Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61324 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
R. Sutrisno
Jakarta: Gramedia, 1983
724.9 SUT b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siegel, Curt
Bandung: Universitas Parahyangan, [date of publication not identified]
724.91 SIE st
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Supriyatna
"Feng Shui yang diterjemahkan angin-air, adalah seni geomancy bangsa China, yaitu seni penempatan dan perletakkan bangunan atau bentuk struktur lainnya yang dibuat manusia untuk diselaraskan dengan alam dan mendapatkan manfaat. Saar ini Feng Shui dikenal dengan baik dalam bidang arsitektur. Banyak produk arsitektur, apakah itu rumah tinggal, kantor, apartemen bahkan penataan interior suatu bangunan menggunakan prinsip-prinsip Feng Shui. Di negeri asalnya, China bahkan penggunaan Feng Shui tidak terbatas pada bangunan saja tetapi juga untuk pemakaman. Mereka menggunakan Feng Shui karena keyakinannya akan membawa nasib baik, kebahaginn, ketenangan dan rizki yang melimpah. Namun disisi lain tidak sedikit pula mereka yang menolak dengan tegas prinsip-prinsip Feng Shui. Hal ini karena adanya kabut mistis dan magis yang menyelimuti praktek-praktek Feng Shui. Melalui metode studi literatur dan survey, penulis mencoba menggali mengenainya, melihat keberadaan Feng Shui dalam dimensi mistis-ilmiah dalam suatu kegiatan desain arsitektur. Selain itu, penulis juga mencoba untuk mencari kemungkinan adanya "benang merah" antara Feng Shui dan kaidah arsitektur formal. Ulasan tulisan ini dimulai dengan uraian dari para ahli Feng Shui yang menyatakan bahwa Feng Shui berbeda dengan mistis. Juga dijelaskan mengenai pengertian, perkembangan dan konsep dasar Feng Shut serta uraian mengenai !-Ching, kitab peradaban bangsa China. Kemudian dilanjutkan dengan analisis yang berpijak pada kasus-kasus perencanaan kota menurut Feng Shui. Dari kajian yang dilakukan didapat suatu kesimpulan bahwa pada awalnya Feng Shui bukanlah suatu bahasan yang bersifat mistis, tapi suatu bahasan yang ilmiah, yaitu berdasarkan fenomena alam yang terjadi di negeri asalnya, China. Adapun pandangan bahwa Feng Shui adalah mistis terjadi karena dalam perkembangannya, Feng Shui banyak dipengaruhi oleh filsafat-filsafat yang berbau mistis seperti Taoisme dan Confucian. Selain itu, juga disimpulkan adanya "benang merah" antara Fenng Shui dan kaidah arsitektur formal, yaitu kesamaan sikap dan dasar pijakan yang lama dalam suatu kegiatan desain arsitektur. Baik Deng Slim maupun kaidah arsitektur formal sama-sama memanfaatkan dan menghindari potensi balk dan buruk Bari suatu site.
Peg Shui, a term literally translated as wind-water, is the Chinese art geomancy, the placement and location of building and manmade structures to harmonise with, as well as benefit from the surrounding physical environtment. Nowdays, Feng Shui's application is well known in architecture. A lot of architectural products, whether they're houses, offices, apartments even interior of the building use the principles of Feng Shut. In its motherland, China the application of Feng Shui is not only limited on building but also for locating the burial of the dead. They use it because they believe that it'll bring luck, happiness, peaceful and wealth. In the other hand there are many people strictly refuse the principles of Feng Shui, because they're rustic and magic layers. Through a literary study and survey methode, writer tries to dig it up by seeing Feng Shut's existence in mistic-science dimention in architectural design activities. Besides, writer also tries to find a possibility of connection between Feng Shut and architectural formal norms. This paper begins with the Feng Shut experts' statement which say that P? ng Shui is different from mistic, the meaning of Deng Shui, its development and its basic concept. It also discusses about I-Ching, the Chinese civilization book and its continued by the analysis to the cases of city planning according to Deng Shui. From this analisys, we get conclusions that at the beginning it is believed that Deng Shui is not a mistic subject but it is a science one which is based on natural phenomenon that happened on its motherland, China. The perception that Feng Shui is rustic happens because in its development Feng Shut is influenced by mistical philosophies such as Taoisme and Confucianisme. Besides, there is the connection between Feng Shui and architectural formal norms which has the same attitude and the same base analisys in architectural design activities. At last, even Feng Shui or architectural formal norms, in fact they're both designing the site by manipulating its potensial factors (good and bad) to get the better condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Wong
"Kemajuan teknologi komputer membawa dampak perubahan yang besar dalam kehidupan manusia. Komputer yang pada awalnya hanya sebuah slat bantu hitung kini telah berkembang menjadi pasangan manusia dalam bekeda. Dampak perubahan ini meliputi berbagai bidang, termasuk Pula bidang desain arsitektur. Dalam tulisan ini says akan mencoba untuk menganalisis proses desain arsitektur dan pola kerja komputer. Dari basil anaiisis ini nantinya akan didapatkan keterbatasan dan kelebihan dari pemanfaatan komputer ini, serta pola hubungan kerja yang ideal antara arsitek dan komputer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roro Suminten
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aristyowati
"Sejak awal kemunculan sebuah jembatan hingga saat ini, telah terjadi pergeseran kebutuhan yang dituntut pada perancangan jembatan. Kalau pada zaman arsiteklur pra sejarah atau primitif, jembatan hanya dibangun atas dasar fungsi atau utilitas saja. Namun saat ini, masyarakat mulai menyadari bahwa jembatan juga merupakan salah satu objek seni yang terbentang pada lansekap yang dapat dinikmati keindahaannya. Keindahan atau estetika merupakan hal yang bersifat relalif, setiap individu pasti tidak selalu sama dalam mempersepsikannya. Demikian pula yang terjadi dalam perancangan jembatan. Namun yang sedikit membedakannya dengan struktur bangunan yang lain, jembatan memiliki struktur yang hampir semuanya dapat terlihat dengan jelas bagian-bagiannya. Oleh karena itu kepekaan terhadap konsekuensi sistem struklur yang dipilih pada perancangan jembalan haruslah tinggi. Kejujuran bahasa struktur yang diterapkan pada perancangan jembatan merupakan keindahan yang berasal dari dalam (inner beauty) sedangkan keindahan yang teradaptasi dari lingkungan sekitamya mampu menambah nilai estetik yang dimilikinya. Suatu hal yang menarik membahas tentang keindahan. Dan tidak kalah menariknya mencari tahu unsur-unsur apa saja yang dapat memunculkan keindahan itu. Di dalam karya ilmiah ini, penulis mencoba mengungkap dan menelaah unsur-unsur tersebut dalam konteks estetika dalam arsitektur dan struktur jembatan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salvadori, Mario
Jakarta: Jakarta Erlangga, 1986
624.17 SAL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yandi Andri Yatmo
"ABSTRAK
Green building merupakan sebuah upaya mengurangi dampak global warming. Peran arsitek dalam menggunakan strategi green building sangat penting, karena selama ini bangunan merupakan pengkonsumsi energi yang cukup besar dan sekaligus penyumbang utama polusi gas-gas rumah kaca atau greenhouse effects (Edwards, 2001). Prinsip dasar dari green building adalah: Membangun hanya yang diperlukan dan tidak menggunakan lebih dari yang diperlukan (only building what is necessary - not using more than necessary) (Plessis, 2001)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [Date of publication not identified]
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Elysia Nadinda Putri A.T.
"Manusia memerlukan media fisik untuk menyampaikan konsep atau idenya. Desain dan bangunan arsitektur merupakan media arsitek dalam menyampaikan ide arsitek tersebut. Skripsi ini mengangkat isu tentang bagaimana implementasi komik sebagai ide desain arsitektur.
Skripsi ini bertujuan untuk penerapan komik sebagai ide desain dan cara arsitek menggunakan elemen-elemen arsitektur dalam menyampaikan konsep atau ide komik ke dalam bangunan arsitektur. Dalam mengkaji kedua isu tersebut saya menggunakan teori arsitektur, komik, komik dalam arsitektur, definisi ide dan desain serta proses desain arsitektur.
Studi kasus yang digunakan adalah Comic Cafe yang berlokasi di Tebet, Jakarta. Informasi data studi kasus didapatkan dengan menggunakan metode observasi lapangan dan wawancara.
Hasil analisis menunjukkan bahwa arsitek Comic Cafe menggunakan komposisi bentuk dan warna, bentuk, warna, material, alur, tokoh komik sebagai elemen dekorasi untuk menyampaikan ide desain komik dalam Comic Cafe. Tingkat kedalam pemahaman berdasarkan dengan seberapa jelas dan banyak elemen arsitektur yang digunakan dalam merepresentasikan ide tersebut.

Human need physical medium to convey his her concept or idea. Architectural design and building is a medium for architect to conveying his her idea. The main issue of this thesis is to see the aplication of comic as architectural design idea.
This thesis aims to know the aplication of comic as architectural design idea and how architect use architectural elements to conveying comic idea into the building. To analyze both objectives, i used architecture, comic, comic in architecture, definition of idea and design, and architectural design process theories.
The case study of this thesis is Comic Cafe located in Tebet, Jakarta. Data information of case study was obtained by using observation and interview methods.
The result of this thesis showed that architect use the composition of shapes, colors, materials, groove, comic character as decoration elements to convey comic design ideas in Comic Cafe. The depth level of understanding idea based on how clear and many architectural elements are used in representing it.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>