Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
London : Elsevier, 2011
579.2 ADV LXXIX
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Widarso
"ABSTRAK
Program pemberantasan rabies telah dilaksakan secara terpadu lintas sektoral sejak Pelita V, yang tertuang dalam SKB Menteri Kesehatan, Menteri Pertanian, dan Menteri Dalam Negeri, tahun 1978 dengan peran dan tanggung jawab sesuai masing-masing sektor. Rabies tersebar di 20 propinsi, dengan terdapat kematian karena rabies setiap 3 hari 1 orang meninggal (1986-1989). Penyakit ini bersifat fatal. Hanya dengan cara memberikan vaksin anti rabies/serum anti rabies sesuai dengan SOP terhadap orang digigit hewan penular rabies dapat mencegah tidak terjadi kasus rabies pada manusia. Propinsi Jawa Barat menempati urutan ke dua setelah Sumatera Barat (1992). Penderita gigitan per-tahun di Jawa Barat rata-rata 2571 orang, kematian karena rabies 4,3 per 1000 gigitan. Lokasi penelitian adalah Kotamadya dan Kabupaten Bandung, sample diambil secara total populasi.
Penelitian ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pemberian VAR/SAR sesuai dengan SOP terhadap penderita gigitan hewan penular rabies. Metode yang dipergunakan adalah survai retrospektif dengan menggunakan data sekunder sejak 5 tahun yang lalu (1989-1993). Hasil penelitian didapatkan 2 variabel yang sangat berpengaruh terhadap pemberian VAR/SAR sesuai SOP dan terhadap kematian karena rabies. Variabel tersebut adalah jenis luka gigitan dan keadaan hewan. Penular utama adalah hewan anjing. Jenis luka gigitan sangat menentukan indikasi pemberian VAR/SAR sesuai dengan SOP secepat mungkin. Demikian juga keadaan hewan penggigit, bila keadaan hewan lari/mati/dibunuh tanpa pemeriksaan laboratorium/diobservasi/ laboratorium positif maka ini merupakan indikasi kuat untuk pemberian VAR/SAR. Dari pengamatan sebanyak 4708 kasus gigitan hewan penular rabies yang terjadi/tercatat selama periode 1989-1993 di Kodya dan Kab. Bandung ternyata hanya didapat 11 kematian. Keadaan ini menunjukkan tingkat efektivitas yang sangat tinggi didalam penatalaksanaan kasus gigitan hewan penular
rabies. Penerapan pemberian VAR/SAR sesuai S0P (yang mengaca pada SOP yang dibuat WHO) menunjukkan efektivitas sebesar 99,76% dalam menekan kematian karena rabies. Padahal kegagalan penetapan indikasi pemberian VAR/5AR dapat menyebabkan kematian 100X. Penerapan pemberian VAR/SAR sesuai SOP secara tepat dalam penanganan kasus gigitan hewan penular rabies, dapat menekan angka kematian sampai dengan 0,0055%.
Para petugas kesehatan (dokter/paramedis) di Kodya dan Kab. Bandung telah mengenai dan mengetahui dengan melaksanakan SOP dengan benar. Namun demikian agar petugas tetap segar tentang pengetahuan rabies maka perlu dilakukan pelatihan/penyegaran secara teratur.
Hasil yang sudah dapat dicapai di Kodya dan Kab. Bandung dapat dijadikan model serta direplikasikan kedaerah endemic lain.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luton: White Crescent Press , 1976
614.563 OFF r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Hilda Putri
"Severe acute respiratory syndrome (SARS) merupakan penyakit infeksi pernafasan akut berat yang disebabkan oleh virus korona baru. Virus baru ini dinamakan SARSCoronavirus (SARS-CoV). Mengingat tidak spesifiknya gejala yang ditimbulkan, masih belum adanya obat dan vaksin yang efektif, serta masih adanya kemungkinan berulangnya wabah SARS, maka sistem pendeteksi yang cepat dan akurat sangat diperlukan. Salah satu sistem pendeteksi cepat yang dikembangkan saat ini adalah dengan metode RT-PCR: Keunggulan sistem deteksi dengan RT-PCR adalah, disamping dapat mendeteksi infeksi lebih dini karena RNA virus relatif.mudah ditemukan pada awal infeksi, sistem ini juga dapat mendeteksi tidak hanya SARS-CoV, tapi juga beberapa virus korona yang lain, dengan menggunakan primer yang sama. Hal ini dimungkinkan karena dari beberapa penelitian memperlihatkan bahwa daerah open reading frame (ORF) lb pol merupakan daerah yang sangat lestari pada kelompok virus korona termasuk SARS-CoV. Dalam penelitian ini sudah berhasil disintesis cDNA SARS-QoV yang mengandung daerah lestari pada virus korona. Disamping mengandung daerah yang lestari, daerah di dalam fragmen yang dihasilkan dari produk PCR, juga terdapat daerah yang sangat spesifik untuk SARS-CoV. Selanjutnya DNA SARS-CoV, disisipkan ke plasmid pBluesrcipt®II KS, sehingga berhasil mengkonstruksi plasmid pembawa fragmen DNA SARS CoV yang akan digunakan sebagai pola cetak RNA standar. RNA standar yang dihasilkan dapat digunakan sebagai kontrol positif untuk sistem pendeteksi virus korona dengan metode RT-PCR."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T 16188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Herman
"lnfeksi virus dengue merupakan masalah kesehatan di masyarakat. Sampai saat ini belum ada terapi spesifik untuk mengutasi penyakit tersebut Bahan alami dari kunyit banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat. Penelitian ini membahas pengaruh penambahan ekstrak etanol kunyit dan kurkumin standar pada sel yang terinreksi virus dengue serotipe 3 in vitro. Pada penelitian ini efek kurkumin dan ekstrak kunyit dilalrukan pada sel sebelum dan setelah terinrekai virus. Titer virus basil uji dihitung dengan plaque assay. Hasil penelitian menemukan adanya penurunan titer virus pada kultur yang ditambahkan ekatrak etanol kunyit 10 ppm dan kurkumin standar 5 ppm bila dibandingkan dengan kontrol positif. Perbadaan titer ini secara statistik bermakna (p<0,05). Hal yang sama juga ditemukan pada kultur virus yang selnya terlebih dahulu terpapar ekstrak kunyit dan kurkumin standar. Penelitian ini menunjukkan bahwa kurkumin dan ekstrak kunyit dapat menjadi kandidat antiviral untuk virus dengue dimasa mendatang.

Dengue virus infection has emerged of health problem, and there is no specific treatment People have been used the natural extract of Curcuma longa as traditional drug. This study to analyze the effect of ethanol extract of C.longa and Curcumin lD the titer of dengue virus serotype 3 in the culture medium. Extract of C. longa and curcumin were added before and after infection. The titer of viruses were counted by plaque assay. The result showed that virus titer after treated with C. longa and curcumin lower fuan positive control. Mean of virus titer significant different (p<0,05) when we increased the concentration of extract of C.longa (10 ppm) and curcumin (5 ppm). Addition of ethanol extract of C.longa and Curcumin to the cells before infection, showed decreased the virus titer. The significantly different (p<0,05) was observed when we increased the concentration of ethanol extract of C.longa and curcumin. Based on this study, C.longa and Curcumin could be dengue antiviral in the future."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T31974
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anies S.M. Basalamah
Depok: Usaha Kami, 1995
005.3 BAS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cucunawangsih
"Demam dengue atau demam berdarah dengue masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, karena angka kesakitan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun terutama pada saat kejadian luar biasa. Meskipun demikian angka kematian telah turun di bawah 3% yaitu 1,1% pada tahun 2004. Terdapat beberapa penyakit yang memberikan gejala klinis menyerupai DBD sehingga menyulitkan dalam mendiagnosa, untuk itu diperiukan uji laboratorium sebagai konfirmasi untuk diagnosis klinis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan.64 spesimen yang berasal dan penderita tersangka demam dengue dan demam berdarah dengue yang dirawat di rumah sakit untuk kemudian dilakukan uji RT-PCR, hambatan hemaglutinasi dan IgM-IgG rapid immunochromatagraphy. Diagnosis klinis DBD menggunakan kriteria WHO 1997. Hasil yang didapat adalah bahwa keempat serotipe virus dengue ( DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 ) beredar di Jakarta, tempat dimana penelitian ini dilakukan dengan DEN-3 sebagai predominannya. IgM-IgG rapid immunochromatography dapat digunakan untuk membedakan infeksi virus dengue dengan yang bukan infeksi virus dengue karena sensitif, di samping itu mudah dan cepat untuk dikerjakan. Nilai sensitifitasnya adalah 95,8% dan spesifisitasnya adalah 65%. Dengan menggunakan tiga macam antigen ( DI, D2 dan D3 ), hasil uji hambatan hemaglutinasi memberikan hasil yang positif sebesar 60,9% dari kasus tersangka demam berdarah dengue. Meskipun pengerjaannya tidak sederhana dan memerlukan spesimen ganda, uji ini merupakan Baku emas bagi diagnosis infeksi dengue."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2005
T58393
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Ika Budi Setyowati
"ABSTRAK
Penyakit zoonosis telah menjadi ancaman global, salah satunya adalah rabies. 150 negara di dunia terjangkit rabies dan 55.000 orang meninggal setiap tahunnya. Case Fatality Rate CFR rabies sebesar 100 dan belum terdapat obat yang efektif untuk menyembuhkan rabies. Di Indonesia, terdapat 25 provinsi endemis rabies. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui korelasi antara faktor agen, pejamu dan lingkungan dengan prevalensi rabies di Indonesia Tahun 2015. Desain studi yang digunakan adalah korelasi dengan uji statistik regresi linier sederhana serta unit analisisnya adalah Provinsi. Terdapat korelasi antara spesimen positif r=0,606, Pvalue=0,003 , tingkat partisipasi angkatan kerja r=0,435, Pvalue=0,004 , dan cakupan vaksin anti rabies r= -0,567 , Pvalue=0,041 dengan prevalensi rabies. Perlu penelitian lebih lanjut pada tingkat yang lebih kecil dengan variabel yang bervariasi.

ABSTRACT
Zoonotic diseases has become global threats, one of which is rabies. 150 countries around the world contracted rabies and 55,000 people died every year. case fatality rate CFR of rabies is 100 and there is not yet an effective medicine to cure rabies. In Indonesia, there are 25 provinces of contracting rabies. The purpose of this research is to know the correlation between the factors of the agent, host, and environment with rabies prevelency in Indonesia by 2015.the study design used is correlation with simple linear regression statistical tests and analysis unit was provincial. There is a correlation between a positive specimens r 0,606, pvalue 0,0003 . labour force participation rate 9r 0,435, pvalue 0,004 and coverage of rabies vaccine 9r 0,567, pvalue 0,041 with rabies prevelensi. Needs to be more research on a smaller level with variables that varied."
2017
S69691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Yayasan Pendidikan Internal Audit , 2004
657.458 STA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>