Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1029 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1993
398.3 HIK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Pustaka, 1986
899.22 HIK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Winstedt, Richard, 1878-1966
Petaling Jaya: Fajar Bakti, 1985
899.22 WIN h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Eka Juliarni
"Negasi memiliki peranan penting dalam sebuah bahasa. Bahasa Melayu yang lahir jauh sebelum bahasa Indonesia juga menempatkan negasi sebagai komponen yang penting. Berdasarkan penelitian ini, dalam bahasa Melayu, khususnya naskah Hikayat Bayan Budiman telah menggunakan negasi sebagai alat untuk menyangkal ataupun menolak. Untuk itu, penelitian ini mengangkat negasi sebagai tema. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriftif. Penelitian ini membahas pola urutan negasi dalam Hikayat Bayan Budiman. Penelitian ini juga membahas perilaku-perilaku sintaksis dari tiap penanda negasi dalam Hikayat Bayan Budiman. Hikayat Bayan Budiman sengaja dipakai sebagai salah satu teks dalam bahasa Melayu.

Negation has a crucial role in a language. Malay language who was born long before Indonesian also placed negation as an important component. Base on this research, Malay language in Hikayat Bayan Budiman manuscript negation as a means to deny or reject. Therefore, this study raised negation as its theme. This research is a qualitative descriptive analysis method. This study discusses the pattern of negation sequence in Hikayat Bayan Budiman. It also discusses the syntactic behavior of each negation marker in Hikayat Bayan Budiman. Hikayat Bayan Budiman has been deliberately used as one of the texts in the language of the Malays."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11024
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Qori Syahriana Akbar
"Salah satu ciri bahasa Melayu Klasik adalah penggunaan kosakata yang memiliki makna berbeda dengan makna pada masa sekarang. Tulisan ini menganalisis perubahan makna kata pada naskah Hikayat Bayan Budiman. Kata bahasa Melayu Klasik yang terdapat dalam kalimat pada naskah akan dibandingkan dengan kata bahasa Indonesia dalam konteks kalimat. Perubahan makna kata tersebut dibuktikan dengan menelusuri komponen makna pada tiap-tiap konteks. Setelah dilakukan analisis komponen makna, kata tersebut digolongkan ke dalam jenis perubahan makna. Dalam naskah Hikayat Bayan Budiman, paling banyak ditemukan kata yang mengalami perubahan makna secara menyempit. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan zaman sehingga dibutuhkan kosakata yang lebih spesifik untuk menjelaskan suatu hal.

One of the characteristics of Classical Malay Language is the use of words that have a different meanings to the words used nowadays. This paper analyzes the change of meaning in Hikayat Bayan Budiman manuscript. The Classical Malay Language word in the sentence of that manuscript will be compared with bahasa Indonesia word in the sentence of the present context. The change of meaning is proved by analyzing the meaning compound of that word in each context. Then, it is classified in to the kinds of meaning changing. In Hikayat Bayan Budiman manuscript, there are found the words that change in to the narrower meaning. It shows that there is a changing of the times so that needed the more specific words to explain the things.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sayekti
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999
398.21 SRI d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Achadiati Ikram, 1930-
"Hanya berisi bab VII dan VIII disertasi, yaitu suntingan hikayat Sri Rama dan Aparatus Kritikus"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1978
D146
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan yang dikerjakan oleh staf Panti Boedaja pada bulan Maret 1931 ini merupakan alih aksara dari Lor 1822, dibuat rangkap empat. Pada tanggal 14 April 1931 sudah selesai dikoreksi oleh Mandrasastra. Naskah berisi teks Bayan Budiman, menjabarkan pendidikan moral dar Raja Sam kepada Cantri melalui berbagai contoh cerita, misalnya Bayan Budiman, Raden Pekik, Gluga Slusur Sari, Jugul Mudha, Kuntara Manawa, Udayana, dsb. Adapun naskah LOr 1822 sudah pernah diuraikan agak panjang pada Vreede 1892:309-313. Pengkajian luas tentang Bayan Budiman dimuat pada seri makalah Brandes dalam TBG (1895, 1899). Bandingkan pula dengan Behrend 1990: 249 untuk uraian singkat dalam bahasa Indonesia tentang korpus sastra Bayan Budiman. Tembusan karbon naskah ini ada pada koleksi Museum Sonobudoyo di Yogyakarta, ialah MSB/L.34. Untuk daftar pupuhnya lihat deskripsi naskah tersebut dalam Behrend 1990: 250. Salinan tembusan karbon lain ada juga di FSUI, yaitu CL.14 (rangkap dua) di bawah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.13-G 34
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah tembusan karbon (rangkap dua) dari CL.13 di atas. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.14-HA 34
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Hyon Yoo Jin
"Penelitian ini berjudul “Pesan Ideologi dalam Novel Hikayat Kadiroen Karya Semaoen”. Pembahasan dalam penelitian ini berfokus pada bagaimana pengarang menyampaikan ideologinya lewat karya yang diciptakannya, yaitu Hikayat Kadiroen. Sejalan dengan itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Hikayat Kadiroen dimanfaatkan pengarang untuk menyampaikan pesan ideologi yang dianutnya. Untuk menjawab permasalahan itu, penelitian ini menggunakan pendekatan struktural, terutama yang terkait dengan penokohan, dan sosiologi sastra yang menekankan hubungan antara karya sastra dan pengarang. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskripsi analisis yang menggabungkan pembacaan secara cermat dan kritis untuk mengungkapkan ideologi yang ditampilkan dalam novel Hikayat Kadiroen. Dari kajian terhadap novel tersebut dapat disimpulkan bahwa ideologi komunisme yang dianut Semaoen disampaikan melalui tokoh Kadiroen. Ideologi itu disampaikan sebagai pesan perlawanan untuk memerangi segala bentuk penindasan pemerintah kolonial yang mengakibatkan kesengsaraan masyarakat.

This research is entitled "Message of Ideology in the Novel Hikayat Kadiroen by Semaoen". The discussion in this study focuses on how the author conveys his ideology through the work he creates, namely Hikayat Kadiroen. In line with that, the formulation of the problem in this reseach is how the author uses Hikayat Kadiroen to convey his ideological message. To answer this problem, this research uses a structural approach, especially those related to characterizations, and a sociology of literature that emphasizes the relationship between literary works and authors. The method used is a descriptive analysis method that combines careful and critical reading to reveal the ideology presented in the novel Hikayat Kadiroen. From the study of the novel, it can be concluded that Semaoen's ideology of communism was conveyed through the character of Kadiroen. The ideology was conveyed as a message of resistance to combat all forms of oppression by the colonial government that resulted in people's misery."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>