Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51001 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Teguh Wicaksono
"Telah dilakukan penelitian eksperimental untuk mengetahui efektivitas
beberapa jenis zat,pemikat lalat buah marga Dacus Fabricius. Jenis zat
pemikat tersebut adalah air gula, Dacus atraktan, jus jeruk amoniak, jus kopi,
dan methyl eugenol. Perangkap yang dipakai adalah model Steiner dengan
umpan setiap zat pemikat. Perangkap dipasang pada jarak 14 m satu sama
lain dan diganti setiap minggu dengan ulangan sebanyak 6 kali. Lalat buah
yang terpikat selama penelitian adalah Dacus dorsalis Hendel jantan.
Selama 6 minggu diperoleh 482 ekor lalat yang terpikat. Methyl eugenol
memikat 26,61 ekor tiap minggu (479 ekor), DC!cus atraktan 0,16 ekor tiap
minggu (3 ekor), sedangkan air gula, jus jeruk, dan jus kopi tidak d_apat
memikat lalat buah dalam penelitian ini. Kesimpulan yang diambil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa methyl eugenol adalah zat pemikat paling
efektif untuk 0. dorsalis jantan.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qory Herrahmawati
"Lalat buah dari spesies Bactrocera spp. merupakan hama yang menyebabkan kerugian ekonomi besar dalam produksi buah-buahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keanekaragaman jenis lalat buah dan mengkaji potensi ekstrak buah-buahan sebagai atraktan bagi lalat buah Bactrocera spp. Selanjutnya, penelitian ini menganalisis kandungan senyawa metabolit sekunder dari berbagai jenis buah dan mengevaluasi potensi senyawa tersebut sebagai atraktan bagi lalat buah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi host rearing, steiner trap metil eugenol, dan steiner trap ekstrak buah untuk mengeksplorasi keanekaragaman jenis lalat buah. Kandungan senyawa metabolit sekunder ekstrak buah-buahan dianalisis dengan metode GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry. Pada host rearing, ditemukan empat jenis spesies lalat buah yang teridentifikasi pada dua tumbuhan inang. Lalat buah Bactrocera dorsalis dan Bactrocera albistrigata teridentifikasi menyerang jambu air (Syzygium aqueum), sementara Bactrocera fuscitibia dan Bactrocera carambolae teridentifikasi menyerang mangga arum manis. Selain itu, menggunakan metode steiner trap tiga jenis lalat buah lainnya berhasil teridentifikasi, yaitu Bactrocera umbrosa, Bactrocera dorsalis, dan Bactrocera musae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah jeruk kalamansi kuning, jeruk kalamansi hijau, anggur, dan belimbing memiliki daya tarik terhadap lalat buah Bactrocera spp. Spesies lalat buah yang teridentifikasi menggunakan ekstrak buah adalah Bactrocera umbrosa dan Bactrocera dorsalis. Berdasarkan analisis metabolomiks, ester dan minyak atsiri diidentifikasi sebagai senyawa volatil utama dalam buah-buahan tersebut. Beberapa senyawa volatil yang terdeteksi, seperti undecane, 4-Hydroxy-3-methylacetophenone, 2-Decenal (E-), dan 9-Tricosene (Z-), memiliki potensi sebagai feromon yang dapat menarik lalat buah. Penelitian ini menggabungkan informasi mengenai keanekaragaman jenis lalat buah, potensi ekstrak buah sebagai atraktan, serta identifikasi senyawa volatil yang berperan penting dalam menarik lalat buah. Temuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan metode pengendalian yang lebih efektif dan ramah lingkungan terhadap lalat buah Bactrocera spp.

Fruit flies of the species Bactrocera spp. is a pest that causes significant economic losses in fruit production. This study aims to explore the diversity of fruit fly species and examine the potential of fruit extracts as attractants for Bactrocera spp. Furthermore, this study analyzed the content of secondary metabolites from various types of fruit and evaluated the potential of these compounds as attractants for fruit flies. The methods used in this study included host rearing, methyl eugenol steiner traps, and fruit extract steiner traps to explore the diversity of fruit fly species. The content of secondary metabolites of fruit extracts was analyzed using the GC-MS (Gas Chromatography-Mass and Spectrometry) method. In host rearing, four types of fruit fly species were identified in two host plants. Fruit flies Bactrocera dorsalis and Bactrocera albistrigata were identified to attack water rose (Syzygium aqueum), while Bactrocera fuscitibia and Bactrocera carambolae were identified to attack arum manis mango. In addition, using the Steiner trap method, three other fruit flies were identified: Bactrocera umbrosa, Bactrocera dorsalis, and Bactrocera musae. The results showed that extracts of yellow calamansi oranges, green calamansi oranges, grapes, and star fruit had an attraction to fruit flies Bactrocera spp. The fruit fly species identified using fruit extracts were Bactrocera umbrosaand Bactrocera dorsalis. Based on metabolomics analysis, esters and essential oils were identified as the main volatile compounds in these fruits. Some of the volatile compounds detected, such as undecane, 4-Hydroxy-3-methylacetophenone, 2 Decenal (E-), and 9-Tricosene (Z-), have potential as pheromones that can attract fruit flies. This study combines information on the diversity of fruit fly species, the potential of fruit extracts as attractants, and the identification of volatile compounds that play an essential role in attracting fruit flies. These findings can be used to develop more effective and environmentally friendly control methods against Bactrocera spp."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwied Irfianti
"ABSTRAK
Insektisida telah banyak digunakan dalam upaya menanggulangi populasi hama serangga. Pemakaian insektisida di samping telah banyak menyelarnatkan ladang pertanian dipihak lain menimbulkan masalah seperti keracunan. Pernakaian atraktan merupakan cara alternatif yang lebih efisien dalam pembasmian serangga, karena tidak rnernbahayakan bagi Iingkungan sekitarnya. Salah satu jenis atraktan untuk harna serangga pengganggu tanaman buah yaitu lalat buah adalah metil eugenol. Penelitian mi membuat mciii eugenol dan eugenol asetat darl eugenol yang berasal dan minyak cengkeh. Metil eugenol dibuat dengan rnenggunakan dua cara yaitu dengan dimetil sulfat sebagai dan diazometana sebagai pereaksinya . Untuk pereaksi dimetil sulfat diperoleh hasil 71.52 % metil eugenol. Sedangkan dengan pereaksi diazometana tidak diperoleh hasil berupa metil eugenol. Pembuatan eugenol asetat digunakan anhidrida asetat sebagai pereaksinya dengan hasil 75 %. Pengujian daya atraktansi metil eugenol dan eugenol asetat terhadap lalat buah (Dacus dorsalis) menggunakan alat oflaktometer, dengan variabel jenis atraktan, waktu percobaan, dan jenis kelamin. Rancangan yang digunakan Pola Dasar Rancangan Acak Lengkap Tri faktor (a = 0.05). Tiap perlakuan di ulang tiga kali. Untuk menguji rataan masing-masing faktor dan interaksi digunakan statistik uji f. Bila Ho ditolak, dilakukan Uji Rentang Darab Duncan (a = 0.05). Diperoleh hasil bahwa waktu percobaan berlainan menghasilkan perbedaan rataan lalat yang datang. Jenis atraktan benlainan menghasilkan perbedaan rataan lalat yang datang. Jenis kelamin berlainan menghasilkan perbedaan rataan lalat yang datang. Tetapi tidak ada interaksi antara waktu percobaan dengan jenis atraktan, waktu percobaan dengan jenis kelamin, jenis kelarnin dan jenis atraktan, serta waktu percobaan, jenis kelamin, dan jenis atraktan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Soedjiarti
"ABSTRAK
Menurunnya produksi tanaman hortikultura, khususnya tanaman buah-buahan menjadi suatu masalah penting di Indonesia. Menurunnya produksi buah-buahan terutama disebabkan oleh infestasi lalat buah (Dacus). Kerusakan yang ditimbulkan oleh lalat buah tersebut yaitu busuknya buah dan gugurnya buah sebelum waktunya. Serangan ini terutama disebabkan oleh belatung (larva) yang memakan daging buah sehingga menyebabkan busuknya buah.
Usaha pengendalian hama lalat buah antara lain dengan menggunakan umpan buatan (atraktan) yang dipasang dalam perangkap. Suatu penelitian yang menggunakan beberapa dosis Dacus Attraktan dan tingkat waktu pemakaiannya telah dilakukan, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap jumlah populasi lalat buah yang tertangkap.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 4 perlakuan taraf dosis (0 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml) dan 3 taraf lama waktu pemakaian atraktan (10 hart, 20 hari, 30 hari) dan 6 ulangan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis Sidik Ragam berdasarkan uji nilai-F.
Hasil Analisis Sidik Ragam menunjukkan bahwa perlakuan dosis attraktan dan tingkat waktu pemakaiannya memberikan pengaruh yang nyata.
Disimpulkan bahwa dari percobaan yang telah dilakukan: dosis Dacus Attraktan 10 ml dan 15 ml dengan lama waktu pemakaian antara 10 - 20 hari merupakan dosis yang efektif untuk digunakan.

ABSTRACT
The loss of production of horticultural crops, especially fruit plants are an important problem in Indonesia. The economic loss of fruits are mainly caused by the infestation of fruit fly (Dacus).
The larvae of most app. of economic importance live in the pulp of ripe fruits; when this occurs, the young fruits can be seriously damaged.
Pest control can be used as artificial chemical compounds attract the flies to catch them with the trap.
The study was conducted to investigate the influence of some Dacus attractant doses and the duration of used them on the population numbers of fruit fly.
The design of the experimental method was the Completely Randomized Design (CRD). In this design, the treatments were used four levels of Dacus attractant doses ( 0 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml) and three levels of the time duration of used them (IC0 days, 20 days, 30 days), and six replication. The data obtained were analyzed by Analysis of Variance.
The result of Analysis of Variance on the population numbers of fruit fly, showed that significant differences between the treatments.
It was concluded that the availability of 10 mi and 15 ml Dacus attractant doses with 10 - 20 days of the time duration used it was effective doses."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"A study to investigate the effect of various cencentrations of hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) 4,6 and 8% /w/v,with a tablet weight gain of 4% on the physical quality and dissolution of 300 mg ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Iman Satrio
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S31343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnaningsih
"Buah-buahan pada umumnya merupakan salah satu komoditas yang dibutuhkan oleh manusia untuk hidup sehat. Walaupun lndonesia merupakan penghasil buah yang cukup besar, namun Indonesia masih mengimpor buah dari negara lain terutama dari Republik Rakyat Tiongkok. Buah impor sering dipilih oleh konsumen karena tampilannya lebih menarik, pasokannya terjamin, dan ada standar mutunya. Untuk menghasilkan buah yang punya penampilan menarik dan produksi yang tinggi dan memenuhi standar mutu diperlukan bibit-bibit unggul yang dihasilkan dari aktifitas penelitian yang panjang terhadap buah-buahan tersebut. Karya tulis ini mengkaji dan memetakan hasil-hasil penelitian yang dipublikasi dalam bentuk skripsi, tesis, dan disertasi lulusan IPB. Dari hasil analisis diperoleh data penelitian terhadap 12 jenis buah lokal Indonesia selama 5 tahun terakhir (2012-2016) sebanyak 558 publikasi yang terdiri dari skripsi sebanyak 417 judul, tesis sebanyak 117 judul dan disertasi sebanyak 24 judul. Pada skripsi penelitian terhadap buah pisang merupakan penelitian terbanyak yaitu 79 judul (18,9 %) dan yang paling sedikit diteliti adalah buah semangka yaitu hanya 4 judul (1 %), sedangkan pada tesis penelitian terbanyak adalah pada buah jeruk yaitu sebanyak 26 penelitian (22,2 %) dan yang paling sedikit adalah pada buah alpukat yaitu hanya 1 judul (0,9 %) sementara buah rambutan dan semangka malah tidak ada yang meneliti. Pada disertasi penelitian terbanyak adalah pada buah manggis yaitu sebanyak 9 judul (37,5 %) dan yang paling sedikit adalah buah salak dan mangga yaitu masing-masing hanya 1 judul (4,2 %). Bahkan mahasiswa program doktor tidak ada yang meneliti buah alpukat, rambutan, pepaya melon dan semangka."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2017
020 VIS 19:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Star fruit is a type of fruit that is easily damaged and require a special postharvest handling. Some of the
postharvest handling efforts are by storing at low temperature storage and packaging. Storage at low temperature
can extend the shelf life and maintain the quality of the star fruit. The purpose of this study is to extend the shelf
life and maintain the quality of the star fruit, and to know a good packaging for the star fruit. The star fruit were
picked from the orchid in Tuban, East Java, and the treatment was conducted in the Postharvest Laboratory,
University of Trilogy. The research uses randomized complete block design of two factors. The first factor is the
temperature of storage consisting of 18oC temperature and room temperature, the second factor is the packaging
consists of styrofoam + plastic wrap, plastic, foamnet and paper). The data is processed by using the scoring
method and by collecting from the fixed-trained panelists. Data qualitatively transformed into quantitative data
by using the symbol numbers. The research shows that the star fruit which is stored at a temperature of 18oC can
extend the shelf life to 14 days after harvest (HSP) with the packaging by using styrofoam + plastic wrap, by using
plastics and foamnet (12 HSP) and by using paper (10 HSP). While the star fruit at room temperature storage,
with the packaging by using styrofoam + plastic wrap can extend the shelf life to 8 HSP, and by using foamnet,
plastics and paper to 6 HSP.
Belimbing merupakan buah yang mudah mengalami kerusakan, maka diperlukan upaya untuk penanganan
pascapanen yang baik. Salah satu upaya penanganan pascapanen yaitu dengan cara penyimpanan dengan suhu
rendah dan pengemasan. Penyimpanan dengan suhu rendah dapat memperpanjang masa simpan dan
mempertahankan kualitas buah belimbing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperpanjang masa simpan
dan mempertahankan kualitas buah belimbing serta mendapatkan cara pengemasan yang baik. Buah belimbing
dipetik di kebun Tuban, Jawa Timur dan perlakuan dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen, Universitas Trilogi.
Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dua faktor. Faktor pertama yaitu suhu simpan terdiri atas (suhu
18oC dan suhu ruang), faktor kedua adalah pengemasan terdiri atas (styrofoam + plastik wrap, plastik, foamnet
dan kertas). Data skor diolah menggunakan metode skoring. Metode ini dengan cara mengumpulkan dari panelis
tetap yang terlatih. Data secara kualitatif dirubah menjadi data kuantitatif dengan menggunakan simbol angka.
Dari penelitian ini di dapatkan hasil bahwa buah belimbing yang disimpan pada suhu 18oC dapat memperpanjang
masa simpan sampai 14 hari setelah panen (HSP) dengan pengemasan styrofoam + plastik wrap, pada pengemasan
plastik dan foamnet (12 HSP) dan pengemasan kertas (10 HSP). Sedangkan buah Belimbing pada penyimpanan
suhu ruang, dengan pengemasan styrofoam + plastik wrap dapat memperpanjang masa simpan selama 8 HSP, dan
pada pengemasan foamnet, plastik dan kertas (6 HSP)."
Jakarta: Universitas Trilogi. Program Studi Agroekoteknologi, 2016
630 AGRIN 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>