan dengan melakukan analisa secara efektif pada pendekatan bottom-up, karena pendekatan top-down dianggap tidak efektif lagi.
Dalam hal pemasaran, PT BTIM mempunyai dua macam target pemasaran, yaitu retail (individu) dan institusi (seperti asuransi, yayasan dana pensiun). Untuk mendekati target individu, team pemasaran adalah orang-orang yang memiliki kemampuan lebih dalam melakukan approach. Sedangkan untuk mendekati target institusi, team pemasaran adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan luas mengenai industri reksa dana dan pasar modal secara umum. PT BTIM telah membuka cabang di daerah Kelapa Gading untuk mendekati target pemasaran. Juga, PT BTIM membuka call service center yang berfungsi sebagai Customer service yang bertugas untuk inenjawab pertanyaan apa saja mengenai reksa dana. DaLam hal promosj, PT BTLM biasa melakukan promosi reksa dana melalui hal-hal yang berkaitan dengan pasar modal dan reksa dana, misalnya pada halaman buku yang membahas mengenai reksa dana. Dalam krisis ekonomi ini, PT BTIM meaghentikan segala bentuk Promosìnya.
PT BTIM mempunyai struktur organisasi perusahaan yang cukup ramping saat ini. Walaupun demikian, sesuai dengan business plannya, PT BTIM telah merancang perubahan dalam struktur organisasinya secara bertahap. Dalam pengembangan sumber daya manusia, PT BTIM selalu memberikan pelatihan kepada para pegawai baru maupun pegawai lama yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. SedangJcan promosi dilakukan berjenjang. Direksi dan manajer investasi harus memiliki ijin dari Bapepam.
Hasil analisa Iingkungan perusahaan yang dilakukan menunjukkan posisi yang kurang menguntungkan bagi perusahaan. Kondisi krisis ekonomi yang berkepanjangan ditambah krisis politik, membuat Indonesia menjadi negara country risk bagi negara lain dalam melakukan usaha di Indonesia. Jatuhnya dunia usaha di Indonesia mengakibatkan banyaknya pengangguran dan turunnya daya beli masyarakat. Disamping itu, jatuhnya harga-harga saham di bursa menyebabkan turunnya likuiditas reksa dana. Kebijakan suku bunga SBI yang tinggi membuat produk substitusi berupa deposito bank menjadi jauh Iebih menarik bagi investor. Kondisi ini membuat perusahaan manajer investasi pengelola reksa dana berada pada posisi yang tidak menguntungkan.
Analisa SWOT (Strength, Weakness. Opportunity. Threat) untuk PT BTIM memberikan pilihan hasil ST, yaitu dengan kekuatannya (strength), PT BTIM dapat mengatasi ancaman (threat). Kekuatan yang menonjol adalah commitment yang kuat pada visi dan misinya, yaitu menjadi perusabaan manajer investasi terkemuka dan terpercaya di Indonesia dengan cara meningkatkan sumber daya manusia dan kinerja perusahaan. Sedangkan ancaman yang terbesar adalah produk substitusi yang lebih menarik.
Alternatif strategi yang dipilih pada tingkat korporasi untuk jangka pendek adalah tetap bertahan selarna krisis ekonomi. Sedangkan untuk jangka panjangnya adalah menjalankan business plan yang sudah direncanakan untuk mengantisipasi peluang lonjakan investor. Untuk business level strategy, alternatif jatuh pada focus low-cost. Pada awalnya, produk reksa dana ditujukan untuk investor kecil dan lokal. Pada kenyataannya, untuk target retail, hanya masyarakat yang memiliki uang berlebih yang dapat melakukan investasi di reksa dana. Apalagi pada masa krisis ekonomi, dimana dunia usaha hampir terhenti dan daya bell masyarakat semakin menurun. Jadi diharapkan, target retail reksa dana dipersempit. Strategi low-cost disini lebih ditekankan pada efisiensi pada cost sehingga masih dapat rnenghasilkan produk yang reliable. Pada prinsipnya, perusahaan dituntut untuk mengefisiensikan sumber daya yang ada untuk dapat bertahan dimasa krisis ini. Hal ini dapat dicapai jika PT BTIM selalu memegang commitment yang kuat pada visi dan misinya.
Strategi bertahan dan focus low-cost memberikan 2 manfaat bagi perusahaan. Yang pertama adalah untuk tetap selamat dalam kondisi krisis ini. Disamping itu, dengan learning curve yang dimiliki dalam melakukan efisiensi sumber daya yang ada, menjadi modal yang kuat jika tiba saatnya krisis ekonomi Indonesia telab berlalu, sehingga akan mampu berkompetisi secam domestik maupun global."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anto Yulianto Budi Santosa
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Pasar modal Indonesia yang tumbuh pesat sejak tahun 1987 merupakan alternatif yang menarik bagi masyarakat yang kelebihan dana sebagai sasaran investasi. Sayangnya minat masyarakat yang tinggi tersebut tidak dibarengi dengan pemahaman yang cukup terhadap teori-teori dasar investasi di bursa saham.
Karya akhir ini akan membahas salah satu teori investasi yang berdasarkan pada analisa fundamental perusahaan, yaitu rasio Price/Book Value. Pemahaman akan rasio Price/Book Value ini diharapkan akan membantu investor pemula dalam melakukan investasi di lantai bursa.
Perkembangan teori investasi yang pesat membuat rasio PBV digunakan dalam berbagai model dan varian. Dalam karya akhir ini akan dibahas model perbandingan rasio PBV/ROE dan model multiple regression dengan rasio PBV sebagai variabel terikat dan ROE, growth dan beta sebagai variabel bebas. Kedua model tersebut diaplikasikan pada sampel dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1995.
Dari analisa berdasarkan kedua model tersebut akah didapatkan portofolio saham yang overvalued dan undervalued. Perubahan harga dari portofolio saham-saham tersebut diteliti setelah jangka waktu satu tahun untuk melihat stock return yang dihasilkan masing-masing portofolio. Selain itu juga akan dilihat hubungan antara rasio PBV dan stock return.
Dari hasil analisa didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda antara kedua model yang digunakan, demikian juga dengan rata-rata stock return yang didapat. Rata-rata stock return untuk portofolio saham yang undervalued dari kedua model ternyata jauh melebihi rata-rata stock return dari porfolio saham yang overvalued dan persentase kenaikan lndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama 1 tahun.
Hasil ini menunjukkan bahwa arga saham akan bergerak ke arah intrinsic value dari saham tersebut. Dengan demikian kedua model tersebut dapat digunakan sebagai strategi dalam pemilihan saham. Nilai coefficient of determination yang rendah dari hasil regresi serta koefisien Beta yang be nilai positif menunjukkan kemungkinan masih rendahnya pemahaman investor terhadap analisa fundamental suatu saham sebelum engadakan suatu transaksi.
Hasil analisa regresi sederhana menunjukkan hubungan negatif antara rasio PBV dan stock return. lni berarfi bila nilai rasio PBV suatu saham semakin tinggi maka kemungkinan stock return yang didapatkan akan semakin rendah. Hasil regresi ini dapat menjadi alternatif baru dalam pemilihan saham, yaitu dengan hanya berdasarkan pada rasio PBV saham. Untuk mendapatkan return yang tinggi dipilih saham-saham yang mempunyai rasio PBV rendah. Model ini menjadi alternatif paling sederhana dibanding model rasio PBV/ROE dan multiple regression dalam strategi pemilihan saham."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>